Anda di halaman 1dari 34

PSIKOLOGI KELUARGA

Pertemuan Kedua
TEORI-TEORI TENTANG KELUARGA

• Teori sistem

• Teori ekologis
TEORI SISTEM

• Sistem: sebuah kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian


yang saling berhubungan timbal balik, dapat
diidentifikasikan, dan berbeda dengan lingkungan
sekitarnya. Ada batasan yang jelas antara sebuah sistem
dengan lingkunganya
• Setiap bagian dari sistem dipengaruhi oleh bagian lainnya,
dan secara bersama-sama mereka membangun sebuah
keutuhan, yaitu sistem itu sendiri
TEORI SISTEM

Untuk memahami keluarga diperlukan teori sistem


CONTOH

Ibu X punya 2 anak, anak pertama kelas 3 SD, anak kedua umur 4 tahun. Setiap
pagi ibu X bangun jam 05:00, menyiapkan sarapan, bekal dan baju sekolah anak
pertama. Membangunkan anak pertama dan suaminya, sarapan bersama mereka,
kemudian melepas mereka, suami pergi ke kantor sambil mengantarkan anak
pertama ke sekolahnya. Anak kedua biasanya bangun setelah ayah dan anak
pertama meninggalkan rumah. Ibu X membuatkan susu untuk anak kedua,
kemudian mencuci piring bekas sarapan dan membereskan meja sarapan sambil
menunggu anak kedua selesai minum susu. Ibu X membuat bubur atau roti yang
diisi meises untuk sarapan anak kedua. Setelah anak kedua selesai sarapan, ibu X
akan membereskan meja makan, mencuci piring dan gelas sarapan, mengeringkan
bak cuci piring, kemudian memandikan anak kedua.
CONTOH

• Setelah ART warnen datang, ibu X biasanya membeli sayur dan bahan
makanan untuk hari itu di tukang sayur yang selalu lewat di depan
rumahnya. Ibu X kemudian akan memasak untuk makan siang dan
makan malam. Pada hari Senin, Rabu dan Jumat, ibu X akan
membawa anak kedua ke taman bermain di dekat rumah mereka. Ibu
X menunggu anak kedua belajar sambil mengobrol dengan ibu-ibu
lain, ibu X selalu membeli peyek dari seorang ibu yang berjualan di
depan taman bermain anaknya. Ibu X selalu membayar peyek itu 25rb,
padahal harganya 22rb. Ibu yang jualan peyek sangat berterima kasih
karena dengan tambahan 3rb itu dia bisa menyiapkan makanan yang
lebih bergizi untuk keluarganya.
CONTOH

• Suatu ketika ibu X jatuh di kamar mandi, ternyata ia mendapat serangan stroke.
Akibat serangan stroke itu, ibu X harus dirawat di rumah sakit selama beberapa
hari, selama masa pemulihan ibu X relatif tidak bisa melakukan apa-apa karena
ibu X tidak bisa berdiri terlalu lama, praktis selama satu bulan ibu X hanya bisa
berbaring di tempat tidur saja.
Pertanyaan:
Dampak apa yang muncul di keluarga ibu X pada saat ibu X tidak dapat
menjalankan peran dan fungsinya sebagai ibu rumah tangga?
MENGAPA TEORI SISTEM?

• Psikologi keluarga mengawali penjelasan tentang hakekat


keluarga dengan cara menjelaskan sistem multidimensi dari
kehidupan bersama, dari seorang individu menjadi orang
berpasangan, keluarga, keluarga besar, komunitas, dan budaya.
Masing-masing sistem dipandang memiliki struktur-struktur
yang memiliki batasan-batasan untuk menandai keberadaannya,
saling terhubung melalui hierarki subsistem-subsistem, masing-
masing memiliki peran-peran dan fungsi-fungsi yang berbeda.
MENGAPA TEORI SISTEM?

• Psikologi keluarga memandang keluarga sebagai sistem yang


mencakup hubungan timbal balik antara faktor-faktor biologi,
psikologi dan sosial.
• Faktor keturunan sebagai salah satu faktor biologi yang penting
tidak menentukan apa-apa jika tidak berkaitan dengan berbagai
faktor psikologis yang berkembang didalam diri individu dan di
dalam interaksinya dengan anggota keluarga lain serta nilai-nilai
sosial budaya tempat keluarga itu tumbuh dan berkembang.
SUMBER TEORI SISTEM
DALAM KELUARGA

• Teori sistem dalam keluarga relatif baru, sumber teorinya


banyak didapat dari penelitian dan praktik para psikolog
klinis yang menangani keluarga. Antara lain:
• Structural Family Therapy
• Strategic Family Therapy
• Experiential Family Therapy
• Interpersonal and Object Relations Family Therapy
STRUCTURAL FAMILY THERAPY

• Menurut pendekatan ini struktur didalam keluarga


menentukan interaksi didalam keluarga itu. Sementara
bentuk strukturnya ditentukan oleh batasan-batasan diantara
subsistem keluarga.
• Struktur didalam keluarga dibangun oleh konteks kultur
budaya dalam bentuk peran-peran yang dimainkan setiap
anggota keluarga, mengikuti pola-pola pengulangan tertentu
sepanjang waktu selama berabad-abad.
STRATEGIC FAMILY THERAPY

• Pendekatan ini berfokus pada pola-pola komunikasi diantara


pada anggota keluarga.
• Beberapa konsep dasarnya antara lain adalah the
impossibliity of noncommunication (tidak mungkin tidak
berkomunikasi, diam saja adalah bentuk komunikasi), meta
communication (komunikasi tentang komunikasi), isi dan
laporan komunikasi, komunikasi simetris, komunikasi
komplementer dan keseimbangan keluarga
EXPERIENTIAL FAMILY THERAPY

• Pendekatan ini memanfaatkan pendekatan eksitensialism dan


fenomenlogi dalam Humanistik, mereka memandang
keluarga sebagai sebuah sistem, bukan kumpulan individu
saja. Bagi para pakar disini, komunikasi memegang peranan
yang sangat penting untuk kesehatan anggota maupun
kesehatan keluarga secara umum.
• Pengalaman berkomunikasi sehari-hari didalam keluarga
adalah kunci penting untuk kesehatan keluarga.
INTERPERSONAL AND OBJECT
RELATIONS FAMILY THERAPY

• Dalam pendekatan ini hubungan ibu dan anak menjadi


faktor yang penting dalam keharmonisan keluarga. Faktor-
faktor kognitif, afektif dan proses-proses emosional adalah
faktor-faktor antara yang berperan penting dalam hubungan
kekerabatan yang erat
• Object relations pada dasarnya adalah hubungan seseorang
dengan dunia luar yang kemudian menjadi hubungan-
hubungan didalam dirinya sendiri
SISTEM-SISTEM DALAM
HUBUNGAN-HUBUNGAN KELUARGA

• Keluarga/pasangan didefiniskan sebagai sebuah kelompok


dari individu-individu yang berbagi keyakinan-keyakinan
dan tujuan-tujuan serta terikat secara emosional.
• Keluarga bukan hanya sekelompok orang yang hidup
dalam ruang dan waktu yang sama saja, tetapi juga adalah
sebuah sistem sosial yang mendukung kemampuan
bertahan hidup dan kesejahteraan para anggotanya.
SISTEM-SISTEM DALAM
HUBUNGAN-HUBUNGAN KELUARGA

• Keluarga adalah sebuah sistem sosial yang unik, yang


terbentuk melalui kelahiran, adopsi maupun kematian.
Tidak ada keluarga yang dibentuk atas kesukarelaan,
putusnya hubungan didalam keluarga juga hanya bisa terjadi
karena kematian atau perceraian.
• Hubungan-hubungan didalam keluarga/pasangan diciptakan
bersama melalui sejarah hidup bersama yang panjang
SISTEM-SISTEM DALAM
HUBUNGAN-HUBUNGAN KELUARGA

• Hubungan-hubungan didalam keluarga/pasangan dibangun melalui


internalisasi persepsi, asumsi-asumsi yang saling disepakati untuk
membangun dunia, identitas dan tujuan-tujuan bersama. Juga secara
emosional terikat secara kuat, dalam ikatan timbal balik yang nyaris tidak
dapat terputus bahkan setelah kematian salah satu anggota keluarga.
• Dalam perspektif Psikologi Keluarga, ikatan bukan hanya antar anggota
keluarga, tetapi meluas ke keluarga besar bahkan komunitas dan
kultur/budaya tempat keluarga bertumbuh dan berkembang sepanjang
hidup.
SISTEM-SISTEM DALAM
HUBUNGAN-HUBUNGAN KELUARGA

• Secara umum dapat dikatakan bahwa seorang individu


berada didalam keluarga, sementara keluarga adalah bagian
dari sistem sosial dan budaya yang lebih besar, mencakup
keluarga besar, organisasi kerja orangtua, sekolah anak,
teman-teman bermain anak, penolong-penolong profesional
(dokter, guru les, dll), komunitas yang lebih besar,
kelompok etnis keluarga, budaya yang melingkupi,
kelompok agama atau komunitas spiritual keluarga.
FAMILY SUBSYSTEMS

• The marital subsystem: interaksi antara suami istri atau pasangan. Sering
terganggu karena kehadiran anak
• The parental subsystem: interaksi antara orangtua dengan
anak/anak2nya. Hubungan berkembang karena anak semakin besar dan
ketrampilan ortu juga semakin baik
• Sibling subsystem: interaksi antar saudara kandung, penting untuk masa
tua
• Extended family subsystems: interaksi antara keluarga besar, bisa
menjadi faktor pendukung maupun faktor pemecah bagi keluarga inti
SISTEM DIDALAM KELUARGA

• Mencakup:
• Peran-peran, hal-hal rutin dan ritual didalam keluarga
• Proses-proses yang mencakup komunikasi, kekompakan dan
fleksibilitas keluarga didalam menyelesaikan masalah-masalah
• Tahapan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu
• Ras, etnisitas dan kultur/budaya adalah pusat dari seluruh
perilaku keluarga/pasangan
TEORI EKOLOGI

Keluarga juga dipengaruhi oleh sistem-sistem lain yang berinteraksi


dengan keluarga itu, menurut Urie Brofenbrenner ada 5 struktur yang
mempengaruhi keluarga:
• Microsystem
• Mesosystem
• Exosystem
• Macrosystem
• Chronosystem
MICROSYSTEM

Microsystem adalah lingkungan-lingkungan dimana individu


melakukan kontak yang langsung dan saling berhubungan
Keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya dan televisi adalah
microsystem anak-anak
Tempat kerja, tempat beribadah, klub olahraga atau tempat pertemuan
komunitas adalah microsystem bagi orangtua dan keluarga
Interaksi keluarga dan microsystem-nya mempengaruhi kualitas
kehidupan keluarga tersebut
MESOSYSTEM

Hubungan antara dua atau lebih microsystem yang berinteraksi


dengan individu, membentuk mesosystemnya. Misalnya
hubungan antara keluarga dengan tempat penitipan anak
Mesosystem juga mempengaruhi kualitas kehidupan anak,
misalnya: jika tempat penitipan anak ditutup karena satu dan lain
hal, maka prestasi kerja seorang ibu dan hubungannya dengan
anak-anaknya akan terganggu, anak akan merasakan stres
ibunya, hubungan dalam keluarga menurun kehangatannya
EXOSYSTEM

• Exosystem terdiri dari berbagai struktur dari masyarakat


yang mempengaruhi kehidupan kehidupan orang-orang
walaupun mereka tidak mempunyai kontak langsung.
Misalnya: peraturan pemerintah, keputusan presiden,
norma masyarakat dan hukum
• Jika peraturan pemerintah tentang sekolah berubah
(katakan jam masuk sekolah), maka keluarga dan
pertemanan anak terpengaruh
HUBUNGAN KE 3 SYSTEM

• Hubungan microsystem, mesosystem dan exosystem


bersifat dinamik, interaktif dan saling mempengaruhi
secara timbal balik
• Peraturan pemerintah (exosystem) dapat mempengaruhi
keluarga (microsystem) dan sebaliknya, bahkan keluarga
dapat membentuk kesatuan dengan sekolah (mesosystem)
untuk demo menuntut pemerintah mengganti peraturannya
MACROSYSTEM

Macrosystem mencakup kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai


(ideologi) dan gaya hidup kultur dan subkultur yang dominan dalam
sebuah masyarakat
Macrosystem dipandang sebagai pola atau kerangka kerja bagi
exosystem, mesosystem dan microsystem
Di Indonesia, Pancasila adalah nilai dasar bagi pembangunan karakter
anak bangsa, maka penghargaan pada sesama seharusnya menjadi nilai
dasar bagi pembentukan sekolah-sekolah di semua tingkat di negara
ini
CHRONOSYSTEM

• Mencakup jaman/waktu yang berkaitan dengan masa


penciptaan bumi dan atau masa peradaban manusia
• Manusia prasejarah memiliki kecenderungan-
kecenderungan khas yang berbeda dengan manusia modern
• Masa anak berbeda dengan masa dewasa sepanjang segala
abad
TEORI EKOLOGI DAN ANAK

Penerapan teori ekologi dalam keluarga:


1. Anak dipandang sebagai sebuah kesatuan yang holistik
dengan lingkungannya, apa yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh keberadaan anak tersebut
2. Membantu seorang anak tidak dapat dilepaskan dari
bagaimana sistem di sekitarnya mempengaruhi
kesejahteraan anak dan kehidupannya sehari-hari
KASUS RARA

• Rara, seorang gadis cantik berusia 20 tahun, mahasiswa Disain


Komunikasi Visual dari sebuah universitas negeri ternama di
Surabaya. IPK terakhir 3,3.
• Rara mempunyai seorang kakak laki-laki, seorang dokter di RSUD
Dr. Sutomo. Rara mengatakan kakaknya ini sangat berbeda dengan
dia, kakak adalah malaikat, sementara diriinya adalah setan.
• Rara merasa tidak suka dengan identitas setan itu, tetapi menurut
Rara dia harus menjadi setan.
KASUS RARA

• Rara menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang pemberontak, dia merokok,


memakai narkoba, melakukan free sex dan senang kehidupan malam. Dia
tidak pernah belajar, hanya senang memperhatikan kalau orang berbicara.
• Rara mengatakan bahwa ia menjadi setan sejak SMP, karena pada saat itu
kedua orangtuanya bercerai. Ayahnya kemudian pergi entah kemana, seperti
hilang ditelan bumi. Rara hidup dengan ibunya sebagai single parent.
• Rara merasa ibunya berubah setelah bercerai dengan ayahnya, ibunya jadi
tidak punya waktu untuk Rara dan kakaknya.
KASUS RARA

• Rara mengatakan bahwa sejak bercerai itu ibunya sangat sibuk


dengan pekerjaannya, ia berangkat pagi dan pulang malam hari.
Setiap hari Rara dan kakaknya hanya punya waktu sebentar untuk
bertemu dengan ibu mereka.
• Rara dan kakaknya selama ini selalu jadi juara kelas, tetapi sejak
ibunya bercerai itu, ibunya seperti tidak peduli. Waktu masih ada
ayah, ibu selalu memperhatikan nilai-nilai ulangan Rara dan
kakaknya. Ibu juga sering menemani mereka belajar., ibu menjadi
pendorong, penyemangat dan penghibur bagi mereka.
KASUS RARA

• Rara sempat mogok belajar waktu kelas 2 SMP, ibunya


mengatakan bahwa Rara tidak boleh jadi anak yang
menyusahkan, Rara harus jadi anak mandiri, karena ibu
harus mencari uang untuk hidup mereka bertiga.
• Rara kemudian mengambil kesimpulan bahwa bagi ibunya
prestasi di sekolah tidak penting lagi. Kakaknya masih tetap
jadi juara kelas, tetapi Rara lebih memilih untuk menikmati
kebebasan, yang penting tetap naik kelas.
PERTANYAAN

• Mengapa Rara dan kakaknya memilih jalan yang berbeda?


Padahal keduanya dibesarkan didalam keluarga yang sama
dan mengalami hal yang sama, yaitu perceraian kedua
orangtua pada saat mereka masih remaja?
TUGAS MINGGU DEPAN

• Mencari jurnal untuk topik Peran-peran yang dijalankan


anggota di dalam keluarga (ayah, ibu dan anak)

Anda mungkin juga menyukai