Anda di halaman 1dari 12

Politeknik Kesehatan

Muhammadiyah
Makassar

Prinsip Kerja MRI,


Pembentukan Citra
& Parameter MRI
Andi Nur Intan Wulandari, S.Tr.Rad.,M.Tr.ID
RI
ntan81@gmail.com
PRINSIP KERJA MRI
Spin inti atom hydrogen disesuaikan
01 menggunakan medan magnet berkekuatan tinggi

Pulsa Radiofrekuensi diberikan pada tingkat garis NMV= B0 agar


sebagian inti atom hydrogen saling menyearahkan dan terjadi 02
resonansi
Pulsa Radiofrekuesnsi = Pulse Sequence.

03 Radiofrekuensi akan di off kan yang menyebabkan


proton hydrogen mengalami relaxation.
Pada peristiwa ini akan terjadi 2 proses yaitu pembobotan T1 recovery dan T2
Decay

Energi yang dilepaskan akan menjadi sinyal yang dicatat dan di 04


proses menggunakan transformasi fourir yang kemudian diolah
menjadi citra
PEMBENTUKAN SINYAL NMR

Dalam sistem pencitraan MRI, proses pembentukan sinyal mri


terbagi dalam 3 perioda yang merupakan satu kesatuan, yaitu:
• Perioda Eksitasi
• Perioda Evolusi
• Perioda Pendeteksian
Selama masing-masing perioda terjadi proses tertentu yang pada
akhirnya akan menghasilkan sinyal NMR.
PERIODA EKSITASI

01 PERIODA EKSITASI 02 PERIODA EVOLUSI


Mula-mula diberikan Selama perioda ini diberikan
pulsa RF dan Gradien gradient phase enchoding Gz
Magnetik Gy untuk untuk menyimpan informasi
mendapatkan irisan spasial (dalam arah z) dalam
transversal dari jaringan fase sinyal NMR.
tubuh yang diamati.
Gradien Gz ini diberikan dengan
Pada perioda ini hanya jumlah tertentu dengan
berlangsung proses amplitudo yang berbeda-beda
eksitasi selektif. tergantung dari sinyal NMR yg
harus didapatkan.
02 PERIODA PENDETEKSIAN
Gradien magnetik Gx Sejumlah sinyal NMR didapatkan
berfungsi untuk menyimpan dan membentuk array 2 dimensi
informasi spasial (dalam yaitu n x n data matrikx (simetris
arah x) dalam frekuensi dalam arah x dan z). Citra akhir
sinyal NMR. Selain itu didapat dari transformasi fourir
dilakukan pendeteksian data matrix tersebut.
sinyal NMR

Simple Portfolio
Presentation
PARAMETER
MRI

Dalam pembentukan suatu citra MRI diperlukan beberapa


parameter sebagai pendukung pembentuk citra, yakni:
• Time Repetition (TR)
• Time Echo (TE)
• Flip Angle (FA)
• Number Of Signal Average (NSA) / Number Of Exitation
(NEX)
• Matrix
• Field Of View (FOV)
• Slice Thickness
• Receive Bandwidth
• Slice Gap
1. Time Repetition (TR)

Berguna mengontrol jumlah magnetisasi


longitudinal yang recovery sebelum pulsa RF
berikutnya. TR panjang (≥ 3000 ms) meningkatkan
2. Time Echo (TE)
SNR dan TR pendek (250 – 700 ms) menurunkan
Berguna mengontrol jumlah magnetisasi
SNR. Sedangkan pada scan time, semakin
transversal yang akan decay sebelum echo
panjang TR yang digunakan maka semakin lama
tersebut dicatat. TE panjang (≥ 70 ms) akan
waktu scanning.
menghasilkan sinyal yang lemah karena semakin
banyak magnetisasi trasnversal. Dengan demikian
TE panjang akan menurunkan SNR dan TE
pendek (10 – 25 ms) akan meningkatkan SNR.
3. Flip Angle (FA)

Flip Angle mengontrol jumlah magnetisasi


transversal yang dihasilkan sinyal dari coil.
Amplitudo sinyal maksimum menghasilkan flip
angle 90˚. Pada pulsa sekuens fast spin echo, Your Picture Here And Send To Back NEX
4. Number Of Signal Average (NSA)/
SNR yang dihasilkan akan lebih baik karena
menggunakan flip angle 90˚ sehingga
NSA merupakan angka yang menunjukkan berapa
magnetisasi longitudinal menjadi magnetisasi
kali data diperoleh dan dicatat selama scanning.
transversal. Flip angle yang lebih rendah
NSA mengontrol jumlah data yang disimpan pada
menyebabkan penurunan SNR.
masing-masing k-space. Semakin tinggi NSA akan
meningkatkan SNR.
5. Matriks

Akuisisi matrix menentukan spatial resolution


dari citra. Meningkatkan matrix akan Your Picture Here And Send To Back

menurunkan sinyal sehingga SNR menurun,


spatial resolusion meningkat dan waktu
6. Field Of View (FOV)
scanning menjadi lama.

FOV menentukan berapa banyak informasi yang


akan dilihat. FOV yang lebar akan menaikkan
SNR, menambah informasi anatomi dan
mengurangi aliasing namun menurunkan spatial
resolution dan citra SNR.
7. Slice Thickness

Slice thickness mempengaruhi jumlah sinyal


serta ketajaman gambar. Dengan
mengurangi slice thickness maka sinyal akan
berkurang dan mengurangi nilai SNR. Untuk Your Picture Here And Send To Back
8. Receive Bandwidth
mendapatkan potongan tipis menggunakan
transmit bandwidth yang sempit, sedangkan
Receive bandwidth merupakan rentang frekuensi
untuk mendapatkan potongan tebal
selama aplikasi read out gradien. Mengurangi
menggunakan transmit bandwidth yang luas.
receive bandwidth menghasilkan penurangan
noise yang berhubungan dengan sinyal. Ketika
receive bandwidth semakin sempit, SNR
meningkat.
7. Slice Gap

Slice Gap adalah jarak antar irisan dapat


didefinisikan dalam milimeter atau dalam
persentase ketebalan irisan tergantung pada
Your Picture Here And Send To Back
produsen MRI. Direkomendasikan untuk
pencitraan 2D rutin menggunakan lebih dari
25% slice gap.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai