Anda di halaman 1dari 32

TATA-TATA CARA

PENGELOLAAN LIMBAH B3
PUSAT MATA NASIONAL
RS.MATA CICENDO BANDUNG

HUT KE-108 PMN RS.MATA CICENDO


Bandung, 20 MEI 2017
oleh:
•ICIH SUKASIH, SKM
•Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan
•PUSAT MATA NASIONAL RS.MATA CICENDO BANDUNG

2
LATAR BELAKANG
 MENCEGAH TERJADINYA PENCEMARAN TERHADAP LINGKUNGAN
 MENCEGAH TERJADINYA PENULARAN PENYAKIT
 MELAKSANAKAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 SESUAI PERSYARATAN DAN REGULASI YANG BERLAKU
 MENGIKUTI PROGRAM PROPER DARI KLHK
 MERUPAKAN 1 PROGRAM PERSYARATAN PENILAIAN UNTUK AKREDITASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL

3
DASAR HUKUM :
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 101 TAHUN 2014
TENTANG : PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : P.56/Menlhk-Setjen/2015
TENTANG : TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PERMENLH RI NOMOR 06 TAHUN 2013


TENTANG: PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (PROPER)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 1204/MENKES/SK/X/2004
TENTANG : PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
4
KRITERIA PENAATAN PROPER

Meliputi:
1.Dokumen Lingkungan atau Izin Lingkungan;
2.Pengendalian Pencemaran Air;
3.Pengendalian Pencemaran Udara; dan
4.Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun

5
DEFINISI LIMBAH B3 (PP 101/2014, PERMENLHK
56/2015)

… adalah sisa suatu … yang selanjutnya disingkat B3 adalah … yang selanjutnya disebut
usaha dan/atau zat, energi, dan/atau komponen lain yang limbah B3 adalah suatu
kegiatan karena sifat, konsentrasi dan/atau sisa usaha dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun kegiatan yang
tidak langsung dapat mencemarkan
mengandung B3
dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan mahluk hidup lain
NON- limbah padat dari dapur,
MEDIS perkantoran, taman, dan halaman
LIMBAH RUMAH PADAT yang dapat dimanfaatkan kembali
SAKIT apabila ada teknologinya

Sumber: PERMENKES 1204/2004

 limbah infeksius,
 limbah patologi,
CAIR  limbah benda tajam,
GAS MEDIS  Limbah farmasi,
 limbah sitotoksis,
 limbah kimiawi,
 limbah radioaktif,
LB3
semua limbah yang berbentuk semua air buangan termasuk  limbah tabung gas/kontainer
gas yang berasal dari kegiatan tinja yang berasal dari kegiatan bertekanan, dan
pembakaran di rumah sakit rumah sakit yang kemungkinan  limbah dari peralatan medis
seperti insinerator, dapur, mengandung mikroorganisme, dengan kandungan logam berat yang
perlengkapan generator, bahan kimia beracun dan tinggi
anastesi, dan pembuatan obat radioaktif yang berbahaya bagi
Limbah B3 dalam
citotoksik kesehatan
PermenLHK No.56 Tahun 2015
7
KLASIFIKASI/KATAGORI LIMBAH
B3 MENURUT WHO/ORGANISASI
KESEHATAN DUNIA yaitu sebagai limbah infeksius,
berikut: limbah patologi dan Anatomi
limbah benda tajam,
Limbah farmasi berbahaya
limbah sitotoksis,
limbah kimia berbahaya
limbah dengan kandungan logam berat
yang tinggi
limbah kontainer bertekanan,
limbah yang sangat infeksius dan
limbah radioaktif,

8
TAHAPAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Identifikasi
Pengurangan dan pemilahan
Penyimpanan sementara
Pengangkutan
Pengolahan
Penguburan
Penimbunan 9
PERIJINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
IJIN

IJIN
REKOMENDASI

IJIN
IJIN

IJIN
IJIN

PELAPORAN

NOTIFIKASI
Kewenangan Penerbitan Izin Pengelolaan
Limbah B3
BUPATI/
KEGIATAN PENGELOLAAN LB3 GUBERNUR MENTERI MASA BERLAKU
WALIKOTA
PENYIMPANAN 5 TAHUN

PENGUMPULAN 5 TAHUN
  
PENGANGKUTAN (R) 5 TAHUN

PEMANFAATAN 5 TAHUN

PENGOLAHAN 5 TAHUN

PENIMBUNAN 10 TAHUN

Semua permohonan harus merupakan kegiatan yang memiliki ijin lingkungan
11
Tahapan Kegiatan Pengelolaan Limbah B3
• Identifikasi seluruh kegiatan (sumber)
• Identifikasi limbah dan cemaran yang dihasilkan;
• Identifikasi apakah limbah yang dihasilkan dikategorikan limbah B3;
• Kelompokkan jenis limbah B3 yang dihasilkan;
• Tentukan kodifikasi untuk seluruh limbah B3 yang dihasilkan;
• Identifikasikan rencana dan tata cara pengelolaan atau pengolahan
atas semua limbah B3 yang dihasilkan (sendiri atau pihak ketiga).

12
Identifikasi Limbah B3
NO LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN SUMBER DIHASILKAN
1 Infeksius dan Benda Tajam Sisa pelayanan medis
2 Sisa Kimia Kemoterapi dan antineoplastik Preparasi dan farmasi
3 formaldehid Patologi, otopsi, dialisis, unit keperawatan
4 Kimia fotografi (fixer dan developer) radiologi
5 Pelarut (solven) Patologi, histologi, laboratorium, engineering
6 Merkuri Seluruh area klinik (thermometer, pengukur tekanan
darah, tabung cantor, dll)
7 Gas Anastesi Ruang operasi
8 Etilen Oksida Pusat sterilisasi, terapi saluran pernafasan
9 Radio nuklida Onkologi radiasi
10 Larutan disinfektasi Seluruh rumah sakit, kantor, ruang operasi
11 Pelumas/olie bekas, pelarut pembersih, sisa cat, Bengkel Tekhnik
lampu TL, degreaser, dll 13
LOG BOOK LIMBAH B3
MASUKNYA LIMBAH B3 KE TPS LB3 KELUARNYA LIMBAH B3 DARI TPS SISA DI
TPS
NO JENIS LB3 KODE TGL SUMBER LB3 JML LB3 MAX TGL JML TUJUAN NO SISA DI
MASUK LIMBAH MASUK MASUK SIMPAN KELUAR LIMBAH MANIFES TPS
LIMBAH (hari) LIMBAH KELUAR T
1 LIMBAH KLINIS A337-1 04-05-2017 RUANG KG 2 06-05-2017 PT. PPLi AA KG
INFEKSIUS OPERASI
2 FARMASI A337-2 07-05-2017 RUANG OBAT KG 90 - - - - KG
KADALUARSA
3 BAHAN KIMIA A337-3 LABORATORIU KG 90 KG
KADALUARSA M
4 PERALATAN A337-5 RUANG KG KG
MEDIS LOGAM PEMERIKSAAN
BERAT
5 SLUDGE IPAL B337-2 FILTER PRESS KG KG
IPAL
6 OLI BEKAS B105d BENGKEL KG KG

Ditindaklanjuti sendiri
atau
Oleh pihak ketiga
1. PENGURANGAN & PEMILAHAN
 Menghindari penggunaan material yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan
yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping)
setiap bahan atau material yang berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan dan/atau pencemaran terhadap
lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream)
menurut jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia
dan bahan farmasi untuk menghindari terjadinya
penumpukan dan kedaluwarsa; dan
 Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap
peralatan.

15
2. PENYIMPANAN LIMBAH B3
Tempat
Penyimpanan
Dilakukan dengan cara antara lain: limbah
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas Infeksius
Penyimpanan Limbah B3;
b. menggunakan wadah Limbah B3
sesuai kelompok Limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap
kemasan dan/atau wadah Limbah
sesuai karakteristik Limbah B3; dan
d. pemberian simbol dan label Limbah
B3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah B3 sesuai
karakteristik Limbah B3.

16
2.a. PERSYARATAN PENYIMPANAN

Penyimpanan dalam Bangunan Batas Waktu Penyimpanan


penyimpanan Limbah B3 dapat • Limbah infeksius, benda tajam,
dilakukan pada fasilitas atau dan/atau patologis tidak boleh
ruangan khusus yang berada di
dalam bangunan: disimpan lebih dari 2 (dua) hari;
1.kondisi tidak memungkinkan; • Apabila disimpan lebih dari 2
2.akumulasi volume limbah yang (dua) hari, harus dilakukan
dihasilkan relatif kecil; dan desinfeksi kimiawi atau disimpan
3.limbah dilakukan pengolahan lebih pada suhu rendah minimal 0O
lanjut dalam waktu kurang dari 48 celcius;
sejak Limbah dihasilkan.
17
2.b. PERSYARATAN LOKASI DAN FASILITAS
PENYIMPANAN
PERSYARATAN LOKASI PERSYARATAN FASILITAS
• lantai kedap berdrainase serta mudah dibersihkan dan
dilakukan disinfeksi.
• Persyaratan lokasi Penyimpanan • tersedia sumber air untuk pembersihan.
Limbah B3 meliputi: • mudah diakses oleh yang berhak
• merupakan daerah bebas banjir • Memudahkan muat-bongkar untuk pengangkutan;
dan tidak rawan bencana alam, • terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir,
dan faktor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
atau yang direkayasa; dan atau bencana kerja.
• jarak antara lokasi Pengelolaan • tidak dapat diakses oleh hewan, serangga, dan burung.
Limbah B3 dengan lokasi fasilitas • ventilasi dan pencahayaan yang baik dan memadai.
umum diatur dalam Izin • jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan.
• peralatan pembersihan, pakaian pelindung, dan wadah atau
Lingkungan. kantong limbah harus diletakkan sedekat mungkin dengan
lokasi fasilitas penyimpanan.
• dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas penyimpanan
senantiasa dalam keadaan bersih, termasuk pembersihan
lantai setiap hari.
2.c. Pengemasan Limbah B3 Fasyankes

19
2.d. PEWADAHAN LIMBAH B3

 WADAH DILENGKAPI DENGAN


PENUTUP
 TERBUAT DARI BAHAN ANTI
TUSUKAN (PLASTIK PEJAL, LOGAM)
DAN ANTI BOCOR
 DILENGKAPI DENGAN KANTONG
DAN SIMBOL SESUAI
KARAKTERISTIK LIMBAH

20
SIMBOL LIMBAH B3
[PERMEN LH 14/2013]
B. PEWADAHAN DAN PENANDAAN

TANDA ARAH
PENUTUP

LABEL

SIMBOL

21
3. Pengangkutan Limbah B3
FASYANKES
Dilakukan oleh:
a.Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah
B3 yang dihasilkannya dari lokasi
Penghasil Limbah B3 ke:
1. tempat Penyimpanan Limbah B3
yang digunakan sebagai depo
pemindahan; atau Apabila terjdi kecelakaan, hubungi
Telp. ..........................................
2. Pengolah Limbah B3 yang memiliki
izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengolahan Limbah B3;
atau
b.Pengangkut Limbah B3 yang memiliki
Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
Kegiatan Pengangkutan Limbah B3, jika
Pengangkutan Limbah B3 dilakukan di luar
wilayah kerja fasilitas pelayanan
kesehatan.
22
DISTRIBUSI MANIFES (DOKUMEN LIMBAH B3)

Kepka Bapedal 1 Putih Pengirim


Nomor 3 7
:Kep-02/Bapedal/0
9/1995 Tentang 2 Kuning
Dokumen Limbah Pengangkut 1
B3
3 Hijau
KLHK 2 5
4 Merah muda

5 Biru Penerima 4

6 Krem
Gubernur
6
7 Unggu
23
Dokumen Limbah B3
Bagian Pertama: diisi oleh
pengirim/penghasil LB3:
pengumpul, pemanfaat,
pengelola

Bagian Kedua: diisi oleh


pengangkut LB3

Bagian Ketiga: diisi oleh


penerima LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengelola LB3

24
4. PENGOLAHAN LIMBAH FASYANKES

PENGOLAHAN TERMAL PENGOLAHAN NONTERMAL


 AUTOKLAF  DISINFEKSI KIMIAWI
 MICROWAVE  PROSES BIOLOGIS
 IRADIASI  ENKAPSULASI
 INSINERATOR  INERTISASI
TEKNOLOGI LAIN SESUAI
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.

25
Kriteria Pemilihan Teknologi Pengolahan
Limbah Fasyankes
• efisiensi pengolahan;
• pertimbangan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan;
• reduksi volume dan masa (berat);
• jenis dan kuantitas Limbah yang diolah;
• infrastruktur dan ruang (area) yang diperlukan;
• biaya investasi dan operasional;
• ketersediaan fasilitas pembuangan atau penimbunan akhir;
• kebutuhan pelatihan untuk personil operasional (operator);
• pertimbangan operasi dan perawatan;
• lokasi dan/atau keadaan di sekitar lokasi pengolahan;
• akseptabilitas dari masyarakat sekitar; dan
• persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

26
Pengelolaan Limbah B3 Medis
(Limbah Infeksius dan sangat Infeksius,
Patologi dan Anatomi, Farmasi,
Sitotoksik)

 Di musnahkan dalam INCENERATOR,


KERJASAMA dengan PT. JASA MEDIVEST
 Pewadahannya dengan KRESEK KUNING
 Jarum suntik+spluit dan benda tajam di tampung
dalam Safety Box
 Pengangkutan limbah B3 Medis setiap 2 hari
sekali
Pengelolaan Limbah Padat B3 Non
Medis (Lampu bekas, Batu baterai
bekas, Olie bekas, Accu bekas,
Sludge/Lumpur IPAL)
• Bekerja sama dengan PT. PPLI
5. PENGUBURAN
 Hanya untuk Limbah Patologis dan benda tajam;
 Lokasi penguburan dan fasilitas penguburan limbah medis wajib memiliki/mendapatkan persetujuan dari BLH kabupaten/kota. Persyaratan teknis:
Persyaratan Kegiatan:  lokasi kuburan harus bebas banjir, kedap air dan berjarak
 Tidak ada fasilitas insinerator di wilayah tsb; sekurang-kurangnya 200 m (lima puluh meter) dari sumur,
 Pada kondisi darurat, dan setelah disinfektasi atas limbah; perumahan, fasilitas umum, dan kawasan lindung;
 Dilakukan oleh penghasil
 kedalaman kuburan sekurang-kurangnya 2 (dua) meter,
diisi dengan limbah medis sebanyak-banyaknya setengah
dari jumlah volume total, dan ditutup dengan kapur
dengan ketebalan sekurang-kurangnya 50 cm (lima puluh
sentimeter) sebelum ditutup dengan tanah;
 kuburan harus dilengkapi pagar pengaman;
 apabila dilakukan penambahan limbah kedalam kuburan,
tanah dengan ketebalan sekurang-kurangnya 10 cm
(sepuluh sentimeter) ditambahkan pada setiap lapisan
limbah;
 penguburan harus dilakukan dalam pengawasan yang
ketat; dan
 kuburan wajib dirawat dan dicatat oleh usaha dan/atau
kegiatan yang melakukan penguburan.
29
6. PENIMBUNAN
a. Abu terbang insinerator; dan
b. Slag/abu dasar insinerator.

a. penimbunan saniter;
b. penimbunan terkendali;
dan/atau
c. Penimbunan akhir
Persertujuan dari Provinsi atau Kabupaten/Kota Limbah B3 yang memiliki
Izin Pengelolaan LB
30
7. PERLINDUNGAN PERSONEL PENGELOLAAN
LIMBAH B3
• Higiene perorangan: fasilitas mencuci tangan (dengan
air hangat mengalir, sabun, dan alat pengering) atau
cairan antiseptik;.
• Imunisasi: Hepatitis B dan Tetanus.
• Penerapan Praktik penanganan:
• Keamanan sitotoksik:
• SOP metode kerja yang aman untuk setiap
proses.
• Lembar Material Safety Data Sheet (MSDS).
• SOP P3K;
• Pelatihan penanganan obat-obatan sitotoksik.
• Peralatan penanganan tumpahan limbah
sitotoksik.
• Pemeriksaan medis khusus (medical check-up)
minimal dua tahun sekali.
• Makanan tambahan bagi petugas pengelola limbah.
31
SEMOGA
BERMANFAAT

TERIMA KASIH
32

Anda mungkin juga menyukai