Anda di halaman 1dari 14

Desain Pembelajaran

dengan Metode ASSURE


Fitri Pratiwi
Eko Andriono
Nuri Simarona
Agus Elpin
Joko Susanto
Sejarah

Model ASSURE merupakan suatu pendekatan desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Heinich,
Molenda, Russell, dan Smaldino pada tahun 1982.

Model ASSURE dirancang untuk memastikan bahwa pembelajaran mencakup analisis yang mendalam
terhadap siswa, tujuan yang jelas, serta penggunaan metode dan media yang tepat. Dengan demikian, model
ini membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan
siswa.
Latar belakang munculnya model ASSURE

Model ASSURE dikembangkan sebagai respons terhadap kebutuhan untuk merancang pembelajaran yang
lebih efektif dan berpusat pada siswa. Pada tahun 1980-an, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
guru masih mendominasi, dimana instruktur seringkali menjadi fokus utama dalam pengajaran. Namun,
dengan perkembangan teori pembelajaran dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar,
muncul kebutuhan untuk mengubah pendekatan ini.
Pengertian Model ASSUE

Model pembelajaran ASSUE merupakan pembelajaran direncakan dan disusun dengan sistemastis dengan
teknologi dan media dalam pembelajaran sehingga dapat efektif untuk peserta didik Suryani, dkk 2014.

Menurut Pribadi (2009), model pembelajaran ASSUE merupakan desain pembelajaran yang sederhana,
mudah dipahami dengan memanfaatkan teknologi dan media untuk menciptakan aktivitas pembelajaran
yang efektif dan efisien
Pemanfaatan Model Assue

Model pembelajaran ASSUE dapat memanfatkan media dan teknologi untuk menciptakan proses dan
aktivitas pembelajaran. Model Pembelajaran ASSUE dilakukan tahap (sistematik) dan menyeluruh (holistik)
sehingga memberikan hasil otimal dengan terciptanya pembelajaran yang sukses.
DIAGARAM ASSURE
Analyze Learners (Menganalisis Pembelajar):

Analyze Learners (Menganalisis Pembelajar): Langkah pertama adalah menganalisis karakteristik, kebutuhan, dan latar
belakang siswa. Tujuannya adalah untuk memahami siapa siswa yang akan diajar, sehingga materi dan strategi pembelajaran
dapat disesuaikan dengan mereka.

● Identifikasi karakteristik siswa (usia, latar belakang, kemampuan).


● Pertimbangkan gaya belajar dan preferensi pembelajaran siswa.
● motivasi
State Performance Objectives (Menyatakan Tujuan):

State Objectives (Menyatakan Tujuan): Pada langkah ini, tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur
dinyatakan dengan jelas. Tujuan pembelajaran diperoleh dari silabus, kurikulum, informasi dalam buku atau
dirumuskan sendiri oleh perancang. tujuan pembelajaran diuraikan dari penguasaan siswa degreeI terhadap
pengetahuan, keterampilan dan sikap

Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dan terkait dengan hasil yang diharapkan.
Select Methods, Media, and Materials (Memilih Metode, Media, dan Materi):

Select Methods, Media, and Materials (Memilih Metode, Media, dan Materi): Instruktur memilih metode pembelajaran,
media, dan materi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan ini harus berdasarkan pada
karakteristik siswa dan tujuan yang telah ditetapkan.

● Pilih metode pembelajaran yang sesuai (diskusi, simulasi, proyek).


● Identifikasi media yang mendukung (presentasi, video, gambar).
● Pilih materi pembelajaran yang relevan dan menarik.
Utilize Media and Materials (Menggunakan Media dan Materi)

Utilize Media and Materials (Menggunakan Media dan Materi): Instruktur mengimplementasikan rencana
pembelajaran dengan memanfaatkan media dan materi yang telah dipilih. Langkah ini melibatkan
pelaksanaan pengajaran di kelas.

● Gunakan media dan materi yang telah dipilih dalam pengajaran.


● Pastikan media dapat diakses dan berfungsi dengan baik.
Require Learner Participation (Mengharuskan Partisipasi Pembelajar)

Require Learner Participation (Mengharuskan Partisipasi Pembelajar): Siswa diharuskan aktif terlibat dalam
proses pembelajaran. Ini dapat dilakukan melalui interaksi dengan instruktur, rekan sekelas, dan materi
pembelajaran.

● Libatkan siswa dalam interaksi, diskusi, atau aktivitas terkait pembelajaran.


● Mendorong partisipasi aktif dan pemecahan masalah siswa.
Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)

Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi): Setelah pelaksanaan, pembelajaran dievaluasi untuk mengevaluasi
sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Instruktur kemudian merevisi pendekatan, metode, atau
materi jika perlu.

● Evaluasi pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran.


● Tinjau kembali efektivitas metode, media, dan materi.
● Revisi pendekatan pembelajaran berdasarkan umpan balik dan hasil evaluasi.
Keunggulan dan kelemahan Model ASSURE

Keunggulan: Kelemahan

1. Berpusat pada Siswa 1. Kebutuhan Waktu


2. Tujuan Pembelajaran yang Jelas 2. Kompleksitas
3. Penggunaan Media dan Materi: 3. Tidak Selalu Relevan
4. Partisipasi Aktif Siswa 4. Tidak Menekankan Evaluasi Formatif
5. Fleksibilitas 5. Pembelajaran Aktif Tidak Selalu Efektif:

Anda mungkin juga menyukai