Anda di halaman 1dari 18

Pengelolaan Limbah B3

(Bahan Berbahaya Dan


Beracun)
Pengertian Limbah B3

Menurut UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungandan


Pengelolaan Lingkungan Hidup, Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun ) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan
konsentrasinya atau jumlahnya, baik langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup, dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahkluk hidup lainnya.
LIMBAH B3 YANG ADA DI RUMAH SAKIT
Limbah B3 yang dihasilkan di Rumah Sakit Bangli Medika Canti yaitu :

1. Infeksius

2. Kimiawi

3. Tajam

4. Radioaktif

5. Kontainer bertekanan

6. Kandungan logam berat yang tinggi


Limbah infeksius adalah Limbah yang terkontaminasi

1. LIMBAH INFEKSIUS organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan
dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup
untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.

Contoh limbah infeksius :


a. Jarum suntik
b. Jaringan tubuh pasien dan cairan tubuh pasien
c. Darah
d. Perban
e. Bahan atau perlengkapan yang bisa menyebabkan penyakit
menular
f. Handscoon
Limbah farmasi merupakan limbah yang
2. LIMBAH FARMASI,
dihasilkan dari instalasi farmasi misalnya

obat kadaluarsa, obat terkontaminasi.

Jarum suntik
3. LIMBAH TAJAM
Vial
4. LIMBAH KIMIAWI Limbah kimiawi adalah limbah B3 yang bersifat kimiawi
misalnya larutan fixer, limbah bahan kimia kadaluarsa.

5. LIMBAH RADIOAKTIF Limbah radioaktif merupakan limbah yang bersifat radioaktif


yang biasanya dihasilkan dari proses rontgen.

6. LIMBAH KONTAINER
Limbah kontainer bertekanan merupakan limbah dari kegiatan

BERTEKANAN yang menggunakan tabung bertekanan, contohnya limbah


tabung gas.
7. LIMBAH DENGAN KANDUNGAN
LOGAM BERAT YANG TINGGI

Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi maksudnya


adalah limbah B3 yang memiliki atau emngandung logam berat
contohnya termometer merkuri dan Sphygmomanometer merkuri,
lampu neon, baterai.
Inventaris Limbah B3

1. Limbah citotoxic : ampul, vial, spuit obat kemoterapi, dihancurkan ke


incinerator dengan suhu 12000 C.
2. Limbah radioactive : tidak ada.
3. Limbah farmasi : cairan / bahan padat pengolahan obat / bahan medis dari
instalasi farmasi.
4. Limbah infeksius dan benda tajam : cairan, bagian tubuh pasien; bahan / alat
yang kontak dengan pasien. Benda tajam : silet / pisau, jarum, pecahan
ampul, dll.
5. Limbah kimia : seperti gula, asam amino, garam tertentu, cairan kimia
buangan di unit radiologi dan laboratorium.
6. Limbah merkuri : jatuhan / tumpahan merkuri
Sifat – Sifat Limbah B3
PENYIMPANAN LIMBAH B3

Penyimpanan limbah B3 dilakukan sesuai dengan persyaratan


Penyimpanan limbah infeksius dilakukan di cold stroge
PEMUSNAHAN LIMBAH B3

Pemusnahan limbah B3 dilakukan kerjasama dengan pihak


ketiga yaitu dengan PT. Artama
Yang pengangkutannya dilakukan setiap seminggu 3 kali
Pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu
PENANGANAN DAN
Pengolahan Limbah cair
Proses pengolahan limbah cair tentu
mengandung polutan senyawa organik
sebagian besar menggunakan aktivitas
mikroorganisme untuk menguraikan
senyawa polutan tersebut

Jadi..
Pengolahan limbah cair =
proses biologis
Pembuangan Limbah kimia kedalam saluran air kotor dapat menimbulkan
korosi pada saluran sehingga harus diproses sebelum di buang ke badan air.
Limbah kimia yang tidak berbahaya dibuang bersama-sama dengan limbah
umum. Pengelolaan limbah klinis cair yang digabung dengan air limbah
umum menggunakan   IPAL systembiofilter yaitu IPAL yang dalam
prosesnya memafaatkan bakteri untuk menguraikan polutan dan zat-zat
organic dalam air limbah. IPAL sistem biofilter prinsipnya menggunakan
media sebagai tempat melekatnya biomasa/bakteri untuk tumbuh dan
berkembang biak.Media yang dipakai juga harus sesuai,tidak rusak,tidak
buntu,ringan dan mempunyai surface area besar.
Dengan IPAL sistem biofilter penurunan Zat organic dalam air limbah (BOD,COD ),amonia,padatan
tersuspensi ( SS ), Phosphate dan lain lain bisa turun secara signifikan,sehingga air output hasil proses
IPAL dapat memenuhi peraturan yang dipersyaratkan oleh pemerintah.

Tahap- tahap proses treatment :


1. Penyaluran air limbah
Air limbah dari sumber air limbah rumah sakit dialirkan ke bak equalisasi/bak penampung awal limbah
dengan menggunakan pipa jaringan saluran air limbah.
2. Anaerobic proses
 Air limbah rumah sakit dialirkan masuk ke bak equalisasi anaerob/bak penampung melalui pipa
jaringan saluran air limbah.
 Bak equalisasi anaerob berfungsi untuk penampung awal limbah dan berfungsi untuk proses
anaerobic.
 Proses anaerobic yaitu proses penguraian/polutan air limbah oleh bakteri anaerob yaitu bakteri yang
tidak memerlukan tambahan/suplay oksigen, dengan adanya proses anaerobic di bak equalisasi
evensiensi proses di bio filter menjadi lebih stabil
 Bak equalisasi juga dapat di fungsikan untuk menghandle kotoran padat ( pasir,batu ) dan kotoran
melayang (plastik,kain kayu ) yang tidak bisa terurai oleh bakteri anaerob maupun aerob.
Perawatan pada IPAL ini dilakukan oleh pihak Maintenance yang dilakukan sebulan 3 kali perawatan
Perawatan yang dilakukan yaitu :
1. Pemberian bakteri dan nutrisi pada IPAL
2. Pengecekan alat Blower
3. Pembersihan alat Blower
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai