Anda di halaman 1dari 23

- Agama Arti Dan Ruanglingkupnya

1. Pengertian Agama
Kata “agama” berasal dari bahasa sanksekerta, yang terdiri dari dua kata yaitu: a, arinya tidak,
dan gam, artinya kacau, jadi agama, artinya tidak kacau (damai,rukun, sejahtera ). Sedangkan dalam
Al-qur’an agama disebut Millah atau Addiin artinya, patuh ,ta’at, tunduk, menguasai.
Agama memang membawa peraturan, berupa hukum yang harus dipatuhi orang, menguasai diri
seseorang, membuat dia tunduk , patuh pada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran- Nya yang
menjadi kewajiban dan kalau tidak dijalankan atau dilaksanakan menjadi hutang baginya.
Adanya kewajiban dan kepatuhan, menuntut adanya balasan . Yang menjalankan kewajiban akan
mendapat balasan yang baik begitu pula sebaliknya.
2. Pengertian Agama menurut istilah:
a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan
gaib yang harus dipatuhi.
b. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai
manusia.
c. Kepercayaan pada sesuatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara
hidup tertentu.
d. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini
bersumber pada suatu kekuatan gaib.
e. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah
dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat
dalam alam sekitar manusia.
f. Ajaran – ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui
seorang Rasul sebagai utusan-Nya.
g. Sedangkan menurut Drs.Hasbullah bakry MA.menyebutkan bahwa
Agama adalah, jalan hidup dengan kepercayaan kepada Tuhan yang
Maha Esa. Serta berpedoman kepada kitab suci dan di pimpin oleh
seorang Nabi atau Rasul.
3. Unsur-unsur Agama
1. Kekuatan gaib : Manusia merasa lemah dan berhajat butuh
pada kekuatan gaib, sebagai mintak pertolongan.
2. Keyakinan manusia : Bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan
hidup di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik
dengan kekuatan gaib dan sebaliknya.
3. Respons (ritus) yang bersifat emosional dari manusia: Respon
itu ada yang berbentuk rasa takut, seperti yang terdapat pada
agama-agama primitif, adanya rasa cinta seperti yang terdapat
pada agama monotheisme, yang bisa membentuk cara hidup
tertentu.
4. Paham adanya yang qudus dan suci dalam bentuk kitab suci,
yang berisi aturan perundang-undangan ,baik aturan
hubungan pertikal maupun horizontal .
4. Jenis – Jenis Agama
Dilihat dari asal usul atau sumbernya, agama dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu
agama wahyu dan agama Budaya
a. Agama wahyu adalah agama yang ajarannya di wahyukan oleh Allah kepada
manusia melalui Rasulnya.
Ciri-ciri agama wahyu:
- Dapat dipastikan kelahirannya.
- Disampaikan oleh Rasul sebagai utusan-Nya.
- Memiliki kitab suci.
- Ajaran-Nya serba tetap, tetapi tapsirannya dan pandangannya dapat berubah
sesuai dengan perubahan akal.
- Konsep ketuhanannya Monotheisme.
- Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal, baik mengenai
alam nyata maupun alam gaib.
- Sistem nilai ditentukan oleh Allah yang diselaraskan dengan ukuran dan
hakekat manusia.
- Melalui agama wahyu Allah memberikan petunjuk,pedoman tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempurna bersih
dari dosa).
b. Agama Budaya atau ra’yu adalah agama yang ajarannya
bersumber dari akal atau pemahaman manusia.
Ciri-ciri agama Budaya atau ra’yu
- Tidak dapat dipastikan kelahirannya.
- Tidak mengenal utusan atau Rasul, maka yang
mengajarkan agamanya adalah filsafat atau pendirinya.
- Tidak memiliki kitab suci (pada umumnya).
- Ajarannya berubah-ubah.
- Konsep ketuhanannya Dinamisme,Animisme,
Politheisme,paling tinggi Monotheisme.
- N ilai agama ditentukan oleh manusia, sesuai dengan
cita-cita, pengalaman, penghayatan masyarakat
penganutnya.
c. Pebedaan Agama Wahyu dengan Agama Budaya
- Agama wahyu berpokok kepada konsep ke Esaan Tuhan, sedangkan
agama budaya tidak demikian.
- Agama wahyu mewajibkan beriman kepada Allah dan Rasul,
sedangkan agama budaya tidak demikian.
- Bagi agama wahyu sumber utama ajarannya adalah kitab suci, sedang
bagi agama budaya kitab suci tidak penting.
- Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah , sedangkan agama
budaya muncul diluar Timur Tengah.
- Agama Wahyu adalah agama Missionaris sedangkan agama Budaya
kabur dan Elastis.
- Ajaran agama Wahyu memberi arah yang jelas dan lengkap, baik
aspek spritual maupun mental, sedangkan agama Budaya menitik
beratkan pada Spritual saja.
Hubungan Manusia Dengan Agama
1. Fitrah terhadap agama.
Kenyataan menunjukkan bahwa adanya beranekaragam agama
dalam masyarakat sejak dahulu hingga kini, membuktikan bahwa hidup
dengan sistem keyakinan adalah tabiat yang merata pada manusia. Tabiat ini
telah ada sejak manusia lahir, sehingga tak ada pertentangan sedikitpun dari
seseorang yang tumbuh dewasa dalam sebuah sistem kehidupan agama-
agama yang berbeda-beda tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat
tersebut.
Susunan jagat raya yang demikian mengagumkan telah menggiring
manusia kepada keberadaan Sang Pencipta yang Maha sempurna. Oleh
karana itu penyembahan manusia kepada Pencipta adalah suatu bagian dari
karakteristik penciptaan itu sendiri sebagaimana ketundukan satelit
mengorbit pada planetnya. Firman Allah , dalam S, An- Nuur , Ayat 41 :

ِ ‫ت َوااۡل َ ۡر‬
‫ض َوالطَّ ۡي ُر‬ َّ ‫ اَلَمۡ تَ َر اَ َّن هّٰللا َ يُ َسبِّ ُح لَ ٗه َمنۡ فِى ال‬.‫َوهّٰللا ُ َعلِ ۡي ۢ ٌم ِب َما يَ ۡف َعلُ ۡو َن‬
ِ ‫س ٰم ٰو‬
ٰ‫ص‬
‫صاَل تَ ٗه َوتَ ۡسبِ ۡي َح ٗ‌ؕه‬َ َِ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫د‬ۡ َ ‫ق‬ ٌّ ٍ ٓ ٰ
‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ت‬‌
ؕ ّ ‫ف‬
Artinya :
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah kepada-Nya bertasbih
apa yang ada di langit dan di bumi dan ( juga ) burung dengan
mengembangkan sayapnya. Masing- masing telah mengetahui
(cara) salatnya dan tasbihnya dan Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.

Keteraturan seluruh elemen alam ini membangkitkan


kesadaran bahwa kehidupan manusiapun memerlukan keteraturan
tersebut. Penerimaan manusia pada sebuah sistem aturan hidup
terus berlangsung dari masa kemasa. Agama adalah suatu bentuk
sistem tersebut yang kehadirannya berlangsung sejak lama di
berbagai sudut bumi dengan bentuk yang berbeda-beda Kekhasan
watakmanusia memunculkan dimensi yang berbeda pada
hukumnya. Penyimpangan atas hukum alam menyebabkan
kehancuran fisik, penyimpangan pada hukum manusia yang dapat
menyebabkan kehancuran fisik dan juga sosial.
2.Pencarian Manusia Terhadap Agama.
Akal manusia yang sempurna senantiasa menuntut kepuasan
berfikir. Oleh karana itu pencarian manusia terhadap kebenaran
agama tak pernah lepas dari muka bumi ini. Penyimpangan dari
sebuah ajaran agama dalam sejarah kehidupan manusia diketahui
disebabkan oleh pemenuhan kepuasan berpikiran manusia yang
hidup kemudian. Contoh, Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Dikisahkan
sangat tidak puas menyaksikan bagaimana manusia mempertuhan
kan benda-benda mati di alam ini, seperti Matahari , Bulan ,dan
Bintang, Demikian pula Nabi Muhammad saw, pada ahirnya
memerlukan Tahannus, karena jiwanya tak dapat menerima aturan
hidup yang dikembangkan masyarakat Quraisy.
Akibat adanya proses berfikir ini, baik itu merupakan sebuah
kemajuan atau kemunduran, terjadilah perpindahan ( transformasi)
agama dalam kehidupan manusia. Tatkala seseorang gelisah dengan
jalan yang dilaluinya, kemudian ia menemukan sebuah pencerahan,
maka niscaya ia akan memasuki dunia yang lebih memuaskan akal
dan jiwanya itu.
3. Pentingnya Agama Dalam Kehidupan
Manusia sangat butuh kepada agama mulai dari manusia ada (frimitif )sampai
zaman modren yang terkenal dengan kecanggihannya, seperti saat sekarang ini.
Berikut ini diuraikan bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia.
a. Karena agama sumber moral ( akhlak ). Sebagai mana Sabda Nabi
Menyatakan yang artinya :
“ Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang
mukmin yang paling baik akhlaknya”
b. Agama petunjuk kebenaran. Sebagai mana Firman Allah dalam
surat Annisa ayat, 105 :
ِ‫صي ًما‬ َ ِ‫ك هَّللا ُ َواَل تَ ُك ْن لِ ْل َخاِئن‬
ِ ‫ين َخ‬ َ ‫اس بِ َما َأ َرا‬ ِّ ‫اب بِ ْال َح‬
ِ َّ‫ق لِتَحْ ُك َم بَي َْن الن‬ َ َ‫ك ْال ِكت‬
َ ‫نَّا َأ ْن َز ْلنَا ِإلَ ْي‬
Artinya :
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah) karena membela orang-orang yang khianat.
c. Agama sumber imformasi mete fisika. Sebagai mana Firman Allah
Dalam Surat Al-Ambiya’ Ayat 35

َ ‫ُون َأي‬
َ ُ‫َّان يُ ْب َعث‬
‫ون‬ َ ‫ض ْال َغي‬
َ ‫ْب ِإاَّل هَّللا ُ َو َما يَ ْش ُعر‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ َ ‫قُلْ اَل يَ ْعلَ ُم َم ْن فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

Artinya : Katakanlah tidak ada seorangpun di langit dan di bumi


yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah swt.

d. Agama bimbingan Rohani bagi manusia. Sebagai mana FirmanAllah Dalam


Surat Al-Ambiya’ ayat 35:

‫ت‌ؕ َونَ ۡبلُ ۡو ُكمۡ بِال َّش ِّر َو ۡال َخ ۡي ِر فِ ۡتنَ ‌ةً   ؕ َواِلَ ۡينَا تُ ۡر َجع ُۡو َن‬
ِ ‫س َذ ِٕٓاٮقَةُ ۡال َم ۡو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ۡف‬
Artinya: Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian dan engkau
kami coba dengan yang buruk dan dengan yang bagai sebagai ujian.
4. Konsisten Keagamaan.
Sikap konsisten seseorang terhadap agamanya terletak pada
pengakuan hati nuraninya terhadap agama yang dipeluknya.
Konsisten ini akan membekas pada seluruh aspek kehidupannya
membentuk sebuah pandangan hidup. Namun membentuk sikap
konsisten juga bukanlah persoaln yang mudah, di antara langkah-
langkahnya adalah :
a. Pengenalan.
Seseorang yang mengerti ajaran agamanya akan dengan mudah
mempertahankannya dari upaya pengacauan dari orang lain. Ia juga
dapat menyiarakan ajaran agamanya dengan baik dan bergairah.
b.Penghayatan .
Penghayatan terhadap suatu ajaran agama lebih tinggi nilainya dari
pada sekedar pengertian. Dengan penghayatan yang mendalam
seseorang dapat mengamalkan ajaranagamanya, melahirkan
keyakinan atau keimanan yang mendorongnya untuk melaksanakan
agama dengan tulus dan ikhlas.
c. Pembelaan.
Apabila kecintaan seseorang terhadap agama telah
demikian tinggi maka takboleh ada lagi perintang yang
menghalangi laju jalannya agama. Rintangan terhadap agama
adalah rintangan terhadap dirinya sendiri sehingga ia akan
segera melakukan pembelaan dengan rela berkoban apa saja
yangada pada dirinya. Firman Allah dalam S, Al- Hujurat ayat,
:15
‫اِنَّ َما ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡو َن الَّ ِذ ۡي َن ٰا َمنُ ۡوا بِاهّٰلل ِ َو َرس ُۡولِ ٖه ثُ َّم لَمۡ يَ ۡرتَاب ُۡوا َو َجاهَ ُد ۡوا بِاَمۡ َوالِ ِهمۡ َواَ ۡنفُ ِس ِهمۡ فِ ۡى َسبِ ۡي ِل‬
.‫ص ِدقُ ۡو َن‬ّ ٰ ‫ولٓ ِٕٮ َك ُه ُم ا ل‬ ٰ ُ‫هّٰللا ِ ‌ ؕا‬
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah
orang-oramg yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, merka itulah orang-
orang beriman.
Agama Islam
1. Pengertian Islam
Berbeda dengan agama lain, Islam adalah nama yang asli diberikan oleh Allah swt,
Sebagai mana disebutkan dalam Surat Ali Imran, Ayat 19:
‫اِ َّن ال ِّد ۡي َن ِع ۡن َد هّٰللا ِ ااۡل ِ ۡساَل ُم‬
Artinya : Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah , ialah Islam.

Kemudian dalam Surat Al –Maidah, Ayat 3 :

ْ ‫ِإ‬8 ْ ‫ض ُيتلَ ُك ُم ال‬


:‫َ ِدينًا‬8‫ساَل م‬ َ ِ‫ۚ ا ْليَ ْو َم َأ ْك َم ْل ُتلَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوَأ ْت َم ْم ُت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمت‬
ِ ‫يو َر‬
Artinya : Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu,telah Ku-
cukupkan kepada nikmat- Ku, dan telah Ku-ridoi Islam menjadi agama
bagimu.
Nama Islam mengacu kepada makna luhur yang terkandung dalam kata “Islam” itu
yang mencerminkan kepribadian khasnya sebagai suatu agama. Berbeda Agama diluar
Islam yang mempunyai nama berorientasi kepada nama pendirinya. Seperti agama
Kristen atau Masehi,Budha,Sintho, dll. Ada nama agama dikaitkan kepada lingkungan
ummat atau tempat agama itu berkembang seperti agama Yahudi dan Hindu.
a. Pengertian menurut Bahasa, bahwa kata Islam berasal dari asal kata :
- Aslama, yang berarti menyerah, maksudnya menyerah kepada kehendak
Allah secara total/mutlak dengan mematuhi seluruh perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.Fiman Allah dalam surat Ar-Ra’du Ayt 15 :
‫ال‬ َ ‫ظاَل لُهُ ْم بِ ْال ُغ ُد ِّو َوالْآ‬
ِ ‫ص‬ ِ ‫ط ْو ًعا َو َكرْ هًا َو‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
َ ‫ض‬ َ ‫َوهَّلِل ِ يَ ْس ُج ُد َم ْن فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
Artinya: Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi semuanya sujut,
tunduk,kepada Allah, baik dengan suka rela maupun dengan terpaksa.
Demikian juga bayang-bayang mereka di waktu pagi dan petang.

- Silmun, artinya, damai maksudnya damai dengan Allah, damai dengan


makhluk lainnya. Sebagai mana Sabda Nabi yang di riwayatkan oleh Tabrani
Artinya : “ Sayangilah orang yang ada di bumi, maka engkau akan disayangi
oleh orang yang ada di langit “

- Salima, artinya selamat, selamat dunia dan akhirat.Islam adalah jalan


keselamatan bagi manusia dunia dan akhirat. Sebagai mana Firman Allah
dalam surat Al-An,am ayat 153 :
ّ ٰ ‫ق بِ ُكمۡ َع ۡن َسبِ ۡيلِ ٖ‌ه ؕ ٰذ لِ ُكمۡ َو‬
‫صٮ ُكمۡ ِب ٖه‬ َ ‫اط ۡى ُم ۡستَقِ ۡي ًما فَاتَّبِع ُۡو‌هُ ۚ َواَل تَتَّبِع ُۡوا ال ُّسبُ َل فَتَفَ َّر‬
ِ ‫ص َر‬ِ ‫َواَ َّن ٰه َذا‬
َ‫لَ َعلَّ ُكمۡ تَتَّقُ ۡون‬
Artinya: Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
Kemudian dalam Surat Ali Imran Ayat 85, menjrlaskan.
‫َو َم ۡن ي َّۡبتَ ِغ َغ ۡي َر ااۡل ِ ۡساَل ِم ِد ۡينًا فَلَ ۡن ي ُّۡقبَ َل ِم ۡن ۚ‌هُ َوهُ َو فِى ااۡل ٰ ِخ َر ِة ِم َن ۡال ٰخ ِس ِر ۡين‬
Artinya: Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi. 

b. Pengertian “Islam” menurut istilah ialah : Agama yang diturunkan Allah


kepada manusia melalui Rasulnya, berisi hukum-hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, manusiaa dengan manusia, manusia dengan
alam semesta.
C. Pengertian Islam ditinjau dari hukum Syara’ ialah : melaksanakan rukun Islam
yang lima. Sesuai dengan Sabda Nabi saw, yang artinya : “ Yang dimaksud
dengan Islam ialah, engkau mengakui bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan
Muhammad utusan –Nya., mendirikan Sholat, membayar Zakat, berpuasa
Ramadhan, dan Berhaji ke Baitullah jika mampu.
Ruang Lingkup Ajaran Islam

Iman kepada Allah swt.


Iman kepada Malaikat- Nya.
Aqidah Iman kepada Nabi dan Rasul.
Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada Hari kiamat.
Iman kepada qodho dan qo dhar Allah.
Syahadad
Sholat
Ibadah Puasa
Zakat
Haji

Islam Syari’ah
 
Pernikahan, Warisan,wasiat
Perdagangan, utang piutang Mu’amalah Hukuman Pidana
Pemerinntahan
Perang / Jihad
Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada Nabi / rasul
Akhlak Akhlak kepada diri sendiri
Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada tetangga
Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada non muslim,dan
Akhlak kepada makhluk lain
Karakteristik Agama Islam
Agama Islam mempunyai beberapa karakter (ciri-ciri) yaitu:
1. Islam adalah agama fitrah yaitu agama yang sesuai dengan naluri manusia, kodrat manusia atau disebut
juga dengan agama yang bersifat manusiawi.
contoh : Manusia sangat terbatas kemampuannya atau bersifat lemah, maka
Islam tidak memberikan beban apapun kepada manusia yang diluar kemampuannya. Sabda Nabi:
Artinya : Sesungguhnya Allah mengenyampingkan hukum dari ummatku
terhadap sesuatu yang dilakukannya karena tersalah atau tidak sengaja,
karena lupa dan karena terpaksa. ( Hadis Riwayat Tabrani, Ibn Hibban)

: Manusia mempunyai rasa senang terhadap lawan jenisnya, sesuai dengan naluri seksual manusia.
Islam tidak melarang mencintai lawan jenisnya, tetapi Islam membimbing manusia supaya hasrat seksualnya itu
di salurkan secara halal melalui pernikahan demi kemaslahatan ummat. Islam tidak melarang pernikahan tetapi
di anjurkan dengan tegas.

9
2. Islam adalah agama yang mudah dan ringan, sebagai mana Firman Allah menyebutkan
dalam Surat AL –Baqarah ,ayat 18

‫ي ُِري ُد هّللا ُ بِ ُك ُم ْاليُ ْس َر َوالَ ي ُِري ُد بِ ُك ُم ْال ُعسْر‬


Artinya :. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak meng-hendaki kesukaran
bagi-mu.
Dari terjemahan ayat tersebut, jelas di sampaikan bahwa aturan hukum dalam ajaran Islam
tidak monoton, tetapi ada aturan khuhsoh ( keringanan)bagi ummatnya.
Contoh : - Dibolehkannya men jama (mengumpulkan pelaksanaan solat pardhu pada satu
waktu solat atau jama ‘ koshar Sholat bagi musapir.
- Dibolehkannya berbuka puasa bagi yang telah ujur, yang sakit, yang
melahirkan dan yang menyusui. Penggantinya adalah dikerjakan dilain hari
setelah sehat, bagi yang di khawatirkan tid ak akan sehat lagi harus
membayar pidya ( memberi makan anak Yatim/ pakir miskin).
- Dibolehkan nya ber tayammum bagi orang yang tidak menemukan air
yang bersih untuk berudhu’ atau orang sakit yang tidak bolehkena air.
- Dan lain-lain sebagainya.
3. Islam adalah agama Moderat, artinya Islam adalah
agama penengah diantara dua paham yang Ekstrim,
( baik ekstrim terlalu keras maupun ekstrim terlalu lunak)
Contoh: kemoderatan islam dalam hal menilai Nabi Isa
Alaihissalam lahir tampa ayah.
- Kaum yahudi sangat membenci nabi Isa, karena
menganggab anak haram (anak tidak sah) sampai-
samapai Siti maryam, siwanita yang sangat solehah
dituduh menyeleweng dan di usir dari negrinya.(ekstrim
keras)
- Kaum Nasrani sangat mencintai Nabi Isa,dengan
mempercayainya sebagai Tuhan (Tuhan anak) Nabi Isa
dipercayai sebagai salah satu oknum dari ketuhanan Tri
Tunggal,( Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Rohol Kudus).
(ekstrim Lunak)
- Islam berdiri di tengah-tengah dengan menolak kedua pandangan
tersebut dengan alasan bahwa Nabi Isa lahir tampa ayah tidak dapat
diartikan bahwa Nabi Isa itu anak haram dan juga samasekali tidak dapat
di jadikan bukti bahwa Nabi Isa itu Tuhan . Tetapi menurut pandangan
islam bahwa Nabi Isa lahir tampa ayah itu adalah kekuasaan Tuhan dan
merupakan mukzizat bagi kenabiyannya.
4. Islam adalah agama rasional, artinya agama yang sesuai dengan fikiran
manusia.
Dalam hal ini ajaran Islam itu ada dua macam yaitu:
a.Ajaran yang sepenuhnya rasional (ma’kul )
misalnya : Ajaran tentang meyakini satu Tuhan,
Ajaran tentang pahala dan dosa, artinya
seseorang memperoleh apa yang ia kerjakan
dan tidak menanggung dosa orang lain. dll
b.Ajaran yang diluar jangkauan kemampuan akal manusia,
karena masalahnya memang sudah diluar wilayah akal
manusia. Misalnya:
misalnya :
- Berbeda-bedanya jumlah raka’at dalam sholat, hakekat zat
Tuhan, mencium hajaral Aswat, dll.
Hal ini tidak dapat dikaji ( dinalar) oleh akal manusia
karena memang sudah diluar kemampuan akal manusia.
5. Islam adalah agama Tauhid ( mengesakan Tuhan)
Misi pokok para Nabi, tidak lain ialah untuk membawa
ummat mereka masing-masing kepada kepercayaan tauhid
(keesaan Tuhan). Pelanggaran tehadap prinsip Tauhid
adalah pelanggaran yang paling serius dalam Islam dan
merupakan dosa besar.
6. Islam adalah agama sempurna. Artinya bahwa Islam
adalah agama yang terahir dan menyempurnakan agama
yang turun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai