Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3

TEORI
1. Desi Puspica Sari (1923021009)
2. Ratih Dwi Anggreini (1923021012) KONGRUENSI
3. Wayan Widya Rani (1923021011)
4. Ananda Rizqy Pala (1923021010) Carl Friedrich
Gauss
Teori Kongruensi

Pendekatan yang lain tentang


keterbagian dapat menggunakan
aritmatika sisa atau yang biasa kita
kenal saat ini sebagai Teori
Kongruensi.

Konsep teori ini sebagai alat untuk


menyelesaikan keterbagian.
Carl Friedrich Gauss

 Teori Kongruensi di perkenalkan oleh seorang


matematikawan Jerman yang bernama Carl
Friedrich Gauss (1777-1855) di dalam bukunya yang
berjudul Aritmatika Diskontinuitas. Karya yang
monumental ini diterbitkan pada tahun 1801 ketika
Gauss berusia 24 tahun.
 Teori ini meletakkan dasar-dasar teori bilangan
modern. Sejarah mengatakan sebagian besar dari
Aritmatika Diskontinuitas telah di sampaikan
sebagai sebuah catatan penting untuk Akademi
Prancis yang dimana pada tahun sebelumnya teori
ini ditolak oleh Akademi Prancis dengan cara
menganggap bahwa hasil pekerjaan dari Gauss
tidak berharga.
 Dalam upaya menepis kabar kisah ini,
petugas dari Akademi mencari data serta
catatan permanen mereka yang lengkap
pada tahun 1935 dan menyimpulkan
bahwa Diskontinuitas ternyata tidak
pernah disampaikan apalagi ditolak.
 “Ini merupakan sesuatu yang menakjubkan, dari seseorang
pemuda pada tahun tersebut mampu membawa sesuatu hasil
pemikiran yang kaya dan ringan untuk menyajikan
penyelesaian yang mendalam serta terorganisir dengan baik
serta membuat disiplin ilmu yang sama sekali baru.” kata
Kronecker.
PENEMUAN
RUMUS GAUSS

Dikatakan bahwa pada kelas aritmatika pertamanya Gauss


merasa heran dengan guru nya yang memecahkan masalah
dengan cara yang menyusahkan, masalah tersebut yakni :

Tentukan jumlah dari semua angka dari 1 hingga 100. Gauss


muda kemudian menggunakan pola:
Karena ada 50 pasang angka, masing-masing menambahkan
sampai 101, jumlah semua nomor harusnya .

Teknik ini juga memberikan alternatif lain untuk menurunkan


rumus :

Untuk n jumlah pertama dari bilangan bulat positif


Salah satu nya hanya memperlihatkan bilangan bulat berturut-
turut 1 sampai n dalam dua baris bilangan sebagai berikut :

Penambahan kolom vertical menghasilkan n yang masing-


masingnya sama dengan n +1.
Lanjutan…
Hasil penjumlahan yaitu:

Ketika suku-suku ini ditambahkan, yaitu

Diperoleh nilI
Nilai adalah nilai dari menjumlahkan 2 barisan 1 2 3 4
… , atau :

Sehingg :
Sejarah Keilmuan
&
penemuan penting gauss

Gauss melanjutkan kecemerlangan penemuan baru nya dari hal-


hal berikut yang telah ditemukan nya sebelumnya. Pada masalah
membangun polygon regular yang menggunakan alat Euclidean
dengan menggunakan penggaris dan kompas saja, orang orang
sudah mengesampingkan masalah ini karena orang-orang sudah
kehabisan ide untuk bangun yang mungkin terbentuk.
 Pada tahun 1796, Gauss menunjukkan bahwa polygon
beraturan sisi 17 sangat mudah untuk dibuat, hal ini
merupakan kemajuan sejak zaman Euclid.
Sejarah Keilmuan
&
penemuan penting gauss

 Pada tahun 1799 dalam thesis doktoralnya memberikan bukti


yang tegas dari Teorema Fundamental Aljabar, yang telah
dinyatakan pertama sekali oleh Girard pada tahun 1629 dan
 Kemudian dibuktikan secara tidak sempurna oleh d'Alembert
pada tahun 1746, dan kemudian oleh Euler 1749.
 Teorema itu menegaskan bahwa persamaan polinomial derajat
𝑛 memiliki tepat 𝑛 akar kompleks)
Teorema (yang dimana menegaskan bahwa
persamaan polynomial derajat n memiliki akar
kompleks n) tersebut selalu menjadi favorit bagi Gauss
dan dia memberi semua teorema tersebut dalam 4
demonstrasi yang berbeda. Publikasi Aritmatika
Diskontinuitas pada tahun 1801 menempatkan Gauss
di peringkat terdepan bagi matematikawan.
Sebagian prestasi luar biasa Gauss lebih banyak pada
Teori Astronomi ketimbang matematika. Pada malam
pembukaan abad ke 19 ( 1 Januari 1801), astronom
Italia pertama kali menemukan apa yang kita sebut
sebagai planet minor (planetoid atau asteroid) yang
kemudian disebut Ceres.
Tapi setelah bagian ini, barulah ditemukan objek yang
melewati matahari hanya terlihat oleh teleskop. Hal ini
tidak dapat ditemukan lagi oleh Piazzi maupun
astronom lainnya. Pengamatan Piazzi kemudian
diperpanjang selama 41 hari dimana orbit menyapu
keluar sudut hanya Sembilan derajat saja.
Dari data yang minim yang tersedia, Gauss mampu menghitung
orbit Ceres dengan akurasi yang luar biasa, dan planet yang sulit
dipahami serta ditemukan akhirnya ditemukan kembali pada akhir
tahun di posisi yang hampir persis sesuai dengan posisi yang
diperkirakan. Keberhasilan ini membawa ketenaran gauss ke
seluruh dunia dan membuat dia diangkat sebagai direktur
Observatorium Gottingen.
Pada pertengahan abad ke-19, matematika telah tumbuh menjadi
sebuah struktur yang berat dan sangat besar yang dibagi menjadi
sejumlah besar bidang yang hanya diketahui oleh spesialiasi
ahlinya. Gauss adalah matematikawan lengkap yang terakhir, dan
tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa ia berada di
beberapa derajat yang hampir terhubung pada setiap aspek dari
setiap subjek.
Orang pada zaman nya menganggap dia sebagai Pangeran
Matematika yang setara dengan Archimedes dan Isaac Newton.
Ini terungkap pada sebuah kejadian kecil : saat ditanya siapa ahli
matematika terhebat di Jerman, Laplace menjawab, “Mengapa
Pfaff.” Ketika penanya menunjukkan bahwa dia akan mengira
akan menjawab Gauss, Laplace kemudian menjawab “Pfaff
sejauh ini adalah yang terbesar di jerman, akan tetapi Gauss
adalah yang terbesar di seluruh Eropa”.
Meskipun Gauss menghiasi setiap cabang
matematika, ia selalu di hargai dan dihurmati pada
bidang Teori Bilangan. Dia bersihkeras bahwa,
“Matematika adalah Ratu ilmu, dan teori bilangan
adalah Ratu Matematika”.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai