Anda di halaman 1dari 19

TES, PENGUKURAN DAN

PENILAIAN

Pertemuan Keempat
Pengertian TES
• Suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta
didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu.
– Tes merupakan prosedur yang sistematis dalam arti bahwa butir-butir
dalam tes ditulis dan disusun menurut cara dan aturan tertentu;
– Tes berisi sampel kompetensi artinya butir-butir tes tersebut dapat
mewakili secara representatif ranah kompetensi yang diukur;
– Tes mengukur perilaku, artinya butir-butir dalam tes menghendaki
agar subjek menunjukkan hal yang diketahui atau hal yang dipelajari
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes;
– Tes merupakan alat pengumpul informasi, artinya melalui serangkaian
tugas atau butir-butir tes yang dijawab, maka dapat diketahui
berbagai kemampuan yang dimiliki peserta tes.
Syarat Tes yang Baik
• Sahih (valid) artinya mengukur yang seharusnya diukur
• Konsisten (reliable) artinya hasil pengukuran selalu konsisten
bila dilaksanakan pada siswa yang sama dalam waktu dan
kondisi yang berlainan.
• Sampel representatif, artinya tes hasil belajar yang digunakan
dapat mewakili materi pelajaran yang tercakup dalam program
pengajaran.
• Kesesuaian tujuan dan fungsi tes.
• Jenis pertanyaan sesuai untuk mengukur hasil belajar yang
diharapkan.
• Mampu membedakan kemampuan peserta didik.
• Mudah digunakan, artinya tes tidak memberatkan dalam
menskor atau mengadministrasi.
Pengertian PENGUKURAN
• Pengukuran berarti proses penentuan
kuantitas suatu objek dengan
membandingkan antara alat ukur dan objek
yang diukur.
– Pengukuran menggunakan angka atau skala
tertentu.
– Pengukuran menurut suatu aturan atau formula
(rumus) tertentu.
CIRI-CIRI PENGUKURAN YANG BAIK
1. Validitas
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang
hendak diukur. Artinya, tes yang diberikan kepada peserta didik harus dapat menjadi alat
ukur terhadap tujuan yang sudah ditentukan sebelum tes dilaksanakan.

2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability, reliable yang artinya dapat dipercaya, berketetapan.
Sebuah tes dikatakan memilki reliabilitas apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan. Artinya, jika peserta didik diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan
maka setiap siswa akan tetap berada pada urutan yang sama dalam kelompoknya.

3. Objektivitas
Objektivitas dalam pengertian sehari-hari berarti tidak mengandung unsur pribadi.
Kebalikannya adalah subjektivitas, yang berarti terdapat unsur pribadi. Jadi, sebuah tes
dikatan objektif apabila tes itu dilaksanakan dengan tidak ada faktor pribadi yang
mempengaruhi, terutama pada sistem scoring.
4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memilki praktikabilitas yang tinggi
apabila tes tersebut bersifat praktis. Artinya, tes itu mudah
dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi
dengan petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau
diawali oleh orang lain dan juga mudah dalam membuat
administrasinya.

5. Ekonomis
Tes memilki sebutan ekonomis apabila pelaksanaan tes itu
tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga
yang banyak, dan waktu yang lama.
Pengertian PENILAIAN
• Penilaian adalah proses penentuan kualitas suatu objek
dengan membandingkan antara hasil-hasil ukur dengan
standar penilaian tertentu.
– Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sejauh
mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
peserta didik.
– Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar seorang peserta didik.
– Hasil penilaian bersifat kualitatif, artinya diperoleh dari
pengkategorian.
CIRI-CIRI PENILAIAN YANG BAIK
Honest (Jujur)
• Materi yang diujikan = materi yang diajarkan
• Tingkat kesulitan soal sesuai dengan kemampuan siswa
• Tidak ada pertanyaan yang menjebak
• Nilai setiap soal dijelaskan

Balance (Seimbang)
• Porsi soal sesuai dengan pembelajaran
• Jumlah soal sesuai dengan waktu yang disediakan
• Urutan tingkat kesulitan, dari mudah ke sulit
• Jenis soal bervariasi

Organized (Terorganisir)
• Perintah jelas
• Urutan soal sesuai dengan urutan materi dalam pembelajaran
• Lay out soal, jelas dan rapi
• Tampilan yang profesional
Perbandingan TES, Pengukuran dan Penilaian

• TES
– Alat atau prosedur sistematis dalam evaluasi untuk mengukur
contoh perilaku.
– Sejumlah pertanyaan/tugas yang memiliki jawaban benar dan
disusun utk mengungkap kemampuan peserta tes.
• PENGUKURAN
– Proses menentukan suatu deskripsi derajat angka terhadap
individu yang memiliki karakter khusus.
– Proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik
tertentu yang dimiliki obyek tertentu.
• PENILAIAN
– Pengambilan keputusan tentang informasi yang diperoleh melalui
pengukuran menggunakan instrumen atau non-tes.
– Proses sistematis dari pengumpulan, analisis, dan penafsiran
informasi untuk menentukan tingkat pencapaian siswa pada
tujuan pengajaran.
9
Hubungan Tes, Pengukuran, Penilaian
• Tes, pengukuran, dan penilaian merupakan satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan sebab
semuanya memiliki keterkaitan yang erat.
• Ketiganya merupakan proses yang bekesinambungan. Tes
dilaksanakan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan
pengukuran. Dari pengukuran dihasilkan skor dan dari
skor tersebut dapat dilakukan penilaian.
• Tes yang baik akan melahirkan pengukuran yang
berkualitas. Pengukuran yang berkualitas akan
menyebabkan penilaian yang valid dan fair.
Hubungan Tes, Pengukuran, Penilaian
• Test, measurement, and assessment is a unity
that can not be separated in the education
world because everything is aligned.
• All of them are a continuous process.
TEST ---- ----
MEASUREMENT ASSESMENT

• A good test will give a good quality of


measurement. A good quality of
measurement will lead to a valid assessment
and fair.
KEGUNAAN
TES, PENGUKURAN dan PENILAIAN berguna
untuk
• Seleksi
• Penempatan
• Diagnosis
• umpan balik
• memotivasi dan membimbing belajar
• perbaikan kurikulum dan program
pendidikan
• pengembangan ilmu.
ETIKA TES
• Kerahasiaan hasil tes
• Keamanan tes
• Interpretasi hasil tes
• Penggunaan tes
PERENCANAAN TES

• Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal


• Tipe tes yang akan digunakan (esei (subyektif),
objektif)
• Aspek kemampuan yang akan diuji
• Format butir soal
• Jumlah butir soal
• Distribusi tingkat kesukaran soal
• Beberapa pertimbangan lain
• Kisi-Kisi Tes
14
PENGOLAHAN DAN
PENDEKATAN PENILAIAN

• Pengolahan hasil Tes


– mengukur kemampuan berpikir
– mengukur keterampilan fisik
• Pendekatan Penilaian
– Pendekatan Penilaian Acuan Normal
– Pendekatan Penilaian Acuan Patokan

15
Kriteria Penilaian
• Absensi
• Kuis
• Ujian Tengah Semester (30%)
• Praktikum
• Tugas (Paper) (10%)
• Kerja Praktek Lapangan (KPL) (15%)
• Ujian Akhir (Final test) (45%)

16
PAN
• Contoh “A” acuan normal dalam menentukan nilai
siswa:
• Dalam satu kelas, peserta ujian terdiri dari 9 orang
dengan skor mentah 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35,
dan 30. Jika menggunakan pendekatan penilaian
acuan normal (PAN), maka peserta tes yang
mendapat skor tertinggi (50) akan mendapat nilai
tertinggi, misalnya 10. sedangkan mereka yang
mendapat skor di bawahnya akan mendapat nilai
secara proporsional, yaitu 9, 9, 8, 8, 8, 7, 7, 6.
Penilaian Acuan Patokan (PAP)
• Digunakan dalam sistem belajar tuntas (mastery
learning)
• Penguasaan semua indikator/capaian pembelajaran
dengan baik
• Melihat tingkat penguasaan mahasiswa atas materi
dan indikator

Contoh : < 80 % - Nilai E


80-85 % D
85,5-90 % C
90,5-95 % B
> 95 A
18
PAN VS PAP
• Persamaan
– diarahkan pada pencapaian indikator (perilaku yang
akan diukur)
– menggunakan alat ukur yang sesuai
• Perbedaan
 PAN
- Tingkat kesukaran soal diperhatikan
- Penilaian setelah diberi skor
- Patokan penilaian adalah rata-rata kelas
 PAP
- Tingkat kesukaran soal tidak perlu diperhatikan
- Kriteria ditetapkan sebelum ujian
- Patokan penilaian ialah capaian indikator

19

Anda mungkin juga menyukai