Anda di halaman 1dari 7

MENERAPKAN

PENGADAAN SARANA
DAN PRASARANA
By Cindy Juniarti, S.Pd
A. PENGERTIAN
Menurut Christopher dan Schooner (2007), pengadaan adalah kegiatan
untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif, dan
efisien sesual dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya.

Menurut Edquist (2000), pada prinsipnya, pengadaan publik (public


procurement) adalah proses akuisisi yang dilakukan oleh pemerintah dan
institusi publik untuk mendapatkan barang (goods), bangunan (works),
dan jasa (services) secara transparan, efektif, dan efisien sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan penggunanya.
Menurut Gunawan (1996), pengadaan sarana dan prasarana adalah segala
kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang, benda, dan jasa bagi
keperluan pelaksanaan tugas.

Menunut Abu Samman Lubis, dalam bukunya Tinjauan Hukum dalam


Pengadaarn Barang/Jasa Pemerintah, pengadaan barang atau jasa pada
hakikatnya adalah upaya pihak pengguna untuk mendapatkan barang atau jasa
yang dinginkan, dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar dicapai
kesepakatan harga, kualitas (spesifikasi), kuantitas (volume). waktu, dan
kesepakatan lainnya
B. JENIS JENIS KEGIATAN
PENGADAAN
1. Pembelian merupakan cara umum yang biasa dilakukan oleh kantor.
Pembelian adalah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dengan cara,
yaitu kantor menyerahkan sejumlah uang kepada penjual untuk memperoleh
sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
2. Penukaran adalah cara pemenuhan sarana dan prasarara dengan jalan
menukarkan barang yang dimiliki oleh kanter dengan barang yang dimiliki
oleh pihak lain.
3. Penerimaan Hibah merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana dengan jalan menerima pemberian sukarela dari pihak lain.
4. Rekondisi/Perbaikan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
kantor yang telah mengalami kerusakan.
5. Produksi Sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan kantor
melalui pembuatan sendiri yang dilakukan oleh karyawan kantor
yang bersangkutan.
6. Penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
kantor dengan jalan memanfaatkan sernentara barang milik pihak läin
untuk kepentingan kantor dan kantor tersebut membayarnya
berdasarkan perjanjian sewa-menyewa.
7. Pendaurulangan adalah cara pemenuhan sarana dan prasarana kantor
dengan jalan memanfaatkan barang bekas agar dapal digunakan
untuk kepentingan kantor.
8. Peminjaman adalah cara pemenuhan sarana dan prasarana kantor
dengan jalan memanfaatkan barang pihak lain intk kepentingan
kantor secara sukarela sesuai dengan peranje pinjam-meminjam.
C. TUJUAN PENGADAAN
Secara umum, tujuan pengadaan sarana dan prasarana adalah untuk
memperoleh barang atau jasa (sarana dan prasarana) dengan harga yang
dapat dipertanggungjawabkan, jumlah dan mutu yang sesuai, serta
pengadaannya yang tepat waktu. Tujuan pengadaan barang atau jasa
secara elektronik, sebagai berikut:
1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
2. Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat
3. Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan
4. Mendukung proses monitoring dan audit
5. Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.
D. FUNGSI SEKSI PERBEKALAN
DALAM PENGADAAN
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan
yang memiliki fungsi berikut.
1. Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun
mutu.
2. Standarisasi dan parincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh
untuk mengusahakan standarisasi sebagai berikut.
a. Klasifikasi alat-alat, menggolongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau
menghasilkan barang-barang tertentu yang sama,
b. Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
c. Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam
jangka waktu lama dan pertimbangan efisiensi kerja.

Anda mungkin juga menyukai