Anda di halaman 1dari 17

ALUR PEMESANAN KECAMBAH

INFORMASI UMUM KECAMBAH

Berita Acara Penyerahan


Delivery Order (DO) Kecambah (BAPK)
Daftar Persilangan (D. Persil)
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

Polybag
o Polibeg berwarna hitam dan tahan
lapuk.
KECAMBAH o Ukuran polibeg di pembibitan awa
o Kecambah harus dalam keadaan sejuk, 22x14 cm, tebal 0,07 mm
lembab dan terhindar dari matahari o Ukuran polibeg di pembibitan utam
langsung sampai saat penanaman. 50x40 cm, tebal 0,2 mm.
o Kecambah harus ditanam sesegera o Polibeg harus diisi tanah sampai 2
mungkin (penyimpanan tidak lebih dari ujung tepi polibeg dan disiram
dari 5 hari) setiap hari.
o Kecambah disimpan pada ruangan
dengan suhu 22-24°C.
o Periksa jumlah dan jenis persilangan
yang ada pada D. Persil.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN
TANAH
 Media Tanam adalah tanah
top soil gembur. LOKASI PEMBIBITAN
 Tanah diayak dengan
ayakan 2 cm.  Lokasi dekat dengan areal
 Campurkan P pada tanah penanaman.
isian (50 kg RP : 2 m³  Topografi rata / kemiringa
tanah).
< 15°
 Dekat dengan sumber air d
sumber tanah pengisi polib
 Memiliki akses jalan yang
baik.
 Aman dari gangguan
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

PERSIAPAN LOKASI
PRE NURSERY (PN) 10 m
BEDENGAN
0,8 m

1,2 m
 Bedengan dengan ukuran 1,2 x 10 m dapat memuat 1.000
bibit.
 Bagian dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari
permukaan.
 Tambahan papan sebagai pemisah persilangan atau
kelompok pertumbuhan.
 Dibuatkan saluran drainase yang bagus.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

NAUNGAN

PENGATURAN NAUNGAN

UMUR (bulan) NAUNGAN (%)

0 – 1,5 100

1,5 – 2,5 50

> 2,5 0
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

PENANAMAN KECAMBAH
 Kantong kecambah secara cermat dikeluarkan dari box dan
ditempatkan dalam baki dangkal berisi air agar kecambah tetap dingin.
 Kantong dibuka dan dipercik air untuk memberi kelembaban pada
setiap kali penanaman.
 Dilakukan seleksi kecambah. Kecambah abnormal, patah, busuk atau
berpenyakit jangan ditanam.
 Membuat lubang tanam kedalaman 2 cm.
 Kecambah harus ditanam dalam polibeg dengan akar (radikula)
menghadap ke bawah pada kedalaman sekitar 2 cm sehingga daun
(plumula) berada 1 cm di bawah permukaan setelah ditutup dengan
tanah.
 Kecambah harus disiram segera setelah tanam.
 Setelah tanam, lakukan pemetaan.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN
PEMELIHARAAN PRE NURSERY
(PN)
 Pre Nursery : 3 bulan di polibeg kecil.
 Kecambah dipelihara di dalam bedengan yang
dinaungi.
 Penyiraman : 2 kali sehari setiap penyiraman
memerlukan 0,1 – 0,25 liter.
 Pengendalian gulma : rotasi 2 minggu sekali
secara manual (jangan menggunakan
herbisida)
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN
PEMELIHARAAN PRE NURSERY
(PN)
 Pengendalian penyakit
 Helminthosporium, Antrachnosa, blast, Corticum busuk
pucuk.
 Penyemprotan preventif dilakukan pada stadia 6 daun.
 Penyemprotan curative menggunakan fungisida
dilakukan ketika gejala penyakit sudah muncul.
 Pengendalian hama : dengan insektisida harus ekstra
hati – hati.
 Pemupukan
 Seleksi bibit 5 – 10%
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

Pemisahan Double Tone

Bibit Bibit double


Double tone tone Seger
sebelum dipotong tanam
kembali
dipisah dengan
double t
harus menggunak yang te
disiram an pisau / dipisah p
sampai parang polibeg
jenuh. yang tajam.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

PERSIAPAN LOKASI MAIN NURSERY


(MN)

Areal yg telah dibuka, Pembuatan drainase


Persiapan Areal dibersihkan dan mengikuti pipa sekunder
diratakan dari jaringan penyiraman

Dilakukan bila
Jarak tanam 90 x 90 x
Pemancangan instalasi penyiraman
90
telah selesai dibuat.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

Pemindahan Bibit ke MN

Sehari sebelum dipindah, tanah di polibeg MN harus disiram sampai jenuh


KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

PEMELIHARAAN MAIN NURSERY (MN)

 Main Nursery : 9 – 12 bulan smapai bibit siap tanam.


 Penyiraman : 2 kali sehari = 2 lt / hari / polibeg.
 Pengendalian gulma
 Penyiangan dalam polibeg.
 Pengendalian di sekitar polibeg dapat menggunakan
herbisida dengan ekstra hati – hati.
 Nozzle harus diatur sehingga tidak mengenai bibit.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

PEMELIHARAAN MAIN NURSERY (MN)

 Pengendalian Hama dan Penyakit


 Dapat mengaplikasikan fungisida atau pestidida seperti di PN.
 Gunakan fungisida atau pestisida secara bertanggung jawab
dan hany untuk hama dan penyakit sasaran.
 Pemupukan
 Pupuk ditaburkan merata dalam lingkaran sekeliling bibit (5
cm dari pangkal batang)
 Tidak boleh mengenai bibit.
 Aplikasi pemupukan dosis kecil dengan frekuensi yang sering
lebih dianjurkan daripada dosis besar namun frekuensi jarang.
 Seleksi Bibit : menghindari terangkutnya bibit abnormal ke
lapangan.
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN

Umur Jenis dan Dosis Pupuk (g / bibit)


(minggu)
Urea NPKMg (15 :
15 : 6 : 4)
NPKMg (12 :
12 : 17 : 2)
Kieserite

Pembibitan Awal

12 2 g/l air / 2,5 - -


100 bibit
KULTUR TEKNIS UMUM
PEMBIBITAAN
Umur (minggu) Jenis dan Dosis Pupuk (g / bibit)
Urea NPKMg (15 : 15 : 6 : 4) NPKMg (12 : 12 : 17 : 2) Kieserite

Pembibitan Utama
14 - 15 - 2,5 - -
16 – 17 - 5 - -
18 – 20 - 7,5 - -
22 – 24 - 10 - -
26 - - 10 -
28 - - 10 5
30 - - 10 -
32 - - 10 5
34 - - 15 -
36 - - 15 7,5
38 - - 15 -
40 - - 15 7,5
42 - - 20 -
44 - - 20 10
46 - - 20 -
48 - - 20 10

Anda mungkin juga menyukai