Anda di halaman 1dari 41

MATERI

HUKUM ACARA PIDANA II


ARIEF AGUS NINDITO, S.H., M.Hum.
Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Makassar
MATERI YANG DIBAHAS
• Pembuatan surat kuasa khusus pada tingkat Pengadilan Negeri
• Upaya Diversi dalam Peradilan Pidana Anak
• Acara Persidangan di Pengadilan Negeri:
a. Pembacaan dakwaan
b. Eksepsi
c. Alat-alat bukti
d. Pembacaan tuntutan
e. Pleidoi
f. Replik
g. Duplik
h. Pembacaan putusan
SURAT KUASA KHUSUS
• Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 1994 Tentang Surat Kuasa
Khusus

1. Surat Kuasa harus bersifat khusus dan menurut Undang-undang harus


dicantumkan dengan jelas bahwa surat kuasa itu hanya dipergunakan untuk
keperluan tertentu, misalnya:
a. dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara A sebagai Penggugat dan B
sebagai Tergugat, misalnya dalam perkara waris atau hutang piutang tertentu dan
sebagainya
b. Dalam perkara pidana harus dengan jelas menyebut Pasal-pasal KUHAP yang
didakwakan kepada terdakwa yang ditunjuk dengan lengkap
2. Apabila dalam surat kuasa khusus tersebut telah disebutkan bahwa kuasa
tersebut mencakup pula pemeriksaan dalam tingkat banding dan kasasi, maka
surat kuasa khusus tersebut tetap sah berlaku hingga pemeriksaan dalam
kasasi, tanpa diperlukan suatu surat khusus yang baru
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Dasar Hukum:
1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak
2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan
Penanganan Anak yang Belum Berumur 12 (dua
belas) Tahun
3. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi Dalam
Sistem Peradilan Pidana Anak
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak

Diversi adalah pengalihan


penyelesaian perkara Anak dari proses
peradilan pidana ke proses di luar
peradilan pidana (vide Pasal 1 angka 7
UU 11/2012)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Sistem Peradilan Pidana Anak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. penyidikan dan penuntutan pidana Anak yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini
b. persidangan Anak yang dilakukan oleh pengadilan di
lingkungan peradilan umum; dan
c. pembinaan, pembimbingan, pengawasan, dan/atau
pendampingan selama proses pelaksanaan pidana atau
tindakan dan setelah menjalani pidana atau tindakan
(vide Pasal 5 ayat (2) UU 11/2012)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
• Sistem Peradilan Pidana Anak adalah keseluruhan proses penyelesaian perkara
Anak yang berhadapan dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai
dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana (vide Pasal 1 angka 1
UU 11/2012)
• Sistem Peradilan Pidana Anak dilaksanakan berdasarkan asas: pelindungan,
keadilan, nondiskriminasi, kepentingan terbaik bagi Anak, penghargaan
terhadap pendapat Anak, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak,
pembinaan dan pembimbingan Anak, proporsional, perampasan kemerdekaan
dan pemidanaan sebagai upaya terakhir, dan penghindaran pembalasan (vide
Pasal 2 UU 11/2012)
• Diversi bertujuan: mencapai perdamaian antara korban dan Anak,
menyelesaikan perkara Anak di luar proses peradilan, menghindarkan Anak
dari perampasan kemerdekaan, mendorong masyarakat untuk berpartisipasi,
dan menanamkan rasa tanggung jawab kepada Anak (vide Pasal 6 UU 11/2012)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
• Anak yang Berhadapan dengan Hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum,
anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi tindak
pidana (vide Pasal 1 angka 2 UU 11/2012)
• Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut Anak adalah anak
yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas)
tahun yang diduga melakukan tindak pidana (vide Pasal 1 angka 3 UU 11/2012)
• Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana yang selanjutnya disebut Anak Korban
adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang mengalami
penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang disebabkan oleh tindak
pidana (vide Pasal 1 angka 4 UU 11/2012)
• Anak yang Menjadi Saksi Tindak Pidana yang selanjutnya disebut Anak Saksi adalah
anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang dapat memberikan
keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan tentang suatu perkara pidana yang didengar, dilihat, dan/atau
dialaminya sendiri (vide Pasal 1 angka 5 UU 11/2012)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Kewajiban Diversi
• Diversi diberlakukan terhadap anak yang telah
berumur 12 (dua belas) tahun tetapi belum berumur
18 (delapan belas) tahun atau telah berumur 12 (dua
belas) tahun meskipun pernah kawin tetapi belum
berumur 18 (delapan belas) tahun, yang diduga
melakukan tindak pidana (vide Pasal 2 Perma 4/2014)
• Pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan perkara Anak di pengadilan negeri wajib
diupayakan Diversi (vide Pasal 7 ayat 1 UU 11/2012)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
• Diversi dilaksanakan dalam hal tindak pidana yang
dilakukan: a. diancam dengan pidana penjara di bawah 7
(tujuh) tahun; dan b. bukan merupakan pengulangan
tindak pidana (vide Pasal 7 ayat 2 UU 11/2012)
• Hakim Anak wajib mengupayakan Diversi dalam hal Anak
didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara di bawah 7 (tujuh) tahun dan didakwa pula
dengan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 7 (tujuh) tahun atau lebih dalam bentuk surat
dakwaan subsidairitas, alternatif, kumulatif maupun
kombinasi (gabungan) (vide Pasal 3 Perma 4/2014)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
• Pihak-pihak yang terlibat dalam proses peradilan pidana anak yakni
Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, Pembimbing Kemasyarakatan dan
Pekerja Sosial
a. Penyidik adalah Penyidik Anak
b. Penuntut Umum adalah Penuntut Umum Anak
c. Hakim adalah Hakim Anak
d. Pembimbing Kemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak hukum yang
melaksanakan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan,
pendampingan terhadap anak di dalam dan di luar proses peradilan pidana
e. Pekerja Sosial adalah seseorang yang bekerja baik pada lembaga pemerintah
maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial serta
kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, dan atau
pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk melaksanakan masalah sosial
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Dalam hal Anak belum berumur 12 (dua belas) tahun
melakukan atau diduga melakukan tindak pidana, Penyidik,
Pembimbing Kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial Profesional
mengambil keputusan untuk:
a. menyerahkannya kembali kepada orang tua/Wali, atau
b. Mengikutsertakannya dalam program pendidikan,
pembinaan, dan pembimbingan di instansi pemerintah atau
LPKS di instansi yang menangani bidang kesejahteraan
sosial, baik di tingkat pusat maupun daerah, paling lama 6
(enam) bulan
(vide Pasal 20 ayat (1) UU 11/2012 jo. PP 65/2015)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Diversi di tingkat Penyidikan

Pasal 29 UU 11/2012
• Penyidik wajib mengupayakan Diversi dalam waktu paling lama 7 (tujuh)
hari setelah penyidikan dimulai
• Proses Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lama
30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya Diversi
• Dalam hal proses Diversi berhasil mencapai kesepakatan, Penyidik
menyampaikan berita acara Diversi beserta Kesepakatan Diversi kepada ketua
pengadilan negeri untuk dibuat penetapan
• Dalam hal Diversi gagal, Penyidik wajib melanjutkan penyidikan dan
melimpahkan perkara ke Penuntut Umum dengan melampirkan berita acara
Diversi dan laporan penelitian kemasyarakatan
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Diversi di tingkat Penuntutan

Pasal 42 UU 11/2012
• Penuntut Umum wajib mengupayakan Diversi paling lama 7 (tujuh) hari
setelah menerima berkas perkara dari Penyidik
• Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lama 30
(tiga puluh) hari
• Dalam hal proses Diversi berhasil mencapai kesepakatan, Penuntut Umum
menyampaikan berita acara Diversi beserta kesepakatan Diversi kepada ketua
pengadilan negeri untuk dibuat penetapan
• Dalam hal Diversi gagal, Penuntut Umum wajib menyampaikan berita acara
Diversi dan melimpahkan perkara ke pengadilan dengan melampirkan laporan
hasil penelitian kemasyarakatan
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Diversi pada Pemeriksaan di Pengadilan

Pasal 52 UU 11/20
• Ketua pengadilan wajib menetapkan Hakim atau majelis hakim untuk menangani perkara
Anak paling lama 3 (tiga) hari setelah menerima berkas perkara dari Penuntut Umum
• Hakim wajib mengupayakan Diversi paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan oleh
ketua pengadilan negeri sebagai Hakim
• Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari
• Proses Diversi dapat dilaksanakan di ruang mediasi pengadilan negeri
• Dalam hal proses Diversi berhasil mencapai kesepakatan, Hakim menyampaikan berita
acara Diversi beserta kesepakatan Diversi kepada ketua pengadilan negeri untuk dibuat
penetapan
• Dalam hal Diversi tidak berhasil dilaksanakan, perkara dilanjutkan ke tahap persidangan
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Persiapan Diversi
• Setelah menerima Penetapan Ketua Pengadilan untuk menangani perkara
yang wajib diupayakan Diversi, Hakim mengeluarkan Penetapan Hari
Musyawarah Diversi (vide Pasal 4 ayat (1) Perma 4/2014)
• Penetapan Hakim dimaksud memuat perintah kepada penuntut umum
yang melimpahkan perkara untuk menghadirkan: a. Anak dan orang
tua/Wali atau pendampingnya, b. Korban dan/atau orang tua/Walinya, c.
Pembimbing Kemasyarakatan, d. Pekerja Sosial Profesional, e. Perwakilan
masyarakat, dan f. Pihak-pihak terkait lainnya yang dipandang perlu untuk
dilibatkan dalam Musyawarah Diversi (vide Pasal 4 ayat (2) Perma 4/2014)
• Penetapan Hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
mencantumkan hari, tanggal, waktu serta tempat dilaksanakannya
Musyawarah Diversi (vide Pasal 4 ayat (3) Perma 4/2014)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Tahapan Musyawarah Diversi (Pasal 5 Perma 4/2014)
• Musyawarah Diversi dibuka oleh Fasilitator Diversi dengan perkenalan para pihak
yang hadir, menyampaikan maksud dan tujuan musyawarah diversi, serta tata tertib
musyawarah untuk disepakati oleh para pihak yang hadir
• Fasilitator Diversi menjelaskan tugas Fasilitator Diversi
• Fasilitator Diversi menjelaskan ringkasan dakwaan dan Pembimbing Kemasyarakatan
memberikan informasi tentang perilaku dan keadaan sosial Anak serta memberikan
saran untuk memperoleh penyelesaian
• Fasilitator Diversi wajib memberikan kesempatan kepada: a. Anak untuk didengar
keterangan perihal dakwaan, b. Orangtua/Wali untuk menyampaikan hal-hal yang
berkaitan dengan perbuatan Anak dan bentuk penyelesaian yang diharapkan, c.
Korban/Anak Korban/Orangtua/Wali untuk memberi tanggapan dan bentuk
penyelesaian yang diharapkan
• Pekerja Sosial Profesional memberikan informasi tentang keadaan sosial Anak Korban
serta memberikan saran untuk memperoleh penyelesaian
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
• Bila dipandang perlu, Fasilitator Diversi dapat memanggil
perwakilan masyarakat maupun pihak lain untuk memberikan
informasi untuk mendukung penyelesaian
• Bila dipandang perlu, Fasilitator Diversi dapat melakukan
pertemuan terpisah (Kaukus) dengan para pihak
• Fasilitator Diversi menuangkan hasil musyawarah ke dalam
Kesepakatan Diversi
• Dalam menyusun Kesepakatan Diversi, Fasilitator Diversi
memperhatikan dan mengarahkan agar kesepakatan tidak
bertentangan dengan hukum, agama, kepatutan masyarakat
setempat, kesusilaan atau memuat hal-hal yang tidak dapat
dilaksanakan Anak atau memuat itikad tidak baik
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Kesepakatan Diversi (Pasal 6 Perma 4/2014)
• Musyawarah Diversi dicatat dalam Berita Acara Diversi dan ditandatangani
oleh Fasilitator Diversi dan Panitera/Panitera Pengganti
• Kesepakatan Diversi ditandatangani oleh para pihak dan dilaporkan kepada
Ketua Pengadilan oleh Fasilitator Diversi
• Ketua Pengadilan mengeluarkan Penetapan Kesepakatan Diversi berdasarkan
Kesepakatan Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
• Ketua Pengadilan dapat mengembalikan Kesepakatan Diversi untuk diperbaiki
oleh Fasilitator Diversi apabila tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (9) selambat-lambatnya dalam waktu tiga hari
• Setelah menerima penetapan dari Ketua Pengadilan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Hakim menerbitkan penetapan penghentian pemeriksaan
perkara
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak

• Dalam hal Kesepakatan Diversi tidak


dilaksanakan sepenuhnya oleh para pihak
berdasarkan hasil laporan dari Pembimbing
Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan, Hakim
melanjutkan pemeriksaan perkara sesuai
dengan hukum acara peradilan pidana Anak
(vide Pasal 7 ayat (1) Perma 4/2014)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak

Pasal 96 UU 11/20
Penyidik, Penuntut Umum, dan Hakim yang
dengan sengaja tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun atau denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
Diversi Dalam Peradilan Pidana Anak
Klasifikasi Perkara
Anak Berhadapan dengan Hukum
Yang Disidangkan di Pengadilan Negeri

• Tindak Pidana Senjata Api atau Benda Tajam


• Narkotika
• Pencurian
• Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
• Perlindungan Anak
• Penganiayaan
• Kejahatan yang Membahayakan Keamanan Umum Orang atau Barang
• Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
• Lalu Lintas
• Kejahatan Perjudian
• Kejahatan Terhadap Nyawa
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 53 UU 11/20
(1) Anak disidangkan dalam ruang sidang khusus
Anak
(2) Ruang tunggu sidang Anak dipisahkan dari
ruang tunggu sidang orang dewasa
(3) Waktu sidang Anak didahulukan dari waktu
sidang orang dewasa
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 54 UU 11/20
Hakim memeriksa perkara Anak dalam sidang
yang dinyatakan tertutup untuk umum, kecuali
pembacaan putusan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 55 UU 11/20
(1) Dalam sidang Anak, Hakim wajib memerintahkan orang
tua/Wali atau pendamping, Advokat atau pemberi bantuan
hukum lainnya, dan Pembimbing Kemasyarakatan untuk
mendampingi Anak
(2) Dalam hal orang tua/Wali dan/atau pendamping tidak hadir,
sidang tetap dilanjutkan dengan didampingi Advokat atau
pemberi bantuan hukum lainnya dan/atau Pembimbing
Kemasyarakatan
(3) Dalam hal Hakim tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), sidang Anak batal demi hukum
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 56 UU 11/20
Setelah Hakim membuka persidangan dan
menyatakan sidang tertutup untuk umum, Anak
dipanggil masuk beserta orang tua/Wali,
Advokat atau pemberi bantuan hukum lainnya,
dan Pembimbing Kemasyarakatan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 57 UU 11/20
(1) Setelah surat dakwaan dibacakan, Hakim memerintahkan
Pembimbing Kemasyarakatan membacakan laporan hasil
penelitian kemasyarakatan mengenai Anak yang bersangkutan
tanpa kehadiran Anak, kecuali Hakim berpendapat lain
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi: a.
data pribadi Anak, keluarga, pendidikan, dan kehidupan sosial,
b. latar belakang dilakukannya tindak pidana, c. keadaan
korban dalam hal ada korban dalam tindak pidana terhadap
tubuh atau nyawa, d. hal lain yang dianggap perlu, e. berita
acara Diversi, dan f. kesimpulan dan rekomendasi dari
Pembimbing Kemasyarakatan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
Pasal 58 UU 11/20
(1) Pada saat memeriksa Anak Korban dan/atau Anak Saksi, Hakim dapat
memerintahkan agar Anak dibawa keluar ruang sidang
(2) Pada saat pemeriksaan Anak Korban dan/atau Anak Saksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), orang tua/Wali, Advokat atau pemberi bantuan hukum lainnya,
dan Pembimbing Kemasyarakatan tetap hadir
(3) Dalam hal Anak Korban dan/atau Anak Saksi tidak dapat hadir untuk
memberikan keterangan di depan sidang pengadilan, Hakim dapat
memerintahkan Anak Korban dan/atau Anak Saksi didengar keterangannya: a. di
luar sidang pengadilan melalui perekaman elektronik yang dilakukan oleh
Pembimbing Kemasyarakatan di daerah hukum setempat dengan dihadiri oleh
Penyidik atau Penuntut Umum dan Advokat atau pemberi bantuan hukum
lainnya, atau b. melalui pemeriksaan langsung jarak jauh dengan alat komunikasi
audiovisual dengan didampingi oleh orang tua/Wali, Pembimbing
Kemasyarakatan atau pendamping lainnya
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 59 UU 11/20
Sidang Anak dilanjutkan setelah Anak
diberitahukan mengenai keterangan yang telah
diberikan oleh Anak Korban dan/atau Anak Saksi
pada saat Anak berada di luar ruang sidang
pengadilan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
Pasal 60 UU 11/20
(1) Sebelum menjatuhkan putusan, Hakim memberikan kesempatan
kepada orang tua/Wali dan/atau pendamping untuk mengemukakan
hal yang bermanfaat bagi Anak
(2) Dalam hal tertentu Anak Korban diberi kesempatan oleh Hakim untuk
menyampaikan pendapat tentang perkara yang bersangkutan
(3) Hakim wajib mempertimbangkan laporan penelitian kemasyarakatan
dari Pembimbing Kemasyarakatan sebelum menjatuhkan putusan
perkara
(4) Dalam hal laporan penelitian kemasyarakatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) tidak dipertimbangkan dalam putusan Hakim, putusan
batal demi hukum
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 61 UU 11/20
(1) Pembacaan putusan pengadilan dilakukan
dalam sidang yang terbuka untuk umum dan
dapat tidak dihadiri oleh Anak
(2) Identitas Anak, Anak Korban, dan/atau Anak
Saksi tetap harus dirahasiakan oleh media
massa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19 dengan hanya menggunakan inisial tanpa
gambar
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

Pasal 62 UU 11/20
(1) Pengadilan wajib memberikan petikan putusan pada
hari putusan diucapkan kepada Anak atau Advokat
atau pemberi bantuan hukum lainnya, Pembimbing
Kemasyarakatan, dan Penuntut Umum
(2) Pengadilan wajib memberikan salinan putusan paling
lama 5 (lima) hari sejak putusan diucapkan kepada
Anak atau Advokat atau pemberi bantuan hukum
lainnya, Pembimbing Kemasyarakatan, dan Penuntut
Umum
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
PEMBACAAN SURAT DAKWAAN (Pasal 155 KUHAP)
(1) Pada permulaan sidang, hakim ketua sidang menanyakan kepada
terdakwa tentang nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal
lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan
pekerjaannya serta mengingatkan terdakwa supaya memperhatikan
segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang
(2) a. Sesudah itu hakim ketua sidang minta kepada penuntut umum
untuk membacakan surat dakwaan, b. Selanjutnya
hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa apakah ia sudah
benar-benar mengerti, apabila terdakwa ternyata tidak mengerti,
penuntut umum atas permintaan hakim ketua sidang wajib memberi
penjelasan yang diperlukan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

PENGAJUAN EKSEPSI (Pasal 156 ayat (1) KUHAP)


Eksepsi (keberatan) terdakwa/penasihat hukum
meliputi:
• Pengadilan tidak berwenang mengadili (berkaitan
dengan kompetensi absolut/relatif)
• Dakwaan tidak dapat diterima (dakwaan dinilai
kabur/obscuur libel)
• Dakwaan harus di batalkan (karena keliru,
daluarsa, nebis in idem)
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

PUTUSAN SELA (Pasal 156 ayat (2) KUHAP)


Jika hakim menyatakan keberatan tersebut
diterima, maka perkara itu tidak diperiksa lebih
lanjut, sebaiknya dalam hal tidak diterima atau
hakim berpendapat hal tersebut baru dapat
diputus setelah selesai pemeriksaan, maka
sidang dilakukan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN SELA (Pasal 156 ayat (3) dan
ayat (4) KUHAP)

• Dalam hal penuntut umum berkeberatan terhadap keputusan


tersebut, maka ia dapat mengajukan perlawanan kepada
pengadilan tinggi melalui pengadilan negeri yang bersangkutan
• Dalam hal perlawanan yang diajukan oleh terdakwa atau
penasihat hukumnya diterima olah pengadilan tinggi, maka
dalam waktu empat belas hari, pengadilan tinggi dengan surat
penetapannya membatalkan putusan pengadilan negeri dan
memerintahkan pengadilan negeri yang berwenang untuk
memeriksa perkara itu
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
SIDANG PEMBUKTIAN (Pasal 159 KUHAP)
Pembuktian oleh jaksa penuntut umum:
• Pengajuan saksi (saksi a charge)
• Selama menerima saksi, hakim dapat menunjukkan barang bukti pada saksi guna
memastikan kebenaran yang berkaitan dengan barang bukti tersebut
• Setiap kali saksi selesai memberikan keterangan, hakim ketua menanyakan
kepada terdakwa, bagaimana pendapatnya tentang keterangan tersebut
• Pengajuan ahli
• Pengajuan alat bukti lainnya guna mendukung dakwaan penuntut umum
• Pengajuan saksi (saksi a de charge)
• Pengajuan ahli oleh Terdakwa atau Penasihat Hukum
• Pemeriksaan Terdakwa (Hakim ketua sidang memperlihatkan kepada terdakwa
segala barang bukti dan menanyakan kepadanya apakah ia mengenal benda itu)
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri

• Pembacaan Tuntutan Pidana (requisitor) (Pasal 182


ayat (1) huruf a KUHAP)
• Pengajuan/pembacaan nota pembelaan (pleidoi) dari
Terdakwa dan/atau Penasihat Hukum (Pasal 182 ayat (1)
huruf b KUHAP)
• Replik (tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
terdakwa/Penasihat Hukum) (Pasal 182 ayat (1) huruf b
KUHAP)
• Duplik (tanggapan Terdakwa/Penasihat Hukum terhadap
tanggapan Penuntut Umum) (Pasal 182 ayat (1) huruf b
KUHAP)
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
• Jika acara tersebut pada ayat (1) telah selesai, hakim ketua sidang
menyatakan bahwa pemeriksaan dinyatakan ditutup, dengan
ketentuan dapat membukanya sekali lagi, baik atas kewenangan
hakim ketua sidang karena jabatannya, maupun atas permintaan
penuntut umum atau terdakwa atau penasihat hukum dengan
memberikan alasannya (Pasal 182 ayat (2) KUHAP)
• Sesudah itu hakim mengadakan musyawarah terakhir untuk
mengambil keputusan dan apabila perlu musyawarah itu diadakan
setelah terdakwa, saksi, penasihat hukum, penuntut umum dan
hadirin meninggalkan ruangan sidang (Pasal 182 ayat (3) KUHAP)
• Pembacaan putusan
Acara Persidangan di Pengadilan Negeri
Pembacaan Putusan
• Jika pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan
tindak pidana yang didakwakan kepadanya, maka pengadilan
menjatuhkan pidana (Pasal 193 ayat (1) KUHAP)
• Jika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di
sidang, kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan
kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka
terdakwa diputus bebas (Pasal 191 ayat (1) KUHAP)
• Jika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan
kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan
suatu tindak pidana, maka terdakwa diputus lepas dari segala
tuntutan hukum (Pasal 191 ayat (2) KUHAP)

Anda mungkin juga menyukai