Anda di halaman 1dari 56

• Pengelolaan limbah medis sesuai peraturan

adalah minimal melakukan pemilahan limbah


(antara limbah medis dan non-medis) dan
pengolahan limbah secara mandiri (on site)
atau bekerja sama dengan pihak yang memiliki
izin (off site).
(Pasal 1)
Beracun
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu
Berbahaya dan
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
Limbah Bahan
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau Pengelolaan
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
tentang
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
tahun 2014
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
nomor 101
hidup lain. Pemerintah
Peraturan
Definisi Limbah B3
Limbah Medis adalah Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
Limbah medis dikategorikan dalam limbah B3
(Pasal 5 ayat 2, Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun)

Karakteristik Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

mudah beracun; Menyeb


meledak ab-kan
; infeksi;

mudah bersifat bersifat


terbakar; reaktif; korosif.
Dasar Hukum Pengelolaan Limbah Medis
Undang-undang
Undang-undang No.
No. 36
32 tahun
tahun 2009
2009 tentang Kesehatan dan
tentang Perlindungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun2014 tentang Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004
Lingkungan
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Ketentuan Pidana dalam Pengelolaan Limbah B3
(UU No. 32/2009)
Pidana Penjara Denda
Pelanggaran dalam Pengelolaan
Limbah B3 Min Max Min Max

Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin 1 3


1 tahun 3 tahun
(Pasal 102) Milyar Milyar
Tidak melakukan pengelolaan
limbah B3 1 tahun 3 tahun 1 3
Milyar Milyar
(Pasal 103)
Pejabat berwenang tidak
melakukan pengawasan - 1 tahun - 500
juta
(Pasal 112)

Impor Limbah (Pasal 105) 4 tahun 12 4 12


tahun Milyar Milyar

Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 tahun 15 5 15


Identifikasi Limbah B3 (PP 101/2014)

Berdasarkan sumbernya Berdasarkan Karakteristiknya

• Limbah B3 dari sumber tidak spesifik • Mudah meledak


• Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 • Mudah terbakar
yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi • Reaktif
spesifikasi produk yang akan dibuang, • Beracun
dan bekas kemasan B3 • Menyebabkan infeksi
• Limbah B3 dari sumber spesifik (umum • Bersifat korosif
dan khusus)
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NO.
1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
Persyaratan Kes Lingkungan RS meliputi:

• Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman rumah sakit


• Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Makanan Minuman
• Penyehatan Air
• Pengelolaan Limbah
• Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (Laundry)
• Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu Lainnya
• Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
• Persyaratan Pengamanan Radiasi
• Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek kesehatan lingkungan
Lampiran I (PP 101/2014)
Tabel 3. Daftar Limbah B3 Dari Sumber Spesifik Umum
Kode Jenis Kegiatan Sumber Limbah Kode Uraian Limbah Kategori
Kegiatan Limbah Bahaya
Bahan atau produk yang tidak memenuhi
A336-1 spesifikasi teknis, kedaluwarsa, dan sisa 1

Manufakturing, A336-2 Residu proses produksi dan formulasi 1


formulasi, produksi, Residu proses destilasi, evaporasi dan
dan distribusi (MFPD) A336-3 1
produk farmasi. reaksi
36 Farmasi IPAL yang mengolah A336-4 Reactor bottom wastes 1
efluen proses
manufaktur dan A336-5 Sludge dari fasilitas produksi 1
produksi farmasi
B336-1 Absorban dan filter bekas atau karbon aktif 2
B336-2 Sludge dari IPAL 2

A337-1 Limbah klinis memiliki karakteristik 1


infeksius
Seluruh rumah sakit A337-2 Produk farmasi kedaluwarsa 1
dan laboratorium A337-3 Bahan kimia kedaluwarsa 1
Rumah sakit klinis
37 dan fasilitas Fasilitas insinerator A337-4 Peralatan laboratorium terkontaminasi 1
pelayanan IPAL yang mengolah
kesehatan efluen dari kegiatan Peralatan medis mengandung logam berat,
rumah sakit dan A337-5 termasuk merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan 1
laboratorium klinis sejenisnya
B337-1 Kemasan produk farmasi 2
B337-2 Sludge IPAL 2
Laboratorium A338-1 Bahan kimia kedaluwarsa 1
riset dan Seluruh jenis A338-2 Peralatan laboratorium terkontaminasi B3 1
komersial laboratorium kecuali
38 mencakup laboratorium yang A338-3 Residu sampel Limbah B3 1
industri yang termasuk dalam kode
memiliki industri 37
Limbah Medis adalah Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
Limbah medis dikategorikan dalam limbah B3
(Pasal 5 ayat 2, Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun)

Karakteristik Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

mudah beracun; Menyeb


meledak ab-kan
; infeksi;

mudah bersifat bersifat


terbakar; reaktif; korosif.
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Limbah Medis Terdiri dari Berbagai Jenis

Limbah medis terdiri dari berbagai jenis yang memerlukan metode


pengolahan yang berbeda (Kepmenkes nomor 1204 tahun 2004)

Kemasan bertekanan
Logam berat

Limbah Cair
Radioaktif
Sitotoksik
Patologis
Infeksius

Farmasi
Tajam

Kimia
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN No.
1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH
SAKIT
INFEKSIUS

PATOLOGIK

BENDA TAJAM

GENOTOKSIK LIMBA
FARMASI H
BAHAN KIMIA MEDIS
MENGANDUNG
LOGAM BERAT
KONTAINER
BERTEKANAN
RADIOAKTIF
Alur Pengelolaan Limbah medis
Pengurangan

Pemilahan

Pewadahan

Pengangkutan

Penyimpanan sementara

Pengolahan/Penimbunan/Pemanfaatan
Limbah Patologis

Limbah yang berasal dari organ atau


jaringan tubuh manusia
Organ/jaringan tubuh
Janin
Darah
Muntah
Urine
Cairan tubuh lainnya
Limbah tajam

Limbah berbahan padat yang dapat


menyebabkan luka iris atau tusuk

Jarum suntik
Kaca preparat
Infus
Ampul/vial
Pecahan kaca
Limbah sitotoksik/Genotoksik

Limbah yang sangat berbahaya dan bersifat


mutagenik, teratogenik, atau karsinogenik

Obat sitostatik dapat membunuh atau


menghentikan pertumbuhan sel

Muntah, urine, atau tinja pasien yang


diterapi dengan obat sitotoksik
Limbah Farmasi
Limbah yang mengandung bahan-bahan
farmasi

Produk farmasi, obat, vaksin, serum yang


kadaluarsa

Tumpahan obat

Termasuk sarung tangan, masker, dan


wadah terkontaminasi
Limbah Bahan Kimia
Limbah yang mengandung bahan kimia
yang berasal dari aktivitas diagnosa,
kebersihan, dan desinfeksi
Kimia pengawet
Anestesi
Zat kimia fotografis
Pelarut
Antiseptik
Disinfektan
Limbah Logam Berat
Limbah yang mengandung logam berat
merupakan limbah berbahaya dan sangat
beracun
Limbah alat kesehatan yang
mengandung merkuri seperti pengukur
suhu dan pengukur tekanan darah

Limbah perak dari fotografis sinar X


Limbah Logam Berat
Limbah yang mengandung logam berat
merupakan limbah berbahaya dan sangat
beracun
Limbah alat kesehatan yang
mengandung merkuri seperti pengukur
suhu dan pengukur tekanan darah

Limbah perak dari fotografis sinar X


Limbah Radioaktif
Limbah ini dapat berbentuk padat, cair, atau
gas yang terkontaminasi radionuklida
terbentuk akibat pelaksanaan prosedur
seperti
Analisis in-vitro pada jaringan dan cairan
tubuh
Pencitraan organ

Lokalisasi tumor
Serta berbagai jenis metode investigasi
dan terapi
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan
Karakteristiknya
Limbah tajam Termometer &
1% tabung rusak
1%
Limbah kimia &
farmasi
3%

Limbah infek- Limbah


sius & patologi domestik
15% 80%

Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi Limbah tajam
SEGREGASI YANG BAIK:
LIMBAH PLASTIK INFEKSIUS

24
Pewadahan Limbah medis

Semua wadah harus Wadah yang hampir Wadah dengan kode


diberi tanggal, kode, penuh harus segera warna memudahkan
label, dan simbol diganti dengan yang pemilahan
kosong
CONTOH
WADAH
LIMBAH
MEDIS &
KANTONGNY
A

26
CONTOH WADAH LIMBAH MEDIS

27
KAIDAH PENGISIAN LIMBAH DALAM WADAH
ATAU KANTONG

ISI LIMBAH ISI LIMBAH


MAKSIMUM DILARANG DITEKAN
28
¾ KAPASITAS
Pengangkutan Limbah medis
Alat angkut khusus, tertutup, kedap air, mudah
dibersihkan, dan dilengkapi dengan tanda khusus
pengangkut limbah.
Rute pengangkutan diupayakan melalui jalur yang paling
cepat dan harus direncanakan sebelum perjalanan dimulai.

Petugas pengangkut harus menggunakan APD.


Petugas pengangkut harus membawa manifes dan
menandatanganinya.
Program/jadwal rutin untuk pengumpulan (usahakan
mengumpulkan limbah setiap hari)
PENGIKATAN KANTONG LIMBAH YANG SALAH

Beberapa contoh pengikatan kantong limbah yang


TIDAK BENAR:
1. Kantong limbah tidak boleh dibiarkan terbuka;
2. Kantong limbah tidak boleh diikat model “kuping
anjing”;
3. Kantong limbah tidak boleh diikat dengan selotipe atau
30
sejenis.
Pengangkutan/Pengumpulan Limbah medis

Program/jadwal rutin Petugas pengangkut Alat angkut khusus,


untuk pengumpulan harus menggunakan tertutup, kedap air,
(usahakan APD. mudah dibersihkan,
mengumpulkan dan dilengkapi dengan
limbah setiap hari) tanda khusus
pengangkut limbah.
CONTOH ALAT ANGKUT UNTUK
PENGUMPULAN LIMBAH MEDIS

32
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
medis

Permukaan
Lantai kedap Saluran air Persediaan
mudah
air yang baik air cukup
dibersihkan

Pencahayaa Anti hewan


Mudah Aman dan
n dan pengganggu
diakses dapat
ventilasi dan
petugas dikunci
yang baik serangga
Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
medis

Pencahayaan dan Aman dan dapat Mudah diakses


ventilasi yang baik dikunci petugas
CONTOH TPS LIMBAH INFEKSIUS (COLD
STORAGE)

35
Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan
Limbah B3

PP No 19 Tahun 1994 PP No 18 Tahun 1999 PP 101 Tahun


Jo PP No 12 Tahun Jo PP No 85 Tahun
1995 1999 2014

Pembeda PP 101/2014:
• Penetapan kategori limbah, kode karakteristik & kodifikasi limbah B3: ;
• Perubahan status limbah B3 menjadi bukan LB3;
• Ada prosedur Penetapan, Pengecualian, dan limbah Non-B3;
• Uji coba sebelum ijin untuk kegiatan pemanfaatan dan pengolahan
limbah B3;
• Penetapan batas waktu penyimpanan lebih dari 90 hari;
• Dana jaminan lingkungan lebih eksplisit;
• Pengaturan dumping, rincian dan kriteria pemulihan, dan rincian
Prinsip Pengelolaan Limbah B3
Prioritas
HINDARKAN
• From cradle to grave
KURANGKAN

GUNAKAN ULANG

DAUR ULANG

RECOVER

OLAH

Polluter pays…
G
N
A
U
B

Implementasi Hirarki Pengelolaan 37


Muatan Peraturan Pemerintah tentang
Pengelolaan Limbah B3

PENGELOLAAN LIMBAH B3:


LIMBAH B3 PENGURANGAN, PENYIMPANAN,
LIMBAH B3 & PENGECUALIAN PENGUMPULAN, PEMANFAATAN,
KETENTUAN UMUM, PENETAPAN PENGOLAHAN, PENIMBUNAN,
PENGANGKUTAN, DUMPING
PP No. 101
Tahun 2014
PENUTUP
DUKUNGAN PENGELOLAAN LB3: ADMINITRATIF, PERALIHAN,
PENANGGULANGAN & PEMULIHAN,
PENGAWASAN, PEMBIAYAAN, SANKSI
STD LB3
LAIN-LAIN: PEMBINAAN,
Ketentuan Umum
DEFINISI LIMBAH B3

LIMBAH
BAHAN
BAHAN
BERBAHAYA
LIMBAH BERBAHAYA
DAN
DAN
BERACUN
BERACUN

… adalah sisa … yang selanjutnya disingkat … yang selanjutnya


suatu usaha B3 adalah zat, energi, dan/atau disebut limbah B3
dan/atau komponen lain yang karena adalah suatu sisa
kegiatan sifat, konsentrasi dan/atau usaha dan/atau
jumlahnya, baik secara
kegiatan yang
langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan mengandung B3
dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan
LIMBAH B3 BERDASARKAN PP NO. 101 TAHUN
2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH B3

LAMPIRAN V
IV
III BAKU MUTU
NILAI BAKU

I TABEL 2 DAFTAR LIMBAH II BAKU MUTU


KARAKTERISTIK
BERACUN MELALUI
KARAKTERISTIK
BERACUN
MELALUI TCLP
B3 DARI B3 PARAMETER UJI KARAKTERISTIK TCLP UNTUK
DAN TOTAL
KEDALUWARSA, B3 KARAKTERISTIK BERACUN MELALUI PENETAPAN
TABEL 1 DAFTAR KONSENTRASI
YANG TUMPAH, B3 YANG LIMBAH BAHAN TCLP UNTUK STANDAR
LIMBAH B3 DARI UNTUK
TIDAK MEMENUHI BERBAHAYA DAN PENETAPAN PENGOLAHAN
SUMBER TIDAK PENETAPAN
SPESIFIKASI PRODUK BERACUN KATEGORI LIMBAH LIMBAH BAHAN
SPESIFIK PENGELOLAAN
YANG AKAN DIBUANG, B3 BERBAHAYA DAN
TANAH
DAN BEKAS KEMASAN BERACUN SEBELUM
TERKONTAMINASI
TABEL 3 DAFTAR
B3.
TABEL 4. DAFTAR
Kategori LimbahDITEMPATKAN
FASILITAS
DI
LIMBAH BAHAN
LIMBAH B3 DARI LIMBAH B3 DARI PENIMBUSAN AKHIR Bersih/tidak
BERBAHAYA DAN ber
BERACUN
SUMBER SPESIFIK SUMBER SPESIFIK
UMUM KHUSUS Landfill K1, K2/K3

Limbah B3 Standard, baku mutu untuk penetapan dan pengelolaa


Kodifikasi Limbah B3 (Lampiran 1 Tabel 3 PP
101/2014)

D226: MFDF produk & IPAL

D227: seluruh RS dan laboratorium kimia


Limbah B3 Sumber Spesifik Rumah Sakit
berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 (Kode 37)

Sumber Limbah Kode dan Uraian Limbah Kategori


Bahaya
1. Seluruh rumah sakit dan lab A337-1 Limbah klinis memiliki karakteristik 1
klinis infeksius
2. Fasilitas insinerator A337-2 Produk farmasi daluwarsa 1
3. IPAL yang mengolah efluen
rumah sakit dan laboratorium klinis A337-3 Bahan kimia daluwarsa 1
A337-4 Peralatan laboratorium 1
terkontaminasi B3
1. pusat kesehatan masyarakat; A337-5 Peralatan medis mengadung logam 1
2. klinik pelayanan kesehatan atau berat, termasuk merkuri (Hg), kadmium
sejenis; dan (Cd), dan sejenisnya
3. rumah sakit. B337-1 Kemasan produk farmasi 2
B337-2 Sludge IPAL 2
NON- limbah padat dari dapur,
perkantoran, taman, dan
klasifikasi
LIMBAH MEDIS
PADAT halaman yang dapat
RUMAH SAKIT dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya
Sumber: PERMENKES
1204/2004

CAIR
MEDIS  limbah infeksius,
GAS  imbah patologi,
 limbah benda tajam,
 Limbah farmasi,
semua limbah yang
berbentuk gas yang
semua air buangan termasuk
tinja yang berasal dari
 limbah sitotoksis,
 limbah kimiawi, LB
3
berasal dari kegiatan kegiatan rumah sakit yang  limbah radioaktif,
pembakaran di rumah kemungkinan mengandung  limbah kontainer
sakit seperti mikroorganisme, bahan kimia
bertekanan, dan
insinerator, dapur, beracun dan radioaktif yang
perlengkapan berbahaya bagi kesehatan  limbah dengan
generator, anastesi, kandungan logam
dan pembuatan obat beratLimbah
yang tinggi.
citotoksik B3 dalam
PermenLHK No. P.56/Menlhk-
43
Sekjen/2015
Kewajiban Penghasil Limbah B3 & Limbah
Lainnya
Kode Keterangan Kat Tujuan
Limba ego Pengelolaan
h ri
A337-1 Limbah klinis infeksius 1 insinerasi
LIMBAH B3 A337-2 Farmasi kadaluarsa 1 Sendiri/pihak
III
SUMBER A337-3 Bahan kimia kadaluarsa 1 Sendiri/pihak
III
SPESIFIK A337-5 Peralatan medis 1 Sendiri/pihak
mengandung logam berat III
B337-1 Kemasan produk farmasi 2 Sendiri/pihak
III
B337-2 Sludge IPAL 2 Sendiri/pihak
III
LIMBAH B3 Kode Keterangan Kat Tujuan
SUMBER Limba ego Pengelolaan
h ri
TIDAK A102a Pelarut terhalogenasi
Trikloroetilen 1 Sendiri/pihak
III
SPESIFIK B105d Minyak pelumas bekas 2 Sendiri/pihak
III
A102d Aki/batere bekas 1 Sendiri/pihak
III
Pengolahan Air
Limbah

LIMBAH Pengolahan
Emisi/Gas
LAINNYA Pengolahan
Limbah
padat/domestik
Pengelolaan Limbah B3 dari fasilitas pelayanan
kesehatan (PERMEN LHK Nomor: P.56/Menlhk-
Sekjen/2015)
Dilaksanakan dengan:
PENGURANGAN DAN
PEMILAHAN LIMBAH B3; • Menerapkan prinsip hirarki
pengelolaan limbah;
PENYIMPANAN LIMBAH B3;
• Ada pembedaan kegiatan
PENGANGKUTAN LIMBAH pengelolaan LB3 internal
B3; dan eksternal;
PENGOLAHAN LIMBAH B3; • Pada umumnya mengadopsi
praktek yang sudah berjalan
PENGUBURAN LIMBAH B3;
DAN/ATAU
namun dengan
peningkatan/penetapan
PENIMBUNAN LIMBAH B3. standard LH

Pasal 5
1. PENGURANGAN & PEMILAHAN
 Menghindari penggunaan material yang
mengandung bahan berbahaya dan
beracun apabila terdapat pilihan yang
lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good
house keeping) setiap bahan atau
material yang berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan dan/atau
pencemaran terhadap lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah
(waste stream) menurut jenis, kelompok,
dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik
pengadaan bahan kimia dan bahan
farmasi untuk menghindari terjadinya 46
penumpukan dan kedaluwarsa; dan
2. PENYIMPANAN LIMBAH B3
Dilakukan dengan cara antara lain: Tempat
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas
Penyimpanan
Penyimpanan Limbah B3; limbah
Infeksius
b. menggunakan wadah Limbah B3
sesuai kelompok Limbah B3;
c. penggunaan warna pada setiap
kemasan dan/atau wadah Limbah
sesuai karakteristik Limbah B3; dan
d. pemberian simbol dan label Limbah
B3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah B3 sesuai
karakteristik Limbah B3.

Sumber: [Pasal 7 ayat (1), PERMEN Tempat


LHK P.56/Menlhk-Sekjen/2015] Penyimpanan
limbah selain
Infeksius
47
2.A. PERSYARATAN LOKASI DAN
FASILITAS PENYIMPANAN
PERSYARATAN LOKASI PERSYARATAN FASILITAS
• lantai kedap berdrainase serta mudah
• Persyaratan lokasi dibersihkan dan dilakukan disinfeksi.
• tersedia sumber air untuk pembersihan.
Penyimpanan Limbah B3 • mudah diakses oleh yang berhak
meliputi: • Memudahkan muat-bongkar untuk
pengangkutan;
– merupakan daerah bebas • terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin
kencang, banjir, dan faktor lain yang
banjir dan tidak rawan berpotensi menimbulkan kecelakaan atau
bencana kerja.
bencana alam, atau yang • tidak dapat diakses oleh hewan, serangga,
direkayasa; dan dan burung.
• ventilasi dan pencahayaan yang baik dan
– jarak antara lokasi memadai.
• jauh dari tempat penyimpanan atau
Pengelolaan Limbah B3 penyiapan makanan.
dengan lokasi fasilitas umum • peralatan pembersihan, pakaian pelindung,
dan wadah atau kantong limbah harus
diatur dalam Izin Lingkungan. diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi
fasilitas penyimpanan.
• dinding, lantai, dan langit-langit fasilitas
penyimpanan senantiasa dalam keadaan
bersih, termasuk pembersihan lantai setiap
hari.
2.C Pengemasan Limbah B3 Fasyankes

49
MASA PENYIMPANAN LIMBAH B3
Untuk limbah bahan kimia kedaluwarsa,
 Untuk limbah dengan tumpahan, atau sisa kemasan; radioaktif;
karakteristik infeksius; farmasi; sitotoksik; peralatan medis yang
memiliki kandungan logam berat tinggi; dan
benda tajam; dan patologis; tabung gas atau kontainer bertekanan
disimpan di tempat disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3
sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3,
Penyimpanan Limbah B3 Pengolahan Limbah B3, dan/atau
sebelum dilakukan Penimbunan Limbah B3 paling lama:
1. 90 (sembilan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang
Pengangkutan Limbah B3, dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram)
Pengolahan Limbah B3, per hari atau lebih; atau
2. 180 (seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah
dan/atau Penimbunan B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh
kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 1,
Limbah B3 paling lama: sejak Limbah B3 dihasilkan.

1. 2 (dua) hari, pada [Pasal 8 ayat (2) huruf b,


temperatur lebih besar dari
0 o
C (nol derajat celsius); atau
Pasal 8 ayat (2) huruf a
2. 90 (sembilan puluh) hari, 50
PERLINDUNGAN PERSONEL
PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
• Higiene perorangan: fasilitas
mencuci tangan (dengan air hangat
mengalir, sabun, dan alat
pengering) atau cairan antiseptik;.
• Imunisasi: Hepatitis B dan Tetanus.
• Penerapan Praktik penanganan:
• Keamanan sitotoksik:
– SOP metode kerja yang aman
untuk setiap proses.
– Lembar Material Safety Data
Sheet (MSDS).
– SOP P3K;
– Pelatihan penanganan obat-
obatan sitotoksik.
– Peralatan penanganan
tumpahan limbah sitotoksik.
• Pemeriksaan medis khusus (medical
check-up) minimal dua tahun sekali.
• Makanan tambahan bagi petugas
pengelola limbah. 51
3. PENGANGKUTAN
Dilakukan oleh:
a. Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah B3 yang
dihasilkannya dari lokasi Penghasil Limbah B3 ke:
1. tempat Penyimpanan Limbah B3 yang digunakan sebagai depo
pemindahan; atau
2. Pengolah Limbah B3 yang memiliki izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau
b. Pengangkut Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan
Limbah B3 untuk Kegiatan Pengangkutan Limbah B3, jika
Pengangkutan Limbah B3 dilakukan di luar wilayah kerja
fasilitas pelayanan kesehatan.

52
MODEL I
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

Pengolahan
Penghasil RS A dengan Insinerator

Perusahaan
“X”
yang telah
Penghasil RS B mendapatkan izin dari KLH

Landfill
Kelas I
Penghasil RS C PT. PPLi
ABU

53
MODEL II LIMBAH
PENGELOLAAN
RUMAH SAKIT
Pengha
Landfill
sil
Kelas I
RS B
PT. PPLi

ABU

Rumah Sakit
RS C “A”
(Penghasil+Pengolah)

Penghasil

RS D RS E
54
Penghasil Penghasil
CONTOH GAMBAR ALAT ANGKUT

PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
HALWA
Apabila terjadi
kecelakaan, hubungi
Telp. (021) 85906527

Alat angkut ini khusus oleh penghasil limbah B3 (bukan


jasa) untuk mengangkut dari lokasi penghasil ke:
1. Transfer depo, atau
2. Fasyankes yang dapat mengolah limbah B3 dalam
wilayah provinsi.
Persyaratan teknis:
3. Boks bersifat permanen;
4. Tinggi boks maksimum 900 mm (terhitung dari sadel
pengemudi);
5. Lebar boks maksimum 1000 mm.
Persyaratan administrasi: 55
Dokumen
Bagian Pertama:
Limbah B3
diisi oleh (manifes)
pengirim/penghasil
LB3: pengumpul,
pemanfaat,
pengelola

Bagian Kedua: diisi


oleh pengangkut
LB3

Bagian Ketiga: diisi


oleh penerima LB3:
pengumpul,
pemanfaat,
pengelola LB3

56

Anda mungkin juga menyukai