Anda di halaman 1dari 30

Teater/Drama

Kata teater berasal dari Bahasa Yunani yaitu theatron yang berarti
gedung atau tempat pertunjukan. Arti teater secara luas adalah :
1. Gedung pertunjukan atau tempat kegiatan seni
2. Auditorium atau public
3. Cerita (karangan) yang mengisi kegiatan
Berdasarkan karakteristiknya, teater dibagi
menjadi :
1. Teater tradisional, bersifat sederhana dan kedaerahan
2. Teater konvensional, bersifat sederhana namun lebih manusiawi
dan universal
3. Teater modern, terbagi 2 :
* Kontemporer, lebih mengutamakan kesan dan sensasi daripada
kewajaran adegan
* Film : bersifat universal, manusiawi, realistis dan kompleks
Jenis Jenis cerita
1. Drama, drama adalah jenis cerita yang diambil dari kisah nyata atau fiksi yang
menceritakan kehidupan manusia secara manusiawi.
Jenis jenis Drama :
• Drama sejarah, adalah drama yang menyajikan kisah sejarah dengan tokoh dan
peristiwanya.
• Melodrama, adalah drama yang mengeksploitasi kesedihan atau penderitaan. Jenis
drama ini banyak disajikan dalam bentuk sinetron bersambung di televise
• Drama tragedi, adalah drama yang berakhir dengan kesedihan . Contoh. Romeo dan
Juliet, Titanic
• Drama komedi, adalah drama yang mengandung kelucuan.
• Drama misteri, adalah drama yang menahan perhatian penonton dengan suspense
(ketegangan), baik yang berasal dari tindak criminal atau mahluk gaib
• Drama action/ laga, adalah drama yang menampilkan adegan konfrontasi baik dengan
sedikit atau banyak thriller, dengan seting tradisonal, modern maupun fiksi ilmiah
2. Dokumenter
• Skenario documenter berisi kisah atau uraian nondrama. Dibuat tanpa
rekayasa karena menyajikan materi bersifat kenyataan ditempat
aslinya. Seperti : biografi, tempat wisata/bersejarah, adat suku bangsa
3. Iklan
Skenario ditujukan sebagai usaha untuk mempromosikan suatu produk
barang atau jasa, agar orang tertarik dan berminat untuk mengonsumsi
atau menggunakannya. Sifatnya bisa komersil atau sosial
Kriteria cerita yang baik
• Dipersatukan dalam plot, Plot atau alur cerita yang mempersatukan
membuat urutan adegan yang berkesinambungan. Sehingga suatu
peristiwa membawa kita keperistiwa selanjutnya secara wajar dan logis.
• Dapat diterima akal, cerita yang daopat diterima akal memiliki
kebenaran walaupun sifatnya relative.
• Memiliki konflik, sebuah cerita selalu memunculkan aksi dan
pengalaman sejumlah tokoh melalui adegan khusus menuju tujuan
yang dapat diterima sebagai sesuatu yang berarti
• Menarik, menarik artinya mampu menahan penonton untuk terus
terlibat dari awal hingga akhir kisah.
Cara menahan perhatian penonton antara
lain :
• Suspense, ketegangan karena menahan sejumlah informasi dramatic yang
dapat memotivasi rasa penasaran penonton
• Action, yaitu gerak fisik atau batin pemain. Gerak fisik seperti perkelahian
cenderung mudah dinikmati karena dapat dilihat langsung. Gerak batin
seperti pertentangan sikap atau emosi cenderung tersembunyi dan
memnuntut banyak pemikiran, jadi harus diolah dengan berbagai variasi
• Porsi emosional, materi emosional memiliki daya Tarik tersendiri, tapi jika
diolah terlalu berlebihan hingga berksean tidak wajar akan menimbulkan
rasa muak
• Sederhana dan kompleks. Sederhana artinya dapat disatukan dan diungkap
dengan mudah dan padat pada media sinematik tersebut
Penggunaan struktur dramatik yaitu :
1. Eksposisi, memperkenalkan tokoh tokoh, memperlihatkan kaitan
hubungan mereka, menempatkannya dalam waktu dan tempat yang logis
2. Konflik, mulai ditumbuhakan masalah yang berkembang makin jelas,
intenstif, dan berarti
3. Komplikasi . Terjadi ketegangan dramtik, bagian ini sangat menarik maka
durasinya lebih lama dari struktur dramtik lain
4. Klimaks, puncak ketegangan ketika kedua kekuatan yang bertentangan
saling berhadapan baik dengan action fisik atau emosional
5. Resolusi, penyelesaian konflik ketika keadaan menjadi tenang dan
harmonis
DASAR PEMERANAN TEATER MODERN
• Teater Nontradisional (teater modern) merupakan jenis teater yang tumbuh dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sumber cerita teater modern ini berasal dari
kejadian sehari-hari. Teater modern memiliki beberapa unsur pemeranan seperti lakon,
penokohan dan perwatakan, unsur tubuh, unsur suara, unsur penghayatan, unsur
ruang, unsur kostum, unsur properti, dan unsur musikal. Salah satu unsur dalam teater
yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah unsur pemeran dalam teater modern.

Pemeran sebagai elemen penting dalam sebuah pementasan seharusnya dapat
menguasai tubuh, emosi, dan intelektualnya. Penguasaan tubuh sangat erat dengan
olah tubuh yaitu bagaimana mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan,
kelenturan, ketahanan, dan keterampilan tubuh sehingga mampu menciptakan setiap
gerakan yang dibutuhkan dalam pementasan. Latihan olah tubuh ini dilakukan dengan
tiga tahap yaitu peregangan atau pemanasan, inti, dan pendinginan.
• A. Latihan Olah Tubuh
• Olah tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau
pementasan. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaaan atau kondisi tubuh yang
maksimal. Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot‑otot kita
supaya elastis, lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian‑bagian tubuh kita yang kaku selama latihan-
latihan nanti.

1. Latihan pemanasan
Pemanasan atau pergangan (warn-up) yaitu gerakan bagian tubuh yang bertujuan untuk
meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot secara bertahap.

Latihan Leher.
Miringkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
• Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.
• Tengokkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
• Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.
• Tundukan kepala dan dagu menyentuh dada dan tahan selama 8 hitungan
• Dongakkan kepala ke atas dan tahan selama 8 hitungan.
• Latihan siku
Flek siku dengan tangan kiri memegang pegelangan tangan kanan dan melipat tangan kanan sampai jari
tangan kanan menyentuh pundak, pertahankan sampai 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan
kanan yang memegang pergelangan tangan kiri.
• Ekstensi siku dengan cara menjulurkan tangan kanan ke depan lurus dan tangan kiri menyangga siku
tangan kanan, pertahan kan selama 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kiri.

Latihan bahu
Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggamlah bahu yang berlawanan selama 8 hitungan,
• Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan,
pertahankan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.
• Letakkan satu tangan diatas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan jari-jari
tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan secara bergantian.
• Latihan Tubuh
Tangan-tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kanan, tahan selama 8 hitungan.
Dilanjutkan ke samping kiri dan tahan selama 8 hitungan, ke belakang tahan selama 8 hitungan, dan ke
depan selama 8 hirungan.
• Kedua tangan berjabatan (kedua telapak rapat) dan lengan-lengan di atas kepala, bengkokkan ke samping
kanan, dilanjutkan ke samping kiri dengan hitungan sama yaitu 8, dan lakukan sebanyak dua kali.
• Latihan Tungkai Kaki dan Punggung
Berdiri dan buka kaki sejauh kurang lebis 100 cm, capailah tungkai kaki kanan, tahan
selama 8 hitungan, lakukan secara bergantian dengan mencapai tungkai kaki kiri. 
• Berdiri dan buka kaki sejauh 100 cm, capailah bagian tengah dengan
membungkukkan badan ke depan, tahan selama 8 hitungan.

Latihan Pergelangan Kaki
Fleksikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk memberikan tekanan
regangan, tahan selama 8 hitungan.
• Ekstensikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk melemaskan, tahan
selama 8 hitungan.
• Felksikan lutut kanan, gunakan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada dan tahan
selama 8 hitungan.
• Ekstensikan lutut kanan dan tahan selama 8 hitungan.
• Lakukan ponit 3 dan 4 pada lutut kiri.
• 2. Inti
Olah tubuh inti merupakan rangkaian pokok dari gerakan yang akan
dilatih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tulang belakang
seorang pemeran memiliki kedudukan yang sangat penting karena
pose tubuh yang diciptakan oleh pemeran bergantung pada
kelenturan tulang belakangnya.
• Cembung, cekung, dan Datar Tulang Belakang
Bertopang tangan dan lutut di atas lantai dan bungkukan punggung Anda.
Bengkokkan tulang ekor Anda turun dan ke dalam, bulatkan tulang punggung
dibagian dada dan bahu serta turunkan kepala dan leher Anda. Bentuklah
punggung Anda ke dalam posisi secembung-cembungnya.
• Angkat bagian tulang ekor Anda, kosongkan tulang punggung bagian dada dan
bahu, dan tegakkan leher serta kepala Anda. Bentuklah punggung Anda ke
dalam posisi secekung-cekungnya.
• Turunkan pinggul, luruskan tulang punggung bagian dada dan bahu sehingga
membentuk garis lurus dan tulang ekor. Turunkan leher secukupnya agar berada
dalam satu garis lurus dengan tulang punggung dibagian bahu. Lakukan latihan
tersebut dalam tempo yang lambat pada tahap permulaan, dan yang terpenting
adalah Anda dapat merasakan ruas demi ruas tulang punggung. Setelah Anda
dapat merasakan dengan betul, tingktkan kecepatannya secara bertahap
melambat kembali sampai diam.
• Menggulung dan Melepas
Berdiri dengan dua kaki direnggangkan, turunkan pinggul dan merendahkan
sampai jongkok dengan bertumpu kekuatan daya dukung lutut.
• Bungkukan tubuh bagian atas, tarik tulang ekor masuk ke arah dalam lalu
pelan-pelan duduklah di lantai.
• Luruskan kedua kaki dan gerakkan tulang punggung sehingga seluruh
punggung terletak di lantai dengan tenang.
• Gulung seluruh tulang punggung ke depan mulai dari kepala, leher, tulang
punggung dan tulang ekor sehingga membungkuk di atas kaki dan regangkan
kepala.
• Pelan-pelan berdiri sampai tegak dan mulai jalan dalam gaya lamban.
• Ulangi latihan ini sampai dapat merasakan fungsi ruas-ruas tulang belakang.
• Ayunan Bandul Tubuh Atas
Berdiri denganposisi melangkah dan angkatlah kedua lengan tinggi di atas kepala.
• Bengkokkan bagian tubuh atas lurus sehingga membentuk sudut yang tepat dengan kaki
Anda. Rasakan ketegangan karena tetap mempertahankan melurusnya tulang punggung
pada posisi ini.
• Lutut dibengkokkan sedikit dan biarkan tubuh bagian atas terjatuh memberat dari
bagian tengah tulang punggung dan kemudian ayunkan mendekati dan menjauhi kaki.
• Lengan-lengan harus mengikuti tubuh bagian atas dan ikut mengayun maju dan
mundur. Jangan naikkan tubuh bagian atas. Ayunan ini akan mampu menaikkan tulang
punggung hanya sejauh sudut membengkoknya yang tepat dari ayunan itu bermula.
• Panjang ayunan harus tetap sama dan harus mampu membulat dan meluruskan tulang
punggung. Membulat, ketika batang tubuh bagian atas menjauh dan melurus, ketika
tulang punggung mengayun ke depan dan menjauh kalau kedua tangan berada di
belakang. Membulat lagi ketika batang tubuh bagian atasjatuh lagi dan melurus ketika
tulang punggung mengayun ke luar dan menjauh lagi ketika kedua lengan bedada di
depan.
• Pendinginan
Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu rangkaian pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk mempertahankan
penambahan sirkulasi yang ringan dan menggunakan kehangatan tubuh dan memberi kesempatan otot-otot untuk mengambil
manfaat latihan.
• Berdiri tegak kaki dibuka sekitar 60 cm, badan condong ke kiri. Kaki kanan lurus dan kaki kiri agak ditekuk ke bawah, tangan
kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri ditempelkan pada paha kiri, tahan selama 8 hitungan. Lakukan kembali
dengan badan posisi condong ke kanan.
• Posisi berdiri masih sama tetapi badan tegak di tengah dan dua lengan direntangkan ke kiri dan kanan lurus dengan bahu, kaki
agak ditekuk ke bawah dan lakukan gerakan ke atas dan ke bawah, lakukan selama delapan hitungan.
• Posisi berdiri masih sama, kedua tangan lurus ke atas kepala dan condongkan badan ke kiri dan tahan selama delapan
hitungan. Ganti badan condong ke kanan tahan selama delapan hitungan.
• Posisi berdiri masih sama, silangkan tangan kanan sejajar bahu di depan dada ke arah kiri dan tangan kiri membantu
peregangan tepat pada siku, tahan selama delapan hitungan.
• Posisi berdiri masih sama, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri menekan kepala ke arah kiri, tahan
sampai delapan hitungan. Ganti tangan kiri lurus dan tangan kanan menekan kepala ke arahh kanan dengan hitungan yang
sama.
• Posisi berdiri masih sama, langkahkan kaki kanan ke belakang, lutut kanan ditekuk sorong kanan, kaki kiri bertumpu pada
tumit, badan condong ke depan, kedua telapak tangan menempel di atas kedua paha dan ayunkan ke bawah sampai delapan
hitungan. Ganti dengan kaki kiri ke belakang dengan hitungan yang sama.
• Posisi berdiri masih sama, tangan di samping badan, mulai tangan diangkat lurus ke atas kepala sambil menghirup udara dalam
empat hitungan dan menurunkan tangan sambil menghembuskan napas dalam empat hitungan. Lakukan gerakan yang
terakhir dibarengi dengan menutup kaki.
• B. Olah Suara
1. Persiapan Latihan Olah Vokal

Pernapasan Dada
Ciri pernapasan dada adalah pada waktu kita menghirup udara maka rangka dada terbesar
bergerak membesar akibat dari rongga dada yang terisi udara yang banyak.
• Pernapasan Perut
Ciri pernapasan perut adalah pada saat kita menghirup udara rongga perut akan membesar dan
mengeras karena terisi udara. Pernapasan ini juga ditandai dengan naik turnnya sekat diafragma
yang terdapat diantara dada dan rongga perut.
• Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan,
dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
• Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan,
sambil berdesis, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
• Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan,
sambil membunyikan huruf vokal, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
• Pernapasan Diafragma
Dalam pernapasan rongga dada pernapasan diarahkan antara rongga dada dan
rongga perut. Ciri pernapasan diafragma adalah otot-otot perut yang disbut sekat
diafragma akan meragang, dan otot-otot bagian samping bagian pinggang akan
mengembang ketika menghirup udara. Pernapasan daifragma merupakan
gabungan antara pernapasan dada dan pernapasan perut.
• Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada
dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan. Lakukan
latihan sebayak delapan kali pengulangan.
• Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada
dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan sambil
mendesis. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.
• Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada
dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan sambil
membunyikan huru fokal. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.
• Senam Lidah
Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan dan tarik sedalam mungkin.
• Lidah dijulurkan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian.
• Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam dan kebalikannya.
• Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam dan
sebaliknya.
• Lidah di tahan di gigi seri, terus hentakkan.
• Membunyikan suara err..., errrr berulang kali untuk melemaskan lidah.
• Ucapkan dengan cepat fud, fud, fud, dah , lakukan latihan ini berulang kali.

Senam Rahang Bawah
Gerakan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup.
• Gerakan rahang bawah kek kiri dan kanan secara bergantian.
• Gerakan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah jarum jam dan ke arah sebaliknya.
• Ucapkan dengan riang, ceria, gembira dan rileks, da..., da..., da...kemudian la..., la...., la....
Latihan ini bisa dengan huruf konsonan yang lain yang digabung dengan vokal a.
• Latihan Tenggorokan
Ucapkan lo.., la..., le..., la..., lo...- lo..., la..., le..., la..., lo. Lakukan latihan dengan santai, semakin
lama semakin keras tetapi tenggorokan jangan tegang.
• Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la.., la.., la..., laf,la.., la.., la..., los,la.., la.., la..., los.

2. Latihan Teknik Olah Vokal
Berbisik
Lafalkan huruf vokal tanpa mengeluarkan suara.
• Lafalkan huruf c, d, l, n, r, s, t tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini berfungsi untuk
melenturkan lidah.
• Lafalkan konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara,
• Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini diutamakan pengejaan
setiap suku kata, baik dalam kata maupun kalimat.
• Bergumam
Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada
rongga dada. Rasakan getaran pada rongga dada pada waktu bergumam.
• Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada
batang tenggorokan. Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu
bergumam.
• Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara sambil bersenandung, fokus
gumaman ini pada rongga hidung pada waktu bergumam biasanya ujung hidung akan
terasa gatal.

Bersenandung
Tarik napas, tahan, dan hembuskan sambil bersenandung. Lakukan katihan mulai dari
nada rendah sampai nada yang tinggi. Misalnya dengan suku kata na disenandungkan
sesuai dengan tangga nada. Lakukan berulang selama delapan kali.
• Tarik napas, tahan, hembuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga
nada.
• 3. Latihan Artikulasi
Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana
mengatakannya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang
kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi
suara yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang
kita kenal diantaranya adalah bunyi suara nasal (di rongga hidung),
bunyi suara oral (di rongga mulut). Berikut ini cara berlatih artikulasi.

Latihan bunyi suara Nasal
Tarik napas dan hembuskan sambil melaafalkan huruf m, n, y, dan ng.
• Lakukan latihan melafalkan tersebut sampai menemukan cara
mengucapkan yang benar.
• Latihan Bunyi Suara Oral
Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf vokal terputus-
putus dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
• Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf vokal dengan
cara menyambung dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
• Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf diftong ( au, ia,
ua dan lain-lain) terputus-putus dan lakukan sebayak delapan kali
pengulangan.
• Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf konsonan (b, c, d,
f, g dan seterusnya) dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
• Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf konsonan (k, t, b,
dan seterusnya) dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
• Latihan Diksi
Latihan dengan membedakan huruf p dengan b, t dengan d dan k dengan g.
• Latihan membedakan huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara
mengkombinasikan.
• Latihan ini dilakukan dengan cara menggabungkan huruf-huruf tersebut di
atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba, ta dengan da, dan ki
dengan gi dan seterusnya.
• Latihan diteruskan dengan bentuk kata misalnya : Apabila, Begitu,
Menyambut, Perpustakaan, Kudengar, dan Luput.
• Cari kata-kata lainya yang mengandung huruf P, B, T, D, K, dan G.
• Intonasi
Jeda pemenggalan kalimat
Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya berapa lama saya harus
menunggu.
• Ucapkan kalimat tersebut tapi gunakan jeda antara kata lama dan saya.
• Susunlah kalimat pendek lainya dan gunakan sebagai latihan jeda.

Tempo (cepat lambatnya ucapan)
Susunlah kalimat pendek dan ucapkan misalnya Siapa bilang itu tidak
bisa....dilakukan.
• Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata dilakukan ucapkan
dengan cara dieja per suku kata.
• Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan kata yang akan dieja.
• C. Olah Rasa
1. Latihan Konsentrasi Panca Indera
Konsentrasi berarti memusatkan perhatian pada sesuatu, makin menarik perhatian tersebut, maka
makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa
peran yang kita mainkan. Tujuan dari konsentrasi adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental
maupun fisik di atas panggung. Untuk melatih konsentrasi dapat dilakukan latihan dengan cara
sebagai berikut.

Indera penglihat
Amati benda secara intensif, dan deskripsikan pamgamatan Anda kepada peserta lain.
• Lakukan dengan  suasana yang santai dan presentasikan sesuai dengan gaya anda.
• Latihan diteruskan dengan mengamati sekumpulan benda.
• Deskripsikan hasil pengamatan tersebut termasuk yang menjadi ciri khas dari objek pengamatan
Anda.
• Dalam latihan ini diusahakan dilakukan dengan pengamatan yang sangat jeli dan dalam suasana
santai.
• Indera pencium
Konsentrasilah pada bau yang paling menyengat dan dekat dengan
tubuh kita (latihan diusahakan betul-bentul membaui bukan
menghayalkan atau berimajinasi tentang bau).
• Kalau sudah mendapatkan bau tersebut, kemudian simpan dalam
ingatan kit.
• Latihan dilanjutkan dengan menambahkan jarak dari sumber bau.
kemudian dipresentasikan sesuai dengan gaya dan cara masing-masing.
• Latihan indera penciuman ini juga bisa dilakukan dengan membedakan
bermacam-macam bau.
• Indera Pendengar
Konsentrasilah pada sumber suara yang paling lemah dan dekat dengan
kita (latihan ini benar-benar mendengar bukan mengkhayal atau
berimajinasi).
• Kalau sudah mendapat bunyi tersebut, simpan dalam ingatan kita.
Dlanjutkan dengan menambah jarak dari sumber bunyi tersebut. Pada
bagian akhir presentasikan kepada yang lain sesuai dengan gayanya
masing-masing.
• Latihan mendengar ini bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-
macam sumber bunyi dan dari apa sumber bunyi tersebut. Misalnya
berasal dari logam, kayu, batu, membran, dan lain-lain.
• Indera Pengecap
Latihan ini menggunakan stimulus berbagai macam rasa, coba rasakan
berbagai macam rasa yang ada dan ukur kadar rasa tersebut. Jika rasa itu asin,
rasakan rasa asin tersebut sampai dan sampai sberapa kadar rasa tersebut.
• Latihan ini dititikberatkan pada sensasi tentang rasa individu bukan tentang
rasa kolektif, karena kadar tentang rasa bersifat individual.
• Simpan pengalaman tentang rasa tersebut dan jadikan pengalaman batin,
karena dengan konsentrase dibarengi dengan ingatan batin akan dapat
diekspresikan tentang rasa tersebut meskipun tanpa ada rasa yang dikecap.
• Indera Perasa atau Peraba
Latihan ini difokuskan pada membedakan rasa yang tersentuh oleh kulit. Latihan
bisa dilakukan dengan cara membedakan rasa kasar dan halus, panas dan dingin,
keras dan lembek, dan lain-lain.
• Ambil sebuah benda dan raba permukaan benda tersebut dari beberapa sisi,
bedakan antar permukaan tersebut, kemudian deskripsikan dengan cara dan gaya
masing-masing.
• Jalanlah pada berbagai macam permukaan jalan, konsentrasi pada telepak kaki
kita dan bedakan permukaan jalan tersebut, simpan dalam ingatan sebagai
pengalaman batin.
• Lakukan latihan dengan santai dan jangan tergesa-gesa, ingat latihan ini tetap
berfokus pada daya konsentrasi kita.

Anda mungkin juga menyukai