Anda di halaman 1dari 40

Pendidikan

Kewarganegaraan
Di Perguruan Tinggi

Oleh:
Dr. Didik Sukriono, SH., M.Hum.
(0341) 806335 / 0816552682
Email: didik_sukriono@yahoo.com
Pendidikan
Kewarganegaraan
di Perguruan Tinggi
S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N JAYA

JAVA

Dikdik Baehaqi Arif, S.Pd.,M.Pd | dik2baehaqi@yahoo.com | @Dik2Baehaqi


RENCANA PEMBELAJARAN
MK. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
(CIVICS EDUCATION)
ALOKASI BOBOT
NO MATERI METODE PEMBELAJARAN
WAKTU NILAI
1 Pengantar Ceramah interaktif dengan
1 kali
Pendidikan ilustrasi 5%
pertemuan
Kewarganegaraan
2 Hak azasi manusia Ceramah singkat ,studi kasus
2 kali
dan pemaparan hasil studi 10%
pertemuan
lapang,dan diskusi.
3 Hak dan Kewajiban Ceramah singkat, dan studi 1 kali
warga negara lapang (kelompok / individu). 10%
pertemuan
4 Bela negara Ceramah singkat,dikusi 1 kali
5%
kelompok kecil dan simulasi. pertemuan
5 Demokrasi Ceramah singkat, studi pustaka 2 kali
15%
dan studi lapang. pertemuan
6 Wawasan Nusantara Multimedia-LEMHANNAS, 3 kali
20%
studi lapang. pertemuan
7 Ketahanan Nasional Multimedia,studi lapang , 3 kali
diskusi, bedah kasus aktual. 20%
pertemuan
8 Politik dan Strategi Ceramah, bedah kasus, diskusi 2 kali
Nasional. 15%
pertemuan
15 kali
JUMLAH 100%
Tim UNAIR - PULSE 05 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan pertemuan 4
REFERENSI PENGANTAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Udin S. Winataputra, H., (2004). Pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana psiko- pedagogis untuk
mewujudkan masyarakat madani. Makalah Bahan Sajian dan Diskusi Dalam Lokakarya
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Dirjen Dikti-Depdiknas. 21-22
September 2004.
2. UU. No. 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. SKep. Dirjen DIKTI – Depdiknas, No. 38/DIKTI/Kep/2002. tentang Rambu-rambu pelaksanaan Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
4. Sudargo Gautama. (1997). Warga Negara dan Orang Asing. Bandung : Alumni.
5. Sharp, Gene. (1997). Menuju Demokrasi tanpa Kekerasan. Terjemahan: Sugeng Bahagiyo. Jakarta :
Pustaka Sinar Haraoan.
6. Bondan Gunawan S. (2000). Apa itu Demokrasi . Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
7. Beetham, David & Boyle, Kevin. (1995). Demokrasi . Terjemahan : Bern. Hidayat. Yogyakarta : Kanisius.
8. Saafroedin Bahar dan A.B. Tangdililing. (Penyunting). ( 1996). Intergrasi Nasional : Teori, Masalah dan
Strategi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
9. F. Isjwara. (1982). Ilmu Politik. Bandung : Angkasa.
10. Tim Dirjen Dikti-Dep Diknas. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
11. Tim Lemhannas. (1994). Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Tim UNAIR - PULSE 05 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan 5


PEMUDA
SELALU DI DEPAN DAN
BERPERAN PENTING
DALAM SEJARAH INDONESIA
 “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya
akan kucabut Semeru dari akarnya …

Beri aku 10 pemuda niscaya akan


kuguncangkan dunia”

Ir. Soekarno
“Pemuda merupakan unsur
dinamika masyarakat. Dalam
masa pembangunan ini,
kekuatan dinamis dan kreatif
pemuda itu harus terus
menggelora dan disalurkan
setepat-tepatnya… Jika
kekuatan ini terlatih dengan
baik dan tersalur dengan
tepat, pasti merupakan
kekuatan pembangunan yang
dahsyat”

H.M. Soeharto
“Anda harus berani
mengoreksi masa depan
karena ujung tombaknya
ada di pemuda. Masa depan
saya sudah lewat, Anda harus
lebih baik dari Habibie.

Anda tinggal tunggu waktunya saja untuk memimpin,


mulai dari keluarga, organisasi, kelurahan, gubernur
sampai presiden”

Prof. Dr. Ing. Bacharudin Jusuf Habibie


 “Tak penting apa pun
agama dan sukumu. Kalau
kamu bisa melakukan
sesuatu yang baik untuk
semua orang, orang tidak
pernah tanya apa
agamamu”

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)


 “KKN adalah tindak pencurian
apapun pangkat dan jabatannya...
Berjanjilah dan berikrarlah pada
dirimu sendiri untuk tidak akan
mencuri dan melanggar amanah
yang telah diberikan rakyat
kepadamu”

Megawati Soekarnoputri
 “PEMUDA INDONESIA, milikilah
semangat dan tekad berjuang.
Bangun bangsa untuk hari esok.”

Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono


Refleksi Kebangsaan dan Kenegaraan:
Kerapuhan filosofi berbangsa dan bernegara
* Tuntutan sejahtera, faktanya jauh dari sejahtera
* Politik dan ekonomi dikuasi kekuatan transnasional
sehingga berbenturan antara nasionalisme dengan
Internasionalisme
* Ciri multi-etnis tidak lagi menjadi norma dasar dalam
kehidupan bersama
Faktanya: kemiskinan, konflik etnis,
kasus sara, kekerasan dalam
masayarakat, dll.
KEMISKINAN
KELANGKAAN
Hakikat dan Rasional PKn
M. Nu’man Somantri (2001)

PKn sebagai hasil seleksi dan


adaptasi dari lintas disiplin ilmu-
ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan,
humaniora, dan kegiatan-kegiatan
dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan
secara psikologis dan ilmiah untuk
ikut mencapai salah satu tujuan
Pendidikan IPS.
PKn sbg salah satu dari tiga
tradisi pengajaran social studies

(1) social studies taught as


citizenship transmission;
(2) social studies taught as social
science; dan,
(3) social studies taught as
reflective inquiry.

Barr, Barth dan


Shermis (1977)
Pendidikan Kewarganegaraan
Suatu bidang kajian yang memusatkan
telaahanya pada seluruh dimensi psikologis
dan sosial-kultural kewarganegaraan
individu, menggunakan ilmu politik dan ilmu
pendidikan sebagai landasan epistemology
intinya, diperkaya dengan disiplin ilmu lain
yang relevan, dan mempunyai implikasi
aksiologis terhadap instrumentasi dan
praksis pendidikan setiap warga negara
dalam konteks kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara

Udin S Winataputra (2012:249)


Murray Print
(1999)

Peristilahan
•1. Civic education mencakup kajian
tentang pemerintahan, konstitusi, rule of law, serta hak
dan tanggung jawab warga negara.
•2. Citizenship Education cakupan
dan penekanan kajian meliputi proses-proses demokrasi,
partisipasi aktif warga negara, dan keterlibatan warga
dalam suatu civil society (masyarakat warga).
Margaret
Stimman
PKn adala komponen penting pendidikan
Branson
yang mengajarkan warga negara
1. mengambil bagian dalam kehidupan
demokrasi publik,
2. untuk menggunakan hak-hak mereka
dan
3. untuk membebaskan tanggung-jawab
mereka dengan pengetahuan dan
keterampilan-keterampilan...
PKn digambarkan sebagai
‘kontribusi pendidikan untuk
pengembangan karakteristik-
karakteristik warga negara'

John C Cogan, 1998


David Ker (1999)

PKn adalah proses


penyiapan warga negara
muda untuk memiliki peran
dan tanggung jawab
sebagai warga negara.
Bidang Kajian Pendidikan Kewargan
1. Program kurikuler kewarganegaraan untuk
pendidikan dasar, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi, dan pendidikan
nonformal-kesetaraan (school civic
education)
2. Program sosial-kultural kewarganegaraan
(community civic education)
3. Kajian ilmiah kewarganegaraan (di
dalamnya tercakup civic research and
development)
Paradigma Konseptual Pendidikan Kewarganegaraan

Academic Civic Education

School Civic Education


Community Civic Education
Pengertian PKn

PKn adalah pendidikan


demokrasi yang bertujuan
untuk mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis
(Zamroni)
PKn sebagai MPK
• Kewiraan
• Pendidikan Kewiraan
• Kewarganegaraan
• Pendidikan Kewarganegaraan
• Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Peristilahan
Fungsi Pendidikan Nasional
Mengembangkan
kemampuan dan
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan bangsa
(Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional)
Tujuan Pendidikan Nasional

untuk berkembangnya potensi


peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab
(Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003)
PKn dalam
Kurikulum pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan Kurikulum
pendidikan tinggi wajib memuat
Pendidikan Kewarganegaraan
yang dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta
tanah air sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945.

Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional
PKn dalam Kurikulum
Kurikulum pendidikan
tinggi wajib memuat
mata kuliah: Agama;
Pancasila;
Kewarganegaraan dan
Bahasa Indonesia.

(Pasal 35 Ayat (3) UU No. 12 Tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi)
PKn untuk bela
negara
Keikutsertaan warga negara
dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui : pengabdian sesuai
profesi

pengabdian sebagai prajurit


TNI secara sukarela atau wajib

pelatihan dasar kemiliteran


secara wajib

Pendidikan
kewarganegaraan --: Pasal 9 ayat (2) UU No.3 Tahun 2002
Tentang Pertahanan Negara:--
Visi Kelompok MPK

Sebagai sumber nilai dan


pedoman dalam
pengembangan dan
penyelenggaraan program
studi guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai
manusia Indonesia seutuhnya.
Misi
kelompok
Membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya agar secara konsisten
MPK
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
keagamaan dan kebudayaan, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air
sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang dimilikinya dengan rasa
tanggung jawab.
Standar Kompete
Standar Kompetensi yang wajib
dikuasasi mahasiswa meliputi
pengetahuan tentang nilai-nilai agama,
budaya, dan kewarganegaraan dan
mampu menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan sehari-hari; memiliki
kepribadian yang mantap; berpikir kritis:
bersikap rasional, etis, estetis, dan
dinamis; berpandangan luas; dan
bersikap demokratis yang berkeadaban.
Mata Kuliah PKn di
Perguruan Tinggi
PKn dirancang untuk memberikan
pengertian kepada mahasiswa
tentang pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antar
warga negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai
bekal agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa
dan negara.

(Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi)
Kompetensi Dasar
Mata Kuliah PKn

Menjadi ilmuwan dan profesional yang


memiliki
1. rasa kebangsaan dan cinta tanah air;
2. demokratis yang berkeadaban;
3. menjadi warga negara yang memiliki daya
saing: berdisiplin, dan berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang
damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai