Anda di halaman 1dari 23

ANGKA KEMATIAN AKIBAT

BENCANA DI INDONESIA
TAHUN 2020

AG. Bayu Pradana, STP, M.Sc.


Widyaiswara Ahli Madya

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


Latar Belakang

 Indonesia berhasil menurunkan angka kematian yang diakibatkan


oleh bencana alam.
 Jumlah kematian dan hilang akibat bencana alam pada tahun
2020 berdasarkan data BNPB berjumlah 409 orang turun 180
orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 589 jiwa.
 Penurunan tingkat kematian dan hilang sangat dipengaruhi oleh
jenis kejadian bencana yang terjadi.
 Kematian tertinggi dari periode tahun 2010 sampai 2020 terjadi
pada tahun 2018 yaitu sebanyak 6240 jiwa
 Jenis kejadian bencana yang mengakibatkan banyak korban jiwa
adalah bencana yang bersifat rapid onset yaitu kejadian bencana
yang terjadi secara tiba-tiba seperti gempa bumi, tsunami,
likuifaksi, tanah longsor, dan banjir bandang
Latar Belakang

Upaya Penurunan Angka


Kematian Akibat Bencana

1. Sendai Framework for


Disaster Risk Reduction
(SFDRR)
2. Rencana Induk
Penanggulangan
Bencana
3. Rencana Strategis BNPB
4. Komitmen Indonesia
untuk Menekan Angka
Kematian Akibat Bencana
Alam
Metode Penghitungan Data
 Angka kematian atau mortalitas adalah ukuran Metode Penghitungan
jumlah kematian (secara Data
umum,
atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi
 Contoh perhitungan mortalitas mengekspresikan pada jumlah satuan kematian
per 100.000 individu per tahun, misalnya adalah rata-rata mortalitas sebesar
9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun

Pertimbangan Penghitungan Angka Kematian :


 Hanya untuk tujuan pengambilan keputusan secara cepat setelah bencana yang
sifatnya mendadak, selain itu data kematian ini tidak berguna untuk informasi
tentang pola cedera.
 Untuk menetapkan prioritas masa depan dalam kesiapsiagaan dan tanggap
darurat, informasi kematian ini berguna untuk menentukan penyebab utama
kematian dan faktor risiko terkait pada jenis bencana tertentu
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

 Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi
pada suatu tahun atau keadaan tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar
sebab belum memperhitungkan umur penduduk
 Angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk
pada suatu tahun atau keadaan yang bersangkutan
Keterangan :
CDR = Angka Kematian Kasar
D = Jumlah kematian dalam setahun/selama masa TD bencana
P = Jumlah penduduk
 Menurut data dari Susenas pada tahun 2003 tercatat  sebanyak 767.740 kematian, sedangkan
jumlah penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka
Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4
kematian untuk tiap 1000 penduduk.
 Nilai Referensi untuk Keadaan Darurat = Angka Kematian Kasar (CMR) : >1/10.000
penduduk/hari ~ >10/100.000 penduduk/hari
Penghitungan Angka Kematian Akibat Bencana

a. Interpretasi
 Proyeksi jumlah penduduk indonesia tahun 2019 sebanyak 266.911,9 ribu orang,
sementara jumlah korban bencana pada periode januari-desember tahun 2019 sebanyak
589 orang meninggal dunia. Sehingga dari hasil perhitungan didapatkan jumlah korban
meninggal akibat bencana sebesar 0,22. Artinya, bahwa diantara 100.000 orang tidak ada
korban meninggal akibat bencana.
Penghitungan Rata-Rata Angka Kematian Akibat Bencana

 Rata-rata angka kematian akibat bencana menggambarkan proporsi rata-rata


jumlah kematian dalam populasi tertentu selama periode waktu yang disebabkan
oleh terjadinya suatu bencana. Rumus yang dipergunakan dalam penghitungan
rata-rata angka kematian adalah sebagai berikut :
Sebagai contoh adalah selama tahun 2019 di Kabupaten X telah terjadi kejadian bencana banjir sebanyak
5 kali kejadian, dengan masing-masing angka kematian penduduk per hari adalah :
(1) 12/100.000
(2) 5/100.000
(3) 7/100.000
(4) 16,6/100.000
(5) 13,4/100.000
Berapa rata-rata angka kematian akibat bencana banjir di Kabupaten X selama tahun 2019 ?

Jawaban :

 Rata-rata angka kematian penduduk akibat bencana banjir di kab. X selama tahun 2019 adalah
10,8/100.000 penduduk per hari
 Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam setiap kejadian bencana banjir di Kabupaten X selama tahun
2019 dari 100.000 penduduk terdampak, dipastikan rata-rata ada 11 orang yang meninggal setiap
harinya.
Ruang Lingkup Penghitungan Angka Kematian 2020

sebanyak 226 kejadian


Proses Penghitungan Angka Kematian

Sinkronisasi
Pembagian
data ke Input Data Perhitungan
Wilayah
daerah
Angka Kematian Akibat Bencana Di Indonesia 2020

Angka Kematian Kabupaten/Kota

 Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota. Dan sebanyak 226 kejadian bencana


dilaporkan terjadi di kabupaten/kota di Indonesia selama kurun waktu Januari hingga
desember 2020
 Kejadian bencana ini dilaporkan dengan melampirkan laporan harian bencana, log
book, dan juga melalui SK penetapan keadaan darurat. Beberapa kejadian bencana
terjadi dengan durasi tanggap darurat yang cukup lama. Waktu yang dibutuhkan
untuk operasi tanggap darurat lebih dari 20 hari hingga mencapai 365 hari
 Kabupaten Karo merupakan wilayah dengan penetapan status tanggap darurat paling
lama pada tahun 2020 yaitu 365 hari. Hal ini dikarenakan jika dilihat dari
karakteristik kejadian bencana yang terjadi di Kabupaten Karo adalah slow onset.
Ancaman bencana di Kabupaten Karo yaitu erupsi Gunung Sinabung yang terjadi
berulang-ulang dan sampai saat ini status Gunung Api Sinabung masih aktif
Durasi Keadaan Darurat

Durasi Penanganan Darurat Bencana Kabupaten/Kota


Durasi Keadaan Darurat
 Durasi keadaan darurat yang terjadi selama Tahun 2020 jika dilihat dari jenis ancaman
nya, maka bencana yang paling lama proses tanggap darurat nya adalah erupsi gunung
api, kekeringan, dan banjir. Ketiga jenis bencana ini sangat berpengaruh terhadap durasi
penanganan darurat karena memiliki karakteristik bencana yang terjadi secara perlahan-
lahan (slow onset).
• Bencana alam yang terjadi pada Tahun 2020 tidak hanya menyebabkan korban jiwa, namun
laporan dari kabupaten/kota di Indonesia terdapat banyak masyarakat terdampak akibat
bencana alam yang terjadi. Penderita/ terdampak merupakan orang atau sekelompok orang
yang menderita akibat dampak buruk bencana, seperti kerusakan dan atau kerugian harta
benda, namun masih dapat menempati tempat tinggalnya
• Kabupaten Agam, Timor Tengah Utara, dan Blora merupakan daerah yang paling tinggi
terdampak bencana namun dengan rata-rata angka kematian 0

No Kota/ Kejadian Bencana MD   Hilang Terdampak Durasi


Kabupaten Tanggap
Darurat
1 Kabupaten Agam Tanah Longsor, 0   0 1346124 30
banjir bandang
2 Timor Tengah Kekeringan 0   0 742657 275
Utara
3 Blora Kekeringan 0   0 191,256 120
Angka Kematian Provinsi
Angka Kematian Nasional
 Berdasarkan perhitungan Angka Kematian Penduduk Akibat Bencana di Indonesia, diperoleh
hasil bahwa angka kematian penduduk akibat bencana pada tahun 2020 per 100.000 orang
penduduk terdampak bencana secara nasional adalah sebesar 3,68 atau jika dibulatkan menjadi
4. Jumlah ini menunjukkan bahwa akibat terjadinya bencana di seluruh wilayah Indonesia
menyebabkan korban meninggal dunia dan hilang sebanyak 4 orang per 100.000 orang
terdampak
Sebaran Angka Kematian Akibat Bencana tahun 2020 secara Nasional
 Angka Kematian Nasional diketahui bahwa daerah dengan angka kematian
tertinggi adalah Provinsi Papua, tepatnya di Kabupaten Paniai, dengan angka
kematian tertinggi sebesar 313,9717425 atau setara dengan 314 kematian
per 100.000 penduduk terdampak yang terjadi akibat bencana tanah longsor
pada tanggal 28 Juli 2020. Kejadian bencana banjir ini merenggut nyawa 4
orang, dengan jumlah penduduk terdampak sebesar 182 jiwa selama 7 hari
masa tanggap darurat.

 Daerah dengan jumlah penduduk terdampak paling besar namun tidak ada
korban meninggal atau hilang adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur,
tepatnya di Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu pada kejadian bencana
kekeringan tanggal 1 April 2020 yang menyebabkan 742.657 orang
terdampak namun tidak ditemukan korban meninggal dan hilang selama
275 hari masa tanggap darurat
Rata Rata Angka Kematian per Jenis Kejadian Bencana

Infografis Angka Kematian Akibat Bencana per Jenis Bencana Tahun 2020
 Data rata-rata angka kematian per jenis bencana pada tahun 2020 menunjukkan
bahwa bencana tanah longsor tercatat sebagai bencana yang angka kematiannya
paling tinggi yaitu sebesar 14,2973634, yang berarti bahwa dalam 100.000
penduduk terdampak banjir terdapat 14 orang yang meninggal dunia dan hilang.

 Angka kematian per jenis bencana terbesar berikutnya adalah bencana banjir,
angin & tanah longsor sebanyak 2,76474093, bencana banjir sebesar 2,33849899,
bencana banjir dan tanah longsor sebesar 1,44776426, bencana banjir bandang
sebesar 0.3141006 dan erupsi gunung berapi sebesar 0.2584714.

 Untuk jenis bencana lain yang terjadi di Indonesia tidak menyebabkan terjadinya
korban meninggal dunia maupun hilang
Kendala Penghitungan Angka Kematian 2020

 Data sering berubah-ubah serta data yang diterima Pusdalops BNPB dari
daerah seringkali belum data yang fix, sehingga terjadi perbedaan data pusat
dan daerah
 Di beberapa daerah didapatkan data meninggal tapi daerah tidak menetapkan
status tanggap darurat sehingga tidak bisa dimasukkan dalam perhitungan
angka kematian
 Data terdampak dalam bentuk KK, padahal yang dibutuhkan adalah data jiwa
 Beberapa daerah datanya tidak lengkap, hanya menampilkan korban jiwa
meninggal dan hilang saja tapi data umur, jenis kelamin korban dll tidak ada
 waktu pengerjaan menumpuk di akhir tahun
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai