Anda di halaman 1dari 8

MEMAHAMI TEORI-TEORI EKOLOGI, PSIKOLOGI, DAN SOSIOLOGI

UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

Fadli Rahman
  Pendidikan Islam   Tujuan
 Pendidikan maupun Pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Islam sejalan dengan Tujuan Hidup Manusia (Muslim),
dimaknai sebagai bagian dari proses sosial; yakni menjadi pribadi (hamba dan sekaligus sebagai khalifah Allah) yang
 Istilah “Pendidikan Islam”, bisa mencakup rahmatan li al-‘alamiin.
empat persepsi: 1) Materi; 2) Institusi; 3)
Kultur dan aktivitas; dan 4) Pendidikan yang
Islami;
 Untuk memotret Pendidikan Islam
dimaksud bisa menggunakan aspek-aspek Lingkungan Pendidikan
faktor pendidikan Islam yang meliputi faktor
tujuan, pendidik, anak didik, metode, Lingkungan di mana pendidikan tersebut digelar (di
sarana prasarana, alat pendidikan dan lembaga pendidikan: keluarga, sekolah/madrasah/
faktor lingkungan pendidikan. kampus, masyarakat) dan berproses menuju kepada
keberhasilan atau ketidak-berhasilannya dalam
pencapaian tujuan.

Gagal karena “Lingkungan”


yang tidak mendukung
 Kasus Kan’an putera Nabi Nuh
Berhasil karena adanya “dukungan”
(Q.S. Hud [11]: 42-46;
lingkungan: Lingkungan yang Islami  Abu Lahab dan isterinya (Q.S. al-
Keberadaan individu-individu ideal Masad [111]: 1-5.
dalam hal interaksi dan afiliasi,
termaktub pada Q.S. al-Kahfi (18): 28,
al-Furqan (25): 28-29.
Dalam upaya penciptaan – rekayasa – pengkondisian Lingkungan dimaksud,
diperlukan “pendekatan-pendekatan” tertentu. Pendekatan yang di
Lingkungan Pendidikan Islam dalamnya terdapat teori-teori yang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan tingkah laku seseorang pada suatu lingkungan tertentu,
sebagai bentuk “akibat” dari digelar dan berprosesnya pendidikan.

 Segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya PENDEKATAN


pendidikan Islam;
 Lingkungan dimaksud bisa berupa lingkungan fisik, sosial,
budaya, keamanan dan kenyamanan. Bahkan dalam arti luas,
lingkungan di sini adalah semua yang mencakup iklim dan
geografis, tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan
Ekologi (Ilmu tentang Psikologi (Ilmu tentang Sosiologi (Ilmu tentang
itu sendiri, dan juga alam.
Lingkungan) Perilaku Kejiwaan) Interaksi-Kondisi Sosial)

Segala sesuatu yang ada di sekitar pendidikan Islam itu digelar dan
Teori Ekologi-nya  Teori Sosiologi Pendidikan;
berproses, yang mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat Psikologi Lingkungan
Bronfenbrenner  Teori Gestalt;  Teori Solidaritas Sosial;
istiadat dan lain-lain yang senantiasa berkembang dan dapat
 Teori Geographical  Teori Evolusi Sosial;
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku
 Teori Pragmatisme Pendidikan;
manusia. Determinant;
 Teori Medan.  Teori Sosiologi Pengetahuan.

Psikologi Pendidikan/
Tripusat Pendidikan Perkembangan
Keluarga, Lembaga Pendidikan, Masyarakat  Teori Nativisme;
 Teori Empirisme;
 Teori Konvergensi
Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih besar
Teori Ekologi-nya Bronfenbrenner dibanding Mikrosistem, di mana anak tidak secara
langsung terlibat dalam suatu interaksi, namun tetap
Perkembangan manusia adalah hasil interaksi atau
berpengaruh terhadap perkembangan si anak tersebut.
transaksi antara kekuatan internal dan kekuatan
Sub sistem dalam Eksosistem ini terdiri dari lingkungan
eksternal. Interaksi merupakan dasar bagi
tempat kerja orang tua, kenalan saudara (baik adik, kakak,
perkembangan manusia. Interaksi diartikan sebagai
atau saudara lainnya),dan juga peraturan-peraturan dari
aktivitas yang saling mempengaruhi antara
pihak sekolah. Sebagai contoh, pengalaman kerja dapat
kekuatan internal (organisme [manusia] dengan
mempengaruhi hubungan seorang perempuan dengan
berbagai atributnya) dan kekuatan eksternal
suami dan anaknya. Sub sistem eksosistem lain yang tidak
(lingkungan: fisik, psikologis, maupun sosial).
langsung menyentuh pribadi anak akan tetapi besar
pengaruhnya adalah koran, televisi, dokter, keluarga besar,
Mesosistem mencakup interaksi di dan lain-lain
antara mikrosistem di mana Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan
masalah yang terjadi dalam anak. Sub sistem makrosistem terdiri dari ideologi negara,
sebuah sub sistem akan pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya,
berpengaruh pada kondisi sub dan lain sebagainya, di mana semua sub sistem tersebut
sistem yang lain. Setiap sub sistem akan memberikan pengaruh pada perkembangan anak.
dalam mikrosistem tersebut saling
berinteraksi, misalnya hubungan Kronosistem mencakup pengaruh lingkungan
antara pengalaman keluarga Mikrosistem adalah lingkungan di mana individu tinggal, konteks ini dari waktu ke waktu beserta caranya
dengan pengalaman sekolah, dst. meliputi keluarga individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tampat mempengaruhi perkembangan dan perilaku
Dampaknya, setiap masalah yang tinggl. Dalam mikrosistem ini terjadi banyak interaksi secara langsung individu. Contohnya seperti perkembangan dan
terjadi dalam sebuah sub sistem dengan agen-agen sosial, yaitu orang tua, saudara, kerabat, teman, dan penggunaan teknologi dengan produk-produk
mikrosistem akan berpengaruh juga guru. Dalam proses interaksi tersebut individu bukan sebagai turunannya, semisal internet dan gadget yang
pada sub sistem mikrosistem yang penerima pasif, tetapi turut aktif membentuk dan membangun setting kemudian membuat peserta didik mahir,
lain. Misalnya, keadaan di rumah mikrosistem. Subsistem keluarga, khususnya orangtua, dalam mikrosistem nyaman, dan terbiasa menggunakannya untuk
dapat mempengaruhi perilaku dianggap agen sosial yang paling penting dalam kehidupan seorang anak pendidikan maupun hiburan, termasuk di masa
anak di sekolah. sehingga keluarga berpengaruh besar dalam membentuk karakter anak. Pandemi Covid-19 ini.
PSIKOLOGI Psikologi Pendidikan - Perkembangan
Ada tiga faktor besar menurut teori Psikologi dalam menjelasan dan Psikologi Pendidikan adalah suatu studi yang bersifat sistematis tentang
memprediksi perilaku manusia. berbagai proses, dan juga berbagai faktor, yang berhubungan dengan
 Perilaku yang disebabkan faktor dari dalam (deterministik); pendidikan manusia.
 Perilaku disebabkan faktor lingkungan atau proses belajar;
 Perilaku disebabkan oleh faktor interaksi manusia dengan lingkungan. Makhluk yang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik
maupun psikis, hingga pendidikan pun mesti disesuaikan
dengan tumbuh-kembangnya manusia selaku peserta didik.
Psikologi Lingkungan
Psikologi Perkembangan
Ilmu perilaku yang berkaitan dengan lingkungan fisik
manusia. Suatu cabang Psikologi yang mengkaji tentang perkembangan manusia.
Teori Kognitif – Gestalt
Nativisme
• Perilaku manusia lebih disebabkan oleh proses-proses persepsi.
Aliran yang menitikberatkan pandangannya pada peranan hereditas
• Objek, perseptor, dan setting merupakan satu kesatuan dalam proses persepsi.
sebagai penentu perkembangan tingkah laku seseorang. Persepsi
Teori Behavioristik – Geographical Determinant tentang ruang dan waktu tergantung pada faktor-faktor alamiah atau
Teori yang memandang perilaku manusia lebih ditentukan faktor lingkungan di mana pembawaan dari lahir (Scopenhauer dan Frans Joseph Gall)
manusia itu hidup, yakni apakah di pesisir, di pegunungan, ataukah di daratan. Adanya Empirisme / Environmentalisme
perbedaan lokasi di mana seorang individu tinggal dan berkembang akan Aliran yang menitikberatkan pandangannya pada peranan lingkungan
menghasilkan perilaku yang berbeda. sebagai penentu perkembangan tingkah laku. (John Locke, George
Berkeky dan David Hume)
Teori Medan - Kurt Lewin
Perilaku manusia, selain disebabkan oleh faktor lingkungan, juga disebabkan faktor Konvergensi
internal. Ada proses interaksi antara kapasitas diri dengan stimulasi lingkungan. Aliran yang menggabungkan dua aliran di atas. Konvergensi adalah
Artinya, manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan lingkungan pun dapat interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses
mempengaruhi manusia. perkembangan tingkah laku (William Stern dan Adler)
SOSIOLOGI - Auguste Comte
Imbas dari berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam segala aspek
kehidupan, tidak terkecuali pada aspek pendidikan, melahirkan:

Sosiologi Pendidikan Solidaritas Sosial Evolusi Sosial - Lester Frank Word Pragmatisme Pendidikan
• Ilmu yang mempelajari tentang Emile Durkheim Kekuatan dinamis dalam gejala sosial John Dewey
maksud hubungan-hubungan antara Berawal dari “Fakta Sosial” yang bisa adalah perasaan yang terdiri dari Pendidikan itu idealnya juga berkorelasi
semua pokok masalah, antara proses dicermati pada lingkungan di mana beberapa keinginan dan beberapa dengan lingkungan sekitarnya hingga
pendidikan dan proses sosial pendidikan itu digelar dan berproses, maka kepentingan. Perasaan merupakan mampu menghadirkan output-output yang
(Charles A. Ellwood) lembaga pendidikan memiliki peran yang kekuatan individu yang muncul karena peduli dan mampu mencermati nilai guna
• Ilmu yang membicarakan dan cukup signifikan dalam menularkan Fakta adanya interaksi, kemudian kekuatan dari hal-hal (apa saja) yang ada di
menjelaskan hubungan-hubungan Sosial tsb kepada generasi muda agar tetap individu tersebut berubah menjadi lingkungannya, karena sekolah adalah
sosial yang mempengaruhi individu terjaga demi kelanggengan solidaritas kekuatan sosial. Dari kekuatan sosial institusi sosial. Dari sini lah hubungan antara
untuk mendapatkan serta meng- sosial yang integral. ini lahir upaya untuk menggerakkan lembaga pendidikan dan masyarakat bisa
organisasikan pengalaman (belajar “Fakta Sosial” (Bahasa, Budaya, Agama, kecakapan-kecakapan manusia dalam dibangun secara baik.
dari pengalaman) - FG. Robbin dan Norma, Moral, dll.) adalah aturan yang memenuhi kebutuhannya, yakni
Brown disepakati bersama sehingga bisa pendidikan.
• Sosiologi Pendidikan mencoba mengorganisasikan perilaku dan kelompok
mengkaji tentang proses pendidikan dalam masyarakat. Ia adalah faktor
sebagai interaksi sosial, sekolah pemersatu yang bisa mengintegrasikan Sosiologi Pengetahuan - Karl Mannheim
sebagai kelompok sosial, serta masyarakat. • Ilmu Sosial yang mencoba mengkaji hubungan masyarakat dan pengetahuan;
sekaligus sebagai lembaga sosial. Solidaritas dapat diartikan juga sebagai • Penggunaan pendekatan sosiologis terhadap permasalahan-permasalahan
sebuah mekanisme atau perasaan yang pendidikan, tidak saja dapat membawa nilai positif di dalam perumusan tujuan
menjaga sebuah tali persatuan sosial, yang pendidikan, tetapi juga dapat membantu dalam pengembangan konten
terpilah menjadi Solidaritas Mekanik (isi/pengetahuan) dan metode transformasi pengetahuan itu sendiri kepada peserta
(didasari oleh asas persamaan dan didik;
homogenitas, semisal sesama peserta • Pendidikan tidak semata-mata sebagai alat merealisasikan cita-cita abstrak suatu
didik) dan Solidaritas Organik (didasari oleh kebudayaan, atau sebagai alat transformasi keahlian teknis, tetapi lebih dari itu,
asas perbedaan dan heterogenitas, semisal pendidikan merupakan bagian dari proses mempengaruhi manusia. Pendidikan
peserta didik dengan individu lain [guru, hanya dapat dipahami dalam konteks untuk membentuk masyarakat seperti apa yang
orangtua, masyarakat]). kita inginkan.
Kesimpulan
 Merumuskan elemen-elemen penting dalam dunia pendidikan (Islam), tidak terkecuali elemen lingkungan, tidak
cukup hanya dengan menyorotinya berdasarkan satu disiplin ilmu (monodisipliner) saja, tapi diperlukan kajian
yang bersifat inter, multi, bahkan transdisipliner. Apa lagi ketika lingkungan pendidikan (Islam) tersebut dimaknai
secara luas, yang tidak hanya sebatas sekolah/madrasah atau lingkungan pendidikan formal-nya saja, tapi juga
dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar pendidikan Islam itu digelar, berproses dalam banyak ruang
dan waktu, hingga sampai pada pencapaian tujuannya;
 Akan sangat ideal jika dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang Islami tersebut diperlukan
pemahaman yang mempuni atas kajian-kajian ataupun teori-teori yang berkorelasi dengan upaya dimaksud.
Setidaknya terdapat 3 (tiga) disiplin ilmu yang digunakan di sini, yakni Ekologi, Psikologi, dan Sosiologi;
 Bisa jadi, seiring dengan perkembangan pengetahuan dan kebutuhan masyarakat, diperlukan lagi disiplin ilmu-
ilmu lain (baik dasar ataupun terapan) dalam upaya menciptakan atau merekayasa lingkungan pendidikan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri digelar.

Anda mungkin juga menyukai