Anda di halaman 1dari 27

Penyuluhan Pertanian

Definisi, Proses, dan Falsafah


Penyuluhan
(Extension Education)
Anatomi Keilmuan “Penyuluhan”
Pengembangan Masyarakat
(Community Development)

Outreach
Mechanism

Agriculture
Empowerment
Extension

Communication Education Fungsi dari:


(Disseminastion) (Diffusion-Adoption) Otoritas, Sumberdaya,
(Eropa) (Amerika) Informasi,
dan Akuntabilitas

Definisi, Proses, Definisi, Proses, Definisi, Proses,


Dan Falsafah Dan Falsafah Dan Falsafah
Definisi, Falsafah, dan Proses
Penyuluhan

Definisi Falsafah Proses


Penyuluhan Penyuluhan Penyuluhan
• Learning by doing To help people to • Proses Pendidikan
• Pendidikan help themselves (Kognitif, Afektif,
pembangunan through educational Psikomotorik)
• Pendidikan di luar means to improve • Proses Demokrasi
sekolah bagi semua their level of living (from, by, for)
pelaku (Farmer Autonomy) • Proses Kontinyu
pembangunan (real need – felt
pertanian. need)
Prinsip-Prinsip Penyuluhan
(Dahama dan Bhatnagar, 1980)

1. Principles of interest and needs


2. Grass roots principle of organization
3. Principle of cultural difference
4. Principle of cultural (social) change
5. Principle of cooperation and participation
6. Principle of applied science and democratic approach
7. Principle of learning by doing
8. Principle of trained specialist
9. Adaptability principle in the use of extension teaching
methods
10. Principle of leadership
11. Whole family principle as a part of social units
12. Principles of satisfaction
Triangulasi Penyuluhan Pertanian
(model pendekatan studi, penyuluhan, dan petani yang lebih interaktif)

Model World Bank & FAO


Pergeseran Paradigma dalam
Penyuluhan Pertanian -1/2

Coutts (1994), Qamar (2003), Kasryno (2000), Sajogyo (2002)

 Dari Penyuluhan “Persuasif” (a predetermined correct


course of action that needs to be used by extension’s targets)
kepada Penyuluhan “Fasilitatif” (given the right conditions,
information, mutual interaction and opportunity to the
people)
 Dari Transfer Teknologi (Technology Transfer) kepada
Pengembangan Manusia (Human Development)
 Dari Penyuluhan terpusat dan terprogram kepada
Participatory farmer group extension, client-oriented
extension, gender-sensitive extension, research extension-
farmers linkages
 Dari Target Pencapaian Produksi kepada Peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan petani serta masyarakat
pedesaan
Pergeseran Paradigma dalam
Penyuluhan Pertanian - 2/2
Syufri (2005)
• Dari penyuluhan untuk petani kepada penyuluhan untuk
pengusaha hulu, pengusaha tani, pengusaha hilir,
pedagang hulu, pedagang hilir, penyedia jasa penunjang
• Dari penyuluhan yang bertujuan mengubah perilaku petani
agar dapat bertani lebih baik (better farming), berusaha
tani lebih menguntungkan (better business), hidup lebih
sejahtera (better living) dan bermasyarakat lebih baik
(better community) kepada penyuluhan pertanian yang
bertujuan untuk menghasilkan manusia pembelajar,
penemu ilmu dan teknologi, pengusaha agribisnis yang
unggul, pemimpin di masyarakatnya, guru dari petani lain,
bersifat mandiri (secara material, intelektual, pembinaan)
dan interdependensi
• Dari penyuluh sebagai subyek kepada petani, pedagang dan
pengusaha sebagai subyek
Dasar Teori Penyuluhan
Pertanian
Pendidikan, Komunikasi, Sosiologi,
Psikologi
Penyuluhan Pertanian = Ilmu Interdisipliner –
Pendidikan (1)

1. Penyuluhan adalah wujud andragogi (ilmu dan seni membantu


orang dewasa belajar), bukan pedagogi (ilmu dan seni
membantu anak-anak belajar)
2. Pendidikan orang dewasa = belajar orang dewasa = pendidikan
luar sekolah = pendidikan berkelanjutan = pendidikan seumur
hidup
3. Dalam konteks penyuluhan pertanian, pendidikan orang dewasa
adalah “cara menilai kebutuhan dan minat keluarga tani –
nelayan, cara berkomunikasi dengan mereka, membangkitkan
mereka untuk berperan serta, membantu mereka memiliki
keterampilan untuk meningkatkan pendapatan mereka dan
memperbaiki tingkat kesejahteraan mereka” (ESCAP, 1986)
4. Mengapa penyuluhan perlu memahami pendidikan orang dewasa:
a. Orang dewasa lama meninggalkan bangku sekolah dan
mungkin ragu-ragu/tidak percaya diri berperan serta dalam
pengalaman belajar
b. Orang dewasa harus menyesuaikan diri dengan pengalaman
belajar baru, berbeda dengan masa mereka kecil dahulu
c. Perubahan fisik dan non fisik terjadi dalam usia lanjut
(berkurangnya penglihatan, menurunnya reaksi, daya tahan
menurun, dll)
PERIODE PERKEMBANGAN MANUSIA

ISU PERKEMBANGAN

Nature vs nurture
Penyuluhan Pertanian = Ilmu Interdisipliner –
Pendidikan (2): Prinsip Andragogi

Seiring dengan kedewasaannya:


1. Seseorang menjadi lebih percaya diri, dan mengetahui apa yang
mereka inginkan
Konsep Diri. Sebagai jiwa mandiri, ingin membuat keputusan
sendiri, mengatur hidup sendiri, punya tugas sebagai suami,
istri, orang tua, atau karyawan, maka: ingin diperlakukan
dengan rasa hormat; dipandang sebagai seseorang yang khusus;
diikutsertakan dalam menciptakan pengalaman belajar sendiri
2. Seseorang memiliki banyak pengalaman yang dapat menjadi
sumber belajar bagi dirinya dan orang lain
Pengalaman. “Kita adalah apa yang kita kerjakan”, maka:
merupakan sumber belajar; menghubungkan informasi baru
dengan pengetahuan sebelumnya; punya kebiasaan yang telah
melekat
3. Seseorang secara bertahap mau memikul tugas yang lebih berat
sesuai dengan peranannya dalam kehidupan
Kesiapan belajar. Tingkat belajar yang berbeda (bertahap)
4. Seseorang mau memperoleh pengetahuan yang dapat segera
digunakan
Nilai praktis dari apa yang dipelajari
Penyuluhan Pertanian = Ilmu Interdisipliner –
Komunikasi

1. Penyuluhan adalah proses komunikasi ide dan praktek di


antara dan sesama orang: diperlukan komunikasi efektif
2. Unsur komunikasi dalam penyuluhan pertanian
a. Situasi belajar: kehadiran bersama penyuluh dan
masyarakat yang harus dilayani
b. Komunikator: penyuluh pertanian dapat mengambil
prakarsa untuk menjalin dan memperlancar
komunikasi
c. Pesan: tujuan (perubahan perilaku/level KSA apa), isi
(difahami, dirasakan, difikirkan), dan perlakuan
terhadap pesan (logis, mengikuti norma)
d. Saluran komunikasi: metode penyuluhan pertanian
(visual, lisan, audio visual)
e. Penerima/keluarga tani: ragam karakter dari keluarga
tani (latar belakang, minat, rekam jejak, dll)
f. Gangguan: langsung maupun tidak (bertentangan
dengan adat, kebiasaan, kepercayaan setempat, dll)
…proses komunikasi…
Umpan balik Ya, saya mengerti
O… dia mengerti

Decoding

Encoding
KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKAN

Gangguan
Penyuluhan Pertanian = Ilmu Interdisipliner –
Sosiologi

1. Penyuluhan adalah proses sosial, baik penyuluh maupun


masyarakat/keluarga binaan adalah makhluk sosial
2. Terdapat mekanisme interaksi antar penyuluh dan
keluarga binaan: Stimulus dan respon (dengan panca
indera: lihat, dengar, raba, cium, ecap)
3. Model Interaksi
a. Intersistem Penyuluh Pertanian – Keluarga Binaan:
aksi-reaksi; dipengaruhi oleh (barrier) hubungan
interpersonal, struktur sosial, lingkungan, kebudayaan
b. Subsistem Penyuluh Pertanian: ciri dasar (umur, latar
belakang/desa-kota, status pernikahan), pendidikan
(formal-non formal), pengalaman kerja (pertanian-non
pertanian), status sosial ekonomi, motivasi bekerja
sebagai penyuluh
c. Subsistem Keluarga Binaan: ciri dasar (umur, status
keluarga, status sosial di desa), luas dan pemilikan
lahan garapan, kebiasaan (pengambilan keputusan),
kesehatan, persepsi dan aspirasi (tentang kehidupan)
…sosiologi…
…sosial

…struktur sosial
individu

group komunitas

studi
…proses sosial manusia
…perubahan sosial
organisasi masyarakat

Sosiologi adalah “upaya


Core pemanusiaan atau memanusiakan
manusia (humanisme)”.
Penyuluhan Pertanian = Ilmu Interdisipliner –
Psikologi
1. Sumbangan terpenting berasal dari psikoterapi. Psikoterapi
mengutamakan reedukasi dan yang menjadi subyek utamanya
adalah orang dewasa
2. Dikaitkan dengan perilaku, sumbangan utamanya berasal dari
Sigmund Freud mengenai pengaruh bawah sadar terhadap
perilaku (misal pengaruh dari rasa khawatir, tertekan, atau
amarah yang dapat menghambat dan memotivasi perilaku)
3. Carl Jung: konsep kesadaran terhadap perilaku. Terdapat empat
fungsi kesadaran, yaitu panca indera (sensasi), pikiran, perasaan
(emosi) dan bisikan hati (intuisi) yang mempengaruhi seseorang
unuk memahami sesuatu
4. Carl R. Rogers: konsep proses belajar mengajar berorientasi
kepada yang belajar (student centered learning), berdasarkan
pada hipotesa:
a. Kita tak dapat mengajar orang lain secara langsung, kita
hanya dapat memandu proses belajarnya
b. Seseorang belajar hanya apa yang ia rasakan merupakan
bagian dari dirinya
c. Pengalaman yang mungkin mengganggu keberadaan
seseorang cenderung tidak diterima berupa penolakan
secara langsung ataupun simbolis (perlu suasana belajar
yang menyenangkan)
…Psikologi…

• The scientific study of Fungsi Psikologi:


behavior and the mental
• Memahami dam
process menjelaskan perilaku
• Behavior : overt & covert & proses-proses
mental manusia
• Memprediksi perilaku
& proses-proses
mental manusia
• Mengendalikan/mem
pengaruhi perilaku &
proses-proses mental
manusia
PERAN DAN KARAKTERISTIK PENYULUH (1)
• Peran penyuluh sangat penting: seringkali audience lebih
mementingkan sumber (“siapa yang bicara”) daripada pesan
(“apa yang dibicarakan”): the singer not the song
• Penyuluh adalah seorang agent of change
• Penyuluh adalah seorang profesional, dengan kualifikasi
tertentu menyangkut kompetensi, kepribadian, sikap dan
keterampilan komunikasi, teknis, dan masalah pembangunan
• Berdasarkan status dan lembaga tempat bekerja,
fasilitator/penyuluh dibedakan dalam (UU No. 16 tahun
2006):
– Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang ditetapkan dengam status jabatan
fungsional sebagai fasilitator komunikasi pembangunan/penyuluh
– Fasilitator swasta, karyawan perusahaan swasta, termasuk dari
kalangan LSM
– Fasilitator swadaya, masyarakat yang secara sukarela melakukan
komunikasi pembangunan di lingkungannya.
PERAN DAN KARAKTERISTIK PENYULUH (2)
• Peran penyuluh:
– Menyampaikan inovasi melalui metoda dan teknik tertentu sampai
penerima manfaat dengan kesadaran dan kemampuannya sendiri secara
sukarela melaksanakan program/kegiatandan atau mengadopsi inovasi
– Mengorganisasikan, memotivasi dan menggerakkan, termasuk
melakukan peran bantuan dan advokasi kebijakan
– Menjadi jembatan penghubung antara penyelenggara komunikasi
pembangunan dengan masyarakat
• Peran penyuluh (Lippit, 1958)
– Pengembangan kebutuhan masyarakat (diagnosa masalah-analisis
motivasi dan kemampuan-pemilihan objek perubahan yang tepat-
analisis sumberdaya-pemilihan peran bantuan/pendampingan)
– Menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan (menjalin
hubungan dengan masyarakat-menunjukkan pentingnya perubahan-
bersama masyarakat, menentukan prioritas kegiatan, mobilisasi
sumberdaya, memimpin perubahan yang direncanakan
– Memantapkan hubungan dengan masyarakat penerima manfaat
PERAN DAN KARAKTERISTIK PENYULUH (3)
• Peran penyuluh (Mosher, 1968):
– Guru: mengubah perilaku (sikap, pengetahuan dan keterampilan)
masyarakat penerima manfaat
– Penganalisis: dari pengamatan keadaan sampai alternatif pemecahan
masalah
– Penasehat: untuk memilih alternatif paling tepat (secara teknis,
ekonomis dan sosial)
– Organisator: dari menggerakkan kesadaran, partisipasi, inisiatif, hingga
pengembangan kelembagaan
• Peran penyuluh: EDFIKASI (Mardikanto, 2003)
– Edukasi: “belajar sepanjang hayat”
– Diseminasi inovasi
– Fasilitasi, termasuk peran mediasi antar pemangku kepentingan
– Konsultasi: penasehat /pemberi alternatif pemecahan masalah
– Advokasi: bantuan dalam pengambilan keputusan
– Supervisi: penyelia dalam kegiatan komunikasi pembangunan
– Monitoring dan Evaluasi: pengamatan, pengukuran, penilaian
PERAN DAN KARAKTERISTIK PENYULUH (4)
Kualifikasi Penyuluh
• Hawkins et al (1982): jujur, dinamis, kompeten, memberi contoh,
berwatak sosial
• Berlo (1960):
– Kemampuan komunikasi, termasuk emphaty dan interaksi
– Sikap penyuluh: bangga dengan profesi, mencintai masyarakat
– Penguasaan pengetahuan: isi, manfaat, nilai dari inovasi
– Karakteristik sosial budaya: bahasa, agama, kebiasaan

Precision OK, Near enough Precision &


but accuracy NO accuracy OK
Near enough ?
“Near enough” is responsible for many failures

Perlu Kualifikasi Fasilitator Komunikasi Pembangunan: Kompetensi Umum-Inti-Khusus


Lembaga Sertifikasi Profesi Fasilitator Komunikasi Pembangunan
RAGAM DAN KARAKTERISTIK PENERIMA
MANFAAT KEGIATAN PENYULUHAN (1)

• Penerima manfaat (beneficiaries) ≠ penerima (receiver,


kelompok yang termarjinalkan, masyarakat kelas bawah,
grass roots)
• Penerima manfaat:
– Masyarakat sebagai penerima manfaat berposisi setara dengan
penentu kebijakan, fasilitator, bahkan seringkali lebih tinggi)
– Bukanlah ojek (sasaran tembak), berposisi terhormat yang harus
dilayani dan difasilitasi
– Memiliki pilihan untuk menerima atau menolak pengetahuan yang
disampaikan
– Proses belajar mengajar tidak vertikal, melainkan partisipatif
• Ragam penerima manfaat:
– Pelaku utama: warga masyarakat/petani dan keluarganya
– Kelompok penentu: eksekutif, legislatif, yudikatif, elit desa
– Kelompok pendukung: stakeholders (peneliti akademisi, produsen
sarana produksi, pelaku bisnis, pers media massa, LSM, artis,dll.
RAGAM DAN KARAKTERISTIK PENERIMA
MANFAAT KEGIATAN PENYULUHAN (2)
Petani

• Capitalist Farm, Estate, Plantation (Ganjar Kurnia)


• Farmer: pengusaha yang mengkombinasikan faktor-faktor
produksi, yang dibeli di pasar untuk memperoleh laba dengan
jalan menjual hasil buminya
• Peasant: tidak melakukan usaha dalam arti “ekonomi”,
mereka mengelola rumah tangga bukan sebuah perusahaan
bisnis (Eric R. Wolf, 1966)
• Petani: pemilik penggarap, penggarap, buruh tani (Abdul
Rodjak)
• Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (UU Penyuluhan No.
16/2006)
Spanduk Berbaris-baris
Cinta Bermusim-musim
…Tiada Akhir
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai