Anda di halaman 1dari 56

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELAKAAN (P3K)
Oleh : WIRATAMA SIAHAAN

P T. P E R I M E X
 PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT P3K

 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia


Nomor : PER.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia


Nomor : PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
di Tempat Kerja.
 PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT P3K (Lanjutan)
Yang isinya secara keseluruhan adalah :
1. Memberikan pertolongan pada kecelakaan secara
cepat dan tepat
2. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja
3. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
4. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
APA ITU P3K ??
 PENGERTIAN DAN TUJUAN P3K

Kepanjangan P3K yaitu Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan. 

Jadi Tujuan P3K adalah pertolongan


pertama yang diberikan kepada penderita
yang mengalami sakit atau cedera baik di 
tempat kerja, sekolah, organisasi atau
bahkan di tempat umum sebelum orang
yang bersangkutan mendapatkan tindakan
medis jika memang diperlukan.
 PERLENGKAPAN P3K

PL 5 CM PLESTER 1,25 CM KAPAS 25GR


PLESTER CEPAT
PL 10 CM
KASA STERIL TERBUNGKUS

GUNTING PENITI
KAIN SEGITIGA/ MASKER PINSET
SARUNG TANGAN
MITELA
SEKALI PAKAI
 PERLENGKAPAN P3K (Lanjutan)

KANTONG PLASTIK POVIDON LODIN


GELAS UNTUK AQUADES
LAMPU SENTER BERSIH 60 ML ALKOHOL
CUCI MATA

TAMBAHAN :
- BUKU PANDUAN P3K
- BUKU CATATAN
- DAFTAR ISI KOTAK
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
1. CEDERA KEPALA
• Cedera yang tejadi di Otak, tengkorak atau kulit kepala. Cedera kepala merupakan
cedera yang serius dan menimbulkan kematian.

Penyebab & Gejala :


Benturan benda tumpul dengan kepala atau penyebab lain yang mengakibatkabn
kerusakan kulit, tengkorak dan otak.
Ciri-cirinya, Nyeri dan sakit pada kepala, muntah, hingga memar sekitar wajah dan
kepala.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
• PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA KEPALA :
• Periksa Circulatian (Memeriksa Nadi dan Nafas) , Airway (Bebaskan Sumbatan
Jalan Nafas) dan Breathing (Memberikan Nafas Buatan) pada korban. Bila
membutuhkan berikan RJP (Resusitasi Jantung Paru)
• Jika denyut jantung dan pernapasan korban normal, namun tidak sadarkan diri
lakukan pengistirahatan pada kepala dan leher korban menggunakan NECK
COLLAR.
• Bila ada perdarahan lakukan penutupan pada luka tersebut.
• Jika korban cedera kepala muntah, miringkan posisi korban agar tidak tersedak
muntahan, Pastikan posisi kepala dan leher tetap lurus.
• Jangan mencoba mencabut benda yang menancap di kepala korban.
• Rujuk ke Rumah Sakit.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
2. CEDERA LEHER DAN TULANG BELAKANG
• Adalah Trauma langsung pada saraf di tulang belakang atau kerusakan tidak langsung
pada tulang dan jaringan lunak serta pembuluh darah di sekitar sumsum tulang
belakang.
Tanda dan Gejala :
Perubahan bentuk pada kepala, leher atau daerah tulang punggung.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA LEHER DAN KEPALA :


1. Lakukan stabilisasi pada leher dan kepala dengan NECK COLLAR
2. Lakukan penilaian dini
3. Berikan oksigen bila dibutuhkan
4. Pertahankan mobilisasi leher dan kepala dengan teknik LOG ROLL.
5. Mobilisasi dengan papan spinal atau Long Spinal Board (LSB).
6. Periksa nadi dan pernapasan korban selama transportasi.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
NECK COLLAR
CONTOH :
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
3. CIDERA PATAH TULANG (DISLOKASI)
Gejala Umum Patah Tulang
 Adanya reaksi radang setempat yang hebat (Nyeri, Kemerahan, Bengkak)
 Terjadinya kerusakan jaringan sekitar daerah fraktur (fraktur terbuka)
 Nyeri tekan pada tempat yg patah
 Adanya perubahan bentuk tulang (deformitas)
 Adanya krepitasi,yaitu bunyi tulang karena gesekan ujung tulang

PERTOLONGAN PERTAMA PADA DISLOKASI :


 Istirahatkan sendi Senyaman mungkin
 Kompres es
 Gunakan bantal atau perban untuk
menyangga sendi pada saat akan dirujuk

Contoh dislokasi
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
4. CEDERA JARINGAN LUNAK (LUKA)
• Cedera terhadap jaringan kulit, otot saraf dan pembuluh darah akibat suatu benturan yang
kuat. Keadaan ini umum disebut LUKA.
Klasifikasi Luka :
1. Luka Terbuka : Cedera Jaringan Lunak disertai kerusakan/ terputusnya jaringan kulit.
2. Luka Tertutup : Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit.

Luka Terbuka
1. Luka lecet
2. Luka robek
3. Luka tusuk (punctured wound)
4. Luka Sobek (Avulsi)
5. Luka Amputasi
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA TERBUKA
• Paparkan daerah yang terluka
• Bersihkan daerah di sekitar luka
• Hentikan perdarahan bila ada
• Cegah kontaminasi
• Beri penutup luka / dressing dan pembalut/
bandages
• Baringkan penderita bila terjadi perdarahan
• Tenangkan penderita
• Atasi syok bila ada gejala
• Rujuk bila perlu
PEMBALUT LUKA

KAIN
ROLL PERBAN ELASTIS SEGITIGA/MITELA
Ferida Yuamita
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
Luka Tertutup :
a) Luka Memar, Terjadi karena benturan dengan benda tumpul.
b) Hematoma, Hampir sama dengan luka memar, namun
pembuluh darah yang rusak.
c) Luka Remuk, Biasanya karena terhimpit dan dapat disamakan
dengan luka fraktur.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA TERTUTUP
• Baringkan Penderita
• Periksa dan pastikan Nadi / Pernapasan tetap normal
• Berikan Oksigen bila ada
• Periksa pernapasan dan nadi secara berkala
• Lakukan perawatan syok (tenangkan korban)
• Jangan memberikan makan atau minuman
• Segera bawa ke Fasilitas kesehatan
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
5. KERACUNAN
• Keracunan (Biasanya interaksi pada Pupuk, Racun, Bahan mengandung Pestisida dan Kimia)

PERTOLONGAN PERTAMA
• Memberi pelunak racun
a) Berikan Korban air 4 -7 gelas untuk menetralkan bahan kimia yang
tertelan
b) Jangan paksakan korban untuk memuntahkan kembali bahan
kimia karena akan melukai jaringan kembali.
c) Korban dapat diberikan susu bubuk yang dilarutkan sebagai
penetral bahan kimia.

• Mengantar penderita ke rumah sakit


a) pada penderita yang tidak sadar, jalan nafsnya harus dibebaskan
agar leluasa dalam bernafas
b) lakukan nafas buatan bila perlu (pada kasus tertentu)
c) mengantar kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan
lanjutan.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
6. GIGITAN BINATANG/GIGITAN ULAR
• Berikan posisi yang aman bagi penolong dan korban dan anjurkan si korban
tetap tenang.
• Lakukan pengikatan dengan kain atau yang lainnya di atas luka gigitan untuk
menghentikan dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung tetapi jangan
terlalu kuat.
• Bersihkan atau cuci segera bagian tubuh korban yang tergigit dengan air mengalir
untuk mencegah terjadinya infeksi, karena infeksi setelah tergigit ular bisa lebih
berbahaya dari pada bisa ular.
• Berikan antiseptik pada daerah gigitan dan tutup sementara dengan kain bersih.
• Perlu di ketahui ciri-ciri ular yang menggigit korban.
- Jika Bekas gigitan ular terdapat dua titik, berarti sangat berbisa
- Bekas gigitan ular membentuk huruf U dengan jumlah luka bnyak berarti
tidak berbisa.
- Jika tidak bisa dikenali jenis ular yang menggigit harus dianggap sebagai ular
yang berbisa.
• Segara bawa ke fasilitas kesehatan seperti dokter, puskemas atau rumah
sakit
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
7. GIGITAN BINATANG/SENGATAN SERANGGA
Sengatan / Gigitan serangga reaksi ringan
• Pindahkan ke daerah yang aman untuk menghindari serangga.
• Buang serangga atau lebah yang menyengat apabila masih menempel
pada kulit. Hal ini akan mencegah atau mengurangi pelepasan racun.
• Cuci lah daerah gigitan atau sengatan dengan sabun dan air.
• Kompres dingin atau kain diisi dengan es batu untuk mengurangi rasa sakit dan
pembengkakan.
• Minum obat pereda nyeri (parasetamol), untuk meringankan rasa sakit akibat gigitan
serangga atau sengatan lebah. Oleskan krim/salep untuk meringankan rasa sakit dan
meredakan gatal.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
6. GIGITAN BINATANG/SENGATAN SERANGGA

Sengatan / Gigitan serangga reaksi Berat


• Reaksi berat/parah akibat gigitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan gejala lebih dari
sekedar di tempat gigitan dan dapat berkembang dengan cepat.
• Gejala : Kesulitan bernapas, Pembengkakan pada bibir atau tenggorokan, Pingsan, Detak
jantung Cepat, Mual, muntah, dan kram.

• Lakukan tindakan pertolongan pertama berikut sambil menunggu bantuan


medis:
• Kendurkan pakaian yang ketat, tutupi tubuhnya dengan selimut.
• Jangan memberikan makanan atau minuman apa pun.
• Miringkan kepala untuk mencegah tersedak jika ada muntah atau pendarahan dari
mulut.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
8. GIGITAN BINATANG/GIGITAN ANJING

1. Saat terkena gigitan anjing, tenangkan korban agar tidak panik.


2. Cuci dengan air yang mengalir, kemudian dicuci dengan sabun apapun selama 10 menit agar
air liur aning yang berbisa dapat dibersihkan.
3. Segera bawa korban ke puskesmas atau sarana kesehatan terdekat untuk
mendapatkan vaksin rabies.
4. Setelah itu tanyakan kepada pemilik anjing apakah hewan itu pernah disuntik rabies atau tidak.
Anjing penggigit harus dikontrol selama seminggu, bila kemudian anjing itu mati maka
potongan kepalanya harus di bawa ke dokter atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
apakah sudah teridap virus rabies atau tidak.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
9. LUKA BAKAR

DERAJAT 1 : Hanya
mengenai bagian superfisial
dari kulit

DERAJAT 2 : Lebih dalam


dari derajat pertama.

DERAJAT 3 : Mengenai
seluruh lapisan kulit.
(jaringan lemak, saraf dll)
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
9. LUKA BAKAR

1 DERAJAT 2 DERAJAT 3 DERAJAT


 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
9. LUKA BAKAR
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR UMUM :
 Hentikan dan hindarkan kontak langsung dengan penyebab luka bakar.
 Membuka pakaian dan perhiasan yang dikenakan korban.
Berikan pendinginan dengan merendam korban dalam air bersih dengan suhu 20 0C selama
20-30 menit.
 Balut luka bakar dengan menggunakan kassa atau kain.
 Memperkirakan jika terjadi trauma inhalasi (pembengkakan saluran pernafasan) untuk
segera dirujuk ke rumah sakit.

• Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mengoleskan pasta gigi


mentega, minyak, kecap, air kapur dan semacamnya.
• Pertolongan paling tepat adalah menyiram anggota tubuh yang terkena
luka bakar dengan air mengalir
• Jangan membalut luka dengan kapas karena dapat melekat pada luka.
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN
10. RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) / Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
Atau dapat juga disebut, Bantuan Hidup Dasar (BHD)

Pada materi ini, ada aturan yang lebih detail.


Apabila Hendak melakukannya, pastikan penolong
yakin untuk mampu melakukan Teknik CPR ini (Sudah
Berpengalaman).
BHD (Bantuan Hidup Dasar) adalah segenap aksi non
invasif (Tanpa Peralatan Medis) yang ditujukan untuk
melakukan pertolongan segera untuk menyelamatkan
nyawa pasien, termasuk :
• RJP (Resusitasi Jantung Paru)
• Kontrol perdarahan
• Stabilisasi fraktur
• First aid (Asma, Stroke, Alergi, Nyeri dada,
Hipogilkemia, Dehidrasi, Keracunan, Trauma, dsb)
TAHAPAN-TAHAPAN RJP :

D-R-S-C-A-B
Berdasarkan (AHA 2015)
TAHAPAN-TAHAPAN RJP :
1. DANGEROUS :
Kita Jangan Menjadi Korban Berikut
Aman Diri Aman Korban Aman Korban

Proteksi Diri
“ Pertolongan Pertama, Jangan Menambah
Cedera Tambahan ”
2. RESPONSE
Cek Respon Korban :
Apakah korban sadar ?
Teriak “ Bangun Pak Bu” atau “Buka
( Check kesadaran )
Mata Pak/bu!” dan tepuk bahu atau
beri stimulus nyeri.

A
• Alert
V
• Verbal
P
• Pain
U
• Unresponsive
3. SHOUT FOR HELP: PANGGIL BANTUAN
• Tetap bersama korban,
gunakan Handphone untuk
panggil bantuan, aktifkan
speaker untuk
berkomunikasi dan
mendengarkan instruksi
tenaga kesehatan.

• Jika sendirian tanpa


Handphone, berteriak
meminta bantuan dan
memulai RJP.
4. CIRCULATION yaitu : Memeriksa nadi dan napas

• Periksa NADI dan periksa apakah pasien


bernapas normal (pergerakan naik turun dada)
secara simultan antara 5-10 detik.
• Untuk menyatakan pasien memiliki nadi,
pemeriksa HARUS YAKIN bahwa nadi teraba.
• Agonal gasping (napas ter engah-engah) BUKAN
napas normal.
Bila tidak teraba nadi  Mulai RJP
• Bila Nadi teraba napas tidak ada Berikan Nafas buatan

Berikan napas buatan tiap 6 detik (10 kali/menit) selama 2 menit.


Teknik Kompresi dada

• Dibaringkan di tempat beralas keras


• Lokasi di tulang dada, Di tengah-tengah sternum (Sejajar
Garis Puting Susu).
• Tekan KUAT dan CEPAT:
• Kecepatan 100-120 x/menit
• Kedalaman 5-6 cm
Teknik Kompresi dada

Menentukan lokasi kompresi


Posisi tangan
Posisi tubuh
Saat pijat jantung,
Hitung dengan suara keras
30 : 2
Satu,dua,tiga,empat, SATU
Satu,dua,tiga,empat, DUA,
Satu,dua,tiga,empat,TIGA
Satu,dua,tiga.empat,EMPAT
Satu,dua,tiga,empat,LIMA
Satu,dua,tiga,empat,ENAM

Total = 30 x pijatan
Yang disela dengan 2 x tiupan nafas
5. Airway : Bebaskan Sumbatan Jalan Nafas
• Membersihkan Jalan nafas
dengan : Finger Swab

• Cara: head tilt-chin lift, jaw


thrust

• Lakukan Look, Listen and Feel

• Dilakukan setelah 30 kompresi


6. BREATHING : Memberikan Nafas Buatan

• Berikan bantuan napas sampai


dada mengembang selama 1
detik , melalui: mulut ke mulut,
mulut ke hidung, mulut ke
sungkup, menggunakan alat
kantung pernapasan

• Pada saat memberikan nafas


buatan perhatikan gerakan
dinding dada korban.

• Dilakukan setelah 30 kompresi


dada
 GANGGUAN UMUM DAN TINGKAT PERTOLONGAN

Tahapan BHD Bagi Penolong Awam


1. Cek Respon
2. Panggil Bantuan
3. LIHAT apakah pasien bernafas
4. Lakukan RJP – kompresi dada saja

Kapan RJP dihentikan..?


• Bila penolong kelelahan
• Bila sudah datang bantuan
• Menambah 5 siklus tambahan
• Penderita respon dengan RJP
• Muncul tanda - tanda kematian
 EVAKUASI KORBAN
EVAKUASI YAITU PEMINDAHAN KORBAN DARI TEMPAT YANG TIDAK AMAN KE
TEMPAT YANG LEBIH AMAN, DENGAN TIDAK MENAMBAH/MEMPERPARAH
CEDERA.
 Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
 Gunakan tungkai
 Upayakan merapatkan beban sedekat mungkin
 Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh
saling menopang
 Kurangi jarak atau ketinggian
 Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap
 EVAKUASI KORBAN
ALAT BANTU YANG BIASA DIGUNAKAN :
1. TANDU PERMANEN
2. TANDU DARURAT
3. KAIN KERTAS / PONCO / JAKET LENGAN PANJANG
4. TALI / WEBBING
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU

• P3K PADA KECELAKAAN DIRUANG TERTUTUP/TERBATAS


• P3K PADA KECELAKAAN SENGATAN LISTRIK
• P3K PADA KASUS COVID 19
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
Bahaya atau Kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di ruangan
terbatas :

1. Benturan benda atau alat

2. Tersengat arus listrik

3. Lemas, pingsan atau meninggal karena kekurangan oksigen

4. Iritasi karena terpapar gas beracun

5. Kebakaran

6. Iritasi kulit karena terpapar zat kimia tertentu


 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DIRUANG TERTUTUP :
1.Memastikan Keamanan Penolong, Korban dan lingkungan
a. Menggunakan APD Seperti APARATUS BREATHING pada saaat
melakukan pertolongan.
2. Mengamankan Tempat Kejadian :
a. Memperhatikan Penyebab Kecelakaan
b. Singkirkan Sumber Bahaya yang ada
c. Hilangkan Faktor bahaya (seperti menghidupkan Blower)
d. Tolong korban secara Aman
3. Perhatikan Korban dan apa yang terjadi. Lakukan pertolongan
sesuai kebutuhan. Misalnya RJP. Atau pertolongan Luka.
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
• KECELAKAAN AKIBAT SENGATAN LISTRIK
Jaringan Penghantar Listrik dalam Tubuh :

- Pembuluh darah Otot


Jaringan Tidak menghantarkan listrik di dalam tubuh :

- Tulang

- Kulit Kering

- Syaraf Tepi
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
Gejala dan Tanda Sengatan listrik
1. Cedera (Luka bakar akibat listrik masuk)
2. Hilang Kesadaran, henti nafas dan henti jantung
3. Kejang (Kontraksi otot tidak teratur
4. Gelisah, nyeri otot, Kelumpuhan, dan Gangguan
Penglihatan
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU

a) Tahap awal, amankan situasi dan diri penolong


b) Menilai kondisi korban dan status korban dengan melakukan
pengecekan Circulation, Airway, Brething pada korban.
c) Berikan Pertolongan pada korban :
- Baringkan korban dengan posisi terbaring
- Bila ada henti jantung dan henti nafas lakukan RJP
- Selimuti Korban
- Bila korban mengalami luka bakar, lakukan pertolongan pertama
pada luka bakar
- Rujuk Ke Rumah sakit.
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
• P3K TERHADAP PENULARAN COVID-19
 Coronavirus adalah keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat.
 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia.
 Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2.
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan
dan manusia).
 Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-
19 ini sampai saat ini masih belum diketahui.
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
• P3K TERHADAP PENULARAN COVID-19
• Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan,sedang atau
berat.
• Gejala klinis utama yang muncul yaitu :
Demam (suhu tubuh >380C)
batuk dan kesulitan bernapas
sesak memberat
Fatigue
Mialgia
Gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas
lain.
 P3K PADA KEADAAN TERTENTU
• P3K TERHADAP PENULARAN COVID-19
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN TERINFEKSI COVID-19 :

 Pastikan penolong dalam keadaan aman dalam melakukan


pertolongan yaitu dengan menggunakan APD yang lengkap.
 Identifikasi tanda dan gejala korban yang terinfeksi covid 19
seperti : demam, batuk, Flu, sesak nafas.
 Apabilia korban mengalami sesak nafas, berikan oksigen/bantuan
nafas.
 Panggil bantuan tenaga kesehatan khusus tim gugus Covid di
rumah sakit
 Rujuk pasien ke pusat pelayanan kesehatan
Semoga Bermanfaat

TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai