DYNAMIC GOVERNANCE 03 efisien baik; semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; komunikasi
dengan publik baik; hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan
Birokrasi semakin efektif, efisien, dan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
bersih, dengan ciri agile dan adaptif
sehingga setara dengan birokrasi kelas
dunia. 2019
02 PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY
2014 Birokrasi berorientasi hasil,
PE
RO NAJ
A A
20 D M MAN
Pandemi
Bonus 20 AP
-2
0 2 RB
COVID-19
Demografi
4
RB Telah berhasil
memperbaiki tatakelola
1. Mendukung dalam berbagai aspek 2. Memberikan
capaian target Namun, upaya tersebut dampak kepada
pembangunan dianggap belum masyarakat.
nasional memperikan manfaat
nyata:
INTERNAL
KEKURANGAN &
KRITIKAN ATAS CAPAIAN
RB
01 02 03 04
RB DIPANDANG TERTINGGAL JIKA MASIH MENGUKUR PELAKSANAANYA
BELUM DIBANDINGKAN DEN- PROSES/ADMINIS- TIDAK KOLABO-
BERDAMPAK GAN NEGARA LAIN TRATIF RATIF
Kegiatan
yang Fokus Kegiatan utama ditetapkan dengan melihat tingkat efektivitas
Kegiatan utama ditetapkan berdasarkan pada penjabaran dari 8 area
dan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi paling besar terhadap
perubahan
Berdampak pencapaian sasaran, berfokus pada implementasi kebijakan
RB TEMATIK
PRIORITAS
RB TEMATIK
PRESIDEN
PENANGGULANGAN RB TEMATIK RB TEMATIK
KEMISKINAN PENINGKATAN DIGITALISASI
INVESTASI ADMINISTRASI
dilakukan penguatan sinergi dan kolaborasi melalui perbaikan proses bisnis, perbaikan data, PEMERINTAHAN
perbaikan regulasi/kebijakan, penyediaan dukungan teknologi dan informasi, serta reformulasi
program/kegiatan agar lebih tepat sasara
9
RB TEMATIK
RB TEMATIK DIGITALISASI
RB TEMATIK PRIORITAS PRESIDEN Administrasi Pemerintahan
Tematik Prioritas Presiden. Isinya Presiden selalu berpesan agar ‘’Pemerintah harus
merespon hal-hal yang mendesak bergerak lebih lincah dan lebih cepat karena diera
(urgen) karena resiko persoalannya akan persaingan antar negara, yang cepat beradaptasi
muncul segera dan dampaknya juga dengan teknologi akan mengalahkan yang gagap
serius pada masyarakst. Hal tersebut teknologi.’’ Pemerintah harus bersiap menghadapi
perlu dikawal oleh seluruh level disrupsi teknologi dan iklim digital yang dicirikan
pemerintah. (Inflasi & Penggunaan PDN) dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty,
Complexity, dan Ambiguity).. Pemerintah harus
berbenah dan membangun birokrasi digital
dengan fokus perbaikan pada digitalisasi
struktur, culture maupun kompetensi.
RB TEMATIK
RB Tematik dirumuskan untuk menjawab tuntutan percepatan dampak konkrit RB
terhadap isu yang ada di hilir, yaitu capaian Pembangunan Nasional.
PELAKSANA RB TEMATIK
Non implementing
Leading Sector Implementing agency
agency
kementerian/lembaga yang memiliki Instansi Pemerintah yang Instansi Pemerintah selain
peran, kewenangan, dan tanggung berdasarkan ketentuan peraturan implementing agency dan leading
jawab untuk menjadi koordinator perundangan yang berlaku sector yang dapat menginisiasi secara
dalam pelaksanaan tema yang mendapatkan mandat atau tanggung mandiri untuk melaksanakan RB
ditetapkan dalam RB Tematik jawab untuk melaksanakan Tematik berdasarkan tema yang telah
program/kegiatan terkait tema ditetapkan oleh tingkat makro
MEKANISME KERJA RB TEMATIK
1 2 3 4 5 6 7 8
PEMILIHAN TEMA MONEV RENASKI
MEMBANDINGKAN DENGAN MENETAPKAN
Memilih tema yang akan KONDISI EKSISTING
ditetapkan sebagai RB RENAKSI
Melaksanakan
Tematik Membandingkan kesesuaian Menetapkan rencana Monitoring dan evaluasi
kondisi eksisting dengan kondisi aksi untuk mengurai atas capaian dari setiap
ideal (Logical framework) yang masalah/bottleneck renaksi.
telah ditetapkan sebelumnya.
IDENTIFIKASI
KINERJAPERMASALAHAN
SAAT & PERBAIKAN TATAKELOLA
INI
Outcome PROGRAM RB TEMATIK
CAPAIAN KINERJA CAPAIAN KINERJA
YANG DIINGINKAN
(Final Outcome dengan logical
GAP SAAT INI
(Final Outcome)
framework yang jelas)
IDENTIFIKASI
MASALAH
AKAR
MASALAH
TATA KELOLA
CAPAIAN
RENCANA AKSI
RENCANA AKSI
13
Tahap a. Bagi K/L/D yang telah memiliki Road Map RB instansi, perlu menyesuaikannya dengan
Pertama
perubahan Road Map RB 2020-2024 Nasional;
b. Bagi K/L/D yang belum memiliki Road Map RB instansi, perlu menyusun Road Map RB
Kedua c. Hal-hal yang perlu ditetapkan dalam Road Map RB K/L/D yaitu: (1) Isu strategis dan
capaian RB maupun capaian pembangunan instansional (mikro); (2) Tujuan dan sasaran
strategis RB instansional (mikro); (3) Kegiatan utama RB General termasuk target
Tahap tahunannya; (4) Tema RB Tematik termasuk targetnya; serta (5) Manajemen/pengelolaan
Ketiga RB instansional (mikro);
d. Setiap K/L/D perlu menyelaraskan Road Map RB dengan Rencana Strategis (Renstra) bagi
K/L atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bagi Pemerintah
Tahap
Daerah, dan memastikan kebijakan yang ditetapkan dalam Road Map RB mendapatkan
Keempat
alokasi anggaran.
e. Bagi Pemerintah Daerah dengan periode RPJMD berakhir di tahun 2023, tidak diwajibkan
Tahap melakukan penyesuaian Road Map RB instansi, namun tetap menyusun rencana aksi
Kelima berdasarkan perubahan Road Map RB 2020-2024 Nasional dan menjamin seluruh Kegiatan
Utama dilaksanakan sampai tahun 2024.
Tindak Lanjut Instansi Pemerintah atas Perubahan Road Map
Reformasi Birokrasi 2020-2024
Tahap
Pertama
a. Menyusun rencana aksi untuk mendetailkan Kegiatan Utama yang telah
ditetapkan dalam Road Map RB instansi, baik untuk RB General maupun
Tahap
RB Tematik;
Kedua
b. Rencana aksi minimal berisi rincian kegiatan, indikator output, target,
waktu pelaksanaan, dan penanggung jawab.
Tahap
Ketiga
Dalam rangka untuk memastikan implementasi RB, Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris K/L/D dapat membentuk Tim atau Unit
Tahap
Pengelola RB Internal (Strategic Transformation Unit (STU)). Struktur STU
Keempat
bersifat fungsional dan tidak harus dibentuk baru, melainkan bisa dengan
memberikan kewenangan yang lebih kuat kepada struktur yang ada atau
Tahap dilekatkan kepada staf ahli di masing-masing instansi. STU perlu memastikan
Kelima
pelaksanaan rencana aksi melalui monitoring secara berkala.
Tindak Lanjut Instansi Pemerintah atas Perubahan Road Map
Reformasi Birokrasi 2020-2024
Tahap
Pertama Evaluator Internal (APIP atau tim yang dibentuk secara khusus untuk
melaksanakan evaluasi internal) perlu memastikan Road Map RB instansional
(mikro) dan rencana aksi RB K/L/D memiliki kualitas yang baik sebagai
Tahap
pedoman dalam pelaksanaan RB. Evaluator internal juga melakukan monitoring
Kedua
dan evaluasi pelaksanaan RB secara berkala minimal setiap 3 (tiga) bulan
untuk:
Tahap
a. Mengukur ketercapaian rencana aksi RB;
Ketiga
b. Memberikan rekomendasi untuk mengatasi kendala pelaksanaan RB
kepada STU; dan
Tahap
c. Menyampaikan ringkasan hasil monitoring dan evaluasi kepada Evaluator
Keempat
Nasional paling lambat akhir Oktober melalui Portal Reformasi Birokrasi
Nasional.
Tahap
Kelima STU menindaklanjuti rekomendasi dari Evaluator Internal untuk perbaikan
berkelanjutan.
Gambaran Umum
Evaluasi Reformasi Birokrasi
“Evaluasi reformasi birokrasi diperlukan untuk memastikan upaya reformasi birokrasi didesain secara
tepat serta dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan”
EVALUASI
REFORMASI BIROKRASI
EVALUATOR EVALUATOR
NASIONAL MESO
Evaluasi dilakukan oleh evaluator internal RB K/L/Pemda untuk Evaluasi yang dilakukan oleh evaluator nasional & meso untuk
memastikan perencanaan & pelaksanaan RB berjalan dengan mendapatkan gambaran kemajuan, hasil & dampak pelaksanaan RB
baik dan mampu menjawab permasalahan terkait tata kelola termasuk mendapatkan rekomendasi & saran perbaikan dalam rangka
pemerintahan pada masing-masing K/L/Pemda* meningkatkan kualitas implementasi RB di setiap K/L/Pemda*
PEMBANGUNAN DAN EVALUASI REFORMASI
BIROKRASI
Komponen Evaluasi Reformasi Birokrasi Eksternal
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
PERBANDINGAN KERANGKA EVALUASI
KERANGKA EVALUASI PERMENPAN 26 TAHUN 2020 KERANGKA EVALUASI REFORMASI BIRORKASI BERDAMPAK
157 102 4 27
PEMENUHAN REFORM STRATEGI HASIL
Pengukuran RB Tematik pada K/L
Implementing Agency Non-Implementing Agency
(K/L yang mengampu program & kegiatan terkait tema berdasarkan (K/L yang tidak terlibat dalam program & kegiatan terkait tema berdasarkan
perencanaan pembangunan) perencanaan pembangunan)
Dukungan kebijakan