Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Semester : I/III
Jurusan/Program Studi : PAI
Strata : S-1
Dosen Pengampuh : Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2017
SILABUS PEMBELAJARAN

1. Mata Kuliah :Pendidikan Kewarganegaraan


2. Kode Mata Kuliah :
3. Semester : I/III
4. SKS :2
5. Fakultas :Tarbiyah IAIN Palu
6. Jurusan/Program Studi : PAI_
7. Strata : S-1
8. Kelompok Mata Kuliah :
9. Mata Kuliah Prasyarat :-
10. Prasyarat :Wajib
11. Dosen Pengampu : Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd

12. Deskripsi Mata Kuliah :


UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa salah satu isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat (a) Pendidikan Pancasila; (b) Pendidikan Agama; dan (c) Pendidikan Kewarganegaraan. Di Perguruan Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan diejewantahkan salah
satunya melalui mata kuliah Pendidikan Kewiraan yang diimplementasikan hingga berakhirnya masa Orde Baru.
Seiring dengan perkembangan dan perubahan politik dari era otoritarian ke era demokratisasi. Pendidikan Kewiraan dianggap sudah tidak relevan dengan semangat
reformasi dan demokratisasi. Mata kuliah ini ditinggalkan karena pola pembelajaran yang indoktrinatif dan monolitik, muatan materi ajarnya yang sarat dengan kepentingan
idiologi rezim (orde baru), dan mengabaikan dimensi efeksi dan psikomotor. Dengan demikian, pendidikan kewiraan telah keluar dari semangat dan hakekat pendidikan
kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan pendidikan demokrasi. Melihat kenyataan tersebut, diperlukan upaya rekonstruksi dan reorientasi pendidikan kewarganegaraan
melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) sebagai substansinya.
Kehadiran Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) pada masa reformasi ini haruslah betul-betul dimaknai sebagai jalan yang diharapkan akan mampu mengantar
bangsa Indonesia menciptakan demokrasi, good governance, Negara hukum dan masyarakat madani di Indonesia sebagaimana yang diidealkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Tentunya ekspektasi ini harus disertai dengan tindakan kongkrit bangsa ini, khususnya kalangan Perguruan Tinggi, untuk mengapresiasi dan mengimplementasikan Pendidikan
Kewarganegaraan dalam dunia pendidikan. Sehingga hasil pembelajaran Pendidikan Kewargaan sangat penting artinya bagi penumbuhan kultur demokrasi (democratic culture) di
Indonesia.
Azyumardi Azra mengatakan bahwa "Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM.
Karena Pendidikan Kewargaan mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga Negara,
proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga Negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan system yang terdapat dalam pemerintahan,
warisan politik, administrasi public dan system hukum, pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif refleksi kritis, penyelidikan dan kerja sama, keadilan social,
pengertian antar budaya dan kelestarian lingkungan hidup dan hak asasi manusia.
Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat dua kutub paradigma pendidikan yang paradoksal, yaitu paradigma feodalistik dan paradigma humanistic. Paradigma feodalistik
mempunyai asumsi bahwa lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi) merupakan tempat melatih dan mempersiapkan peserta didik untuk masa dating. Oleh karena itu, peserta didik
(siswa dan mahasiswa) ditempatkan sebagai obyek semata dalam pembelajaran, sedang dosen sebagai satu-satunya sumber ilmu, kebenaran dan informasi, berprilaku otoriter dan
birokratis. Sedang paradigma humanistic mendasarkan pada asumsi bahwa peserta didik adalah manusia yang mempunyai potensi dan kerakteristik yang berbeda-beda. Karena itu,
dalam pandangan ini peserta didik (mahasiswa) ditempatkan sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran, sementara dosen diposisikan sebagai fasilitator dan mitra dialog
peserta didik.
Pendidikan Kewarganegaraan dalam pelaksanaannya didasari oleh paradigma humanistic, suatu paradigma yang menempatkan dosen dan mahasiswa secara bersama-sama
mengembangkan dan memelihara iklim demokrasi. Implikasi dari paradigma ini adalah peserta didik dimungkinkan menjadi lulusan yang memiliki kreativitas tinggi, kemandirian
dan sikap toleransi yang tinggi, karena dalam proses pembelajaran telah tumbuh iklim dan kultur yang demokratis.
Dengan demikian Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi pada dasarnya merupakan komponen utama pendidikan demokrasi yang sengaja dirancang,
dilaksanakan, dievaluasi dan secara kreatif dikembangkan secara sinambung yang memusatkan perhatian pada pengkajian konsep dan proses demokrasi, HAM dan masyarakat
madani (Civil Sociaty).

13. Standar Kompetensi :


1. Standar Kompetensi Pendidikan Kewargaan (Civic Education) adalah menjadi warga negara yang cerdas dan berkeadaban (Intelligent and Civilized Citizens). Intelligent yang
dimaksud adalah berkenaa dengan tiga kemampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya yakni meliputi kemampuan adaptasi, konstruktif dan selektif.
2. Menjadikan warga negara yang memiliki kemampuan mengetahui dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, serta mentransformasikan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Meningkatkan kemampunan daya kritis dan analisis mahasiswa terhadap relitas pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional.

4. Meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya memahami identitas nasional, identitas diri serta pentingnya pemberdayaan hak asasi manusia (HAM) oleh negara atas warga
negara.

5. Terlibat langsung, aktif dalam kegiatan yang menunjang pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) dan perwujudan masyarakat madani, sistem pemerintahaan yang good governance serta tata
cara dalam proses berdemokrasi sebagai mahasiswa sekaligus menjadi warga negara

6. Menjadi agen pembaharu dalam masyarakat demi mewujudkan masyarakat yang lebih demokratis, toleran, terbuka keadaban, transparansi, keadilan serta anti terhadap segala bentuk
kekerasan di Indonesia.

14. Pokok Bahasan:


Topik Materi Perkuliahan

Pertemuan Pokok Bahasan Metode


1 Identitas Nasional Cr/Tj
2 Negara Cr/Tj
3 Warga Negara Cr/Tj
4 Konstitusi Diskusi
5 Demokrasi Diskusi
6 Otonomi Daerah Diskusi
7 UTS
8 Good Governance Diskusi
9 Konsep Bela Negara Diskusi
10 Hak Asasi Manusia Diskusi
11 NKRI Sebagai Bentuk Negara Kesatuan Diskusi
12 Kerukunan Antar Umat Beragama Diskusi
13 Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara Diskusi
14 Masyarakat Madani Diskusi
15 UAS

15. METODE PERKULIAHAN

Perkuliahan Profesi Keguruan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode yang bervariasi dengan tujuan agar mahasiswa lebih mudah memahami materi perkuliahan baik
secara konsep tual maupun faktual. Beberapa metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi (Urun pendapat)
4. Pemberian tugas
16. MEDIA/ALAT/SUMBER/BAHAN
Whiteboard dan spidol, Komputer/laptop, LCD projector, dan Internet (website dan facebook)

17. EVALUASI

Evaluasi terhadap hasil matakuliah Pengantar Pendidikan ini dilaksanakan dengan menilai beberapa unsur berikut:

1. Kehadiran mengikuti perkuliahan (Minimal 75 % = 10%)


2. Tugas individual (10 %)
3. Tugas kelompok (10 %)
4. Hasil UTS (30 %)
5. Hasil UAS (30%)
6. Partisipasi dalam kelas (10%)
PEDOMAN PENILAIAN
NO PENGUASAAN NILAI ANGKA NILAI HURUF
1 80 – 100 4 A
2 70 – 79,99 3 B
3 55 – 69,99 2 C

18. REFERENSI

1. Rosyada, Dede Ubaidillah, dan Abdul razaq. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenada Media, 2004

2. MPR.RI. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekjen MPR RI, 2015.

3. MPR.RI. Paduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar NRI 1945 dan ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat RI. Jakarta: SekJend MPR RI, 2015

4 Efendi, Bahtiar. Teologi Baru politik islam pertautan agama, negara, dan demokrasi. Yogyakarta: Galang Press, 2001

5. Sophian, Subhan dan Asep sahid Gatara. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) Pancasila, Demokrasi, Ham, dan masyarakat Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012

6. Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra. Pendidikan kewarganegaraan (civic education untuk perguruan tinggi : demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat madani)
Jakarta: ICCE UIN Syahid, dan the Asia Foundation, 2006

7. Assiddiqie, Jimly. Gagasan kedaulatan rakyat dalam konstitusi dan pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: Gema Press, 2009

8. Priyanto, Sugeng. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang:Aneka Ilmu. 2008.

9. Srijanti, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa. Jakarta: Graha Ilmu. 2009.

11. 10. Kementerian Pertahanan. Konsep Pendidikan Bela Negara. Jakarta: Kemhan, 2014

12. Djehar, Muhammad Budairi. HAM versus Kapitalisme. Yogyakarta: INSIST Press, 2003.

13. Ubaidillah, Ahmad dkk. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000.

Lopa,Baharuddin. Alquran dan Hak Asasi Manusia. Cet.II, Yogyakarta: PT.Dhana bakti Prima Yasa, 1999.
14. MPR RI. Materi Sosialisasi Empat pilar. Jakarta: Sekjen MPR RI, 2015.

15. MPR RI. Bahan Tayang sosialisasi Empat Pilar. Sekjen MPR RI, 2015

16. Sairin, Weinata. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran. Jakarta: Gema Insani, 2002

17. Suito, Deny. Membangun Masyarakat Madani. Jakarta: Centre For Moderate Muslim Indonesia, 2006.

18. Suharto, Edi. Masyarakat Madani: Aktualisasi Profesionalisme Community Workers Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Berkeadilan. Bandung: STKS, 2002.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
2

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALU


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (sks) Semester Tgl. Penyusunan
Kewarganegaran 2 IV (Genap) 2017
Otorisasi Pengembang RP Koordinator RMK Ka. Jurusan

ARIFUDDIN M ARIF
1.bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2.berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada
negara dan bangsa;
CPL-Jurusan
3.menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang
Capaian lain;
Pembelajaran 4.taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewargaankompetensi dasar atau disebut kompetensi minimal yang akan

CP-MK ditransformasikan dan ditransmisikan pada peserta didik terdiri dari tiga jenis:Civic Knowledge, yaitu kecakapan dan
kemampuan penguasaan pengetahuan kewargaan yang terkait dengan materi inti Pendidikan Kewargaan antara lain
demokrasi, Hak Azasi Manusia dan Masyarakat Madani (civil sociaty).

Pendidikan Kewargaan, yaitu kecakapan dan kemampuan yang terkait dengan kesadaran dan komitmen warga
negara antara lain komitmen akan kesetaraan gender, toleransi, kemajemukan, dan komitmen untuk peduli serta terlibat
dalam penyelesaian persoalan-persoalan warga negara yang terkait dengan pelanggaran HAM.Civic Skill, yaitu
kemampuan dan kecakapan mengartikulasikan keterampilan kewargaan seperti kemampuan berpartisipasi dalam proses
pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol terhadap penyelenggara negara dan pemerintahan.

UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa salah satu isi kurikulum setiap jenis, jalur
dan jenjang pendidikan wajib memuat (a) Pendidikan Pancasila; (b) Pendidikan Agama; dan (c) Pendidikan Kewarganegaraan. Di
Perguruan Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan diejewantahkan salah satunya melalui mata kuliah Pendidikan Kewiraan yang
diimplementasikan hingga berakhirnya masa Orde Baru.
Seiring dengan perkembangan dan perubahan politik dari era otoritarian ke era demokratisasi. Pendidikan Kewiraan dianggap sudah
Deskripsi Singkat Mata
Kuliah tidak relevan dengan semangat reformasi dan demokratisasi. Mata kuliah ini ditinggalkan karena pola pembelajaran yang indoktrinatif dan
monolitik, muatan materi ajarnya yang sarat dengan kepentingan idiologi rezim (orde baru), dan mengabaikan dimensi efeksi dan
psikomotor. Dengan demikian, pendidikan kewiraan telah keluar dari semangat dan hakekat pendidikan kewarganegaraan sebagai
pendidikan nilai dan pendidikan demokrasi. Melihat kenyataan tersebut, diperlukan upaya rekonstruksi dan reorientasi pendidikan
kewarganegaraan melalui mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) sebagai substansinya.

Pokok Bahasan/
Bahan Kajian 1. Identitas Nasional
2. Negara
3. Warga Negara
4. Konstitusi
5. Demokrasi
6. Otonomi Daerah
7. UTS
8. Good Governance
9. Konsep Bela Negara
10. Hak Asasi Manusia
11. NKRI Sebagai Bentuk Negara Kesatuan
12. Kerukunan Antar Umat Beragama
13. Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara
14. Masyarakat Madani
15. UAS

1. Rosyada, Dede Ubaidillah, dan Abdul razaq. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenada Media,
2004
2. MPR.RI. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekjen MPR RI, 2015.
3. MPR.RI. Paduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar NRI 1945 dan ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat RI. Jakarta:
SekJend MPR RI, 2015
Pustaka
4 Efendi, Bahtiar. Teologi Baru politik islam pertautan agama, negara, dan demokrasi. Yogyakarta: Galang Press, 2001
5. Sophian, Subhan dan Asep sahid Gatara. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) Pancasila, Demokrasi, Ham, dan
masyarakat Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012
6. Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra. Pendidikan kewarganegaraan (civic education untuk perguruan tinggi : demokrasi, hak
asasi manusia dan masyarakat madani)
Jakarta: ICCE UIN Syahid, dan the Asia Foundation, 2006
7. Assiddiqie, Jimly. Gagasan kedaulatan rakyat dalam konstitusi dan pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: Gema Press, 2009
8. Priyanto, Sugeng. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang:Aneka Ilmu. 2008.
9. Srijanti, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa. Jakarta: Graha Ilmu. 2009.
11. 10. Kementerian Pertahanan. Konsep Pendidikan Bela Negara. Jakarta: Kemhan, 2014
12. Djehar, Muhammad Budairi. HAM versus Kapitalisme. Yogyakarta: INSIST Press, 2003.

13. Ubaidillah, Ahmad dkk. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000.

Lopa,Baharuddin. Alquran dan Hak Asasi Manusia. Cet.II, Yogyakarta: PT.Dhana bakti Prima Yasa, 1999.
14. MPR RI. Materi Sosialisasi Empat pilar. Jakarta: Sekjen MPR RI, 2015.
15. MPR RI. Bahan Tayang sosialisasi Empat Pilar. Sekjen MPR RI, 2015
16. Sairin, Weinata. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran. Jakarta: Gema Insani, 2002
17. Suito, Deny. Membangun Masyarakat Madani. Jakarta: Centre For Moderate Muslim Indonesia, 2006.
18. Suharto, Edi. Masyarakat Madani: Aktualisasi Profesionalisme Community Workers Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang
Berkeadilan. Bandung: STKS, 2002.

Perangkat Lunak Perangkat Keras

Bahan tayang (power point) Komputer (laptop)


Media Pembelajaran
Internet LCD projector
Whiteboard/Spidol

Team Teaching 1. Hairuddin Cikka, S.Kom.I., M.Pd.I


2. Ruslan, SH., MH
Mata Kuliah Syarat -

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kriteria dan
Minggu Metode
Sub-CP-MK Indikator Langkah-langkah Pembelajaran Materi Pembelajaran Bentuk
Ke Pembelajaran
Penilaian
1 Memahami  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Ceramah dan a. Pengertian Afektif
Konsep identitas Menjelaskan Pengertian 1. Menyampaikan topik dan tujuan Tanya Jawab Identitas Nasional (lembar
nasional identitas nasional pembelajaran b. Karakteristik penilaian
2. Memberikan motivasi agar mahasiswa Identitas Nasional sikap) dan
 Menjelaskan Tujuan dan siap mengikuti pembelajaran c. Unsur-unsur Kognitif
Kegunaan Mempelajari Pembentuk (tugas
identitas nasional Kegiatan Inti Identitas Nasional Individu)
1. Menjelaskan materi pembelajaran Indonesia
2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguatan (latihan interaktif)

Kegiatan Penutup
1) Memberikan dan menjelaskan tugas yang
harus dikerjakan mahasiswa di rumah.
2) Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan melaporkan hasil
kerjanya pada pertemuan berikutnya.
2 Memahami  Mahasiswa dapat Memahami Kegiatan Pendahuluan Ceramah dan a. Pengertian Negara Afektif
pengertian negara, pengertian negara 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Tanya Jawab b. Unsur-unsur (lembar
unsur-unsur 2. Mengetengahkan topik dan tujuan Negara penilaian
 Mahasiswa dapat Memahami
negara, dan sifat- perkuliahan c. Teori-Teori sikap) dan
sifat negara, fungsi unsur-unsur negara, dan sifat- 3. Memotivasi mahasiswa agar siap Negara Kognitif
negara, tujuan sifat negara mengikuti pembelajaran d. Sifat, Bentuk dan (tugas
berdirinya negara  Mahasiswa dapat Memahami Tujuan Negara Individu)
serta sistem fungsi negara, tujuan Kegiatan Inti
pemerintahan berdirinya negara serta 1. Menyampaikan materi perkuliahan
negara republik sistem pemerintahan negara 2. Tanya jawab (urun pendapat)
indonesia 3. Penguat (latihan interaktif)
republik indonesia
 Mahasiswa dapat Kegiatan Penutup
Menjelaskan Teori-Teori 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
Negara yang harus dikerjakan mahasiswa di
 Mahasiswa dapat rumah.
Menjelaskan Sifat, Bentuk 2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
dan Tujuan Negara hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.

3 Menjelaskan  Menjelaskan pengertian Kegiatan Pendahuluan Ceramah dan a. Pengertian Warga Afektif
pengertian warga warga negara, asas 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Tanya Jawab Negara (lembar
negara, asas kewarganegaraan, dan hak 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Asas penilaian
kewarganegaraan, perkuliahan Kewarganegaraan sikap) dan
serta kewajiban warga negara
dan hak serta 3. Memotivasi mahasiswa agar siap c. Hak dan Kognitif
kewajiban warga  Memahami pengertian warga mengikuti pembelajaran Kewajiban Warga (tugas
negara negara, asas Negara Individu)
kewarganegaraan, dan hak Kegiatan Inti
serta kewajiban warga negara 1. Menyampaikan materi perkuliahan
2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguat (latihan interaktif)
Kegiatan Penutup
1. Memberikan dan menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan mahasiswa di
rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.

4 Menjelaskan Arti  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Pengertian Afektif


Demokrasi, Ciri- Menjelaskan Arti Demokrasi, 1. Menghimpun tugas mahasiswa. demokrasi (lembar
ciri Demokrasi, Ciri-ciri Demokrasi, Nilai- 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Ciri dan Prinsip penilaian
Nilai-nilai perkuliahan Demokrasi sikap) dan
nilai Demokrasi, Prinsi dan
Demokrasi, 3. Memotivasi mahasiswa agar siap c. Pelaksanaan Kognitif
Prinsip dan Jenis Jenis Demokrasi, dan mengikuti pembelajaran Demokrasi di (tugas
Demokrasi, dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia Individu
pelaksanaan Indonesia Kegiatan Inti dan tugas
demokrasi di 1. Menyampaikan materi perkuliahan kelompok)
Indonesia 2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguat (latihan interaktif)

Kegiatan Penutup
1. Memberikan dan menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan mahasiswa di
rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.
.
5 Memahami  Mahasiswa dapat Memahami Kegiatan Pendahuluan Diskusi Afektif
pengertian pengertian konstitusi, 1. Menghimpun tugas mahasiswa. a. Pengertian (lembar
konstitusi, hubungan dasar negara dan 2. Mengetengahkan topik dan tujuan Konstitusi penilaian
hubungan dasar perkuliahan b. Hubungan dasar sikap) dan
konstitusi, Sustansi konstitusi
negara dan 3. Memotivasi mahasiswa agar siap Negara dengan Kognitif
konstitusi, negara, pembukaan mengikuti pembelajaran Konstitusi (tugas
Sustansi konstitusi kedudukan UUD 1945, serta c. Substansi Individu
negara, sikap positif terhadap Kegiatan Inti Konstitusi Negara dan tugas
pembukaan konstitusi 1. Menyampaikan materi perkuliahan kelompok)
kedudukan UUD  Mahasiswa dapat 2. Tanya jawab (urun pendapat)
1945, serta sikap 3. Penguat (latihan interaktif)
Menjelaskan pengertian
positif terhadap
konstitusi negara konstitusi, hubungan dasar Kegiatan Penutup
negara dan konstitusi, 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
Sustansi konstitusi negara, yang harus dikerjakan mahasiswa di
pembukaan kedudukan UUD rumah.
1945, serta sikap positif 2. Memotivasi mahasiswa untuk
terhadap konstitusi mengerjakan tugas dan menyerahkan
hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.

6 Memahami  Mahasiswa dapat Memahami Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Pengertian Otonomi Afektif
pengertian pengertian otonomi daerah, 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Daerah (lembar
otonomi daerah, tujuan otonomi daerah, 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Tujuan dan Prinsip penilaian
tujuan otonomi perkuliahan Otonomi Daerah sikap) dan
prinsip otonomi daerah, dan
daerah, prinsip 3. Memotivasi mahasiswa agar siap c. Pelaksanaan Otonomi Kognitif
otonomi daerah, pelaksanaan otonomi daerah mengikuti pembelajaran daerah di Indonesia (tugas
dan pelaksanaan di Indonesia Individu
otonomi daerah di Kegiatan Inti dan tugas
Indonesia 1. Menyampaikan materi perkuliahan kelompok)
2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguat (latihan interaktif)
Kegiatan Penutup
1. Memberikan tugas yang harus
dikerjakan mahasiswa di rumah.
2. Memotivasi mahasiswa mengerjakan
tugas dan menyerahkan hasil kerjanya
pada pertemuan berikutnya.

7
UJIAN TENGAH SEMESTER
8 Menjelaskan  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Pengertian Good Afektif
pengertian Good Menjelaskan pengertian 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Governance (lembar
Governance, Good Governance, prinsip- 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Prinsip- penilaian
perkuliahan prinsipGood sikap) dan
prinsip-prinsip prinsip Good Governance,
3. Memotivasi mahasiswa agar siap Governance Kognitif
Good Governance, dan pelaksanaan Good mengikuti pembelajaran c. Pelaksanaan Good (tugas
dan pelaksanaan Governance di Indonesia Governance di Individu
Good Governance  Mahasiswa dapat Kegiatan Inti Indonesia dan tugas
di Indonesia Memahami pengertian Good 1. Menyampaikan materi perkuliahan kelompok)
Governance, prinsip-prinsip 2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguat (latihan interaktif)
Good Governance, dan
pelaksanaan Good Kegiatan Penutup
Governance di Indonesia 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
 Mahasiswa dapat yang harus dikerjakan mahasiswa di
Mendeskripsikan pengertian rumah.
Good Governance, prinsip- 2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
prinsip Good Governance,
hasil kerjanya pada pertemuan
dan pelaksanaan Good berikutnya.
Governance di Indonesia

9 Konsep bela  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Pengertian bela Afektif
Negara, bentuk- Menjelaskan Konsep bela 1. Menghimpun tugas mahasiswa. negara (lembar
bentuk usaha Negara, bentuk-bentuk usaha 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Bentuk-bentuk penilaian
pembelaan negara, pembelaan negara, partisipasi perkuliahan Bela Negara sikap) dan
partisipasi warga 3. Memotivasi mahasiswa agar siap c. Partisipasi warga Kognitif
warga negara dalam
negara dalam mengikuti pembelajaran Negara dalam (tugas
pembelaan negara pembelaan negara Bela Negara Individu
 Mahasiswa dapat Kegiatan Inti dan tugas
Memahami Konsep bela 1. Menyampaikan materi perkuliahan kelompok)
Negara, bentuk-bentuk usaha 2. Tanya jawab (urun pendapat)
pembelaan negara, partisipasi 3. Penguat (latihan interaktif)
warga negara dalam
Kegiatan Penutup
pembelaan negara 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
 Mahasiswa dapat yang harus dikerjakan mahasiswa di
Mendeskripsikan Konsep rumah.
bela Negara, bentuk-bentuk 2. Memotivasi mahasiswa untuk
usaha pembelaan negara, mengerjakan tugas dan menyerahkan
partisipasi warga negara hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.
dalam pembelaan negara
10 Menjelaskan  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a.Pengertian Hak Afektif
pengertian Hak Menjelaskan pengertian Hak 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Azasi Manusia (lembar
asasi manusia, asasi manusia, ruang lingkup 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Hak Azasi penilaian
ruang lingkup perkuliahan manusia (HAM) sikap) dan
HAM, HAM dalam tataran
HAM, HAM 3. Memotivasi mahasiswa agar siap dalam Tataran Kognitif
dalam tataran global, permasalahan dan mengikuti pembelajaran Global (tugas
global, penegakkan Ham di c. Permasalahan dan Individu
permasalahan dan Indonesia Kegiatan Inti Penegakkan Ham dan tugas
penegakkan Ham  Mahasiswa dapat Memahami 1. Menyampaikan materi perkuliahan di Indonesia kelompok)
di Indonesia pengertian Hak asasi 2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguat (latihan interaktif)
manusia, ruang lingkup
HAM, HAM dalam tataran Kegiatan Penutup
global, permasalahan dan 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
penegakkan Ham di yang harus dikerjakan mahasiswa di
Indonesia rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
 Mahasiswa dapat
mengerjakan tugas dan menyerahkan
Mendeskripsikan pengertian hasil kerjanya pada pertemuan
Hak asasi manusia, ruang berikutnya.
lingkup HAM, HAM dalam
tataran global, permasalahan
dan penegakkan Ham di
Indonesia
11 Menjelaskan  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Sejarah Nama Afektif
NKRI Sebagai Menjelaskan Sejarah Nama 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Indonesia (lembar
Bentuk Negara Indonesia 2. Mengetengahkan topik dan tujuan b. Sejarah Konsep penilaian
Kesatuan: Sejarah perkuliahan Negara Kesatuan sikap) dan
Nama Indonesia,  Mahasiswa dapat Memahami 3. Memotivasi mahasiswa agar siap dalam Undang- Kognitif
Sejarah Konsep Sejarah Konsep Negara mengikuti pembelajaran Undang Dasar (tugas
Negara Kesatuan Kesatuan dalam Undang- Kegiatan Inti c. Konsep negara Individu
dalam Undang- Undang Dasar 1. Menyampaikan materi perkuliahan Kesatuan Menurut dan tugas
Undang Dasar dan  Mahasiswa dapat 2. Tanya jawab (urun pendapat) UUD 1945 kelompok)
Konsep negara Mendeskripsikan Konsep 3. Penguat (latihan interaktif)
Kesatuan Menurut
negara Kesatuan Menurut
UUD 1945 Kegiatan Penutup
UUD 1945 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan mahasiswa di
rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.
12 Menjelaskan  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Pengertian Afektif
pengertian Menjelaskan pengertian 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Kerukunan Antar (lembar
kerukunan antar kerukunan antar Umat 2. Mengetengahkan topik dan tujuan Umat Beragama penilaian
Umat beragama, perkuliahan b. Pelaksanaan sikap) dan
beragama, manfaat
manfaat kerukunan 3. Memotivasi mahasiswa agar siap Kerukunan Antar Kognitif
antar umat kerukunan antar umat mengikuti pembelajaran Umat Beragama (tugas
beragama, solusi beragama, solusi atas konflik c. Solusi Solusi Atas Individu
atas konflik antar antar umat beragama yang Kegiatan Inti Konflik Antar dan tugas
umat beragama terjadi di Indonesia 1. Menyampaikan materi perkuliahan Umat Beragama kelompok)
yang terjadi di  Mahasiswa dapat Memahami 2. Tanya jawab (urun pendapat) Yang Terjadi Di
Indonesia 3. Penguat (latihan interaktif) Indonesia
pengertian kerukunan antar
Umat beragama, manfaat
kerukunan antar umat Kegiatan Penutup
beragama, solusi atas konflik 1. Memberikan dan menjelaskan tugas
antar umat beragama yang yang harus dikerjakan mahasiswa di
terjadi di Indonesia rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
 Mahasiswa dapat
mengerjakan tugas dan menyerahkan
Mendeskripsikan pengertian hasil kerjanya pada pertemuan
kerukunan antar Umat berikutnya.
beragama, manfaat
kerukunan antar umat
beragama, solusi atas konflik
antar umat beragama yang
terjadi di Indonesia
13 Menjelaskan  Mahasiswa dapat Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Sejarah Bhineka Afektif
Menjelaskan Sejarah Bhineka 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Tunggal Ika (lembar
Bhineka Tunggal 2. Mengetengahkan topik dan tujuan Sebagai penilaian
Tunggal Ika Sebagai
Ika Sebagai perkuliahan Semboyan Negara sikap) dan
Semboyan Negara: Semboyan Negara
3. Memotivasi mahasiswa agar siap b. Bhineka Tunggal Kognitif
Sejarah Bhineka  Mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran Ika dalam (tugas
Tunggal Ika Memahami Bhineka Tunggal Konteks Individu
Sebagai Semboyan Ika dalam Konteks Indonesia Kegiatan Inti Indonesia dan tugas
Negara dan 1. Menyampaikan materi perkuliahan kelompok)
Bhineka Tunggal 2. Tanya jawab (urun pendapat)
Ika dalam Konteks 3. Penguat (latihan interaktif)
Indonesia
Kegiatan Penutup
1. Memberikan dan menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan mahasiswa di
rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.

14 Menjelaskan  Menjelaskan Mahasiswa Kegiatan Pendahuluan Diskusi a. Konsep Afektif


pengertian dapat 1. Menghimpun tugas mahasiswa. Masyarakat (lembar
masyarakat pengertian masyarakat 2. Mengetengahkan topik dan tujuan madani penilaian
madani, madani, karakterristik perkuliahan b. Masyarakat sikap) dan
karakterristik masyarakat madani, 3. Memotivasi mahasiswa agar siap Madani dalam Kognitif
masyarakat Peran Umat Islam mengikuti pembelajaran Sejarah (tugas
madani, Peran Dalam c. Karakteristik Individu
Umat Islam Dalam Mewujudkanmasyarakat Kegiatan Inti Masyarakat dan tugas
Mewujudkanmasy madani. 1. Menyampaikan materi perkuliahan Madani kelompok)
arakat madani. 2. Tanya jawab (urun pendapat)
3. Penguat (latihan interaktif)

Kegiatan Penutup
1. Memberikan dan menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan mahasiswa di
rumah.
2. Memotivasi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas dan menyerahkan
hasil kerjanya pada pertemuan
berikutnya.

15 UJIAN AKHIR SEMESTER

Palu, 30 Februari 2017

Mengetahui,
Ketua Jurusan/Prodi PAI
Fakultas TarbiyahIAIN Palu, Dosen Pembina,

Arifuddin M.Arif Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd


NIP.19751107 NIP.-
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

No NAMA masuk kelas tepat waktu mengumpulkan tugas tepat waktu tertib dalam mengikuti pelajaran Aktif bertanya Nilai

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kriteria Penilaian
4= Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan , 3= Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan, 2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan,
1=Tidak Pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor diperoleh
Skor menggunakan skala 1 sampai 4 𝑥 100 = Nilai
Skor Maksimal

Anda mungkin juga menyukai