Maju Besok
Maju Besok
Kelompok 1 :
Aldo Justinus Parlan
Ahmad Saililah
Evan Syadilla Suryanegara
Rizqi Dwi Ramadhani
Steven Alfonso Fauzie
Lingkungan Industri
Industri 1.0
dramatis.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri pertama memang penting dan
mengubah banyak hal. Namun, yang tak kalah
pentingnya adalah revolusi industri kedua yang terjadi di
awal abad ke-20. Saat itu, produksi memang sudah
menggunakan mesin. Tenaga otot sudah digantikan oleh
mesin uap, dan kini tenaga uap mulai digantikan dengan
tenaga listrik. Untuk revolusi industri kedua lebih
menitikberatkan pada penggunaan motor-motor listrik.
Khususnya motor listrik arus bolak-balik yang
dikembangkan oleh Tesla.Industri 2.0 pada abad ke 19
yang ditandai dengan adanya produksi missal, mesin
listrik dan standarisasi industri.
Revolusi Industri 3.0
Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah
revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir,
abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama
dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh
ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu
oleh mesin yang bergerak, yang berpikir secara
otomatis: komputer dan robot.ts.
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang
mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi.
Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical
system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi.
Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya,
keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang.
Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan
kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini
berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi.
Pilar Utama Industri 4.4.3.0
1 Kompetisi/Persaingan
Model ini merupakan kepanjangan dari
model Five Force Five (1979). Model 2 Pendatang Baru
diperpanjang termasuk kekuatan
keenam, produk pelengkap, dan 3 Pengguna akhir/Pembeli
diusulkan pada 1990-an.
4 Pemasok
5 Pengganti
6 Produk Pelengkap
Penggunaan
Model ini digunakan untuk mengidentifikasi posisi strategis perusahaan dengan melihat secara
holistik kekuatan yang mempengaruhi industri. Ini adalah kerangka kerja yang membantu
perusahaan mengidentifikasi ancaman dan mengevaluasi strategi terbaik untuk melangkah
maju guna meningkatkan profitabilitas dan daya saing.
Model enam kekuatan yang tidak diadopsi secara luas seperti pendahuluannya. Kerangka yang
direvisi telah ditantang oleh para akademisi dan ahli strategi seperti Kevin P. Coyne dan Somu
Subramaniam
. yang telah menyatakan bahwa tiga asumsi yang meragukan mendasari
kekuatan:
• Bahwa pembeli, pesaing, dan pemasok tidak berhubungan dan tidak berinteraksi dan
berkoalisi
• Bahwa sumber nilai adalah keuntungan struktural (menciptakan hambatan untuk masuk)
• Ketidakpastian itu rendah, yang memungkinkan para peserta di pasar merencanakan dan
merespons perilaku kompetitif.
Pengertian Keunggulan Bersaing