Anda di halaman 1dari 33

Flux Core Arc Welding

(FCAW)

Kelompok 6
Kelompok 6

Haidar Ramzi 21090121140105


Nugroho Catur Mulyawanto 21090121140115
Akira Bajra Yudha 21090121140110
Muhammad Naufal Athallah 21090121140108
01

Pengertian FCAW
You can enter a subtitle here if you need it
FCAW
FCAW merupakan singkatan dari Flux Core Arc
Welding, prinsip kerja proses ini dengan
memakai pelindung flux yang berada di inti
kawat las. Las FCAW merupakan kombinasi
antara proses las SMAW, GMAW dan SAW.
Elektroda (kawat las) pada las FCAW terbuat
dari metal tipis yang digulung cylindrical, diisi
dengan flux sesuai kegunaannya
FCAW

• FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok


filler elektroda secara mekanis terus ke dalam busur
listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda dan
metal induk dan inilah yang membedakan FCAW dengan
proses las yang lainnya. Pelindung proses pengelasan ini
yaitu dari gas yang dihasilkan pada proses pengelasan,
terak / slag yang dihasilkan cukup banyak karena
berada pada inti elektroda, tambahan gas pelindung
dari luar jika diinginkan.
FCAW

• Sumber energi pengelasan ini menggunakan arus listrik


AC atau DC dari pembangkit listrik atau melalui trafo
dan atau rectifier. Gas pelindungnya juga sama-sama
menggunakan gas CO2.
• Selain manual, las fcaw bisa ditambah dengan mesin las
robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan,
yang biasanya disebut dengan 'super anemo'.
Sifat FCAW

1. Self shielding FCAW


(Pelindungan sendiri)

Yaitu melindungi las yang mencair dengan


2. Gas shielding FCAW
gas dari hasil penguapan dan reaksi inti
fluks. (perlindungan gas)
Yaitu melindungi las yang mencair selain
dengan gas sendiri juga ditambah gas
pelindung dari luar sistem.
Manfaat
FCAW
Before you start the project

1
Produktifitas kawat las 2
(elektroda) yang terus
menerus. Sifat metalurgi las yang 3
dapat dikontrol dari
pemilihan fluks. Pembentukan manik las
yang cair dapat ditopang
oleh slag yang tebal dan
kuat.
Cara Pengoperasian
Semi Otomatis

Yang direkomendasikan sumber daya jenis DC, mirip


dengan sumber yang digunakan untuk gas metal arc
welding. Kekuatan tegangan harus mampu beroperasi
pada arus maksimum yang dibutuhkan untuk aplikasi
tertentu. Kebanyakan semi-otomatis menggunakan
arus kurang dari 500 A.
Semi Otomatis
Kontrol tegangan harus mampu disesuaikan dengan penambahan dan pengurangan tegangan. Tujuan
dari kontrol kawat pakan adalah untuk memasok elektroda terus menerus. Tingkat di mana elektroda
dimasukkan ke busur menentukan arus pengalasan dan tegangan yang masuk. Jika laju pengumpanan
elektroda berubah, mesin las otomatis menyesuaikan tegangan busur.

Laju umpan Elektroda mungkin dikendalikan dengan cara mekanik atau elektronik. Proses ini
membutuhkan penggunaan gulungan drive. Berbagai permukaan gulungan pakan beralur digunakan
untuk memajukan elektroda. Beberapa pengumpan kawat memiliki satu pasang drive gulungan,
sementara yang lain memiliki dua pasang dengan setidaknya satu gulungan masing-masing pasangan
didorong. Ketika semua gulungan didorong, kawat dapat maju dengan lebih sedikit tekanan pada
gulungan. Itu dirancang untuk penanganan kenyamanan, kemudahan manipulasi, dan daya tahan.
Semi Otomatis
Otomatis

Pada sistem otomatis, arus yang digunakan adalah


DC tetepi yang dirancang untuk disesuaikan pada
pekerjaan yang akan dikerjakan.

Karena elektroda yang besar, memerlukan elektroda


yang tinggi dan waktu pengelasan cukup lama, maka
diperlukan motor drive yang tidak didapati pada
sistem semi-otomatis.
Otomatis
a. Umumnya penggunaan side shielding ialah untuk
pengelasan yang sempit, penetrasi kampuh yang dalam dan
mengurangi spatter dan nozzle dapat dengan pendinginan gas
atau air.

b. Pendinginan air apabila menggunakan arus di atas 600 A.

c. Penggunaan nozle secara tandem, untuk deposition rate


yang tinggi dengan pelindung gas dapat dilakukan.
Otomatis
Fume Extractor (pengurai asap)

Sebagai persyaratan keselamatan dan kesehatan untuk mengendalikan polusi udara,


beberapa produsen telah memperkenalkan senjata las dilengkapi dengan extractors
asap terpisahkan. Ekstraktor uap biasanya terdiri dari exhaust nozzle yang mengelilingi
nozzle gun. Hal ini dapat disesuaikan dengan gas-shielding dan self-shielding. Nozzle ini
menyalurkan ke tabung penyaring dan pompa knalpot. Keuntungan utama dari sistem
ini adalah ekstraksi uap dekat sumber uap dimana welding gun digunakan. Salah satu
kelemahan dari sistem ekstraktor asap adalah membuat pengelasan dengan operasi
semi-otomatis lebih rumit untuk tukang las. Jika tidak terpasang dengan benar dan
dipelihara, pengekstrak asap dapat menyebabkan masalah dan mengganggu pada
pengelasan gas shielding. Dalam daerah bebas, penggunaan fume extractors mungkin
tidak diperlukan.
Gas Shielding Apparatus

Seperti elektroda GMAW, elektroda gas terlindung FCAW membutuhkan perlindungan


gas di samping fluks internal. Ini melibatkan sumber gas, regulator tekanan, metering
aliran perangkat, dan perlu selang dan konektor. Pelindung gas-gas yang dikeluarkan
dari silinder, silinder kelompok, atau dari tangki yang disalurkan ke pusat pengelasan,
regulator dan flowmeters yang digunakan untuk mengontrol tekanan dan laju aliran.
Regulator dapat membekukan selama penarikan cepat C02. Kelas kemurnian gas
pengelasan diperlukan karena jumlah uap air kecil dapat mengakibatkan porositas atau
hydrogen penyerapan dalam logam las. Embun titik perisai gas harus di bawah -40 ° F (-
40 ° C).
Practical exercise

FCAW adalah gabungan dari proses pengelasan


SMAW, GMAW dan SAW.
Fitur utama FCAW adalah pada sifat perlindungannya
yaitu dengan gas shielding dan self-shielding. Kedua
sifat tersebut menekankan pada pencairan elektroda
dan fluks dengan pembentukan terak yang melapisi
logam.
Gas Shielding FCAW

Dalam metode perlindungan gas


(Gas Shielding) pada Gambar
disamping, biasanya
perlindungan logam cair dari
Oksigen dan Nitrogen pada
logam las didapat dari gas
(campuran Argon dan CO2)
dengan membentuk lapisan
disekitar busur dan atas daerah
las.
Self Shielding FCAW

Dalam metode perlindungan sendiri (Self Shielding) pada


Gambar diatas perlindungan diperoleh dari fluks yang
menguap menggantikan udara dengan adanya terak yang
menutupi bidang las yang masih cair (panas). Metode ini
sering digunakan didalam pekerjaan lapangan. Salah satu ciri
dari metode ini adalah elektrodanya yang panjang yaitu
sekitar 19-95 mm.
Panjang elektroda dapat meningkatkan resistensi pemanasan dari elektroda, yang
mana dapat menurunkan tegangan dan arus pada busur. Hasil dari pengelasan ini
adalah sempit dan dangkal. Sehingga proses ini sesuai untuk material ukuran kecil.
Jika tegangan dan arus dapat diatur baik itu dapat menurunkan laju deposisi.
Elektroda yang cocok dengan metode ini adalah dengan diameter kecil (0,8 – 1,2
mm) yaitu untuk pengelasan dengan penetrasi yang tidak dalam. Sementara itu
metode gas-shielding cenderung untuk pengelasan dengan penetrasi yang dalam.
Penggunaan FCAW
Bagaimanapun juga spesifikasi setiap karakter memiliki suatu
kegunaan dalam kondisi yang berbeda-beda. Proses FCAW
digunakan untuk pengelasan:
1. Baja karbon / carbon steel.
2. Baja karbon Alloy rendah / Low alloy carbon steel.
3. Baja tahan karat / Stainless steel.
4. Besi tuang / Cast Iron.
5. Las titik baja tipis / Sheet steel spot welding.
6. Pengerasan & pelapisan permukaan / Steel hard facing and
cladding.
Material
PERLINDUNGAN GAS
Karbondioksida

CO2 adalah gas yang paling banyak digunakan dalam


perlindungan FCAW.

Kentungannya adalah :
1.Harga murah.
2.Meningkatkan daya penetrasi, walaupun dapat meningkatkan
transfer globular mode mechanism.
Campuran Gas

Campuran yang umum digunakan dalam gas FCAW terlindung


adalah 75 persen Argon dan 25 persen Karbondioksida logam las
dengan campuran ini umumnya memiliki kekuatan tarik dan
kekuatan yield lebih tinggi di banding yang lain. Penggunaan
shielding gas campuran dengan persentase tinggi untuk
elektroda yang dirancang melindungi C02 menyebabkan
penumpukan berlebihan mangan, silikon, dan elemen deoxidizing
lain dalam logam las.
Logam Dasar Las
Baja yang paling cocok dengan SMAW,GMAW dan SAW juga
cocok dilas dengan proses FCAW.
Contoh dari baja yang cocok:

•Baja ringan, structural, dan kualitas bejana tekan. (ASTM A36,


AS15, dan A516).
•Kekuatan tinggi, nilai paduan structural yang rendah. (ASTM
A440, A441, AS72, dan A588).
•Hight strength baja paduan (ASTM A514, A517, and AS33)
•Dll.
Elektroda
Elektroda pada FCAW adalah yang didalamnya ada lubangnya.
Biasanya elektroda ini terdiri dari paduan baja kabon rendah yang
mengelilingi inti bahan
Pemilihan bahan yang tepat bertujuan untuk:

Menghasilkan karakteristik hasil lasan mulai dari yang


berdeposisi tinggi dalam posisi datar sampai overhead.
Menghasilkan elektroda yang dapat membangun perlingungan
sendiri (self shielding) atau dari gas (gas shielding)
Banyak macam paduan dari logam las yang terbuat dari baja
ringan untuk elektroda tertentu.
Proses kontrol FCAW mencakup

A Welding current

B Arc voltage

C Electrode extention

D Travel speed

E Shielding gas flow

F Deposition rate

G Electrode angle
Mutu lasan FCAW bergantung

A Jenis elektrode yang digunakan

B Metode yang digunakan

C Kondisi bahan bakar

D Desain sambungan las

E Kondisi pengelsan
Keuntungan FCAW

1. Laju deposisi pengelasan tinggi.


2. Level kontaminasi lebih tinggi dibanding GMAW
3. Biaya FCAW secara keseluruhan lebih murah
4. Produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
proses SMAW
Kerugian FCAW

1. Slag harus bersihkan setelah pengelasan


2. Proses menghasilkan asap yang sangat banyak
3. Terbatasnya jarak pengoprasian dari tempat elektroda
4. Alat FCAW yang mahal
Referensi Video
Referensi Video

Anda mungkin juga menyukai