Anda di halaman 1dari 16

PUTRI AYANDARI

B0218304

Penguji Pembimbing
1. Prof. Dr. Muzakkir, S.Pd., M.Kes 1. Hermin Husaeni., S.Kep.,
2. Weny Anggraeni Adhisty., Ns., M.Kep
S.Kep., Ns., M.Kep 2. Muhammad Amin R,S.Kep., Ns.,
3. Aco Mursyid, S.Kep., Ns., M.Kep M.Kep
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA
PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM
MAJENE

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB IV METODE PENELITIAN


Latar belakang
 Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuatitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan standar atau kreteria yang telah
ditetapkan. Kinerja juga menunjukkan tingkat keberhasilan suatu karyawan dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya. Semakin tinggi kinerja karyawan maka produktifitas organisasi secara
keseluruhan juga akan meningkat. Kinerja yang baik atau tinggi dapat membantu organisasi
mendapatkan keuntungan, begitu juga sebaliknya jika kinerja turun maka dapat merugikan organisasi
(Wibowo, 2011).
 Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan wewenang dan tanggungjawab
untuk mencapai tujuan pokok profesi dalam memberikan pelayanan serta terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu (Haryono,2004).
 Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja secara bersama. Sejalan dengan itu ,
organisasi dikatakan sebagai suatu kordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa
tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggungjawab.
organisasi menengkankan keharmonisan kelompok, kerjasama, dan penghargaan untuk meningkatkan
kinerja karyawan ( Javidan et al., 2009).
 Budaya merupakan berbagai interaki dari ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi kelompok-kelompok
dalam lingkungannya. Agar budaya organisasi dapat berfungsi secara optimal, maka budaya organisasi
harus diciptakan, dipertahankan, dan diperkuat serta di perkenalkan kepada karyawan melalui proses
sosialisasi (Nurtjahjani dan Masreviastuti, 2007). Melalui sosialiasai itu, karyawan diperkenalkan tentang
tujuan, strategi, nilai-nilai dan standar perilaku organisasi serta informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan (Hofstede dalam Koesmono, 2005).
 Budaya organisasi merupakan pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak
dan memecahkan masalah, membentuk individu yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan dan memepersatukan anggota-anggota organisasi (Nurut Schein, 1997).
Budaya organisasi merupakan filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-
norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karekteristik inti tentang bagaimana
melakukan sesuatu dalam suatu organisasi (Tintami et al.,2012).
 Budaya organisasi yang tertanam dalam diri karyawan juga dapat berpengaruh terhadap
meningkatnya kinerja karyawan ketika keberadaan budaya sudah di rasakan oleh
karyawan dan perilaku karyawan sudah sesuai dengan budaya nantinya akan
meningkatkan kinerja (Khanifah & Palupi ningdyah,2015).
 Budaya organisasi sangat berpengaruh dalam membentuk dan memberi arti kepada
anggota organisasi untuk berperilaku dan bertindak yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya, sebagai karakter organisasi. Pegawai yang mampu
menyesuaiakan dengan budaya organisasi yang di tumbuh kembangkan akan merasa
puas dalam bekerja dan mempunya kinerja yang tinggi (Ardianto,2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di ruang rawat inap (RSUD) Majene, beberapa
perawat mengatakan didapatkan masalah kurangnya fasilitas, jumlah perawat yang sedikit,
belum ada ruangan baru, jadwal dinas yang kadang bertabrakan, serta kurangnya
komunikasi antar perawat sehingga pelayanan yang di berikan kurang optimal. Pimpinanan
dalam mendukung perawat melaksanakan kinerjanya juga kurang maksimal, karena
kurangnya ketegasan dari atasan dalam menentukan sikap dari setiap individu di sebabkan
adanya rasa kasihan atau tidak enakan kepada perawat, juga tidak adanya saling
mendukung antar perawat. Kebiasaan yang di bangun yang dapat meningkatkan motivasi
perawat dalam bekerja yaitu adanya kerja sama yang baik, baik itu kerja sama antar tim,
disiplin waktu, adanya komunikasi yang baik antar perawat serta mendapatkan sangsi bagi
yang tidak mematuhi aturan. Kinerja perawat selama di ruang rawat inap kurang optimal
sebab kurangnya kesadaran dari masing-masing individu yang juga di pengaruhi oleh faktor
pendidikan dan pegetahuan dari perawat. Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat yaitu
kurangnya komunikasi antar perawat dan komunikasi perawat dengan pasien dikarenakan
sulitnya pemahaman bahasa, kurangnya skill yang dimiliki oleh perawat sehingga
mempengaruhi kinerjanya. Serta nilai-nilai yang ditanamkan dari setiap individu sebelum
melakukan aktivitas harian atau melakukan pelayanan yaitu berdoa.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“ Apakah ada hubungan budaya organisasi dengan kinerja perawat di ruang
rawat inap (RSUD) Majene?”
* TUJUAN PENELITIAN
* Tujuan umum
* untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja perawat di
ruang rawat inap (RSUD) Majene.
* Tujuan khusus
1. Untuk menganalisis hubungan budaya organisasi dengan kinerja perawat di
ruang rawat inap
2. Untuk mengtahui bagaimana kinerja perawat di ruang rawat inap
3. Untuk menganalisis dan mengetahui hubungan budaya organisasi dengan
peningkatan kinerja perawat di ruang rawat inap
MANFAAT PENELITIAN

*Rumah sakit
*Keperawatan
*Institusi Pendidikan
*Peneliti
* Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Budaya Organisasi Kinerja Perawat

Hipotesis sementara
 Ada Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja Perawat
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Majene
Desain penelitian

Berdasarkan tujuan, penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan


pendekatan cross-sectional menggunakan observasional analitik yang
mengumpulkan data secara simultan pada beberapa variabel penelitian.

* Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan September Tahun 2022 di Ruang Rawat
Inap RSUD Majene

* Populasi dan Sampel


* Populasi : Dalam penelitian ini adalah perawat di ruang rawat inap ada 112
* Sampel : Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportioned
stratified random sampling
* Sampel besar : jadi dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 88
responden.
◦ Variabel Penelitian
* Variabel bebas : Dalam penelitian ini variable independen adalah budaya organisasi

* Variabel terikat : Dalam penelitian ini variabel dependen adalah kinerja


perawat

* Instrumen penelitian
* Kuesioner yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua kuesioner yaitu
kuesioner budaya organisasi dengan kinerja perawat
* Alur Penelitian

Tahap persiapan
Penentuan judul penelitian melalui review pustaka, studi pendahuluan,
penyusunan proposal penelitian, menyiapkan instumen penelitian

Tahap pelaksanaan
Memperoleh izin dari tempat penelitian, pemilihan sampel sesuai kriteria
inklusi dan eksklusi, penjelasan prosedur penelitian dan informed consent,
pengambilan data, pengecekan data.
 

Tahap penyusunan laporan


Pengolahan dan analisis data, penyusunan laporan hasil penelitian
Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional Alat dan cara ukur Hasil ukur Skala

1 Independen : Budaya Nilai, prinsip, tradisi dan Penelitian dilakukan Baik >35  
Organisasi sikap yang dengan cara Kurang <35 likert
mempengaruhi cara membagikan
bertindak perawat di Kuesioner kepada  
(RSUD) Majene responden dengan 14
  pernyataan, antara
 
lain
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
KurangSetuju (KS) = 3
Tidak Setuju (TS ) = 2
Sangat Tidak Setuju
(STS) = 1

2 Dependen : Kinerja Suatu kegiatan perawat Penelitian ini Baik >35


Perawat dilakukan dengan Kurang <35 likert
yang memiliki
cara membagikan
kompetensi yang dapat  
kusioner kepada
di tunjukkan dari
responden dengan 20
pengetahuan dan pernyataan, antara
keterampilan yang lain
* Teknik Analisis Data
 Editing
 Scoring
 Coding
 Tabulasi

* Analisi Data

* Analisis Univariat : Pendeskripsian tersebut dapat dilihat pada gambaran


distribusi frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen, masing-
masing variabel ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.

* Analisis Bivariat : Analisa data menggunakan bantuan SPSS untuk


mengetahui Hubungan antara variabel independen dan dependent, dan skala
data ordinal dengan menggunakan analisis Chi-square dengan tingkat
kemaknaan α = 0,05.
* Etika Penelitian

 Informed consent (persetujuan menjadi respondent)


 Anonimity (Tanpa nama)
 Confidentiality (Kerahasiaan Respondent)
Sekian Dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai