dengan sengaja atau tidak ditambahkan pada makanan untuk tujuan teknologi (termasuk organoleptik/rasa, aroma, warna) selama proses pembuatan, pengolahan, penyiapan, pengepakan, pengemasan maupun pengolahan Tujuan utama supaya lebih menarik baik warna, aroma, rasa dan tekstur serta agar lebih awet dan tak mudah busuk Ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis Bahan Pengawet
1. Formalin dipakai mengawetkan mayat, antiseptik, dan
penghilang bau; bisa menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan alat pencernaan & jantung 2. Boraks digunakan untuk pengawet kayu, pengontrol kecoa, dan bahan pembersih; dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit 3. Kalsium Benzoat (E211) digunakan mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin; bisa memicu serangan asma, alergi dan kemungkinan juga hiperaktifitas pada anak2. Kalau digunakan bersama2 dg asam askorbat (vitamin C) bisa bereaksi dan menghasilkan benzene yg sangat karsinogenik 4. Sulfur Dioksida (SO2) ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar; menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi 5. Kalium nitrit pada daging yang dilayukan untuk mpertahankan warna merah agar tampak selalu segar (daging kornet). Bila berlebihan menyebabkan keracunan, mempengaruhi kemampuan eritrosit membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah. 6. Kalsium Propionat/Natrium Propionat untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang untuk produk roti & tepung; berlebihan bisa myebabkan migren, kelelahan, & kesulitan tidur 7. Natrium Metasulfat pda produk roti dan tepung; menyebabkan alergi kulit. 8. Asam Sorbat ditambahkan pada produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi bisa membuat perlukaan di kulit. 9. Natamysin pada produk daging dan keju ini; bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit. 10. Kalium Asetat ditambahkan pada makanan yang diduga bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal. 11. Butil Hidroksi Anisol (BHA) terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, *shortening*, keripik kentang, pizza, dan teh instan; diduga myebabkan penyakit hati dan memicu kanker Zat Pewarna Buatan 1. Warna kuning : tartrazin, sunset yellow 2. Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, carmoisine, rhodamin B sering digunakan sebagai zat pewarna pada kertas dan tekstil 3. Warna biru : biru berlian 4. Warna oranye :sunset yellow, FCF Zat Pemanis Buatan
gula asli 1 kg digantikan hanya beberapa gram
pemanis buatan. Pemanis buatan yang sering dipakai Sakharin (biasa dipakai pada makanan berkalori rendah, juga makanan untuk penderita diabetes), siklamat (tingkat kemanisannya lebih rendah dibandingkan sakharin), gula fruktosa, dulsin, aspartame dll. Jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa memicu kanker kandung kemih Zat Penyedap Rasa dan Aroma Zat ini untuk menambah lezat cita rasa makanan. Penyedap alami bisa didapatkan pada pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Sedangkan penyedap sintetis yang sering digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamat) atau mono- natrium glutamat/vetsin (ajinomoto/sasa), yang ditemukan pada hampir semua makanan/jajanan yang rasanya gurih. Penyedap sintetis lainnya adalah asam cuka, benzaldehida, amil asetat, dll BAHAYA MSG kode HS 29224220 dan nomor E E621 12 g/hari menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual, reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan jika MSG dipanaskan akan pecah menjadi 2 zat baru yakni Glutamic Pyrolised -1 (Glu-P-1) dan Glu-P-2. Kedua zat ini bersifat mutagenik dan karsinogen 2-3 gram MSG (setara 1/2-1 sendok teh), sudah dapat mengertak gejala Sindroma Restoran Cina orang Indonesia mengkonsumsi natriun /sodium ion asal MSG sekitar 1-5 g sekali makan (menurut ahli gizi orang dewasa yang ideal makan garam 6 g/hari dan anak anak 3 g/hari) sifat keracunan MSG adalah Age Dependent (tergantung umur); makin muda umurnya makin sensitif Konsumen MSG menjadi toleran dan ingin makan lebih banyak lagi karena sudah kecanduan Daftar Bahan Aditif Yang Diragukan Kehalalannya (Syubhat) Potasium nitrat (E252), dibuat dari limbah hewani/sayuran. Untuk pengawet, mempertahankan warna daging, contoh pada Sosis, ham, Dutch Cheese L-asam tartarat (E334) hasil samping industri wine. Sebagai antioksidan pemberi rs asam produk susu beku, jelly, bakery, minuman, tepung telur, wine, dll. Turunan-turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334) berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll Gliserol/gliserin (E422), hasil samping pbuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat dari lemak hewani). Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, cake, desserts, dll Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E43 ; berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan cake, donat, produk susu: es krim, desserts beku; minuman, dll Pengemulsi dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 - E495); dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding Edible bone phosphate (E542) Dibuat dari tulang hewan, Anti cacking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen. Asam stearat; dibuat dari lemak hewani; komersil dibuat secara sintetik Anticacking agent L-sistein E920; dibuat dari bulu hewan/unggas & di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan flavor daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa (flavor) Wine vinegar dan malt vinegar; dibuat dari wie dan bir. Sebagai pemberi flavor bumbu-bumbu, saus, salad