Anda di halaman 1dari 19

3.

MEKANISME
PENCABUTAN GIGI

OLEH
Danan, S.Si.T., M.Kes
Pencabutan gigi pada dasarnya
di bagi 2 cara:
1. Pencabutan secara intra alveolar
disini pencabutan gigi cukup
menggunakan tang-tang pencabutan
atau elevator ataupun kedua-duanya
2. Pencabutan secara trans-alveolar
Disini pencabutan gigi dilakukan dengan jalan
memotong gigi atau mengambil sebagian
dari tulang yang mengelilingi gigi. Jadi disini
sudah dipakai cara-cara operasi
• Pencabutan gigi kadang-kadang mudah
dilakukan, tetapi kadang-kadang dapat
menemui kesukaran. Akan tetapi walau
bagaimanapun sukarnya gigi harus
keluarseluruhnya (bagi yang patah tidak
ditinggal) lebih-lebih kalau gigi tersebut
gangraen karena hal ini dapat
menimbulkan komplikasi paska
pencabutan.
Jadi dalam pencabutan gigi
selalu kita usahakan agar:
 Pasen tidak merasa sakit
 Gigi tersebut tidak patah /practur.
 Gigi yang dicabut dapat keluar
seluruhnya.
 Dengan trauma yang sekecil mungkin
shg luka bekas pencabutan dpt sembuh
secara sempurna.
Utk mencapai hal-hal spt diatas
kita bharus memperhatikan agar
pencabutan dilakukan dengan:
• Pemilihan tang yang tepat
• Teknik pemberian anastesi yang
benar
• Manipulasi ekstraksi yang baik
• Membuat luka yang sekecil mungkin
yaitu bekerja dengan teknik yang
hati-hati.
Mekanisme Pencabutan Gigi:
1. Membesarkan rongga (alveolar) dimana
gigi itu tertenam, sedemikian rupa shg
nantinya seluruh gigi dpt keluar dgn
mudah. Utk itu gigi itu sendiri yang
dipakai sebagai alat utk melebarkan
alveolus , dgn jalan menggerak-gerakkan
nya dgn gerakan tertentu. Utk
menggerakkan gigi tsb dipergunakan tang
yg bentuknya sesuai.
Gambar ABC
2. Usahakan utk dpt menarik gigi
melalui bagian yg tahanannya kecil.
Pada waktu pencabutan dgn
alevator, usahakan utk mendapatkan
satu titik sbg fulorumnya.
3.Usahakan agar mulut tang betul-betul
masuk diantara akar gigi dengan
dinding alveolus. Tang pencabut
gigi harus dibuat sedemikian rupa
shg mulut tang sesuai dgn akar gigi.
• Hal 13 buku exo
POSISI PENCABUTAN GIGI

• Utk ekstraksi RA, pasien kita


dudukkan dgn kepala kira-kira
setinggi pundak kita ataupun lebih
tinggi sedikit. Kita berdiri dimuka
agak kesamping kanan dari pasen.
Tangan kanan dipakai utk memegang
tang dan tangan kiri utk memegang
rahang/alveolus.
Utk ekstraksi gigi RB
• Pasien kita dudukkan dgn kepala kira-
kira setinggi siku kita.
• Bila gigi yg dicabut kiri bawah dan
gigi front  posisi berdiri disebelah
kanan agak kemuka dari pasen.
Tangan kanan memegang tang dan
tangan kiri memegang
rahang/alveolus.
Lanjutan……………….
• Kalau yang dicabut itu gigi bawah
sebelah kanan  kita berdiri sebelah
kanan agak kebelakang dari pasen.
• Tangan kanan memegang tang, tangan
kiri memeluk kepala pasen dgn jari-
jari memegang rahang
MANIPULASI EKSTRAKSI
• Yaitu gerakan-gerakan yg kita
lakukan pada waktu mencabut gigi,
yg gunanya utk mengeluarkan gigi
dari alveolusnya dan melepaskan
serabut periodontium yg terdpt
diantara gigi dgn dinding alveolus.
1. ROTASI
Yaitu gerakan memutar kira-kira 100
ke jurusan mesio palatal dan distopalatal
pd rahang atas, sedangkan pada rahang
bawah ke jurusan mesiolingual dan
distolingual.
Gerakan ini dilakukan pg gigi yang memp
akar satu dan berbentuk conus misalnya
gigi I, C dan kadang-kadang P
2. LUXATIO (luksasi)

• Yaitu gerakan kearah labial dan lingual


ataupun kearah bucal dan palatal.
Gerakan luksasi ini pada rahang bawah
harus lebih besar ke arah labial/bucal
karena dinding tulang sebelah
labial/bucal lebih tipis dibanding dgn
bagian lingual. Hanya pd daerah M3
bawah gerakan ini lebih besar kearah
lingual kerena dinding lingualnya lebih
tipis dr pd dinding bucal.
3. EXTRACTIE (ekstraksi)
• Yaitu gerakan menarik dari alveolus.
Dalam hal ini kita tdk boleh memakai
kekuatan yg terlalu besar, karena hal
ini dpt menyebabkan suatu trauma
terhadap gigi antagonisme.
• Lihat hal 14
• Schezher dental Instrument Germany

Anda mungkin juga menyukai