Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

LIMBAH MEDIS PADA PRAKTIK


PERORANGAN TENAGA
KESEHATAN DAN FASYANKES
DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI
DKI JAKARTA
2017
DASAR HUKUM

■ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1204 Tahun


2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
■ Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor: P.56/Menlhk-Sekjen/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
PERATURAN MENTERI INI BERTUJUAN UNTUK
MEMBERIKAN PANDUAN BAGI PENGHASIL
LIMBAH B3 DARI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DALAM MENGELOLA LIMBAH B3
YANG DIHASILKAN.

Sumber: [Pasal 2, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]


FASYANKES YANG MANA?

■Fasilitas pelayanan kesehatan yang wajib terdaftar di


instansi yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
■Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
a. pusat kesehatan masyarakat;
b. klinik pelayanan kesehatan atau sejenis; dan
c. rumah sakit.

Sumber: [Pasal 3, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]


LIMBAH B3 APA SAJA YANG
DIATUR?
 Limbah B3 yang diatur meliputi Limbah:
a. dengan karakteristik infeksius;
b. benda tajam;
c. patologis;
d. bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
e. radioaktif;
f. farmasi;
g. sitotoksik;
h. peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi; dan
i. tabung gas atau kontainer bertekanan.
 Ketentuan mengenai Limbah radioaktif sebagaimana dimaksud pada huruf e diatur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai ketenaganukliran.

5
PP No. 101/2014 ttg
“Pengelolaan Limbah B3”

Limbah B3 berdasarkan :
Limbah •Karakteristik Infeksius
Rumah Sakit •Masuk Daftar sumber
dan Fasiltas spesifik Umum dgn kode
Pelayanan Kegiatan : 37 dan
Kesehatan Kode Limbah B3 :
A337-1s/d 5 dan B337-1s/d2
Contoh Daftar Limbah B3 dari Sumber Spesifik Umum Dari RS dan Fasyankes

Kode Jenis Sumber Limbah Kode Uraian Limbah Kategori


Industri/ Industri/ Limbah Bahaya
Kegiatan Kegiatan
36 Farmasi 1. Manufakturing, A336-1 Bahan atau Pproduk yang tidak memenuhi 1
formulasi, produksi, spesifikasi teknis, kedaluwarsa, dan sisa
dan distribusi (MFPD)
A336-2 Residu proses produksi dan formulasi 1
produk farmasi
2. IPAL yang
A336-3 Residu proses destilasi, evaporasi dan reaksi 1
mengolah
efluen proses
manufaktur dan A336-4 Reactor bottom wastes 1
produksi farmasi
A336-5 Sludge dari fasilitas produksi 1

B336-1 Absorban dan filter bekas atau karbon aktif 2

B336-2 Sludge dari IPAL 2


37 Rumah 1. Seluruh rumah A337-1 Limbah klinis memiliki karakateristik infeksius 1
Sakit dan sakit dan laboratorium
Fasilitas klinis
A337-2 Produk farmasi kedaluwarsa 1
Pelayanan 2. Fasilitas
Kesehatan insinerator
A337-3 Bahan kimia kedaluwarsa 1
3. IPAL yang
mengolah effluen
A337-4 Peralatan laboratorium terkontaminasi B3 1
dari kegiatan
rumah sakit dan
A337-5 Peralatan medis mengandung logam berat, 1
laboratorium klinis
termasuk Merkuri (Hg), Cd dan sejenisnya
B337-1 Kemasan Produk Farmas 2

B337-2 Sludge IPAL 2


JENIS LIMBAH FASYANKES
BERDASARKAN KARAKTERISTIKNYA

Sumber: KEMENKES
8
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS [sesuai
PERMEN LHK: P.56/Menlhk-Setjen/2015]
PENGURANGAN
DAN PEMILAHAN LIMBAH B3 MEDIS DIPILAH MENJADI 9 JENIS
LIMBAH
PENYIMPANAN LIMBAH B3 MEDIS DAPAT
PENYIMPANA DILAKUKAN DALAM BANGUNAN RUMAH
N SAKIT/PUSKESMAS
LIMBAH B3 MEDIS DAPAT DIANGKUT DENGAN
PENGANGKUTAN KENDARAAN RODA 3 DAN KEWENANGANNYA
DI DAERAH
PENGOLAHAN DAPAT MENGGUNAKAN
PENGOLAHA
AUTOKLAF, MICROWAVE, IRADIASI FREKWENSI
N
RADIO
LIMBAH MEDIS: PATOLOGIS DAN BENDA TAJAM
PENGUBURA
(JARUM SUNTIK, DLL) DAPAT DIKUBURKAN DAN
N
KEWENANGAN DI DAERAH
PENIMBUNA
LIMBAH B3 ABU INSINERATOR DAPAT DIBUANG
N
KE SANITARY/CONTROLLED LANDFILL (TPA
PENGURANGAN
 Menghindari penggunaan material yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan
yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping)
setiap bahan atau material yang berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan dan/atau pencemaran terhadap
lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream)
menurut jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia
dan bahan farmasi untuk menghindari terjadinya
penumpukan dan kedaluwarsa; dan 10
CONTOH PENGURANGAN

TERMOMETER TERMOMETER
MERKURI DIGITAL

SPYGNOMETER SPYGNOMETER
MERKURI DIGITAL 11
JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH MEDIS
PADAT SESUAI KATEGORINYA
MERA
H
KUNIN
G
KUNIN
G

UNGU
COKLA
T
Sumber: PERMENKES 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan 12
SEGREGASI YANG BAIK:
LIMBAH PLASTIK INFEKSIUS

Sumber: KEMENKES 13
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS

14
CONTOH WADAH LIMBAH BENDA
TAJAM

15
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS YANG
BENAR

1. Hanya limbah 2. Limbah harus ditempatkan


infeksius yang boleh dalam wadah sesuai dengan jenis
dimasukkan ke dan karakteristik limbah (lihat
dalam wadah ini – KEPMENKES 1204/2004). Tarik
limbah terkena darah plastik secara perlahan sehingga
atau cairan tubuh – udara dalam kantong minimum.
[limbah benda tajam Jangan mendorong kantong ke
ditempatkan pada bawah atau melobanginya untuk 16
CONTOH PENANGANAN LIMBAH MEDIS YANG BENAR

3. Putar ujung atas 4. Gunakan kepang 5. Letakkan penutup


plastik untuk plastik untuk wadah dan tempat
membentuk kepang membentuk ikatan pada tempat
tunggal. tunggal. penyimpanan
sementara (atau
Dilarang mengikat
pada lokasi
dengan model
pengumpulan
“telinga kelinci”. 17
PENGIKATAN KANTONG LIMBAH YANG
SALAH

Beberapa contoh pengikatan kantong limbah yang TIDAK


BENAR:
1. Kantong limbah tidak boleh dibiarkan terbuka;
2. Kantong limbah tidak boleh diikat model “kuping anjing”;
3. Kantong limbah tidak boleh diikat dengan selotipe atau
sejenis. 18
KAIDAH PENGISIAN LIMBAH
DALAM WADAH ATAU KANTONG

ISI LIMBAH ISI LIMBAH DILARANG


MAKSIMUM DITEKAN
¾ KAPASITAS 19
CONTOH CARA BERPAKAIAN
PETUGAS PENGELOLA LIMBAH

20
PENGHASIL LIMBAH PADAT
INFEKSIUS
Limbah padat infeksius
dibuang ke dalam plastik
berwarna kuning.

Jarum suntik dibuang ke


dalam tempat khusus jarum
suntik [tidak mudah bocor,
kuat dan kedap air].
PENGELOLAAN
LIMBAH BOTOL
INFUS BEKAS

22
Rekaman proses desinfeksi
limbah botol infus bekas
menggunakan alat autoklaf

Contoh limbah botol infus bekas yang


telah dilakukan desinfeksi
Indikator tekanan dalam proses menggunakan alat autoklaf
desinfeksi limbah botol infus
bekas menggunakan alat autoklaf 23
DOKUMENTASI LIMBAH RUMAH
SAKIT

1 2 3

  
4 5 6

24
 
  25
 
  26
PENYIMPANAN LIMBAH B3

 Dilakukan dengan cara antara lain:


a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3;
b. menyimpan Limbah B3 menggunakan wadah Limbah B3 sesuai
kelompok Limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah
sesuai karakteristik Limbah B3; dan
d. pemberian simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan
dan/atau wadah Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3.

Sumber: [Pasal 7 ayat (1), PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

27
MASA PENYIMPANAN LIMBAH B3

 Untuk limbah dengan karakteristik infeksius; benda tajam; dan patologis;


disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3 sebelum dilakukan Pengangkutan
Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah B3 paling lama:

1. 2 (dua) hari, pada temperatur lebih besar dari 0 oC (nol derajat celsius); atau
2. 90 (sembilan puluh) hari, pada temperatur sama dengan atau lebih kecil dari
0oC (nol derajat celsius),
sejak Limbah B3 dihasilkan.

Sumber: [Pasal 8 ayat (2) huruf a, PERMEN LHK P.56/Menlhk-


Sekjen/2015]

28
MASA PENYIMPANAN LIMBAH B3

 Untuk limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan; radioaktif;
farmasi; sitotoksik; peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi;
dan tabung gas atau kontainer bertekanan disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3
sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau Penimbunan
Limbah B3 paling lama:

1. 90 (sembilan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh
kilogram) per hari atau lebih; atau
2. 180 (seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg
(lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 1,
sejak Limbah B3 dihasilkan.

Sumber: [Pasal 8 ayat (2) huruf b, PERMEN LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015]

29
Pemegang izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 yang tempat penyimpanan Limbah
B3nya digunakan sebagai depo pemindahan, wajib memiliki:

a. Fasilitas pendingin yang memiliki temperatur sama


dengan
atau lebih kecil dari 0oC (nol derajat celsius), apabila
Limbah B3 disimpan lebih dari 2 (dua) hari sejak Limbah
B3 dihasilkan;
b. Fasilitas Pengolahan Limbah B3 yang memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3; dan/atau
c. Kerjasama dengan Pengolah Limbah B3 yang memiliki
Izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3,
CONTOH PENYIMPANAN LIMBAH
MEDIS DALAM RUANGAN

31
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DARI
FASYANKES
Penghasil
Pihak ke Tiga
Klinik A

Limbah Medis

Puskesmas Kecamatan
Klinik B (Dipo Pemindahan)

Penghasil

Klinil C Klinik D

Penghasil Penghasil 32
PENGELOLAAN LIMBAH NONB3

33
PENGELOLAAN LIMBAH TABUNG
GAS

34
PENGELOLAAN LIMBAH BENDA
TAJAM

35
PENGELOLAAN LIMBAH
RADIOAKTIF

36
PENGELOLAAN LIMBAH
PATOLOGIS

37
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai