Anda di halaman 1dari 15

TUGAS REVIEW JURNAL

Judul :
POTENSI PANAS LAUT SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN  DI PERAIRAN
PAPUA BARAT DENGAN METODE OCEAN  THERMAL ENERGY CONVERSION
(OTEC) 

OLEH :   - Naqib Mushlih


                - Risky Tritama
                - M. Andre Maulana
                - Bayu Purnama
Dalam penelitian ini, fokus yang dikaji adalah potensi
konversi energi termal laut ( OTEC ) di perairan sekitar
Papua Barat, Indonesia.

1. FOKUS Penelitian ini menganalisis variasi suhu permukaan laut


BIDANG dan suhu di kedalaman 700 meter untuk menentukan
efisiensi OTEC di wilayah tersebut. 
YANG DI
KAJI Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
potensi OTEC sebagai sumber energi terbarukan di
Papua Barat dan untuk menentukan efisiensi yang dapat
dicapai dengan teknologi ini.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
potensi konversi energi panas laut
( OTEC ) di perairan sekitar Papua Barat,
Indonesia. 

2. TUJUAN
PENELITIAN Penelitian bertujuan untuk mengetahui
variasi bulanan suhu permukaan laut
( Tw ) dan suhu pada kedalaman 700
meter ( Tc ), serta menghitung efisiensi
OTEC pada lokasi tertentu ( titik 22357 ).
Penelitian tersebut menekankan
Studi ini menyoroti potensi teoretis
pentingnya pemanfaatan sumber
dan praktis yang signifikan dari
energi tersebut untuk memenuhi
energi panas laut, yang
kebutuhan listrik yang terus
menunjukkan kemungkinan untuk
meningkat dan mengurangi
memanfaatkan listrik terbarukan
ketergantungan pada bahan bakar
dalam jumlah besar.
fosil

3. MANFAAT
PENELITIAN
Atlas ini memberikan informasi Studi tersebut menyoroti suhu
berharga tentang potensi teoretis permukaan laut yang tinggi dan
dan praktis dari energi panas laut, ketersediaan air dingin pada
yang menunjukkan peluang kedalaman lebih dari 700 meter,
signifikan untuk pembangkitan menunjukkan potensi sistem OTEC
listrik. yang efisien di wilayah tersebut.
4. HIPOTESIS YANG
DIGUNAKAN
• Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah bahwa
perairan di sekitar Papua Barat memiliki potensi yang cukup
baik untuk menjalankan metode Ocean Thermal Energy
Conversion (OTEC) dalam menghasilkan energi listrik.
Alat uji yang digunakan adalah Ocean
Data View ( ODV ) untuk membuka
dan mengkonversi data menjadi
5. ALAT UJI
bentuk spreadsheet.
DAN ALAT
UKUR YANG
DIGUNAKAN Alat ukur yang digunakan adalah
Termometer untuk mengukur suhu air
laut permukaan dan kedalaman.
6. PARAMETER PENELITIAN

Perbedaan suhu permukaan laut dengan


kedalaman 700 meter merupakan Nilai efisiensi merepresentasikan
parameter penting dalam menentukan keefektifan sistem OTEC dalam
efisiensi sistem Ocean Thermal Energy mengubah energi termal dari perbedaan
Conversion ( OTEC ). Perbedaan suhu temperatur menjadi energi listrik.
yang lebih tinggi menghasilkan nilai Dihitung berdasarkan perbandingan
efisiensi yang lebih tinggi, parameter suhu pada kedalaman 700 meter
ini membantu dalam menilai potensi dengan suhu permukaan laut.
pembangkit listrik dari OTEC.
Nilai efisiensi maksimum dan minimum: Analisis data
temperatur membantu mengidentifikasi titik-titik dengan
nilai efisiensi tertinggi dan terendah. Informasi ini
berharga untuk menentukan lokasi yang paling cocok
untuk menerapkan sistem OTEC dan memaksimalkan
pembangkitan listrik.

Suhu permukaan laut merupakan parameter penting untuk


memahami karakteristik termal lautan. Ini memberikan
wawasan tentang ketersediaan air hangat untuk sistem
OTEC dan membantu mengidentifikasi daerah dengan
potensi pembangkit listrik yang tinggi.

Suhu pada kedalaman 700 meter merupakan sumber air


dingin untuk sistem OTEC. Sangat penting untuk
menghitung perbedaan suhu dan menentukan efisiensi
sistem.
7. PENJELASAN SKEMA
EKSPERIMENTAL/SIMULASI
Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi untuk
memperkirakan potensi listrik yang dapat dihasilkan
menggunakan metode Ocean Thermal Energy Conversion
(OTEC) di perairan sekitar Papua Barat. Simulasi
dilakukan dengan mempertimbangkan panjang garis
pantai di wilayah utara Papua Barat sebesar 350 km dan
diasumsikan jarak antara pembangkit OTEC sebesar 10
km. Hasil ini didapatkan dengan mengasumsikan
kapasitas faktor OTEC sebesar 0,8. Potensi listrik yang
dihasilkan dapat bervariasi tergantung pada perbedaan
suhu antara air laut permukaan dan air laut di kedalaman.
Semakin tinggi perbedaan suhu, maka nilai efisiensi
OTEC akan semakin tinggi dan energi listrik yang
dihasilkan akan lebih banyak.
Dengan demikian, simulasi ini memberikan gambaran tentang potensi listrik
yang dapat dihasilkan menggunakan metode OTEC di perairan sekitar Papua
Barat. Hasil simulasi ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan potensi
energi terbarukan di wilayah tersebut.

Hasil hitung nilai efisiensi di dua belas titik pada wilayah perairan sekitar
Papua Barat menunjukkan hasil yang cukup bervariasi.
Diketahui bahwa perairan di sekitar Papua Barat memiliki
suhu permukaan laut yang tinggi dan relatif konstan berkisar
antara 22°C hingga 24°C. Hal ini menunjukkan potensi
yang baik untuk menerapkan Ocean Thermal Energy
Conversion (OTEC) untuk menghasilkan listrik. Data yang
8. APA digunakan dalam penelitian ini meliputi suhu permukaan
KEBARUAN laut dan suhu pada kedalaman hingga 700 meter yang
diperoleh dari World Ocean Atlas (WOA) 2013 periode
RISET YANG 1955 – 2012.
DITAMPILKAN Perhitungan nilai efisiensi pada dua belas titik di perairan
( NOVELTY ) sekitar Papua Barat menunjukkan hasil yang bervariasi,
dengan nilai efisiensi tertinggi sebesar 7,67% diperoleh pada
titik 22357 dan nilai efisiensi terendah sebesar 7,21%
diperoleh pada titik 21071.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam titik
dengan nilai efisiensi di atas 7,6% yang terletak di perairan
utara Papua Barat, tepatnya di Samudera Pasifik. 
Daerah ini memiliki suhu permukaan laut yang tinggi dan
kedalaman laut yang dalam, menunjukkan potensi untuk
mendapatkan air laut dalam yang lebih dingin, yang akan
menghasilkan perbedaan suhu yang lebih tinggi dan
efisiensi pembangkitan listrik yang lebih tinggi.
Pekerjaan masa depan di bidang konversi energi panas laut (OTEC) di
Papua Barat, Indonesia dapat mencakup hal-hal berikut : 
• Analisis lebih lanjut variasi bulanan suhu permukaan laut (Tw) dan
suhu pada kedalaman 700 meter (Tc) untuk mengidentifikasi bulan
paling optimal untuk operasi OTEC.
• Melakukan studi kelayakan untuk menilai kelayakan ekonomi
penerapan teknologi OTEC di Papua Barat, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya instalasi, biaya


pemeliharaan, dan potensi pendapatan dari pembangkit listrik.
Menyelidiki dampak lingkungan dari sistem OTEC di perairan sekitar
9. FUTURE
Papua Barat, termasuk dampak terhadap ekosistem laut, kualitas air,
dan potensi polusi termal. WORKS
• Mengkaji potensi untuk mengintegrasikan OTEC dengan sumber
energi terbarukan lainnya, seperti matahari dan angin, untuk
menciptakan sistem energi hybrid yang dapat memberikan pasokan
listrik yang lebih stabil dan andal.
• Melakukan penelitian lebih lanjut tentang desain dan optimalisasi
pembangkit listrik OTEC untuk meningkatkan efisiensi dan
memaksimalkan keluaran energi.
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini
10. METODE PENELITIAN adalah metode Ocean
Thermal Energy
Conversion (OTEC).
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai