Anda di halaman 1dari 15

PT.

ENVIROMATE TECHNOLOGY
INTERNATIONAL

PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA
PADA CEDERA AKIBAT LISTRIK
MAKSUD DAN TUJUAN

P3K dimaksudkan :
• memberikan perawatan darurat pada korban,
sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan
oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.

P3K diberikan untuk :


• Menyelamatkan nyawa korban
• Meringankan penderitaan korban
• Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
• Mempertahankan daya tahan korban
• Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
PRINSIP DASAR TINDAKAN PERTOLONGAN
1. Pedoman tindakan
• Penolong harus memahami dan terampil
• Tindakan pertolongan harus berurutan
• Amankan korban dan beri tanda tempat kejadian
• Cari bantuan sambil memberikan pertolongan

2. Ciri-ciri gangguan
• Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban (Lokal /
Umum)
3. Kesiapan pertolongan
• Personil
• Buku petunjuk/buku pedoman panduan
• Kotak P3K & kotak khusus dokter
• Alat angkut & transportasi
• Alat perlidungan
• Peralatan darurat
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPARAHAN PADA
CEDERA AKIBAT LISTRIK

• Voltage (Kekuatan listrik)


• Amper (Arus Listrik)
• Type Arus (searah/bolak-
balik)
• Lama Kontak
• Area Kontak
• Jalan Arus
• Banyaknya Jaringan
Resistance
• Kandungan Air Dalam
Jaringan
AKIBAT SENGATAN LISTRIK

1. Akibat arus searah :


– Perubahan elektrolit.
2. Akibat Arus bolak-balik
– Kejang otot
– Berkeringat
– Kerusakan jaringan
– Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz
menyebabkan ventrical vibrilation
– Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis
pernafasan
– Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan
kontraksi otot pernafasan dada, dlll.
JARINGAN PENGHANTAR LISTRIK
1. Jaringan konduktor
• Pembuluh darah
• Otot

2. Jaringan tidak konduktor


• Tulang
• Kulit kering
• Syaraf tepi
GEJALA DAN TANDA

• Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan


keluar)
• Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas, henti
jantung)
• Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf, otot,
tulang patah, mata, ginjal, saluran pencernaan,
pembuluh darah, jantung/irama, konduksi,
infark)
• Kejang (kontraksi otot tidak teratur)
• Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan
penglihatan.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan

2. Mengamankan Tempat Kejadian


a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan aliran dan
matikan sumber listrik)
d. Hilangkan faktor bahaya misal dengan menghidupkan exhaus
ventilasi, jauhkan sumber listrik dengan bahan non
konduktor)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan
keselamatan diri sendiri (dengan alat pelindung seperti;
sarung tangan, kayu, tali, kain, sapu dll).
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan
tentukan status korban dan
prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status
korban
• Baringkan korban dengan
kepala lebih rendah dari
tubuh
• Bila ada tanda henti nafas
dan jantung berikan
resusitasi Jantung paru
• Selimuti korban
• Bila luka ringan obati
seperlunya (luka bakar
ringan).
• Bila luka berat carikan
pertolongan ke RS/dokter.
ABC RESUSITASI

• Membuka jalan nafas (Air Way)


• Mempertahankan pernafasan
(Breathing)
• Mempertahankan aliran Darah
(Circulation)
RESUSITASI PARU
• Baringkan korban terlentang
• Longgarkan pakaian
• Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan
• Bebaskan jalan nafas dengan menengadahkan
kepala
• Pada Mulut ke mulut, tutup hidung korban dan
Pada mulut ke hidung, gunakan ibu jari tangan
untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah
agar mulut tertutup.
• Ambil nafas dan berikan 4 kali hembusan dengan
cepat sehingga dada korban mengembang
• Lanjutkan pertolongan nafas 12 – 15 kali
permenit
• Jika sudah bernafas awasi pernafasan
RESUSITASI JANTUNG PARU

• Baringakan korban terlentang diatas dasar yang keras dan


kuat
• Kepala korban ditengadahkan
• Tentukan titik kompresi (2 jari diatas ujung tulang
dada/titik temu lengkung iga).
• Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi
• Kuncilah jari-jari tangan satu dengan jari tangan lainnya.
• Dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada
lakukan tekanan dengan bantuan BB 80 x/menit kedalaman 4
– 5 cm.
• Bila penolong 1 orang : lakukan 2 x nafas buatan dan disusul
15 x pijatan jantung
• Bila penolong 2 orang : lakukan bersama-sama dengan
perbandingan 1 : 5.
• Lakukan 4 siklus, bila nadi (-) teruskan RJP.
RESUSITASI JANTUNG PARU

• Kapan tidak dilakukan RJP :


– Ada lebam mayat
– Ada kaku mayat
– Ada pembusukan
– Korban terpotong-potong
• Kapan menghentikan RJP :
– Korban pulih
– Diganti tenaga terlatih
– Kelelahan
– Dokter mengatakan untuk menghentikan
– Henti jantung lebih 30 menit
KESALAHAN DALAM RJP
SEBAB AKIBAT

Penderita tidak berbaring Pada RJP Kurang efektif


Bidang keras
Penderita tidak horizontal Bila kepala lebih tinggi, darah ke
otak akan kurang
Tekan dahi tekan dagu kurang Jalan nafas terganggu
baik
Kebocoran saat melakukan Pernafasan buatan tidak efektif
pernafasan buatan
Lubang hidung kurang tertutup Pernafasan buatan tidak efektif

Letak tangn kurang tepat, arah, Patah tulang, luka dalam paru
tekanan kurang
Tekanan terlalu dalam atau Jumlah yang dialirkan kurang
terlalu cepat
Rasio RJP dan pernafasan buatan Oksigenasi darah kurang
TERIMAKASIH
PT. ENVIROMATE TECHNOLOGY INTERNATIONAL
Kirana Two Office Tower
17th – 18th Floor
Jl. Boulevard Timur No. 88
Kelapa Gading – Jakarta Utara 14240

Tel. +62 21 2967 9768


Fax. +62 21 2967 9769
www.envirotechintl.com

Anda mungkin juga menyukai