1. Pengertian Agama
Kata “agama” berasal dari bahasa sanksekerta, yang terdiri dari dua kata yaitu: a, arinya tidak,
dan gam, artinya kacau, jadi agama, artinya tidak kacau (damai,rukun, sejahtera ). Sedangkan dalam
Al-qur’an agama disebut Millah atau Addiin artinya, patuh ,ta’at, tunduk, menguasai.
Agama memang membawa peraturan, berupa hukum yang harus dipatuhi orang, menguasai diri
seseorang, membuat dia tunduk , patuh pada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran- Nya yang
menjadi kewajiban dan kalau tidak dijalankan atau dilaksanakan menjadi hutang baginya.
Adanya kewajiban dan kepatuhan, menuntut adanya balasan . Yang menjalankan kewajiban akan
mendapat balasan yang baik begitu pula sebaliknya.
2. Pengertian Agama menurut istilah:
a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan
gaib yang harus dipatuhi.
b. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai
manusia.
c. Kepercayaan pada sesuatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara
hidup tertentu.
d. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini
bersumber pada suatu kekuatan gaib.
e. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah
dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat
dalam alam sekitar manusia.
f. Ajaran – ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui
seorang Rasul sebagai utusan-Nya.
g. Sedangkan menurut Drs.Hasbullah bakry MA.menyebutkan bahwa
Agama adalah, jalan hidup dengan kepercayaan kepada Tuhan yang
Maha Esa. Serta berpedoman kepada kitab suci dan di pimpin oleh
seorang Nabi atau Rasul.
3. Unsur-unsur Agama
1. Kekuatan gaib : Manusia merasa lemah dan berhajat butuh
pada kekuatan gaib, sebagai mintak pertolongan.
2. Keyakinan manusia : Bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan
hidup di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik
dengan kekuatan gaib dan sebaliknya.
3. Respons (ritus) yang bersifat emosional dari manusia: Respon
itu ada yang berbentuk rasa takut, seperti yang terdapat pada
agama-agama primitif, adanya rasa cinta seperti yang terdapat
pada agama monotheisme, yang bisa membentuk cara hidup
tertentu.
4. Paham adanya yang qudus dan suci dalam bentuk kitab suci,
yang berisi aturan perundang-undangan ,baik aturan
hubungan pertikal maupun horizontal .
4. Jenis – Jenis Agama
Dilihat dari asal usul atau sumbernya, agama dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu
agama wahyu dan agama Budaya
a. Agama wahyu adalah agama yang ajarannya di wahyukan oleh Allah kepada
manusia melalui Rasulnya.
Ciri-ciri agama wahyu:
- Dapat dipastikan kelahirannya.
- Disampaikan oleh Rasul sebagai utusan-Nya.
- Memiliki kitab suci.
- Ajaran-Nya serba tetap, tetapi tapsirannya dan pandangannya dapat berubah
sesuai dengan perubahan akal.
- Konsep ketuhanannya Monotheisme.
- Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal, baik mengenai
alam nyata maupun alam gaib.
- Sistem nilai ditentukan oleh Allah yang diselaraskan dengan ukuran dan
hakekat manusia.
- Melalui agama wahyu Allah memberikan petunjuk,pedoman tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna bersih
dari dosa).
b. Agama Budaya atau ra’yu adalah agama yang ajarannya
bersumber dari akal atau pemahaman manusia.
Ciri-ciri agama Budaya atau ra’yu
- Tidak dapat dipastikan kelahirannya.
- Tidak mengenal utusan atau Rasul, maka yang
mengajarkan agamanya adalah filsafat atau pendirinya.
- Tidak memiliki kitab suci (pada umumnya).
- Ajarannya berubah-ubah.
- Konsep ketuhanannya Dinamisme,Animisme,
Politheisme,paling tinggi Monotheisme.
- N ilai agama ditentukan oleh manusia, sesuai dengan
cita-cita, pengalaman, penghayatan masyarakat
penganutnya.
c. Pebedaan Agama Wahyu dengan Agama Budaya
- Agama wahyu berpokok kepada konsep ke Esaan Tuhan, sedangkan
agama budaya tidak demikian.
- Agama wahyu mewajibkan beriman kepada Allah dan Rasul,
sedangkan agama budaya tidak demikian.
- Bagi agama wahyu sumber utama ajarannya adalah kitab suci, sedang
bagi agama budaya kitab suci tidak penting.
- Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah , sedangkan agama
budaya muncul diluar Timur Tengah.
- Agama Wahyu adalah agama Missionaris sedangkan agama Budaya
kabur dan Elastis.
- Ajaran agama Wahyu memberi arah yang jelas dan lengkap, baik
aspek spritual maupun mental, sedangkan agama Budaya menitik
beratkan pada Spritual saja.
Hubungan Manusia Dengan Agama
1. Fitrah terhadap agama.
Kenyataan menunjukkan bahwa adanya beranekaragam agama
dalam masyarakat sejak dahulu hingga kini, membuktikan bahwa hidup
dengan sistem keyakinan adalah tabiat yang merata pada manusia. Tabiat ini
telah ada sejak manusia lahir, sehingga tak ada pertentangan sedikitpun dari
seseorang yang tumbuh dewasa dalam sebuah sistem kehidupan agama-
agama yang berbeda-beda tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat
tersebut.
Susunan jagat raya yang demikian mengagumkan telah menggiring
manusia kepada keberadaan Sang Pencipta yang Maha sempurna. Oleh
karana itu penyembahan manusia kepada Pencipta adalah suatu bagian dari
karakteristik penciptaan itu sendiri sebagaimana ketundukan satelit
mengorbit pada planetnya. Firman Allah , dalam S, An- Nuur , Ayat 41 :
ِ ت َوااۡل َ ۡر
ض َوالطَّ ۡي ُر َّ اَلَمۡ تَ َر اَ َّن هّٰللا َ يُ َسبِّ ُح لَ ٗه َمنۡ فِى ال.َوهّٰللا ُ َعلِ ۡي ۢ ٌم ِب َما يَ ۡف َعلُ ۡو َن
ِ س ٰم ٰو
ٰص
صاَل تَ ٗه َوتَ ۡسبِ ۡي َح ٗؕهَ َِ م ل ع
َ دۡ َ ق ٌّ ٍ ٓ ٰ
ل ُ
ك ت
ؕ ّ ف
Artinya :
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah kepada-Nya bertasbih
apa yang ada di langit dan di bumi dan ( juga ) burung dengan
mengembangkan sayapnya. Masing- masing telah mengetahui
(cara) salatnya dan tasbihnya dan Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.
َ ُون َأي
َ َُّان يُ ْب َعث
ون َ ض ْال َغي
َ ْب ِإاَّل هَّللا ُ َو َما يَ ْش ُعر ِ ْت َواَأْلر َ قُلْ اَل يَ ْعلَ ُم َم ْن فِي ال َّس َم
ِ اوا
تؕ َونَ ۡبلُ ۡو ُكمۡ بِال َّش ِّر َو ۡال َخ ۡي ِر فِ ۡتنَ ةً ؕ َواِلَ ۡينَا تُ ۡر َجع ُۡو َن
ِ س َذ ِٕٓاٮقَةُ ۡال َم ۡو
ٍ ُكلُّ نَ ۡف
Artinya: Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian dan engkau
kami coba dengan yang buruk dan dengan yang bagai sebagai ujian.
4. Konsisten Keagamaan.
Sikap konsisten seseorang terhadap agamanya terletak pada
pengakuan hati nuraninya terhadap agama yang dipeluknya.
Konsisten ini akan membekas pada seluruh aspek kehidupannya
membentuk sebuah pandangan hidup. Namun membentuk sikap
konsisten juga bukanlah persoaln yang mudah, di antara langkah-
langkahnya adalah :
a. Pengenalan.
Seseorang yang mengerti ajaran agamanya akan dengan mudah
mempertahankannya dari upaya pengacauan dari orang lain. Ia juga
dapat menyiarakan ajaran agamanya dengan baik dan bergairah.
b.Penghayatan .
Penghayatan terhadap suatu ajaran agama lebih tinggi nilainya dari
pada sekedar pengertian. Dengan penghayatan yang mendalam
seseorang dapat mengamalkan ajaranagamanya, melahirkan
keyakinan atau keimanan yang mendorongnya untuk melaksanakan
agama dengan tulus dan ikhlas.
c. Pembelaan.
Apabila kecintaan seseorang terhadap agama telah
demikian tinggi maka takboleh ada lagi perintang yang
menghalangi laju jalannya agama. Rintangan terhadap agama
adalah rintangan terhadap dirinya sendiri sehingga ia akan
segera melakukan pembelaan dengan rela berkoban apa saja
yangada pada dirinya. Firman Allah dalam S, Al- Hujurat ayat,
:15
اِنَّ َما ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡو َن الَّ ِذ ۡي َن ٰا َمنُ ۡوا بِاهّٰلل ِ َو َرس ُۡولِ ٖه ثُ َّم لَمۡ يَ ۡرتَاب ُۡوا َو َجاهَ ُد ۡوا بِاَمۡ َوالِ ِهمۡ َواَ ۡنفُ ِس ِهمۡ فِ ۡى َسبِ ۡي ِل
.ص ِدقُ ۡو َنّ ٰ ولٓ ِٕٮ َك ُه ُم ا ل ٰ ُهّٰللا ِ ؕا
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah
orang-oramg yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, merka itulah orang-
orang beriman.
Agama Islam
1. Pengertian Islam
Berbeda dengan agama lain, Islam adalah nama yang asli diberikan oleh Allah swt,
Sebagai mana disebutkan dalam Surat Ali Imran, Ayat 19:
اِ َّن ال ِّد ۡي َن ِع ۡن َد هّٰللا ِ ااۡل ِ ۡساَل ُم
Artinya : Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah , ialah Islam.
Islam Syari’ah
Pernikahan, Warisan,wasiat
Perdagangan, utang piutang Mu’amalah Hukuman Pidana
Pemerinntahan
Perang / Jihad
Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada Nabi / rasul
Akhlak Akhlak kepada diri sendiri
Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada tetangga
Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada non muslim,dan
Akhlak kepada makhluk lain
Karakteristik Agama Islam
Agama Islam mempunyai beberapa karakter (ciri-ciri) yaitu:
1. Islam adalah agama fitrah yaitu agama yang sesuai dengan naluri manusia, kodrat manusia atau disebut
juga dengan agama yang bersifat manusiawi.
contoh : Manusia sangat terbatas kemampuannya atau bersifat lemah, maka
Islam tidak memberikan beban apapun kepada manusia yang diluar kemampuannya. Sabda Nabi:
Artinya : Sesungguhnya Allah mengenyampingkan hukum dari ummatku
terhadap sesuatu yang dilakukannya karena tersalah atau tidak sengaja,
karena lupa dan karena terpaksa. ( Hadis Riwayat Tabrani, Ibn Hibban)
: Manusia mempunyai rasa senang terhadap lawan jenisnya, sesuai dengan naluri seksual manusia.
Islam tidak melarang mencintai lawan jenisnya, tetapi Islam membimbing manusia supaya hasrat seksualnya itu
di salurkan secara halal melalui pernikahan demi kemaslahatan ummat. Islam tidak melarang pernikahan tetapi
di anjurkan dengan tegas.
9
2. Islam adalah agama yang mudah dan ringan, sebagai mana Firman Allah menyebutkan
dalam Surat AL –Baqarah ,ayat 18