Anda di halaman 1dari 42

SISTEM INOVASI AGRIBISNIS

outline

• Sistem
• Multi-Inter-Transdisiplin dalam
Pengembangan Sistem Inovasi
• Sistem Inovasi
• Sistem Inovasi Pertanian
SISTEM
System (Sistem)
• “Suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara
utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan di antara
bagian-bagiannya”
(A whole that functions as a whole by virtue of
interdependence of its parts) (Buckley)
• “Sekelompok komponen yang terdiri atas manusia
dan/atau bukan manusia (nonhuman) yang diorganisir
dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-
komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu
kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama, atau
hasil akhir” (Kerzner, 1980)
Sifat Sistem
1. Bersifat Dinamis, interdependesi antar elemen2 sistem
(dapat diamati dari cara mengkonversi input menjadi
output)
2. Sistem Terpadu Lebih Besar dari Penjumlahan
Komponen-komponennya (akibat elemen2 yang tersusun
dan terorganisir)
3. Memiliki Arti yang Berbeda (bergantung kepada siapa
yang mengamati dan untuk kepentingan apa)
4. Mempunyai Sasaran yang Jelas (umumnya ditentukan
oleh identifikasi tujuannya)
5. Mempunyai Keterbatasan (ditentukan oleh faktor
ekstern/lingkungan dan intern/keterbatasan SD)
Ciri Teori Sistem
(Litterer)

1. Interdependesi antar elemen


2. Holism, bukan analitis
3. Mencari tujuan (goal seeking) sehingga tercapai
keseimbangan (equilibrium)
4. Input dan output
5. Transformasi
6. Hierarki (keseluruhan terdiri atas subsistem yang lebih
kecil)
7. Diferensiasi (fungsi-fungsi sistemik yang terspesialiasi)
8. Equifinality (keadaan final dapat timbul karena kausa
yang berbeda-beda)
Closed and Open System
Sistem Tertutup (Tidak memiliki hubungan
(relasi) dengan lingkungan): input
dideterminasi sekali saja
Sistem Terbuka (Memiliki hubungan (relasi)
dengan lingkungan): masuk input tambahan
(additional) dari lingkungan yang mengelilingi
sistem yang bersangkutan
Pemikiran Linier dan
Pemikiran Sistemik
Pemikiran Linier Pemikiran Sistemik
a. Terdapat adanya sebuah a. Terdapat sebuah problem tertentu
problem b. Problem tersebut berakar dari sebuah situasi
b. Problem tersebut memiliki c. Problem tersebut memerlukan sebuah
satu kausa tunggal pemecahan
c. Problem tersebut d. Pemecahan akan menimbulkan dampak,
memerlukan sebuah terlepas dari dampak yang diintensi atas
pemecahan tunggal problem yang bersangkutan
d. Problem tersebut dapat e. Berupaya untuk mengantisipasi dampak-
dievaluasi seluruhnya dampak tersebut
dipandang dari sudut f. Pemecahan tersebut dapat dievaluasi dengan
dampaknya atas problem jalan mengidentifikasi dan menimbang bauran
yang dihadapi dampak yang diintensi dan dampak yang tidak
e. Pemecahan tersebug akan diintensi
menetap g. Pemecahan yang ada, tidak akan menetap
mengingat bahwa situasi yang dihadapi akan
berubah
(MULTI, INTER,
TRANS)DISCIPLINARY
SISTEM INOVASI
DEFINISI SISTEM INOVASI (1)
• Jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang
interaksinya memprakarsai, mengimpor
(mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan
teknologi-teknologi baru (Freeman, 1987)
• Elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi
dalam menghasilkan, mendifusikan dan menggunakan
pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara
ekonomi di dalam suatu batas negara (Lundvall, 1992)
• Sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan
peran penting dalam mempengaruhi kinerja inovatif
(Nelson dan Rosenberg, 1993)
• Himpunan Lembaga-Lembaga pasar dan non pasar di
suatu negara yang mempengaruhi arah dan kecepatan
inovasi dan difusi teknologi (OECD, 1999)
DEFINISI SISTEM INOVASI (2)
• Keseluruhan faktor ekonomi, sosial, politik,
organisasional dan faktor lainnya yang mempengaruhi
pengembangan, difusi dan penggunaan inovasi
(Edquist, 2001)
• Keseluruhan aktor dan aktivitas dalam ekonomi yang
diperlukan bagi terjadinya inovasi industri dan
komersial yang membawa pada pembangunan
ekonomi (Arnold, et al., 2003)
• Suatu kesatuan dari sekumpulan entitas pelaku
(aktor), kelembagaan, jaringan, hubungan, interaksi
dan proses produktif yang mempengaruhi arah
perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya
(termasuk teknologi dan praktek baik/terbaik), serta
proses pembelajaran (Taufik, 2005)
STRATEGI TRANSFER TEKNOLOGI
INOVASI MENCIPTAKAN RANTAI NILAI TEKNOLOGI—PRODUK

Penciptaan Pendayagunaan
Pengembangan Teknologi
Produk/Nilai Produk/Nilai

Siklus
Siklus
Siklus R&D Pengembangan
Pendayagunaan
Produk

TARGET: Terjadinya peningkatan kemampuan teknologi yang terus-menerus melalui


proses/siklus pengembangan dan pendayagunaan nilai/produk yang berkelanjutan

TAHAP PENGEMBANGAN
Proyek Diseminasi Pengembangan Rantai Sistem Inovasi Nasional
IPTEK Nilai (SINas)
SISTEM INOVASI NASIONAL
NASIONAL:
Barang 1. INDUSTRI
& Jasa 2. YAN-MAS
PUBLIC MARKET/ 3. NAT SEC’S
Level-5 PUBLIK

Supply Inovasi Demand

Level-4 KOLABORASI

L.LITBANG/PT B. USAHA
Level-3
Knowledge Base
1. Jak Ekonomi
2. Bang infrastuktur
sosial
3. Jak pendidikan
Level-2 Kebijakan-1 Kebijakan-3 Kebijakan-5
4. Jakburuh
Kebijakan-2 Kebijakan-4 Kebijakan-6 5. Jak pajak dan keu
6. Jak Iptek

PEMERINTAH

Level-1 POLITIK DAN EKONOMI

LINGKUNGAN, BUDAYA, TRADISI,


KARAKTER BANGSA Diadopsi dari MEXT Jepang
KOMPETISI

/pengguna
/pengguna
NATION
INOV.

KNOWLEDGE-BASED
NATION (KBN) /Lemlitbang Kementrian
TRANSFORMASI
Sinergi nasional

KBE
PILAR E M
KEBIJAKAN K
O
S
PRIV.SEC PUB.SEC I
KBS S
T
NATION E

NGO
SISTEM INOVASI NASIONAL
Kapasitas IPTEK, SINas, & Daya Saing
1. Strategi Membangun Kapasitas Iptek Nasional adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari Grand Desain Transformasi Ekonomi
Indonesia.
2. Pembangunan kapasitas Iptek nasional, yang terintegrasi dengan
transformasi ekonomi bangsa dilakukan melalui Program penguatan
Sistem Inovasi Nasional (SINas) dalam rangka peningkatan daya
saing bangsa.
3. Pemerintah memiliki peran strategis dalam membangun Sistem
Inovasi Nasional dengan membangun “panggung” SINas melalui
serangkaian kebijakan (di level makro) dan program-program
penunjang/insentif (di level meso) dalam rangka menumbuh-
kembangkan SINas dan mewujudkan “orkestra” yang harmoni di
antara para aktor inovasi nasional.
SKEMA PEMBANGUNAN SINAS DALAM KERANGKA
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL

Upaya pembangunan SINas


harus terintegrasi dengan Peningkatan daya saing = Continuous upgrading
pengembangan klaster
industri untuk mendukung
upaya pendalaman struktur Mekanisme Pasar
industri

Pengembangan lembaga pembiayaan; pembina


Kebijakan pengembangan kluster industri klaster industri; asosiasi dagang dan pengusaha;
berbasis kewilayahan; pengembangan wilayah; Pengembangan organisasi kewilayahan penyangga klaster;
Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE); fiskal; anti klaster industri kewiraswastaan dan tenaga profesi
monopoli dan kompetisi dalam negeri
Kebijakan pengembangan industri penyangga; Pengembangan industri pemasok dan
pendalaman struktur industri; pengelolaan SDA; Pendalaman komponen; industri permesinan dan barang
pemanfaatan produk dalam negeri struktur industri modal; industri jasa dan infrastruktur penyangga

Kebijakan pengembangang SDM & inovasi Pengembangan SDM terlatih; sistem inovasi
teknologi; standarisasi produk; pengembangan Teknologi teknologi berbasis klaster; pusat R&D; basis data
telematika; limbah buangan dan konservasi Upgrading industri
lingkungan hidup
Pengembangan high skilled SDM; riset dasar
Kebijakan pengembangan ekspor hasil industri Spesialisasi dan terapan pendukung spesialisasi industri;
dalam klaster high-level research centre dan universitas riset

Payung Kebijakan Strategis Langkah Utama Langkah Penunjang


TRANSFORMASI MENUJU BANGSA DAN NEGARA
MAJU BERBASIS IPTEK
Menata kembali Memantapkan Memantapkan Wujud masyarakat
RPJPN

NKRI (2005-2009) penataan kembali Bangnas mandiri, maju adil-


(2010-2014) (2015-2019) makmur(2020-2024)
Meningkatnya Industri Meningkatnya
Iptek sbg basis
IPTEK

Pengembangan berbasis Kemampuan


pembangunan
Iptek Iptek Iptek
Sistem Inovasi Nasional
STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL BERBASIS IPTEK

▪ Penguatan elemen sumberdaya, kelembagaan dan jejaring, serta sinergi dan


kemitraan program untuk peningkatan produktivitas dan pendayagunaan;
▪ Pendekatan top down untuk memperkuat riset unggulan nasional yang
secara spesifik dapat menjawab kebutuhan nasional dan berkualitas
internasional;
▪ Pendekatan big few dan small many, dengan memilih sebagian kecil bidang
penelitian untuk menjadi fokus penelitian diantara bidang-bidang penelitian
yang ada;
▪ Mendorong kegiatan riset bersama (konsorsium riset) antar lembaga litbang;
▪ Meningkatkan efektivitas proses alih teknologi melalui reverse engineering,
outsourcing, lisensi, akuisisi;
▪ Mengutamakan demand driven public –private-partnership;
▪ Mempercepat implementasi peraturan perundangan yang terkait dengan
insentif pajak dan investasi litbang swasta
SISTEM INOVASI PERTANIAN
PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DALAM
6 KORIDOR EKONOMI PRIORITAS

BIMP-EAGA
Medan
IMT-GT
1 3 4
Manado
Ternate
Pekanbaru Samarinda
Pontianak Manokwari
Gorontalo
Jambi Jayapura
Palangkaraya Mamuju Sorong 6
Palembang Kendari Ambon
Banjarmasin
Lampung 2 Makassar Wamena
Jakarta Semarang
Surabaya 5
Serang
Mataram
Merauke
Denpasar
• KOMPONEN: Kelembagaan, Sumberdaya, Jaringan Kupang
• Pembiayaan: Public Private Partnership

Lokasi Indonesian Science and Lokasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)


Technologu Park (I-STP) Pusat ekonomi Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ
Pusat ekonomi mega Usulan lokasi KEK

1 KE Sumatera 3 KE Kalimantan 5 KE Bali – Nusa Tenggara


2 KE Jawa 4 KE Sulawesi 6 KE Papua
Penguatan SIDa SUMSEL

41
Penguatan SIDa BANTUL

42

Anda mungkin juga menyukai