Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 4

- Marwan Kosasih
- Melanie Putria
- Muh. Fery Ardiansyah
- Muhamad Iksan
- Muhamad Rafiqi
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA
Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai
Ideologi Negara

Pancasila
Panca
sila

Bahasa sansekerta
Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia

Pancasila sebuah kesatuan


filsafat terorganisir dan
hirarkis, sila ke satu sampai
lima saling berkaitan satu
sama lain
Dalam sejarah bangsa Indonesia, dinamika Pancasila
sebagai ideologi negara memperlihatkan adanya pasang
surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
1 Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa
pemerintahan Presiden Soekarno

 Ideologi mengalami pasang surut karena dicampur


dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom
2 Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa
pemerintahan Presiden Soeharto

 Diletakkan pada kedudukan yang sangat kuat melalui


TAP MPR No II/1978 tentang Pemasyarakatan P4
 Asas tunggal bagi organisasi politik dan organisasi
masyarakat
3 Pancasila sebagai ideologi negara pada masa Era
Reformasi

 Mengalami pasang surut, ditandai dengan :


-enggannya para penyelenggara negara
mewacanakan tentang Pancasila
-hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional
Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai
Ideologi Negara

Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Internal Eksternal
Internal

1 Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan


politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok
atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan
Internal

2 Penyalahgunaan kekuasaan mengakibatkan rendahnya


kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa
sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis
Eksternal

1 Pertarungan ideologis antara

1945 - 1990
Eksternal

2 Menguatnya isu kebudayaan global ditandai dengan


masuknya berbagai ideologi asing dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Eksternal

3 Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat


pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi

Eksploitasi

Kerusakan
lingkungan
MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN
URGENSI PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara

1 Dimensi Realitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung bersumber dari nilai-
nilai real yang hidup dalam masyarakatnya. Hal ini
mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila bersumber
dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sekaligus
juga berarti bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan
dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kaitannya
dengan kehidupan bermasyarakat maupun dalam segala
aspek penyelenggaraan negara.
2 Dimensi Idealitas

Mengandung cita-cita yang ingin


dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai dasar Pancasila
mengandung tujuan yang dicapai
sehingga mampu menggugah
motivasi untuk mewujudkan cita-
cita.
2 Dimensi Idealitas

Nilai-nilai yang terkandung


dalam Pancasila bersifat
sistematis dan rasional
(Wibisono, 1989).
Jadi, Pancasila haruslah
memberi cita-cita dan
harapan tentang masa depan
yang lebih baik.
(Alfian, 1991)
3 Dimensi Fleksibilitas

Merangsang masyarakat untuk


mengembangkan pemikiran baru
tentang nilai-nilai dasar yang
terkandung.
Pancasila ideologi terbuka, karena
demokratis dan merangsang warga
negara untuk mengembangkan
pemikiran baru, tanpa khawatir
kehilangan hakikat dirinya (Alfian,
1991: 192 – 195).
Di sini, Pancasila memenuhi syarat
fleksibilitas tersebut, yang
dibuktikan dari perjalanan sejarah
Pancasila. Sampai sekarang,
Pancasila masih berdiri tegar dan
kokoh, dan selalu menerima
pembaharuan, tanpa kehilangan
jati dirinya.
APA SAJA FAKTOR
PENDORONG KETERBUKAAN
IDEOLOGI PANCASILA ?
Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila

Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan


1
dinamika masyarakat yang berkembang pesat
Kenyataan menunjukkkan bahwa bangkrutnya ideologi
yang tertutup dan beku cenderung meredupkan
2 perkembangan dirinya
Pengalaman sejarah politik masa lampau dan tekad untuk
memperkokoh kesadaran akan nilai- nilai dasar Pancasila
3
yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara
kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional
Sekalipun Pancasila sebagai ideologi terbuka, ada batas
keterbukaan yang tidak boleh dilanggar, yaitu
 Stabilitas nasional yang dinamis
 Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme, dan
komunisme
 Berkembangnya paham liberalisme
 Larangan terhadap pandangan ekstrem yang
mengelisahkan kehidupan bermasyarakat
Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara

Peran ideologi negara bukan hanya terletak pada aspek legal


formal, melainkan juga harus hadir dalam kehidupan
konkret masyarakat itu sendiri
PERAN KONKRET PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI
MELIPUTI HAL-HAL APA SAJA ?
1 Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya
setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada
preskripsi moral

Perlu norma-norma
penuntun yang lebih jelas
-persuasif
-imbauan
-penjabaran nilai-nilai
Pancasila ke dalam produk
hukum yang memberikan
rambu yang jelas dan
hukuman yang setimpal bagi
pelanggarnya
2 Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan sila-sila Pancasila

Bertentangan
- nilai toleransi
berkeyakinan
- hak-hak asasi
manusia
- semangat persatuan
APA ITU IDEOLOGI TERTUTUP
DAN IDEOLOGI TERBUKA
?
Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

1 Ideologi Tertutup

Suatu pemikiran yang tertutup. Ciri-cirinya :


 cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan
memperbarui masyarakat
 isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu
saja, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret
dan operasional yang keras dan diajukan dengan
mutlak
2 Ideologi Terbuka

Suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya :


 nilai-nilai dan cita-cita digali dari moral dan budaya
masyarakatnya
 hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut
APA PENTINGNYA PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
BAGI MAHASISWA ?
Untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun
moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sehingga ancaman
Dimensi
Fleksibilitas
Dimensi Dimensi
Realitas Idealitas

IDEOLOGI NEGARA

Nilai-nilai Keterbukaan
dasar
Cita-cita
“Jika kita memilih tidak peduli, lebih sibuk
dengan urusan masing-masing, nasib negeri ini
persis seperti sekeranjang telur diujung tanduk,
hanya soal waktu akan pecah berantakan.”

-Tere Liye, Negeri di Ujung Tanduk-


TERIMAKASIH
:”)

Anda mungkin juga menyukai