Anda di halaman 1dari 18

Soft Business

Intelligence Factors
(Faktor-faktor
kecerdasan bisnis)

Rika Harman, S.Kom., M.SI


Soft Business Intelligence Factors (elemen-elemen yang
melibatkan aspek manusia dan organisasi dalam implementasi
dan penggunaan solusi Business Intelligence (BI).)

Relations Between Soft Factors


Common Isseues for Soft Factors (hubungan dan keterkaitan antara
Sense (kemampuan individu atau
(mengacu pada tantangan atau Trust (mengacu pada tingkat faktor-faktor "soft" dalam konteks Possibel Research Directions
organisasi untuk mengembangkan
masalah yang sering dihadapi oleh keyakinan dan kepercayaan yang Soft Business Intelligence (BI) (mengacu pada arah penelitian yang
pemahaman mendalam tentang data,
organisasi dalam menghadapi diberikan kepada data, wawasan, Factors. Istilah "soft factors" mungkin dieksplorasi dalam konteks
wawasan, dan konteks bisnis yang
faktor-faktor "soft" dalam dan solusi Business Intelligence mengacu pada elemen manusiawi Soft Business Intelligence (BI)
dihasilkan oleh solusi Business
implementasi dan penggunaan solusi (BI) yang digunakan) seperti keterlibatan pengguna, Factors)
Intelligence (BI)
Business Intelligence (BI)) budaya organisasi, keterampilan,
komunikasi, dan kepercayaan)
Faktor Soft Business Intelligence (BI)

Faktor-faktor ini melibatkan


Mengacu pada elemen yang keterlibatan orang-orang, pemahaman
berhubungan dengan aspek manusia konteks bisnis, budaya organisasi, dan
dan organisasi dalam penggunaan keterampilan yang dibutuhkan untuk
teknologi BI. menerapkan dan memanfaatkan solusi
BI dengan efektif
Berikut adalah Keterlibatan Pengguna: Faktor ini berkaitan dengan tingkat partisipasi dan keterlibatan pengguna akhir dalam

penjelasan tentang
pengembangan, penggunaan, dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi BI. Contohnya, dalam
implementasi solusi BI, organisasi harus memastikan bahwa pengguna aktif terlibat dalam perancangan
dashboard, laporan, dan fitur-fitur lainnya yang relevan dengan kebutuhan mereka.

beberapa faktor
Soft BI beserta Pemahaman Bisnis: Penting bagi pengguna BI untuk memahami konteks bisnis di mana informasi tersebut
digunakan. Pemahaman yang baik tentang tujuan bisnis, strategi, dan proses operasional akan membantu
pengguna dalam menerapkan BI secara efektif. Misalnya, seorang analis keuangan harus memahami metrik

contohnya:
keuangan dan tujuan bisnis untuk menggunakan data BI dalam analisis dan pelaporan keuangan yang tepat.

Budaya Organisasi: Faktor ini mencakup nilai-nilai, kepercayaan, norma, dan sikap yang ada di organisasi terkait
dengan penggunaan dan penerimaan BI. Budaya yang mendukung adopsi BI akan mempromosikan penggunaan yang
luas dan terintegrasi dari solusi BI. Sebagai contoh, jika organisasi mendorong transparansi dan pengambilan
keputusan berdasarkan data, maka pengguna BI akan merasa lebih termotivasi untuk memanfaatkan solusi BI
yang tersedia.

Keterampilan dan Pendidikan: Kemampuan individu dan organisasi untuk memahami, menggunakan, dan
menginterpretasikan informasi BI merupakan faktor penting dalam keberhasilan penggunaan BI. Pelatihan yang
tepat dan pengembangan keterampilan akan membantu pengguna untuk memaksimalkan manfaat dari solusi BI.
Sebagai contoh, organisasi dapat menyelenggarakan pelatihan internal atau eksternal untuk meningkatkan
pemahaman pengguna tentang konsep BI, teknik analisis data, dan interpretasi hasil BI.

Komunikasi dan Kolaborasi: Faktor ini menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan kolaborasi antara
pengguna BI, analis, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya. Kemampuan untuk berbagi pengetahuan dan
pemahaman, serta bekerja sama dalam menganalisis dan menginterpretasikan data, dapat meningkatkan
penggunaan BI dan hasil yang dihasilkan. Sebagai contoh, sebuah tim proyek yang terdiri dari pengguna BI,
analis, dan manajer departemen yang relevan dapat bekerja sama untuk menerapkan solusi BI yang lebih efektif
dan menghasilkan wawasan yang berharga.
Mengacu pada tantangan atau masalah yang sering dihadapi oleh organisasi
dalam menghadapi aspek "soft" dari bisnis intelijen (BI), seperti:

Keterlibatan pengguna

Common Kesesuaian budaya

Isseues for Pengembangan keterampilan.

Soft Factors Komunikasi yang efektif.

Masalah-masalah ini dapat menghambat implementasi dan pemanfaatan


yang sukses dari solusi BI. 
Mengacu pada kemampuan organisasi atau individu untuk mengembangkan
pemahaman mendalam tentang konteks bisnis, data, dan wawasan yang
dihasilkan oleh solusi BI. Sense melibatkan kemampuan untuk mengenali pola,
tren, dan hubungan yang tersembunyi dalam data dan mengaitkannya dengan
tujuan bisnis yang relevan.

Dalam konteks Soft BI, sense mencakup aspek seperti kemampuan analitis,
intuisi bisnis, dan pemahaman mendalam tentang data yang digunakan. Sense

Sense
memungkinkan individu atau tim untuk membaca dan menginterpretasikan data
dengan cara yang relevan dan bermakna untuk memahami konteks bisnis yang
lebih luas.

Dengan menggunakan sense dalam Soft BI, pengguna dapat mengenali peluang,
mengidentifikasi tantangan, dan membuat keputusan yang lebih baik
berdasarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang data dan wawasan yang
dihasilkan oleh solusi BI. Sense membantu untuk menggabungkan pengetahuan
dan pengalaman bisnis dengan analisis data yang sistematis untuk mendapatkan
wawasan yang berharga bagi organisasi.
Misalnya, seorang analis data yang memiliki sense yang baik
dapat membaca dan menginterpretasikan data keuangan
untuk mengenali tren dan pola yang mungkin tidak terlihat
secara langsung. Mereka dapat menggunakan sense mereka
untuk mengaitkan data tersebut dengan strategi bisnis yang
sedang dijalankan oleh organisasi, sehingga memungkinkan
mereka untuk memberikan saran yang berharga kepada
manajemen tentang perbaikan kinerja keuangan.

Contoh 
Dalam rangka mengembangkan sense dalam konteks Soft BI,
penting bagi organisasi untuk memberikan pelatihan dan
pendidikan yang memadai kepada pengguna BI,
mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konteks
bisnis dan analisis data, serta mempromosikan budaya yang
mendorong analisis data dan pengambilan keputusan berbasis
data.
Mengacu pada tingkat keyakinan dan kepercayaan pengguna
terhadap data, wawasan, dan solusi BI yang digunakan. Trust
mencerminkan keyakinan bahwa informasi yang dihasilkan
oleh solusi BI adalah akurat, relevan, dan dapat diandalkan
untuk pengambilan keputusan.

Trust merupakan faktor kritis dalam Soft BI karena tanpa


Trust kepercayaan yang cukup, pengguna mungkin enggan
menggunakan atau mengandalkan solusi BI dalam proses

(Kepercayaan)
pengambilan keputusan. 

Kepercayaan dapat mempengaruhi penerimaan dan adopsi


pengguna, serta tingkat keterlibatan mereka dalam
memanfaatkan solusi BI.
Contoh-1
Seorang manajer operasional menggunakan solusi BI untuk memonitor kinerja operasional dan efisiensi
proses dalam organisasinya. Untuk membangun trust, manajer tersebut harus yakin bahwa data yang
digunakan dalam solusi BI berasal dari sumber yang dapat dipercaya, seperti sistem pengumpulan data
yang terpercaya. Selain itu, solusi BI harus memberikan hasil yang konsisten dan dapat diverifikasi.
Dengan adanya kepercayaan yang kuat terhadap data dan solusi BI, manajer operasional dapat mengambil
keputusan berdasarkan informasi yang dihasilkan dengan keyakinan
Contoh-2
Seorang analis pemasaran menggunakan solusi BI untuk menganalisis data
pelanggan dan perilaku pembelian. Penting bagi analis tersebut untuk
membangun trust dengan memastikan keakuratan dan keandalan data yang
digunakan dalam analisis. Selain itu, hasil analisis yang konsisten dan dapat
diandalkan akan meningkatkan tingkat kepercayaan analis terhadap
wawasan yang dihasilkan oleh solusi BI. Dengan trust yang kuat, analis
pemasaran dapat dengan yakin menerapkan rekomendasi dan strategi
pemasaran yang didasarkan pada informasi BI untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Contoh-3
Seorang eksekutif tingkat atas menggunakan solusi BI untuk
mendapatkan wawasan tentang kinerja keuangan perusahaan.
Kepercayaan terhadap data keuangan dan solusi BI menjadi kritis
dalam hal ini. Eksekutif harus memiliki keyakinan bahwa data
keuangan yang digunakan dalam solusi BI telah diolah dengan benar
dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Dengan trust yang
tinggi, eksekutif dapat mengandalkan wawasan dan laporan keuangan
yang dihasilkan oleh solusi BI untuk membuat keputusan strategis
yang berdampak pada keseluruhan perusahaan.
Relations between soft factors dalam konsep Soft
Business Intelligence Factors 
1. Mengacu pada hubungan dan interaksi antara berbagai faktor "soft" dalam implementasi dan
penggunaan solusi BI. Faktor-faktor ini saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga
keberhasilan penerapan BI secara efektif dapat dipengaruhi oleh dinamika dan relasi di antara
faktor-faktor tersebu
Berikut adalah beberapa contoh masalah umum untuk
faktor-faktor "soft":

1. Kurangnya Adopsi Pengguna: Salah satu tantangan utama adalah mendapatkan pengguna untuk mengadopsi dan menggunakan secara penuh alat dan
wawasan BI. Beberapa pengguna mungkin menolak perubahan atau menganggap teknologi baru sulit digunakan, sehingga tingkat adopsi pengguna
menjadi rendah. Misalnya, jika karyawan terbiasa membuat keputusan berdasarkan intuisi daripada data, mereka mungkin enggan menerima
pengambilan keputusan yang didorong oleh BI.
2. Pelatihan yang Kurang Memadai dan Kesenjangan Keterampilan: Organisasi mungkin menghadapi masalah terkait kurangnya pelatihan dan
kesenjangan keterampilan di antara pengguna. Jika karyawan kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan
alat BI dengan efektif, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan dan menganalisis data atau salah mengartikan wawasan
yang diberikan. Hal ini dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak optimal. Sebagai contoh, jika karyawan kurang memiliki keahlian
dalam analisis data atau metode statistik, mereka mungkin kesulitan dalam mengekstrak wawasan yang bermakna dari laporan BI.
3. Resistensi terhadap Perubahan: Implementasi BI sering kali memerlukan perubahan dalam alur kerja, proses, dan peran dalam sebuah organisasi.
Resistensi terhadap perubahan dapat muncul dari karyawan yang nyaman dengan metode yang ada atau takut bahwa implementasi BI dapat
mempengaruhi keamanan pekerjaan mereka. Resistensi ini dapat menghambat adopsi dan integrasi yang sukses dari solusi BI. Sebagai contoh,
karyawan yang menunjukkan ketidaknyamanan dalam beralih dari proses pelaporan manual ke dashboard BI yang otomatis.
4. Kurangnya Kesesuaian Budaya: Kesesuaian budaya organisasi dengan penggunaan BI juga dapat menjadi masalah. Budaya yang tidak mendukung
penggunaan dan adopsi BI dapat menghambat pemanfaatan solusi tersebut. Misalnya, jika organisasi tidak mendorong transparansi dan
pengambilan keputusan berdasarkan data, maka pengguna BI mungkin merasa kurang termotivasi untuk memanfaatkannya secara maksimal.
Relations between soft factors dalam konsep
Soft Business Intelligence Factors
1. Mengacu pada hubungan dan interaksi antara berbagai faktor "soft" dalam implementasi dan
penggunaan solusi BI.
2. Faktor-faktor ini saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga keberhasilan penerapan BI
secara efektif dapat dipengaruhi oleh dinamika dan relasi di antara faktor-faktor tersebu
Berikut adalah contoh hubungan antara faktor-faktor "soft"
dalam konsep Soft Business Intelligence Factors:

• Hubungan antara User Engagement dan Trust: Tingkat keterlibatan pengguna dalam pengembangan dan penggunaan solusi BI
dapat berdampak pada tingkat trust atau kepercayaan yang mereka miliki terhadap data dan hasil yang dihasilkan oleh solusi
BI. Jika pengguna aktif terlibat dan merasa memiliki kepemilikan terhadap solusi BI, mereka cenderung lebih mempercayai
informasi yang dihasilkan oleh solusi tersebut.
• Hubungan antara Cultural Alignment dan User Adoption: Budaya organisasi yang mendukung penggunaan dan adopsi solusi BI
akan mempengaruhi tingkat adopsi oleh pengguna. Jika budaya organisasi mendorong transparansi, pengambilan keputusan
berbasis data, dan kolaborasi, pengguna akan lebih termotivasi dan cenderung mengadopsi solusi BI secara luas.
• Hubungan antara Skill Development dan User Engagement: Pengembangan keterampilan dan pemahaman pengguna terkait
dengan konsep BI dan analisis data dapat meningkatkan tingkat keterlibatan mereka dalam menggunakan solusi BI. Semakin
terampil pengguna dalam menginterpretasikan dan mengambil tindakan berdasarkan wawasan BI, semakin terlibat mereka
dalam proses pengambilan keputusan dan penggunaan solusi BI.
• Hubungan antara Communication and Collaboration dengan User Adoption: Komunikasi yang efektif dan kolaborasi antara
pengguna, analis, dan pemangku kepentingan lainnya dapat meningkatkan tingkat adopsi solusi BI. Melalui kolaborasi yang baik,
pengguna dapat memahami nilai dan manfaat solusi BI, serta mendapatkan bantuan dan dukungan dalam mengatasi tantangan
penggunaan.
Dalam konteks konsep Soft Business Intelligence (BI)
Factors, "possible research directions"

1. Merujuk pada arah penelitian yang dapat dieksplorasi untuk memperdalam pemahaman tentang
faktor-faktor "soft" dalam implementasi dan penggunaan solusi BI.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu yang relevan, menganalisis tren terbaru,
dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana faktor-faktor "soft"
berkontribusi terhadap kesuksesan implementasi dan adopsi solusi BI. Berikut adalah
Beberapa contoh possible research directions
dalam konsep Soft Business Intelligence Factors:
• Studi tentang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Adopsi BI: Penelitian ini dapat mengeksplorasi bagaimana budaya organisasi
mempengaruhi tingkat adopsi, penerimaan, dan pemanfaatan solusi BI. Misalnya, penelitian dapat melibatkan analisis budaya organisasi
yang mendorong pengambilan keputusan berbasis data, transparansi, atau kolaborasi untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini
memengaruhi adopsi dan penggunaan solusi BI.
• Penelitian tentang Pengembangan Keterampilan dan Pendidikan dalam Konteks BI: Fokus penelitian ini adalah untuk memahami
bagaimana pengembangan keterampilan dan pendidikan yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan solusi BI.
Misalnya, penelitian dapat melibatkan evaluasi program pelatihan yang ada atau mengidentifikasi kebutuhan keterampilan yang spesifik
bagi pengguna BI agar dapat mengoptimalkan penggunaan solusi BI dalam konteks organisasi.
• Analisis Hubungan antara User Engagement dan Trust dalam Implementasi BI: Penelitian ini dapat menginvestigasi hubungan antara
keterlibatan pengguna dan tingkat kepercayaan mereka terhadap solusi BI. Studi ini dapat mencoba memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlibatan pengguna dan bagaimana tingkat keterlibatan tersebut berhubungan dengan tingkat kepercayaan terhadap
hasil dan informasi yang dihasilkan oleh solusi BI.
• Penelitian tentang Komunikasi dan Kolaborasi dalam Implementasi BI: Penelitian ini dapat mengeksplorasi pentingnya komunikasi dan
kolaborasi yang efektif antara pengguna BI, analis, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mencapai kesuksesan implementasi solusi
BI. Penelitian ini dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif, tantangan yang dihadapi, serta
praktik terbaik untuk memfasilitasi kolaborasi yang produktif dalam konteks penggunaan BI.
Sekian dan terimakasih
Sampai Jumpa minggu depaaan

Anda mungkin juga menyukai