Anda di halaman 1dari 17

17/05/2022

PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS RUMAH SAKIT
Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga

LIMBAH Rumah Sakit


limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di rumah sakit/Fasyankes
NON-B3 di luar medis yang berasal dari
LIMBAH RS
PADAT dapur, perkantoran, taman, dan
halaman yang dapat dimanfaatkan
SEGREGASI kembali apabila ada teknologinya
LIMBAH

 limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS  imbah patologi,
GAS  limbah benda tajam,
B3  Limbah farmasi,
 limbah sitotoksis,
 limbah kimiawi,
semua limbah yang berbentuk semua air buangan termasuk tinja  limbah radioaktif,
gas yang berasal dari kegiatan yang berasal dari kegiatan  limbah kontainer
pembakaran di rumah sakit Fasyanakes yang kemungkinan bertekanan, dan
seperti insinerator, dapur, mengandung mikroorganisme,  limbah dengan
perlengkapan generator, bahan kimia beracun dan radioaktif kandungan logam
anastesi, dan pembuatan obat yang berbahaya bagi kesehatan berat yang tinggi.
citotoksik
2

1
17/05/2022

Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan Karakteristiknya


Termometer &
Limbah tajam
tabung rusak
1%
1%

Limbah kimia &


farmasi
3%

Limbah infeksius
& patologi Limbah domestik
15% 80%

Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi

2
17/05/2022

Tajam

Patologis
Infeksius
Kimia
KATEGORI LIMBAH
Farmasi
FASYANKES
(PERMENLHK P-56/2015) Sitotoksik
Logam Berat
Kontainer Bertekanan
Radioaktif

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN & BERBAHAYA [ B3 ]

P
IDENTIFIKASI TEMPAT
FASYANKES E PENGOLAH
LIMBAH B3 R LB3
P
E
R
•RS •INFEKSIUS U
•INCINERATOR
•PKM •BERACUN U •AUTOCLAV
•KLINIK •MUDAH •MOU PIHAK-3
•PMD MENYALA
•MELEDAK

3
17/05/2022

 Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun
Dasar Hukum  Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
terkait  Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan
Pengelolaan Lingkungan
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 tahun 2019 tentang
Limbah Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Fasyankes  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.56


tahun 2015 tentang Tata Cara dan
 Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
(Proses Revisi)
 Peraturan Menteri Kesehatan No.18 Thn 2020 ttg Pengelolaan
Limbah medis Fasyankes berbasis

KEWAJIBAN FASYANKES
UNTUK MENGELOLA LIMBAH

4
17/05/2022

Manfaat Diolahnya Limbah RS

Mencegah dan menanggulangi


pencemaran/kerusakan lingkungan hidup dan
gangguan kesehatan masyarakat & Tindak
Pidana Lingkungan Akibat Limbah B3 yang
dihasilkan dari Rumah Sakit.

Regulasi Dasar Pengelolaan Limbah di Fasyankes


UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Pasal 59 ayat (1) Setiap Orang Yang Menghasilkan Limbah


B3 Wajib Melakukan Pengelolaan Limbah B3 Yang UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Dihasilkannya
PP No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Pasal 11 ayat (1) Prasarana RS dapat meliputi salah satunya
Beracun instalasi pengelolaan limbah
Mengatur pengelolaan limbah dari penetapan hingga
pembuangan. Limbah klinis infeksius, farmasi kadaluwarsa
Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
tergolong kategori limbah bahaya 1 Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes

Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan,
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di
Fasyankes
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya
bersumber limbah medis Permenkes No. 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PP NO. 47 TAHUN 2016 TENTANG FASYANKES
Mengatur teknis tentang penyelenggaraan
pengamanan limbah padat domestik, limbah B3,
limbah cair dan limbah gas di Rumah Sakit
11

10

5
17/05/2022

Undang-Undang nomor 32 tahun 2009


tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 59

• SETIAP ORANG yang MENGHASILKAN LIMBAH B3 WAJIB melakukan


PENGELOLAAN LIMBAH B3 yang dihasilkannya.
• Dalam hal setiap orang TIDAK MAMPU melakukan sendiri pengelolaan
limbah B3, pengelolaannya DISERAHKAN kepada PIHAK LAIN.
• Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

11

PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-


Sekjen/2015
PP No. 47 tahun 2016
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis tentang Fasyankes :
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
 Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Meliputi: sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri
atas:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat;  Tempat praktik mandiri Tenaga
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Kesehatan;
Dan  Pusat kesehatan masyarakat;
c. Rumah Sakit  Klinik;
 Rumah Sakit;
 Apotek;
 Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah:  Unit Transfusi Darah;
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam,
 Laboratorium Kesehatan;
Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa,
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif,
 Optikal;
Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang  Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan kepentingan hukum; dan
Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan.  Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tradisional.
12

6
17/05/2022

Regulasi RUMAH SAKIT

UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 11 ayat (1)

Huruf e:
Pengelolaan Limbah di Rumah Sakit dilaksanakan meliputi
pengelolaan limbah padat, cair, bahan gas yang bersifat
infeksius, bahan kimia beracun dan sebagian bersifat
radioaktif, yang diolah secara terpisah.

13

Regulasi RUMAH SAKIT


PMK No. 7 Tahun 2019 tentang Kesling Rumah Sakit

Penyimpanan
a) Limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam harus
disimpan pada TPS dengan suhu lebih kecil atau sama dengan
0oC dalam waktu sampai dengan 90 hari.

b) Limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam dapat


disimpan pada TPS dengan suhu 3 sampai dengan 8oC dalam
waktu sampai dengan 7 hari.

14

7
17/05/2022

Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Basis: Rumah Sakit Ramah Lingkungan Penyelenggaraan


(Green Hospital) Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit

Penyehatan Pengamanan Pengendalian Pengawasan

Air,
Udara, Vektor Linen,
1. Limbah
Tanah, Binatang Pembawa Dekontaminasi,
2. Radiasi
Pangan, Penyakit Konstruksi/Renovasi
Sarana Prasarana

15

PENYELENGGARAAN PENGAMANAN LIMBAH

LIMBAH
PMK No. 7 Limbah Padat
Limbah B3 Limbah Cair Limbah Gas
Domestik
Tahun 2019
Identifikasi Sistem
tentang Pengurangan
dan Pemilahan limbah Penyalura
Pemantauan
dan Pelaporan
Kesling n
Rumah Sakit Penyediaan
Fasilitas
Pengurangan
dan Pemilahan
Memiliki IPAL Pengelolaan
sesuai standar

Penanganan Pewadahan dan Pemantauan Penyediaan


Vektor pengangkutan dan Pelaporan Fasilitas

Penyimpanan Baku Mutu

Pengolahan

16

8
17/05/2022

KENAPA LIMBAH MEDIS HARUS DIKELOLA

DAMPAK DAMPAK PEMENUHAN


LINGKUNGAN KESEHATAN PERATURAN

17

BAHAYA & DAMPAK LIMBAH MEDIS


Limbah Kimia, Farmasi, Limbah Infeksius,
Limbah Genotoksik
Logam Berat Patologis & Benda Tajam
Melalui Adsorpsi: Melalui: Melalui:
• Kulit & membran • Tusukan, lecet, luka • Menghirup debu
mukosa • Membran mukosa atau aerosol
• Pernafasan • Pernafasan • Adsorpsi kulit
• Pencernaan • Ingesti • Tanpa sengaja
menelan
• Intoksikasi/ • Infeksi
Gastroenteritis • Kontak dengan
keracunan akut atau cairan & sekret
• Infeksi Saluran
kronik tubuh pasien
Pernafasan
• Cedera – luka bakar
• AIDS
• Hepatitis A • Karsinogen
• Hepatitis B & C • Mutagen
• Infeksi mata • Iritasi kulit
HOSPITAL ACQUIRED • Infeksi genital, • Iritasi saluran cerna
INFECTION • Cedera

18

9
17/05/2022

Gangguan kesehatan manusia ; bakteri, virus, senyawa-senyawa


kimia, desinfektan, serta logam seperti Hg, Pb, Chrom dan Cd

Dampak
yang berasal dari bagian Pelayanan

Limbah RS Gangguan genetik dan reproduksi ; Pestisida dan Bahan


Radioaktif
yang tidak
dikelola Menyebabkan infeksi silang; menjadi media penyebaran
mikroorganisme pembawa penyakit melalui proses infeksi silang
baik dari pasien ke pasien, dari pasien ke petugas atau dari
dengan petugas ke pasien

benar Kerusakan harta benda, disebabkan oleh garam-garam terlarut


(korosif, karat) yang terkandung dalam air berlumpur yang dapat
menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit

19

Dampak Gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang, karena


senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia,
Limbah RS desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

yang tidak kerugian ekomoni, baik terhadap pembiayaan operasional


dan pemeliharaan, seperti kebutuhan biaya kompensasi
dikelola pencemaran lingkungan dan orang yang kesehatannya
terganggu karena pencemaran lingkungan.
dengan
benar Gangguan kenyamanan dan estetika, dari sedimen,
larutan, bau phenol, bau feses, urin dan rasa dari bahan
kimia organik.
(lanjutan)

20

10
17/05/2022

21

Alur Pengelolaan Limbah medis

Pengurangan

Pemilahan

Pewadahan

Penyimpanan

Pengangkutan/Pengumpulan
Pengolahan/Penimbunan/Pemanfaatan

22

11
17/05/2022

PENGURANGAN
 Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap
bahan atau material yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan dan/atau pencemaran terhadap lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut
jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan
bahan farmasi untuk menghindari terjadinya penumpukan dan
kedaluwarsa; dan
 Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap
peralatan sesuai jadwal.

23

CONTOH PENGURANGAN

TERMOMETER MERKURI TERMOMETER DIGITAL

SPYGNOMETER MERKURI 24
SPYGNOMETER DIGITAL

24

12
17/05/2022

Pemilahan dan Pewadahan


 Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh
penghasil limbah (mis: perawat). Di setiap
sumber/ ruangan ditempatkan wadah yang MERAH

sesuai dengan limbah yang dihasilkan.


 Wadah dinamai sesuai kategori/ kelompok KUNING

limbah dan diberikan kantong plastik sesuai


warna. KUNING

 Jarum suntik bisa disediakan safety box di


tempat dilakukan tindakan. Setelah
UNGU
menyuntik, jarum suntik langsung dimasukan
ke dalam safety box tanpa menutup kembali.
 Jarum suntik juga bisa menggunakan needle COKLAT

cutter atau needle destroyer untuk


memisahkan siringe dengan spoitnya. Sumber: PERMENKES 7/2019 tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit dan Permen LHK no. P56 th. 2015

25

CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS

26

26

13
17/05/2022

Pengangkutan
Pengangkutan Internal
 Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau
sesuai kebutuhan.
 Setelah limbah diambil dari sumbernya, Limbah
diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume
limbah)
 Tidakdianjurkan melakukan
pemadatan/penekanan pada saat pengumpulan
limbah untuk menghindari risiko tertusuk

Pengangkutan eksternal
Pengangkutan dilakukan oleh transporter yang
berijin. Pengangkutan yang dilakukan oleh
penghasil limbah bisa menggunakan kendaraan
roda 3, sesuai ketentuan yang berlaku.

27

Penyimpanan Sementara
• TPS harus memiliki ijin
• Bangunan TPS yang memenuhi persyaratan harus sesuai
dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995
Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.

•Waktu Penyimpanan :
1. 2 hari, pada temperature lebih besar dari 0 derajat Celcius
2. 90 hari, pada temperature sama dengan atau lebih kecil dari
0 derajat celcius
3. 7 hari, Pada temperatur 3-8 derajat Celcius (PMK 7/2019)

28

14
17/05/2022

29

Pengolahan Akhir
Berdasarkan proses (WHO) :
Termal, kimia, irradiasi, biologi, mekanikal

30

15
17/05/2022

Penguburan

31

Lihatlah video berikut (link youtube), buat


rangkuman untuk pengelolaan limbah

https://youtu.be/IBjrdKAlttk

https://www.youtube.com/watch?v=ExxhuY07SeQ

https://www.youtube.com/watch?v=uWy2CS4W9L8

32

16
17/05/2022

Terimakasih

33

17

Anda mungkin juga menyukai