Anda di halaman 1dari 13

Pancasila Sebagai Sistem

Filsafat
NAMA KELOMPOK

DEA PUTRI ANJANI (22031010049)

MUHAMMAD RAFIF DZIKRULLAH (22031010055)

RAFI RAJENDRA (22031010075)

INTAN KUSUMANINGSIH (22012020235)


Pengertian Filsafat

1. Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Kata filsafat berasal dari kata falsafah (bahasa Arab) dan


piloshsophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani
philoshophia terdiri dari dari dua kata “Philos” yang berarti cinta
dan “Shopia” berarti kebijaksanaan. Berarti jika kedua kata
tersebut disambungkan maka akan bermakna mencintai
kebijaksanaan.
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai segala
sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam, tercapai
dengan budi murni.
2. Pengertian Filsafat Secara Terminologi

• Plato (427-348 SM) Mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mencapai
kebenaran yang asli., karena kebenaran mutlak ditangan tuhan atau disingkat dengan pengetahuan
tentang segala yang ada.
• Aristoteles (384-322 SM) Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, sosial budaya
dan estetika atau menyelidiki sebab dan asas segala benda.
• Rene Descrates (1590-1650) Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana, Tuhan, alam,
dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
Rumusan Kesatuan Sila – Sila
Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan, saling
bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Sistem memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

1. Suatu kesatuan bagian – bagian

2. Bagian – bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri – sendiri

3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan

4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem)

5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voicb., 1974)
Kesatuan Sila – Sila Pancasila

1. Susunan Kesatuan Sila – Sila Pancasila yang Bersifat Organis

2. Susunan Kesatuan Pancasila Yang Bersifat Hierarkhis Dan


Berbentuk Piramidal

3. Hubungan Sila – sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling


Mengkualifikasi
Inti Sila-Sila Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai bahwa Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Sila kemanusia sebagai dasasr fundamental dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.

3. Persatuan Indonesia

Didasari dan dijiwai oleh sila ketuhan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab serra mendasari dan di jiwai
sila kerak Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan Negara. Sehingga dalam sila kerakyatan tekandung nilai demokrasi yang
secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup Negara.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Di dasari dan di jiwai oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagal
Suntu Sistem Filsafat
 

Secara Filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem


filsafat memiliki, dasar ontologis, dasar epistemoiogis dan
dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem
filsafat yang lainnya misalnya materialism, liberalism,
pragmatism, komunisme, idealisme dan lain paham filsafat di
dunia.
1. Dasar Antropologis (hakikat manusia) Sila-sila Pancasila.
2. Dasar Epistemologis (pengetahuan) Sila-sila Pancasila.
3. Dasar Aksiologis (nilai) Sila-sila Pancasila
Nilai Dasar Fundamental bagi Bangșa dan
Negara Republik Indonesia
1. Dasar Filosofis

Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai


filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan
suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan
menyeluruh.
2. Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Fundamental Negara
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu sumber dari
segala sumber hukum dalam negara Indonesia.
Kesimpulan
Dalam pembahasan di atas kita dapat
memahami bahwa pancasila sebagai sistem
filsafat yang merupakan satu kesatuan dan
keterkaitan dari satu sila ke sila lainnya. Bagian –
bagian yang saling berhubungan, saling bekerja
sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
utuh.
Pancasila menjadi patokan berbangsa dan
bernegara Indonesia, setiap intisari sila pada
Pancasila dapat dijadikan pedoman hidup
bermasyarakat dan bernegara.
 
Saran
Penerapan ilmu Pancasila sebagai sistem
filsafat ini sangat berpengaruh dalam
kehidupan.
Harapannya seluruh masyarakat Indonesia
dapat mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari – hari.
Agar menjadikan negara yang demokratis
bersih dari kecurangan – kecurangan pihak
lain, dan menjadikan negara yang aman,
tentram, serta sejahtera.
 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai