Anda di halaman 1dari 62

STANDAR

AKREDITASI PUSKESMAS

Disampaikan ulang pada :


Bimbingan Standar Akreditasi Puskesmas ,
29 Juli 2023
BAB IV
ARAH
ARAHKEBIJAKAN
KEBIJAKANRPJMN
RPJMN2020-2024
2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit perilaku hidup sehat kesehatan dan
berencana (KB) dan melalui Gerakan pengawasan obat dan
kesehatan Masyarakat Hidup makanan
reproduksi, Sehat
• Fasilitas kesehatan tingkat
• Insidensi TB (per 100.000 • Merokok usia 10-18 pertama terakreditasi (%)
• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita (%)
tahun (%) • RS terakreditasi (%)
KH) • Prevalensi wasting balita (%) penduduk)
• Obesitas usia >18 • Puskesmas dengan jenis
• Angka kematian bayi (per 1.000 KH) • Insidensi HIV (per 1000
tahun (%) tenaga kesehatan sesuai
• Angka kematian neonatal (per 1.000 penduduk yang tidak
• Jumlah kab/kota sehat standar (%)
KH) terinfeksi HIV)
• Puskesmas tanpa dokter (%)
• Imunisasi dasar lengkap pada anak • Eliminasi malaria (Kab/Kota)
• Puskesmas dengan
usia12-23 bulan (%)
ketersediaan obat esensial (%)

3
JUMLAH STANDAR, KRITERIA & EP
BAB IV PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

STANDAR KRITERIA ELEMEN


PENILAIAN

4.1 4.1.1 5

4.2 4.2.1 7

4.3 4.3.1 7

4.4 4.4.1 8

4.5 4.5.1 7

5 5 34

3
SISTEMATIKA STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

PENINGKATAN CAKUPAN & PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


MUTU IMUNISASI 4.3 4.1

PROGRAM PENANGGULANGAN 4.4 4.2 PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU &


JUMLAH KEMATIAN BAYI
TUBERKULOSIS

4.5

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK


MENULAR & FAKTOR RISIKONYA
STANDAR 4.1

PENCEGAHAN & PENURUNAN STUNTING

Kriteria 4.1.1
Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau,
dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, dan
pemberdayaan masyarakat.
ALUR
PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
PROGRAM
P P1
PROGRAM
D
PENYEDIAAN SD
S

A
PENGGERAKAN & PELAKSANAAN P2

C
PENGAWASAN, PENGENDALIAN
Q & PENILIAN
I P3

PENCATATAN & PELAPORAN


Pokok Pikiran
a). Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan,
m). Rencana program pencegahan dan penurunan dipantau, dan dievaluasi dengan melibatkan LP, LS, & pemberdayaan
stunting disusun dengan mengutamakan upaya masy.
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis
masalah gizi . b). Upaya pencegahan & penurunan stunting
l). Puskesmas melakukan pengukuran thd indikator memerlukan peran serta LS & masyarakat mll
kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan perbaikan pola makan, pola asuh & sanitasi
analisis capaian . serta akses thd air bersih

k). Pencatatan dan pelaporan dilakukan baik c). Upaya pencegahan dan penurunan
secara manual maupun elektronik dilakukan stunting dilakukan terintegrasi lintas
secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan program, seperti pemeriksaan kehamilan,
sesuai imunisasi, & kegiatan intervensi lainnya
dengan prosedur . KRITERIA
4.1.1 d). Integrasi LS dilakukan melalui advokasi
j). Pencegahan dan penurunan stunting harus dapat & sosialisasi, dan intervensi lainnya
menjamin terlaksananya pencatatan dan
pelaporan (PB/U-TB/U) & perkembangan balita . e). Upaya provent dilakukan untuk meningkatkan
l.ayanan & cakupan intervensi gizi sensitif (LS)
i). Penetapan indikator kinerja stunting dan spesifik (LP) sesuai pedoman.
terintegrasi dengan penetapan indikator
kinerja Puskesmas f). Intervensi gizi sensitif antara lain perlindungan
h). Bentuk intervensi sensitif & spesifik akan mengikuti sosial, penguatan pertanian, perbaikkan air &
perkembangan sesuai dengan regulasi yang berlaku. sanitasi lingkungan, KB sampai dengan [endidikan
dalam kelas

g). Intervensi gizi spesifik meliputi pemberian TTD bagi remaja putri, ibu hamil, PMT pada
bumil KEK, s.d. kampanye asupan protein hewani kepada bumil, ASI Ekslusif, & MP ASI
Elemen Penilaian
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja stunting dalam rangka mendukung program pencegahan
dan penurunan, yang disertai analisis capaiannya (R, D , W).

b) Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting (R, W).

c) Dikoordinasikan dan dilaksanakan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk
intervensi gizi spesifik dan sensitif sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan kerangka acu an yang telah ditetapkan
(R, D, W).

d) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pencegahan
dan penurunan stunting (D, W).

e) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkan indikator dan SK Indikator kinerja dan target terkait Bukti pencapaian indikator Kepala Puskesmas, Pj UKM,
target kinerja stunting dalam pencegahan dan penurunan stunting stunting yang disertai dengan Koordinator Gizi dan pelaksana
rangka yang merupakan bagian dari indikator analisisnya Penggalian informasi terkait
mendukung program kinerja pelayanan UKM di bab II penetapan indikator, pencapaian
pencegahan dan penurunan, dan
yang disertai capaian dan analisanya
analisisnya (R, D,W).
b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
pencegahan dan penurunan kegiatan pencegahan dan Koordinator Gizi dan pelaksana
stunting (R, W). penanggulangan stunting yang Penggalian informasi terkait proses
terintegrasi dengan RUK dan RPK penetapan program pencegahan dan
pelayanan UKM Gizi penurunan stunting
2. RPK Bulanan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan stunting
3. KAK terkait dengan Kegiatan
pencegahan danpenanggulangan
stunting
c) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media komunikasi dan 1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
dilaksanakan kegiatan koordinasi di Puskesmas (lihat bab I) pencegahan dan penurunan Koordinator Gizi dan lintas sektor:
pencegahan dan penurunan 2. SOP komunikasi dan koordinasi di stunting sesuai dengan regulasi Penggalian informasi terkait
stunting dalam bentuk Puskesmas (lihat bab II) yang ditetapkan di Puskesmas. koordinasi dan pelaksanaan
intervensi gizi spesifik dan 2. Bukti hasil pelaksanaan kegiatan pencegahan & penurunan
sensitif sesuai dengan kegiatan sesuai dengan RPK dan stunting sesuai dengan yang
rencana yang disusun RPKB, dan mengacu pada SK, SOP direncanakan
bersama lintas program dan dan KAK yang ditetapkan. (lihat
lintas sektor sesuai dengan dokumen regulasi pada EP b)
kebijakan, prosedur, dan
kerangka acuan yang telah
ditetapkan (R, D, W)
REGULASI DAN DOKUMEN
YANG PERLU DIPERSIAPKAN
• SK penetapan indikator kinerja didalamnya memuat
indikator kinerja stunting.
• Bukti pertemuan lintas sector untuk intervensi
dalam kegiatan pencegahan dan penurunan
stunting
• Kerangka Acuan Program Stunting. RUK dan RPK
memuat kegiatan- kegiatan yang direncanakan untuk
program stunting
• Bukti pelaksanaan kegiatan baik pelayanan UKP
maupun UKM untuk pencegahan dan penurunan
stunting
• Bukti pembahasan (monev) pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting baik dalam
pertemuan khusus untuk stunting, lokmin bulanan,
dan lokmin lintas sektoral
DOKUMEN: Bukti pencapaian indikator stunting yang disertai
dengan analisisnya
CAKUPAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MENDIK
TAHUN 2022

CAPAIAN KINERJA
NO. JENIS KEGIATAN TARGET SASARAN SATUAN
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JUMLAH %

UPAYA KESEHATAN WAJIB


IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

1 Distribusi PMT Balita 23 balita 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 100%

2 Pemantauan Kesehatan di Posyandu 569 bayi dan balita 433 413 425 414 341 474 484 543 521 496 486 501 461 81%

3 Persentase Balita ditimbang BB 569 bayi dan balita 433 413 425 414 341 474 484 514 521 496 496 501 459 81%

4 Presentse Balita Mempunyai KIA/KMS (K/S) 569 bayi dan balita 569 569 569 567 567 555 568 568 568 567 567 567 567 100%

5 Presentase Balita ditimbang yang Naik (N/D) 569 bayi dan balita 345 367 321 281 346 321 256 374 280 298 354 367 326 57%

6 Presentase balita 6-59 bulan yang mendapatkan kapsul vit. A 478 balita 0 473 0 0 0 0 0 478 0 0 0 0 476 99%

7 Presentase ibu nifas yang mendapatkan kapsul vit. A 200 balita 12 16 12 12 17 11 9 7 13 12 14 7 142 71%

8 Pemantauan pemberian PMT Ibu Hamil KEK 35 ibu 2 1 4 0 0 1 1 1 1 2 2 1 16 46%

9 Presentase balita kurus yang mendapatkan PMT (MPASI) 23 anak 7 13 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 23 100%

10 Presentase ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) yang mendapatkan PMT 35 ibu 2 1 4 0 0 1 1 1 1 2 2 1 16 46%

11 Presentase ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 tablet selama masa kehamilan 179 ibu 10 7 18 12 6 8 9 6 8 10 11 14 119 66%

12 Presentase bayi usia <6 mendapatkan ASI 165 anak 12 12 7 6 6 10 9 7 7 11 10 7 104 63%

13 Presentase bayi usia dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 165 anak 2 4 2 3 6 3 7 7 7 11 3 4 59 36%

14 Presentase ibu hamil mengalami KEK 35 ibu 2 1 4 0 1 1 1 1 1 2 2 1 17 49%

15 Presentase ibu hamil mengalami anemia 209 ibu 5 4 3 3 1 2 1 1 1 0 1 2 24 11%

16 Presentase bayi BBLR 22 anak 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 18%

17 Presentase RT mengkonsumsi garam beryodium 89 irt 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0%

18 Presentase bayi yang baru lahir mendapatkan IMD

19 Surveilans dan Pelacakan Gizi Buruk


200

3
anak

anak
12

0
12

0
11

0
11

0
17

1
10

0
9

0
7

2
13

0
9

0
14

0
7

0
132

3
66%

100%
analisis
20 Pemberian TTD Rematri 394 rematri 0 0 320 0 0 0 0 321 0 0 0 0 321 81%

21 Persentase Remaja Putri Mendapat TTD 394 rematri 0 320 0 0 0 0 321 0 0 0 0 321 81%

22 Persentase Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan 3 anak 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 3 100%

Mencari
penyebabnya

Interpretasi :
Elemen Penilaian R D O W S
d) Dilakukan 1. Jadwal Kepala Puskesmas, Pj UKM,
pemantauan, evaluasi, pemantauan dan evaluasi Koordinator Gizi:
dan tindak lanjut 2. Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai Penggalian informasi terkait
terhadap pelaksanaan dengan jadwal kegiatan pemantauan dan
program pencegahan dan 3. Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi beserta
penurunan stunting (D, pemantauan dan evaluasi tindaklanjutnya
W).
e) Dilaksanakan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan kasus stunting di Kepala Puskesmas, Pj UKM,
pencatatan dan Pencatatan dan Puskesmas Koordinator Gizi, Dinas
dilakukan pelaporan Pelaporan 2. Bukti pelaporan kasus stunting kepada Kesehatan: Penggalian
kepada kepala 2. SOP Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang informasi terkait dengan
puskesmas dan dinas pencatatan dan telah ditetapkan. pencatatan dan pelaporan
kesehatan daerah pelaporan 3. Bukti pelaporan kasus stunting di kepada Kepala Puskesmas,
kabupaten/kota sesuai Catatan: Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai Dinas Kesehatan Daerah
dengan prosedur yang SK dan SOP dengan regulasi yang ditetapkan. Kab/Kota
telah ditetapkan (R, D, pencatatan dan Catatan:
W) pelaporan lihat Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi
di bab I saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah melaksanakan
Pencatatan pelaporan stunting misal melalui
melalui aplikasi sigizi terpadu (e-PPBGM)
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saatdilaksanakan
survei
Dokumen : hasil pemantauan dan evaluasi serta
tindak lanjut
MONITORING KEGIATAN PROGRAM GIZI MASYARAKAT TAHUN 2022
BULAN : JANUARI
NO KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT MASALAH PENYEBAB RTL
S TS S TS S TS

masih ada balita yang ibu bekerja pada saat


1. Pemantauan pertumbuhan bayi dan balita diposyandu v v v tidak hadir keposyandu jadwal posyandu kegiatan tetap dilaksanakan sesuai jadwal

masih adanya ibu hamil


yg tidak minum tablet
tambah darah ibu hamil merasa mual
ketika minum obat memberikanb edukasi tentang manfaat tablet tambah
2. Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil v v v tambah darah darah bagi bumil

memberikan dukungan dan edukasi kepada ibu


kesehatan ibu bendungan asi,lecet tentang teknis menyusui yang benar dan pentingnya
3. Pemberian asi ekslusif v v v terganggu pada putting susu memberikan ASI

4. Pemberian tablet tambah darah remaja putri v v v Tidak ada kesenjangan lanjutkan kegiatan sesuai jadwal

EVALUASI KEGIATAN GIZI MASYARAKAT PUSKESMAS MENDIK TAHUN 2022

BULAN : JANUARI
NO KEGIATAN TARGET CAKUPAN KESENJANGAN MASALAH PENYEBAB RTL

Pemantauan pertumbuhan bayi dan masih ada balita yang tidak hadir kegiatan tetap dilaksanakan sesuai
1 balita diposyandu 100% 81% 19% keposyandu ibu bekerja pada saat jadwal posyandu jadwal

masih adanya ibu hamil yg tidak


minum tablet tambah darah memberikanb edukasi tentang
Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil merasa mual ketika minum manfaat tablet tambah darah bagi
2 ibu hamil 90 Tablet 100% 66% 34% obat tambah darah bumil

memberikan dukungan dan edukasi


kepada ibu tentang teknis menyusui
yang benar dan pentingnya
3 Pemberian asi ekslusif 100% 63% 37% kesehatan ibu terganggu bendungan asi,lecet pada putting susu memberikan ASI

Pemberian tablet tambah darah


4 remaja putri 100% 81% 19% Tidak ada kesenjangan lanjutkan kegiatan sesuai jadwal
STANDAR 4.2

PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU DAN


KEMATIAN BAYI

Kriteria 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan
kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, dan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir

TKPP
Pokok Pikiran (1)

a)Pelayanan kesehatan ibu hamil adalah setiap kegiatan f)persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya kegiatan yang ditujukan kepada ibu sejak dimulainya
masa konsepsi hingga melahirkan persalinan hingga 6 jam sesudah melahirkan

b)Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah


g)Pelayanan pada masa persalinan sesuai standar meliput
melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan standar
meliputi persalinan normal dan dengan komplikasi
dalam pedoman yang berlaku

c)Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan secara h). Standar persalinan normal adalah Asuhan
terintegrasi dengan lintas program dalam rangka penurunan Persalinan Normal (APN) sesuai standar
stunting

d) Pelayanan pada masa kehamilan meliputi pelayanan sesuai i). Standar persalinan dengan komplikasi mengacu pada Buku
dengan standar kuantitas dan standar kualitas Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di FKTP dan FKRTL

e) Penetapan indikator kinerja stunting terintegrasi dengan j). Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan adalah
penetapan indikator kinerja Puskesmas serangkaian yang dilakukan ditujukan kepada ibu selama nifas
(6 jam sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). .
Pokok Pikiran (1)

k) Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan dilakukan p). Puskesmas melakukan pengukuran terhadap
minimal empat kali indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis
capaian .

l) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan


melalui
q). Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara manual ataupun
pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai dengan standar .
elektronik dengan lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai
dengan prosedur

m)Pelayanan bayi baru lahir meliputi pelayanan


sesuai dengan standar kuantitas dan standar kualitas .

r). Rencana program penurunan jumlah kematian ibu dan bayi


n)Puskesmas dengan persalinan harus melakukan pelayanan disusun dengan mengutamakan upaya provent yang
& penyediaan alat, obat, & prasarana termasuk standar terintegrasi dengan RUK & RPK
kegawatdaruratan maternal sesuai kewenangan.

o). Untuk menjamin keberhasilan penurunan jumlah kematian


ibu dan bayi, upaya provent dilakukan bersama dengan LP,
LS.
Elemen Penilaian
a) Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang disertai capaian dan analisisnya (R, D,
W).

b) Ditetapkan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi (R, W).

c) Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
termasuk standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan prosedur
(R, D, O, W).

d) Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan, dan pada bayi baru
lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan; ditetapkan kewajiban penggunaan partograf pada saat pertolongan
persalinan dan upaya stabilisasi prarujukan pada kasus komplikasi, termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu
PONED, sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).
Elemen Penilaian (2)
e) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi
sesuai dengan regulasi dan rencana kegiatan yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor (R, D,
W).

f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi termasuk pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan pada
bayi baru lahir di Puskesmas (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, lalu dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkannya indikator dan SK indikator kinerja pelayanan ibu dan bayi Bukti pencapaian Pj UKM,
target kinerja dalam rangka yang merupakan bagian dari indikator & indikator kinerja Koordinator dan
penurunan jumlah kematian ibu target kinerja pelayanan UKM di bab II dalam rangka pelaksanan pelayanan
dan jumlah kematian bayi yang penurunan jumlah kesehatan ibu dan bayi:
disertai capaian dan analisisnya (R, kematian ibu dan Penggalian informasi terkait
D, W). jumlah kematian bayi penetapan indikator,
yang disertai pencapaian dan Analisanya
analisisnya.
b) Ditetapkan program penurunan 1. RUK dan RPK terkait dengan kegiatan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
jumlah kematian ibu dan jumlah program penurunan jumlah kematian ibu Koordinator dan
kematian bayi (R, W). dan jumlah kematian bayi yang terintegrasi pelaksanan pelayanan
dengan RUK dan RPK pelayanan UKM kesehatan ibu dan bayi:
Kesehatan Ibu dan Anak Penggalian informasi terkait
2. RPK Bulanan program penurunan jumlah proses penetapan program
kematian ibu dan jumlah kematian bayi penurunan jumlah kematian
3. KAK terkait program penurunan jumlah ibu dan jumlah kematian
kematian ibu dan jumlah kematian bayi bayi.
c) Tersedia alat, obat, bahan 1. SOP ketersediaan obat, bahan habis Bukti pengelolaan alat, Pengamatan surveior Pj UKP, Pj
habis pakai dan prasarana pakai dan prasarana pendukung pelayanan obat, bahan habis terhadap ketersediaan Pelayanan ibu dan bayi
pendukung pelayanan kesehatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir pakai dan prasarana alat, obat, bahan habis Penggalian informasi terkait
ibu dan bayi baru lahir termasuk 2. SOP pelayanan kegawatdaruratan pendukung pelayanan pakai dan prasarana ketersediaan alat, obat,
standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal kesehatan ibu dan bayi pendukung pelayanan bahan habis pakai dan
maternal dan neonatal sesuai baru lahir, termasuk kesehatan ibu dan prasarana pendukung
dengan standar dan dikelola alat kegawatdaruratan bayi baru lahir pelayanan kesehatan ibu
sesuai dengan prosedur (R, D, O, maternal dan neonatal termasuk standar dan bayi baru lahir
W). kegawatdaruratan termasuk standar
maternal dan neonatal, kegawatdaruratan maternal
sesuai dengan standar dan neonatal
minimal ketersediaan
alat yang harus ada di
Puskesmas.
Elemen Penilaian R D O W S
d) Dilakukan pelayanan kesehatan 1. SK Puskesmas PONED Bukti pelaksanaan: Dokter, Bidan, Perawat dan/atautim
pada masa hamil, masa persalinan, masa (jika Puskesmas ditetapkan 1. Pemberian pelayanan ANC, poned Penggalian informasi tentang
sesudah melahirkan, dan pada bayi sebagai Puskesmas PONED) 2. Persalinan, pelayanan kesehatan pada masa
baru lahir sesuai dengan prosedur yang 2. SOP pelayanan ANC 3. Pelayanan sesudah melahirkan, hamil, masa persalinan, masa sesudah
ditetapkan; ditetapkan kewajiban 3. SOP pelayanan persalinan 4. Pelayanan bayi baru lahir, melahirkan, dan pada bayi baru lahir
penggunaan partograf pada saat 4. SOP pelayanan sesudah 5. Pengisian partograf, dan sesuai dengan prosedur yang
pertolongan persalinan dan upaya melahirkan 6. Bukti stabilisasi prarujukan pada ditetapkan; ditetapkan kewajiban
stabilisasi prarujukan pada kasus 5. SOP pelayanan bayi baru kasus komplikasi penggunaan partograf pada saat
komplikasi, termasuk pelayanan pada lahir pertolongan persalinan dan upaya
Puskesmas mampu PONED, sesuai 6. SOP Pengisian Partograf stabilisasi prarujukan pada
dengan kebijakan, pedoman/pandu an, 7. SOP Stabilisasi prarujukan kasus komplikasi, termasuk
prosedur, dan kerangka acuan yang (lihat di bab III) pelaksanaan pelayanan PONED
telah ditetapkan (R, D, W).
e) Dikoordinasikan dan dilaksa nakan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi pelaksanaan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
program penurunan jumlah kematian komunikasi dan koordinasi di program penurunan jumlah Koordinator & Pelaksana Kesehatan
ibu dan jumlah kematian bayi sesuai Puskesmas. (lihat bab I) kematian ibu dan jumlah kematian Ibu/Anak: Penggalian informasi terkait
dengan regulasi dan rencana kegiatan 2. SOP komunikasi dan bayi. koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
yang disusun bersama lintas program koordinasi (lihat bab II) 2. Bukti hasil pelaksanaan kegiatan penurunan jumlah kematian ibu dan
dan lintas sektor (R, D, W). sesuai dengan RPK dan RPKB, serta jumlah kematian bayi sesuai dengan
mengacu pada SK, SOP dan KAK yang direncanakan
yang ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi pada EP b).
f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, 1. Jadwal pemantauan dan evaluasi Kepala Puskesmas, Pj UKM,
dan tindak lanjut terhadap 2. Hasil pemantauan dan evaluasi Koordinator & Pelaksana Kesehatan
pelaksanaan program penurunan sesuai dengan jadwal Ibu/Anak:
jumlah kematian ibu dan jumlah 3. Bukti hasil tindaklanjut dari Penggalian informasi terkait kegiatan
kematian bayi termasuk pelayanan pelaksanaan pemantauan dan pemantauan dan evaluasi beserta
kesehatan pada masa hamil, persalinan evaluasi tindaklanjutnya
dan pada bayi baru lahir di Puskesmas
(D, W).
Elemen Penilaian R D O W S
g) Dilaksanakan pencatatan, lalu 1. SK tentang Pencatatan dan 1. Bukti pencatatan jumlah kematian ibu dan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
dilakukan pelaporan kepada Pelaporan jumlah kematian bayi di Puskesmas Koordinator &
kepala puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan dan 2. Bukti pelaporan jumlah kematian ibu dan Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak:
kesehatan daerah kabupaten/kota pelaporan Catatan: SK dan SOP jumlah kematian bayi kepada Kepala Penggalian informasi terkait
sesuai dengan prosedur yang telah pencatatan dan pelaporan lihat Puskesmas sesuai mekanisme yang telah dengan pencatatan dan
ditetapkan (R, D, W) di bab I ditetapkan. pelaporan kepada Dinas
3. Bukti jumlah kematian ibu dan jumlah Kesehatan Daerah Kab/Kota
kematian bayi di Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat
ini, jika ada
sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan
oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan
jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi
misal melalui melalui aplikasi MPDN dan
pelayanan ANC melalui e-kohort Jenis
pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei.
EP
DITETAPKANNYA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN KESEHATAN
IBU, BAYI DAN BALITA YANG DISERTAI CAPAIAN DAN ANALISISNYA.
(R,D) 1

SK PENETAPAN INDIKATOR DAN TARGET

NO INDIKAT TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS RTL


S E C A R A PERIODIK S E S UA I KETENTUAN, LAKUKAN OR
EVALUASI UNTUK MELIHAT CAPAIANNYA. J I K A B E LU M 1
S E S UA I , TETAPKAN MASALAH, ANALISIS DAN RTL YANG 2
CAPAIAN
AKAN D ILAKU KAN, K E M U D IAN LAK U KAN
3
TINDAKLANJUT
dst
DITETAPKAN PROGRAM PENURUNAN AKI DAN AKB.
(R) (LIHAT STANDAR 1.1 DAN 2.1)
HASIL EVALUASI DATA PERUMUSAN MASALAH
KINERJA

1.
IDENTIFIKA
SI
MASALAH
HASIL 2. PRORITAS MASALAH
IKH

3. PENENTUAN
AKAR
MASALAH
DATA PIS
PK
4. ALTERNATIF
PEMECAHAN
MASALAH

5. RUK 
RPK
TERSEDIA ALAT, OBAT, BAHAN HABIS PAKAI DAN PRASARANA PENDUKUNG
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR TERMASUK STANDAR ALAT
KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL SESUAI DENGAN STANDAR DAN
DIKELOLA SESUAI DENGAN PROSEDUR. (R,D, O, W)

PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT, OBAT, BHP DAN


PRASARANA PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN
IBU DAN BAYI

PMK 43/2019 dan PMK 21/2021 CONTOH PERMINTAAN ALAT

KONDISI
CEK KETERSEDIAAN, LIHAT KONDISINYA NO NAMA ALAT KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
BAGUS RUSAK RUSA USALAN
RINGA K
N BERA
T
01 DOPPLER 2 2 1 1 1
DST
4. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan dan bayi
baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu PONED
kewajiban penggunaan partograph pada saat pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan
pada kasus komplikasi termasuk pelayanan sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan
kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R, D, W) (lihat standar 3.3)

CONTOH SK DAN SOP PELAYANAN


KESEHATAN MASA HAMIL KUANTITA KUALIT
S 6 KL AS 10
• SK TIM PELAYANAN KUNJUNGA
ANC N T
TERPADU PUSKESMAS
• SOP PELAYANAN ANC
DI PUSKESMAS
DILAKUKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN SESUAI PROSEDUR YANG
TELAH DITETAPKAN. (R,D)

BUKTI PENCATATAN DAN


PELAPORAN…
STANDAR 4.3

PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI

Kriteria 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi
dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi
Pokok Pikiran
a). Puskesmas wajib melaksanakan kegiatan
imunisasi
j). Rencana program peningkatan dan cakupan mutu
b). Penetapan indikator kinerja imunisasi
imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya
terintegrasi dengan penetapan indikator kinerja
promotif dan preventif .
Puskesmas

c). Pelaksanaan program imunisasi di


i). Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara Puskesmas perlu direncanakan,
berkala, berkesinambungan, dan dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi
berjenjang

h). Pencatatan dan pelaporan pelayanan KRITERIA d). Perencanaan yang terperinci (micro
imunisasi, baik secara manual maupun 4.3.1 planning) disusun untuk memastikan
elektronik, dilakukan secara lengkap, pelaksanaan program imunisasi berjalan
akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan dengan baik
prosedur
.
g). Puskesmas melakukan pengukuran terhadap e). Tindak lanjut perbaikan program
indikator kinerja yang telah ditetapkan imunisasi dilaksanakan meliputi upaya
dan disertai dengan analisis capaian promotif dan preventif .

f). Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin


vaksin (cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
Elemen Penilaian
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja program imunisasi yang disertai capaian dan analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program imunisasi (R, W).

c) Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisasi (R, D, O, W).

d) Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O,
W)
Elemen Penilaian (2)
e) Kegiatan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan prosedur yang telah ditetapkan bersama secara lintas program dan lintas sektor sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

f) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program imunisasi (D,
W).

g) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkan indikator dan target Indikator dan target kinerja Bukti pencapaian Kepala Puskesmas, Pj UKM,
kinerja program imunisasi yang imunisasi yang merupakan indikator kinerja Koordinator P2 dan pelaksanan
disertai capaian dan analisisnya (R, D, bagian dari indikator kinerja pelayanan imunisasi: Penggalian informasi
W). pelayanan UKM di bab II imunisasi yang terkait proses penetapan
disertai dengan indikator, pencapaian dan
analisisnya analisanya
b) Ditetapkan program imunisasi (R, 1. RUK dan RPK terkait Kepala Puskesmas, Pj UKM,
W). dengan kegiatan program Koordinator P2 dan pelaksanan
imunisasi yang terintegrasi imunisasi:
dengan RUK dan RPK Penggalian informasi terkait
pelayanan P2 proses penetapan program
2. RPK Bulanan program imunisasi
imunisasi.
4. KAK terkait program
imunisasi
c) Tersedia vaksin dan logistik sesuai 1. SOP penyediaan Bukti Pengamatan surveior Pj UKP,
dengan kebutuhan program imunisasi kebutuhan vaksin dan pengelolaan terhadap ketersediaan Koordinator dan/ atau
(R, D, O, W). logistik vaksin dan vaksin dan logistik pelaksana Imunisasi
logistiknya Penggalian informasi terkait
ketersediaan vaksin dan
logistik program imunisasi
d) Dilakukan pengelolaan vaksin 1. SOP penyimpanan vaksin 1. Bukti Pengamatan surveior Pj UKP,
untuk memastikan rantai vaksin 2. SOP pemantauan suhu pemantauan suhu terhadap pengelolaan Koordinator dan/ atau
dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, vaksin dan kondisi vaksin vaksin vaksin untuk pelaksana Imunisasi
O, W). 2. Bukti memastikan rantau Penggalian informasi terkait
pengecekkan vaksin dikelola sesuai pemantauan rantai vaksin
kondisi vaksin standar
3. Bukti
kalibrasi
terhadap alat
ukur suhu vaksin
Elemen Penilaian R D O W S
e) Kegiatan peningkatan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi Kepala Puskesmas, Pj
cakupan dan mutu imunisasi komunikasi dan kegiatan peningkatan UKM, Koordinator P2P &
dikoordinasikan dan koordinasi di cakupan dan mutu Pelaksana imunisasi:
dilaksanakan sesuai dengan Puskesmas. imunisasi Penggalian informasi
rencana dan prosedur yang telah (lihat bab I) 2. Bukti hasil terkait koordinasi dan
ditetapkan bersama secara lintas 2. SOP komunikasi dan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan
program dan lintas sektor sesuai koordinasi (lihat bab II) sesuai dengan RPK dan peningkatan cakupan dan
dengan kebijakan, RPKB, serta mengacu mutu imunisasi
pedoman/panduan, prosedur, pada SK, SOP, dan KAK
dan kerangka acuan yang telah yang ditetapkan. (lihat
ditetapkan (R, D, W). dokumen regulasi pada
EP b)
f) Dilakukan pemantauan dan 1. Jadwal Kepala Puskesmas, Pj
evaluasi serta tindak lanjut pemantauan dan UKM, Koordinator P2P &
upaya perbaikan program evaluasi Pelaksana Imunisasi:
imunisasi (D, W). 2. Hasil pemantauan Penggalian informasi
dan evaluasi sesuai terkait kegiatan
dengan jadwal pemantauan dan evaluasi
3. Bukti hasil beserta tindaklanjutnya
tindaklanjut dari
pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi
Elemen Penilaian R D O W S
g) Dilaksanakan pencatatan 1. SK tentang Pencatatan 1. Bukti pencatatan program Kepala Puskesmas, Pj UKM,
dan dilakukan pelaporan kepada dan Pelaporan imunisasi di Puskesmas Koordinator P2P & Pelaksana
kepala puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan 2. Bukti pelaporan program Imunisasi:
kesehatan daerah danpelaporan Catatan: SK imunisasi kepada Kepala Puskesmas Penggalian informasi terkait
kabupaten/kota sesuai dengan dan SOP pencatatan dan sesuai mekanisme yang telah dengan pencatatan dan
prosedur yang telah ditetapkan pelaporan lihat di bab I ditetapkan. pelaporan kepadaDinas
(R, D, W 3. Bukti pelaporan program Kesehatan Daerah Kab/Kota
imuniasi Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan regulasi
yang ditetapkan
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah melaksanakan.
Untuk Pencatatan pelaporan
program imunisasi saat ini
menggunakan aplikasi SMILE dan/
atau ASIK.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Pemantauan dan evaluasi
MONITORING KEGIATAN PROGRAM IMUNISASI TAHUN 2022

BULAN : MARET

NO KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT MASALAH PENYEBAB RTL

S TS S TS S TS

Penyuluhan tentang arti pentingnya IDL bagi bayi serta efek samping imunisasi atau KIPI,
Masih terdapatnya orang tua Bayi
yang tidak rutin membawa anaknya ibu bekerja pada saat kerja sama lintas sektor dengan pihak desa untuk bantuan kendaraan operasional guna
1. Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin) v v v menjangkau posyandu dengan akses jalan rusak dan licin juga karena banjir,
keposyandu untuk mendapatkan jadwal posyandu
pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) atau melengkapi jenis imunisasi yang belum
Imunisasi sesuai jadwal
didadaptakan pada masing-masing sasaran

Analisis capaian dan tindaklanjut


NO INDIKATOR IMUNISASI TARGET CAPAIAN MASALAH ANALISIS RTL

Masih terdapatnya orang tua Bayi yang tidak rutin membawa


Penyuluhan tentang arti pentingnya IDL bagi bayi serta efek samping imunisasi
anaknya keposyandu untuk mendapatkan Imunisasi sesuai atau KIPI, kerja sama lintas sektor dengan pihak desa untuk bantuan kendaraan
jadwal imunisasinya karena akses jalan keposyandu yang rusak
1 Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi usia 0 - 11 bulan 90% 89% dan licin saat musim hujan dan juga masalah banjir, faktor tingkt target tidak tercapai, operasional guna menjangkau posyandu dengan akses jalan rusak dan licin juga
kesadaran orang tua bayi yang rendah tentang arti penting IDL karena banjir, pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) atau melengkapi jenis
imunisasi yang belum didadaptakan pada masing-masing sasaran

Adat istiadat yang masih melekat dimasyarakat sehingga


Penyuluhan tentang arti pentingnya IDL bagi bayi serta efek samping imunisasi
mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat tentang arti
2 UCI desa 100% 89% pentingnya imunisasi bagi Bayi, letak geografis desa tertentu target tidak tercapai, atau KIPI, kerja sama lintas sektor dengan pihak desa untuk bantuan kendaraan
operasional guna menjangkau posyandu dengan akses jalan rusak dan licin juga
yang sulit dikunjungi saat musim hujan dengan akses jalan rusak
karena banjir, pelaksanaan Backlog fighting (BLF)
dan licin

Tetap mempertahankan kerja sama yang baik dengan pihak Sekolah dasar
3 Imunisasi Lanjutan Baduta (usia 18 sampai 24 bln) 70% 90% tidak ada masalah target tercapai,
dalam hal persiapan dan juga saat pelaksanaan BIAS

Tetap melaksanakan investigasi KIPI agar dapat mendeteksi dini, merespon KIPI
4 Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non Serius 100% 100 tidak ada masalah target tercapai, dengan cepat dan tepat, mengurangi dampak negatif imunisasi terhadap
kesehatan individu dan terhadap imunisas
STANDAR 4.4

PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

Kriteria 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai
dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan
diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata
laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pengguna layanan beserta
pemantauan dan evaluasinya

TKPP
Pokok Pikiran
a). Penanggulangan tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek
k). Pencatatan dan pelaporan pelayanan penanggulangan kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan
tuberkulosis, baik secara manual maupun elektronik, masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan, atau kematian,
dilakukan secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan memutuskan penularan, mencegah resistensi obat, dan mengurangi
sesuai dampak negatif yang ditimbulkan akibat tuberkulosis
dengan prosedur
j). Rencana program penanggulangan b). Tuberkulosis merupakan permasalahan
tuberkulosis disusun dengan mengutamakan penyakit menular baik global maupun
upaya provent nasional dilaksanakan, dipantau, dan
dievaluasi
i). Puskesmas melakukan pengukuran
terhadap indikator kinerja yang telah KRITERIA c). Program penanggulangan tuberkulosis
ditetapkan dan disertai dengan 4.4.1 direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan
analisis ditindak lanjuti dalam upaya mengeliminasi
capaian tuberkulosis
h). Untuk tercapainya target Program
Penanggulangan TBC Nasional , Daerah . d).
Penetapan indikator kinerja TBC terintegrasi
menetapkan indikator kinerja yang akan dipantau dengan penetapan indikator kinerja
oleh Puskesmas setiap tahun. Puskesmas
e). Pelayanan pengguna layanan TBC dilaksanakan
melalui pelayanan kasus TBC SO dan RO
g). Program pengendalian tuberkulosis perlu disusun
dan dikoordinasikan (Prevent), melalui strategi DOTS
f). Upaya promotif dan preventif dilakukan dalam rangka
(Directly Observed Treatment Short-course)
penanggulangan program TB sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja penanggulangan tuberkulosis yang disertai capaian dan
analisisnya. (R, D, W).

b) Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis (R).

c) Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan terlatih (R).

d) Tersedia logistik, baik OAT maupun non-OAT, sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai dengan
prosedur (R, D, O, W).

e) Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak
lanjut sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur yang telah ditetapkan ( R, D, O, W).
Elemen Penilaian (2)
f) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penanggulangan tuberkulosis sesuai dengan rencana yang
disusun bersama secara lintas program dan lintas sektor (R, D, W).

g) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program penanggulangan
tuberculosis (D, W).

h) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas, dinas


kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D,W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkan indikator dan SK indikator dan target kinerja Bukti pencapaian Kepala Puskesmas, Pj UKM,
target kinerja penanggulangan Tuberkulosis yang merupakan indikator kinerja Koordinator P2P dan
tuberkulosis yang disertai bagian dari indikator & target pelayanan pelaksanan Tuberkulosis:
capaian dan analisisnya. (R, D, kinerja pelayanan UKM di bab II tuberkulosis yang Penggalian informasi terkait
W). disertai dengan proses penetapan indikator,
analisisnya pencapaian dan analisanya
b) Ditetapkan rencana program 1. RUK dan RPK terkait dengan
penanggulangan tuberkulosis kegiatan program
(R). penanggulangan tuberkulosis
yang terintegrasi dengan RUK
dan RPK pelayanan P2P
2. RPK Bulanan program
penanggulangan tuberkulosis
3. KAK terkait program
penanggulangan tuberculosis.
c) Ditetapkan tim TB DOTS di SK Tim TB DOTS di Puskesmas.
Puskesmas yang terdiri dari
dokter, perawat, analis
laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan
terlatih (R).
d) Tersedia logistik, baik OAT 1. SOP perhitungan kebutuhan Bukti perhitungan Pengamatan Pj UKP,
maupun non- OAT, sesuai logistik OAT dan Non OAT kebutuhan OAT surveior Koordinator dan/ atau
dengan kebutuhan program 2. SOP pengelolaan OAT dan non dan non OAT terhadap pelaksana TB Penggalian
serta dikelola sesuai dengan OAT sesuai dengan SOP ketersediaan dan informasi terkait ketersediaan
prosedur (R, D, O, W). yang ditetapkan. pengelolaan OAT dan pengelolaan OAT dan non
dan non OAT OAT
Elemen Penilaian R D O W S
e) Dilakukan tata laksana SOP tata laksana Telaah rekam medis pasien Pengamatan surveior PJ UKP, DPJP
kasus tuberkulosis mulai kasus tuberkulosis TB terhadap tata Penggalian informasi
dari diagnosis, laksana pasien TB terkait tata laksana
pengobatan, pemantauan, pasien TB di Puskesmas
evaluasi, dan tindak lanjut
sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, dan
prosedur yang telah
ditetapkan ( R,
D, O, W).
f) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj
dilaksanakan program komunikasi dan peningkatan program UKM, Koordinator P2P &
penanggulangan koordinasi di penanggulangan Pelaksana Tuberkulosis,
tuberkulosis sesuai Puskesmas. (lihat bab tuberkulosis lintas program dan lintas
dengan rencana yang I) 2. Bukti hasil pelaksanaan sektor:
disusun bersama secara 2. SOP komunikasi kegiatan sesuai dengan RPK Penggalian informasi
lintas program dan lintas dan koordinasi (lihat dan RPKB, serta mengacu terkait koordinasi dan
sektor (R, D, W). bab II) pada SK, SOP dan KAK yang pelaksanaan kegiatan
ditetapkan. (Lihat dokumen Penanggulangan
regulasi pada EP b). tuberkulosis
g) Dilakukan pemantauan 1. Jadwal peman- tauan Kepala Puskesmas, Pj
dan evaluasi serta tindak danevaluasi UKM, Koordinator P2P &
lanjut upaya perbaikan 2. Hasil pemantauan dan Pelaksana Tuberkulosis:
program penanggulangan evaluasi sesuai dengan Penggalian informasi
tuberculosis (D, W). jadwal terkait kegiatan
3. Bukti hasil tindaklanjut pemantauan dan
dari pelaksanaan evaluasi beserta
pemantauan dan evaluasi tindaklanjutnya
Elemen Penilaian R D O W S
h) Dilaksanakan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan kasus TB di Kepala Puskesmas, Pj
pencatatan dan dilakukan Pencatatan dan Pukesmas UKM, Koordinator P2P
pelaporan kepada kepala Pelaporan 2. Bukti pelaporan kasus TB & Pelaksana
puskesmas, dinas 2. SOP kepada Kepala Puskesmas sesuai Tuberkulosis:
kesehatan daerah pencatatan dan mekanisme yang telah ditetapkan. Penggalian informasi
kabupaten/kota sesuai pelaporan 3. Bukti pelaporan kasus TB terkait
dengan prosedur yang Catatan: SK dan Puskesmas kepada Dinas dengan pencatatan
telah ditetapkan (R, D,W) SOP pencatatan Kesehatan sesuai dengan regulasi dan pelaporan
dan pelaporan yang ditetapkan. kepadaDinas
lihat dibab I Catatan: Kesehatan Daerah
Pencatatan pelaporan mengikuti Kab/Kota
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan. Untuk
pencatatan pelaporan kasus TB
melalui aplikasi SITB.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
Ditetapkannya indikator dan target kinerja
1
pengendalian tuberkulosis yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D).
INDIKATOR TARGET
Strategi Nasional
1. Cakupan penemuan dan 85% Penanggulangan
pengobatan tuberkulosis Tuberkulosis 2020-2024

2. Persentase pasien DM yang 20%


diskrining tuberkulosis
3. Cakupan pemberian Terapi 29%
Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
pada kontak serumah
Tabel C apaian dan Analisis Indikator
4. Dan lain-lain Program Penanggulangan Tuberkulosis

target nasional dan daerah


SK tentang yang harus dicapai, capaian
target tahun sebelumnya, Pedoman Manajemen
Penetapan Indikator Puskesmas
analisis situasi wilayah kerja,
dan Target Kinerja kebutuhan dan harapan
Pengendalian masyarakat
Tuberkulosis (dapat
Capaian dan analisis
dijadikan satu SK
kesenjangan terhadap
dengan indikator
target kinerja
program lainnya).
2
Ditetapkan rencana program penanggulangan
tuberkulosis (R).

Penanggulangan Tuberkulosis
diselenggarakan melalui kegiatan:

1. Promosi kesehatan
2. Surveilans TB
3. Pengendalian faktor risiko
4. Penemuan dan penanganan kasus TB
5. Pemberian kekebalan
6. Pemberian obat pencegahan

Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016


tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.

ELIMINASI
TUBERKULOSIS
Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri
3
dari dokter, perawat, analis laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan terlatih (R).
Tim yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program Penanggulangan
Tuberkulosis di Puskesmas:

1. Dokter
2. Perawat
3. Analis laboratorium
4. Petugas pencatatan pelaporan

Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016


tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.
SK tentang Tim TB DOTS
di Puskesmas.
Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai
4
dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai
dengan prosedur (R, D, O, W).

Logistik OAT, misalnya: Logistik non OAT, misalnya:

SOP Permintaan OAT, 1. Paket KDT OAT Kategori 1 1. Pot Dahak


2. Paket KDT OAT Kategori 2 2. TCM & Cartridge TCM,
SOP Penerimaan OAT, mikroskop binokuler
SOP Pengelolaan OAT, 3. Paket KDT OAT Kategori
Anak 3. Masker bedah, N95, dll
SOP Pendistribusian OAT,
SOP Pemusnahan OAT. Panduan Wawancara

Surat Permintaan, Tanda Terima,


Berita Acara terkait permintaan,
penerimaan, pengelolaan,
pendistribusian & pemusnahan OAT
dan non OAT
Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan
6
dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun
bersama lintas program dan lintas sektor (D, W).

Rencana Program
Penanggulangan LINTAS
Tuberkulosis
SEKTOR
KOORDINASI

LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Penanggulangan Tuberkulosis

PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
7 7.Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindaklanjut
upaya perbaikan program penanggulangan tuberculosis (D,W)

Bukti pemantauan dan evaluasi dengan


1 mengacu kepada RPK contohnya
dilakukan pada Lokakarya Mini Bulanan
dan Tribulanan atau Pertemuan Tinjauan
Manajemen (daftar hadir, undangan,
notulensi, foto).

2 Bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi dan


pemantauan.

HASIL MONEV DIBAHAS SECARA TERINTEGRASI BAIK


UKM MAUPUN UKP UNTUK DITINDAK LANJUTI
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
8
yang telah ditetapkan (R, D).
1. Form TBC 07 (Laporan Penemuan & Pengobatan TBC)
2. Form TBC 08 (Laporan Hasil Pengobatan Pasien TBC)
3. Form TBC 11 (Laporan Hasil Pemeriksaan Dahak
Akhir Tahap Intensif)
4. Form TBC 14 (Laporan Pengembangan Ketenagaan
Program TBC di Fasyankes), dll

1. Form TBC 01 (Kartu Pasien TBC)

2. Form TBC 02 (Kartu Kontrol Pasien TBC)

3. Form TBC 03 (Register Pasien TBC)


SOP tentang Pencatatan
4. Form TBC 04 (Register Laboratorium)
dan Pelaporan Program
Penanggulangan 5. Form TBC 05 (Permohonan Laboratorium)
Register Pasien TB
Tuberkulosis 6. Form TBC 06 (Daftar Terduga TBC)

7. Form TBC 09 (Form Rujukan/Pindah Pasien TBC)


Bukti pencatatan dan 8. Form TBC 10 (Hasil Akhir Pengobatan TBC)
pelaporan Program
9. Form TBC 15 (Rekapitulasi Investigasi Kontak)
Penanggulangan
Tuberkulosis 10. Form TBC 16 (Rekapitulasi Pemberian Terapi
Pencegahan TBC), dll
STANDAR 4.5

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN FAKTOR


RISIKONYA

Kriteria 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor
risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan ditindaklanjuti

TKPP
Pokok Pikiran
a). Peningkatan faktor risiko dan penyakit tidak menular tidak hanya
l). Rencana program penanggulangan penyakit tidak berdampak pada angka morbiditas, mortalitas, disabilitas, termasuk
menular dan faktor risikonya disusun dengan kehilangan produktivitas (beban ekonomi)
mengutamakan upaya provent berdasarkan analisis
masalah PTM b). Upaya pengendalian penyakit tidak menular
dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif dan
k). Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan tindak preventif tanpa mengesampingkan tindakan
lanjut dilakukan secara terintegrasi kuratif dan rehabilitatif
lintas
program dan lintas sektor c). Deteksi dini atau skrining perlu
j). Pencatatan dan pelaporan pelayanan dilakukan untuk mencegah terjadinya
pengendalian penyakit tidak menular dan peningkatan kasus PTM
faktor risikonya, baik secara manual maupun
elektronik, dilakukan secara lengkap,
KRITERIA
akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan 4.5.1 d). Dalam upaya pengendalian faktor risiko
prosedur penyakit tidak menular dilakukan secara
i). Puskesmas melakukan pengukuran dan terintegrasi melalui pendekatan keluarga
analisis terhadap indikator kinerja yang dengan PIS- PK dan gerakan masyarakat
telah .
ditetapkan e). Kegiatan promotif antara lain melalui KIE,
h). Penetapan indikator kinerja PTM terintegrasi preventif melalui penyelenggaraan UKBM,
dengan penetapan indikator kinerja pelayanan konseling berhenti merokok, pembuatan
Puskesmas KTR, deteksi dini kankes payudara dan leher
g). Penyelenggaraan PTM oleh Puskesmas dilakukan rahim
melalui kegiatan al: memanfaatkan charta f). Kegiatan kuratif dan rehabilitatif dilakukan melalui upaya penguatan
obesitas, akses pelayanan terpadu PTM, penguatan sistem rujukan dari UKBM
pembinaan posbindu PTM, dll ke FKTP, PRB PTM, pelayanan paliatif dan penyelenggaraan pelayanan
sesuai PPK I
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator kinerja pengendalianpenyakit tidak menular yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R, W).

c) Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan
kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

d) Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(R, D, O, W).
Elemen Penilaian (1)
e) Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan,
evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten ( D, O, W).

f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pengendalian
penyakit tidak menular (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
a) Ditetapkan indikator kinerja SK indikator dan target kinerja Bukti pencapaian indikator Kepala Puskesmas, Pj UKM,
pengendalian penyakit tidak PTM yang merupakan bagian kinerja PTM yang disertai Koordinator P2P dan pelaksanan
menular yang disertai capaian dan dari indikator & target kinerja dengan analisisnya PTM:
analisisnya (R, D, W). pelayanan UKM di bab II Penggalian informasi terkait
proses penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya.
b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
pengendalian Penyakit Tidak kegiatan program pengendalian Koordinator P2P dan pelaksanan
Menular termasuk rencana Penyakit Tidak Menular yang PTM: Penggalian informasi
peningkatan kapasitas tenaga terintegrasi dengan RUK dan terkait proses penetapan
terkait P2PTM (R, W). RPK pelayanan P2 program PTM
2. RPK Bulanan program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
3. KAK terkait program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
c) Kegiatan pengendalian penyakit 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi kegiatan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
tidak menular dikoordinasikan komunikasi dan koordinasi di peningkatan program Koordinator P2P & Pelaksana
dan dilaksanakan sesuai dengan Puskesmas. (lihatbab I) pengendalian Penyakit Tidak PTM kader dan sasaran PTM:
rencana yang telah disusun 2. SOP komunikasi dan Menular Penggalian informasi terkait
bersama lintas program dan lintas koordinasi lihat bab II) 2. Bukti hasil pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan
sektor sesuai dengan kebijakan, kegiatan sesuai dengan RPK kegiatan Penanggulangan PTM
pedoman/panduan, prosedur dan dan RPKB, serta mengacu pada
kerangka acuan yang telah SK, SOP dan KAK yang
ditetapkan (R, D, W). ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi
pada EP b).
d) Diselenggarakan tahapan 1. SK tentang pemeriksaan Bukti pelaksanaan PTM di Pengamatan Kepala Puskesmas, Pj UKM,
kegiatan dan pemeriksaan PTM di PTM di Posbindu Posbindu surveior Koordinator P2P & Pelaksana
Posbindu sesuai dengan ketentuan 2. SOP terkait kegiatan PTM di terhadap PTM dan kader:
yang berlaku (R, D, O, W). Posbindu pelaksanaan Penggalian informasi terkait
pelayanan pelaksanaan pelayanan PTM di
Posbindu Posbindu
Elemen Penilaian R D O W S
e) Dilakukan tata laksana Penyakit Telaah rekam medis terkait tata laksana Pengamatan Pj UKP, DPJP
Tidak Menular secara terpadu PTM secara terpadu terhadap pasien surveior Penggalian informasi terkait tata
mulai dari diagnosis, pengobatan, terhadap tata laksana PTM secara terpadu
pemantauan, evaluasi, dan tindak laksana PTM
lanjut sesuai dengan panduan secara terpadu
praktik klinis dan algoritma pelayan-
an PTM oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten ( D, O, W).
f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, 1. Jadwal Kepala Puskesmas, Pj UKM,
dan tindak lanjut terhadap pemantauan dan evaluasi Koordinator P2P & Pelaksana PTM:
pelaksanaan program pengendalian 2. Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai Penggalian informasi terkait
penyakit tidak menular (D, W). dengan jadwal kegiatan pemantauan dan evaluasi
3. Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan penanggulangan PTM
pemantauan dan evaluasi
g) Dilaksanakan pencatatan, dan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan kasus PTM di Kepala Puskesmas, Pj UKM,
dilakukan pelaporan kepada kepala Pencatatan dan Puskesmas Koordinator P2P & Pelaksana PTM:
puskesmas dan dinas kesehatan Pelaporan 2. Bukti pelaporan kasus PTM kepada Penggalian informasi terkait
daerah kabupaten/kota sesuai 2. SOP Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang dengan pencatatan dan pelaporan
dengan prosedur yang telah pencatatan dan telah ditetapkan. kepada Dinas Kesehatan Daerah
ditetapkan (R, D, W) pelaporan 3. Bukti pelaporaan kasus PTM Puskesmas Kab/Kota
Catatan: SK dan kepada Dinas Kesehatan.sesuai dengan
SOP pencatatan regulasi yang ditetapakan.
dan pelaporan Catatan:
lihat di bab I Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi
saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan kasus PTM
menggunakan aplikasi ASIK
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular
3
dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan
kerangka acuan yang telah ditetapkan (D, O, W).
Rencana
Program
Pengendalian
Penyakit Tidak
LINTA
Menular
KOORDINASI
SEKTO
S
R LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
PEMANTAUAN
PELAKSANAA
N
Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan
4
PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (R, D, O, W).

Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu:

1. Pendaftaran peserta
2. Wawancara faktor risiko PTM
3. Pengukuran faktor risiko PTM
4. Pemeriksaan faktor risiko PTM
Pedoman/Panduan, 5. Identifikasi faktor risiko PTM,
SOP, edukasi dan tindak lanjut
Kerangka Acuan Kegiatan dini
Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
6 terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit
tidak menular (D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui Pos


Pembinaan Terpadu PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui
SADANIS.
3. Deteksi kankesr leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA. Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) Panduan
PTM. Wawancar
a

5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,


kanker payudara/leher Rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam
penanganan PTM dan faktor risiko PTM. Bukti
pemantauan, evaluasi
7. Dan lain-lain. dan tindak lanjut
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur
7 yang telah ditetapkan (R, D).

SOP tentang Pencatatan


dan Pelaporan Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular 1. Register Kunjungan di
Posbindu
2. Register Pemeriksaan IVA
Bukti pencatatan dan
pelaporan Program 3. Register Pasien Program
Pengendalian Penyakit Rujuk Balik (PRB)
Tidak Menular 4. dll

Anda mungkin juga menyukai