Anda di halaman 1dari 60

Rubber Nursery

o S
ot
:N
By
PENDAHULUAN

Tanaman Karet merupakan salah satu komoditi yang di andalkan


Indonesia, namun banyak Perusahaan maupun Petani Karet yang
mengabaikan, bahwa Produksi yang tinggi itu dimulai dari benih yang
tumbuh jadi remaja dan dewasa yang ahkirnya berproduksi, bahkan
ada kecendrungan untuk mendapatkan produksi yang tinggi dengan
exploitasi yang berlebihan tanpa memikirkan segi Agronomis, sehingga
masa produksi tanaman karet menjadi pendek (singkat). Dari kenyataan
tersebut maka dirasa perlu untuk mendalami bagaimana cara bercocok
tanam yang benar, yang dimulai dari benih sampai bibit siap untuk di
tanam ke Lapangan, yang di lanjutkan dengan perawatan yang baik &
benar sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta memberikan
produksi yang optimal
PEMBIBITAN TANAMAN KARET

PENDAHULUAN
Seorang Planter sangat Penting untuk mengetahui prosedur pembibitan yang benar dan untuk
mendapatkan bahan tanam yang seragam, Hal ini akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang
seragam melalui fase perkembangan yang akan membuat tanaman dapat dibuka sadap paling
sedikit 70% pada waktu yang sama.
Benih
Kebutuhan benih adalah 5 kali lipat jumlah bibit yang akan ditanam. Jika kebun akan menanam 500
pohon/ha, maka biji yang dibutuhkan adalah 2500.
Sumber Benih Batang Bawah
Biji batang bawah harus berasal dari:
- GT1
- PB260
- BPM1
Keuntungan bila biji bersumber dari tanaman okulasi adalah keseragaman yang lebih baik yaitu:
- Laju pertumbuhan dan perkembangan akar.
- Kesesuaian dengan bahan tanaman yang diokulasi.
Hal ini akan mempengaruhi proses penyeleksian
Seleksi
Di bawah ini ditampilkan data yang menunjukkan tingkat ke berhasilan normal
dari setiap tahap pembibitan. Seleksi pada setiap saat mungkin akan sedikit lebih
tinggi atau lebih rendah dari data ini. Hal ini penting untuk menyeleksi semua
tanaman yang tumbuh lebih lambat dari normal dan mengalami perubahan
bentuk.
Rata rata sukses dan seleksi di pembibitan :
SUCCESS RATE AND CULLING AT EACH NURSERY STAGE
Seedling rate comment
Seed requaired for germination 2620 100%
Good germination seed 1834 70%Approximate succes rate
Seed ground in field nursery 1651 90%Approximate succes rate
Good rootstock for budding 1403 85%Approximate succes rate
Budding succes 1122 80%Approximate succes rate
Stump to polybag 786 70%Strict culling required
Seedlings to field 550 70%Strict culling required
Stand per ha 500
supplies 50
PENGECAMBAHAN

Bedengan Pengecambahan
Pengecambahan dapat dilakukan di bawah pohon atau naungan buatan.
Jika menggunakan naungan buatan, spesifikasi bedengan pengecambahan adalah sbb :
• Tinggi atap bagian timur : 150 cm,
• Tinggi atap bagian barat : 125 cm,
• Lebar bedengan : 120 cm
• Pemisahan bedengan : 2,500 seed,
• Panjang bedengan : sesuai kebutuhan Antar bedengan : 100 cm,
• Tinggi dinding media : 10 – 15 cm

Media pengecambahan
Pasir sungai yang berdiameter 0.2 – 2.0 mm, sedalam 7 cm

Pengecambahan
- Biji disebar di atas pasir sebaiknya diatur posisinya, tapi bisa juga tanpa perlu diatur posisinya.
- Letakkan satu lapis biji pada bedengan, hindarkan biji tumpang tindih dan pastikan lubang
akar berada pada bagian bawah.
- Biji ditutup dengan pasir sampai terbenam 2/3 bagian di bawah pasir.
- Biji ditutup dengan daun lalang untuk menjaga kelembaban. Sebagai pengganti lalang, daun
kelapa dapat juga digunakan sebagai mulsa.
Contoh posisi penanaman Biji di persemaian
Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari dengan menggunakan gembor, hal ini sangat penting karena
jika penyiraman dengan ujung selang langsung, maka tanah di sekitar bibit akan terbongkar bahkan
kalau kita beri pupuk, maka pupuk itu akan terpental keluar dan hindar kan penyiraman berlebihan.

Pemindahan dari Bedengan Pengecambahan


- Setelah akar tumbuh, biji yang berkecambah dapat dipindah ke pembibitan lapangan.
- Stadia terbaik pemindahan biji yang berkecambah adalah stadia jarum seperti Ditampil
kan pada Gambar 3.
- Biji yang berkecambah diambil setiap hari mulai dari umur 7 sampai 21 hari setelah tanam.
- Biji yang tidak berkecambah lebih dari 21 hari tidak boleh ditanam karena akan kerdil.
Seleksi Biji yang Berkecambah

- Hanya biji yang berkecambah yang boleh dipindah ke bibitan lapangan.


- Biji yang berkecambah dengan ujung daun kuning dan tunas coklat harus dibuang.
- Biji harus dicabut secara hati-hati agar terhindar dari kerusakan bakal tunas akar dan daun.
- Bakal tunas daun yang rusak akan membuat bibit menjadi busuk dan kerusakan bakal tunas
akar akan membuat akar bengkok.
- Pemindahan bibit dari bedeng pengecambahan harus dilakukan secara hati-hati.
- Cabut bibit dari bedengan secara hati-hati dan masukkan ke dalam ember yang berisi air.

Pendataan di Bedeng Pengecambahan


Pencatatan data bedeng pengecambahan harus sesuai dengan informasi tiap plot 2500 biji.
- Asal biji
- Tanggal semai
- Tanggal seleksi dan jumlah yang diseleksi.
- Dipindah ke bedengan mana di pembibitan lapangan.
- Data akhir seleksi dan biji yang tidak berkecambah.

Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan keseragaman yang maksimum dari setiap tahap
proses pembibitan.
1. PEMBIBITAN LAPANGAN

PEMBIBITAN LAPANGAN
Pastikan bahwa tanah yang gembur sudah dalam tanpa adanya lapisan keras. Jika ada
kadar liat tinggi jangan gunakan areal tersebut untuk pembibitan lebih dari sekali.
Ukuran ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa pertumbuhan akar akan baik. Lahan
kemudian disiapkan dengan membuang semua bahan dan akar untuk menjaga penyakit
akar.

Persiapan lahan
Pembibitan lapangan harus dipersiapkan sebaik mungkin. Langkah-langkah persiapan
lahan adalah sbb :
- Tumbang semua pohon
- Bongkar tunggul
- Riping I dan pengumpulan akar (Utara–Selatan)
- Riping II dan pengumpulan akar (Timur–Barat)
- Bajak dan pengumpulan akar (Utara–Selatan).
- Bajak dan pengumpulan akar (Timur–Barat).
- Garuk dan ratakan.
1. Pembibitan Lapangan
Plot Pembibitan
- Setiap plot terdiri dari lebar 10 baris bibit dan panjang 100 bibit sehingga ada 1000 bibit.
- Satu plot menjadi 3.3 meter kali 30 meter
- Jarak bibit dalam barisan adalah 30 cm.
- Jarak kerja setiap dua baris adalah 45 cm.
- Jarak batas adalah 90 cm dari kiri dan kanan dan 3 meter pada ujung dan pangkal Plot
- Lihat diagram di bawah ini:
Penanaman Pembibitan Lapangan Tanah debu berpasir yang gembur
- Buat lubang dengan kedalaman yang cukup untuk akar dan benih yang akan ditanam pada
0.5 cm di bawah permukaan tanah.
- Benih ditanam pada lubang dengan posisi akar ke bawah dan lubang diisi kembali agar akar
tidak rusak.
- Pilih hanya biji yang berkecambah dengan baik dan tanamlah secara hati-hati

Pada tanah berliat yang beresiko adanya lapisan padas, kita gunakan 2 orang setiap baris Tanaman
Orang pertama:
- Gunakan tugal untuk membuat lubang sedalam 25 cm.
- Isi kembali lubang dengan tanah debu berpasir yang lembab (tetapi tidak basah dan lengket)
yang berasal dari sebuah wadah yang sudah disiapkan.

Orang kedua:
- Membuat lubang dengan kedalaman yang cukup untuk akar dan benih yang ditanam
sedalam 0.5 cm di bawah permukaan tanah.
- Bibit di tanam di lubang dengan posisi akar ke bawah dan isi lubang secara hati-hati agar
akar tidak rusak.

Catatan: lapisan padas akan menyebabkan akar bengkok dan bercabang


Mulsa
Setelah penanaman, letakkan paling sedikit satu lapis lalang (atau daun lain) sebagai mulsa
untuk menjaga kelembaban dan gulma. Mulsa diletakkan di gawangan.

Penyiraman
Lakukan penyiraman dua kali sehari dengan menggunakan gembor.

Pengendalian gulma
Buang gulma dengan menggunakan cangkol atau secara manual. Jangan sampai melukai batang.

Pemupukan

FIELD NURSERY
Age Method Fertilizer
Month Gram/Tree
1 Circle +/- 10 cm 4 Grm : NPK 15.15.6.4
2 Circle +/- 15 cm 5 Grm : NPK 15.15.6.4
3 Circle +/- 15 cm 5 Grm : NPK 15.15.6.4
4 Spread in row 6 Grm : NPK 15.15.6.4
5 Spread in row 8 Grm : NPK 12.12.17.2
PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
FESTICIDES

Part Actif recommendate Interval of


Pest Insecticide Equipment
Ingredien
Attacked Rate of Application Applications

Regent 50 EC Fipronil 1 - 2 ml/ltr water


Leaves Knapsack sprayer with hollow
cone nozzle
Apogonia/etus spAdor 7 - 14 days
Decis 2.5 EC Deltamethrin 3 - 5 ml/10 ltr water
Matador 25 EC Cyhalothrin 4 - 5 ml/10 ltr water
Marshal 25 EC Carbosulfan 1 - 2 ml/ltr water

Metarhizium Metarhizium
Leaves Knapsack sprayer with lollow cone
Valanga sp ( Grass Hopper ) 2 gr powdered dead grass hopper/ltr water nozzle
7 - 14 days
Regent 50 EC Fipronil 1 - 2 ml/ltr water
Marshal 25 EC Carbosulfan 1 - 2 ml/ltr water

100 g soft soap (Rinso) mixed with 1 litre hot water + 100 ml kerosine.
Kerosene soap
Applied = 250 ml solution/ltr water
Cloth for wiping/Knapsack sprayer
Scale Insects ( Lec insects ) Stem & Leaves 10 Days
with hollow cone

Confidor 200 SL Imidaclopri 1 - 2 cc/ltr water

Tetranycus sp 20 g/ litre + 0.5ml Tenac


sulfur sulfur

( Red spider mite ) Knapsack sprayer with lollow cone


Young Leaves 7 Days
nozzle

Hemitar sonemus sp Mitac 200 EC 1 - 2 ml/ltr water


( Yello Tea Mite ) Omite 570 EC 1 - 2 ml/ltr water
FUNGICIDES
Seleksi
Buang bibit yang kerdil atau kuning genetik dari pembibitan lapangan. Disarankan agar seleksi dilakukan
pada saat 1 hari sebelum pemupukan.

Pendataan.
Data harus dikutip dari setiap plot. Termasuk : Sumber biji, tanggal tanam, seleksi, seleksi untuk
okulasi, material yang diokulasi dan seleksi ke polibeg.

OKULASI
Untuk memperoleh bahan tanam karet yang baik, batang bawah harus diokulasi dengan klon yang
baik. Sebaiknya okulasi dilakukan pada awal musim hujan.
Langkah-langkah dan petunjuk cara okulasi adalah sbb.
Seleksi Entres
- Ambil entres dari MPG yang umurnya sama dengan umur batang bawah.
- Pilih mata tunas yang baik dengan ciri segar dan tidak luka.
- Potong kulit yang mempunyai mata tunas yang baik dan sebagian kayunya harus ikut.
(Ukuran kira –kira lebar 1 cm dan panjang 5 cm).
- Buang bagian kayu yang terikat pada kulit.
- Periksa penampilan mata tunas pada kulit dan jika mata tunas rusak atau coklat, jangan
gunakan sebagai mata tunas.
- Jika entres dari kebun entres kurang, pilih tanaman di lapangan yang mempunyai lateks
yang Banyak dan tandai. Ambil entres tambahan tersebut dari pohon ini saja.
Pemasukan mata tunas ke batang bawah (Lihat Gambar 6)
- Pilih batang bawah yang baik yang daunnya sudah mengeras.
- Diameter batang bawah minimum 1,5 cm dan berumur sekitar 4 bulan.
- Bersihkan batang bawah 3-10 cm diatas tanah dengan menggunakan
sepotong kain kering.
- Buat jendela 1x5 cm dengan pisau okulasi yang tajam.
- Masukkan mata tunas yang baik.
- Buang sebagian jendela dan hindari menutup mata tunas dengan
jendela.
- Balut dengan plastik es ukuran 3 cm dengan panjang 50 cm dengan arah dari bawah ke atas

Catatan:
Tidak boleh menaruh kulit diatas mata tunas seperti terlihat dalam gambar.
Potong kulitnya dibawah mata tunas kemudian ikat
Pemeriksaan Tingkat Kesuksesan Okulasi
- Pada 21 hari setelah okulasi, buka plastik pembungkus okulasi.
- Periksalah mata okulasi, jika masih berwarna hijau berarti okulasi berhasil tetapi jika
berwarna coklat atau hitam berarti gagal.
- Jika gagal batang bawah dapat diokulasi sekali lagi.

Pemotongan Serong
- Satu minggu setelah pembukaan plastik, lakukan pemotongan serong.
- Pemotongan harus dilakukan 10 cm diatas mata okulasi.
- Bekas potongan harus diberi lilin.

SELEKSI TUNGGUL OKULASI


Pekerjaan ini dapat dilakukan satu minggu setelah pemotongan serong. Seleksilah mata okulasi yang
sudah pecah (+/- 1 minggu setelah pemotongan serong).
- Buang tanah di sekitar bibit di pembibitan lapangan dengan menggunakan garpu.
- Cabut bibit yang diokulasi.
- Potong akar 30 cm dari leher akar atau 35 cm dari mata okulasi.
- Potong semua cabang lateral.
- Olesi bekas potongan dengan Rooton-F (Root regulator) yang sudah dibuat menjadi pasta.
- Pilih budded stump yang baik yang disajikan pada Gambar 7.
- Buang jika budded stump telah diserang penyakit akar (lihat Gam. 8).
- Jangan gunakan budded stump jika akar utama bengkok dan bercabang (lihat Gam. 9).
- Bawa budded stump yang baik ke pembibitan polibeg untuk ditanam.
Pengawasan
Lakukan seleksi pada satu plot pada waktu yang sama. Pekerja kemudian mengklasifikasi batang
bawah menjadi 4 bagian yaitu:
- Dapat dipakai
- Hampir dapat dipakai
- Tidak dapat dipakai
- Terserang penyakit.

Asisten lapangan kemudian melakukan pemeriksaan.Jika jumlah tanaman yang dapat dipakai
terlalu rendah maka lakukan seleksi tanaman yang terbaik dari tanaman yang dapat diterima.
- Selalu pangkas satu cabang akar pada tanaman yang berakar ganda.
- Akar bengkok dengan bentuk L, akar yang banyak dan dari areal yang pertumbuhannya
terhambat tidak akan pernah digunakan.
POLYBAG NURSERY

Pembibitan Polibeg
Gunakan polibeg hitam dengan ukuran 45x25 cm dan ketebalan 0.08 mm. Harus ada paling
sedikit 30 lubang dengan diameter 5 mm di polibeg sampai ketinggian 30 cm.

Pengisian tanah
Gunakan tanah bagian atas dengan kedalaman 15-20 cm yang mengandung bahan organik.
Hindarkan tanah dari areal terbuka karena mungkin telah terinfeksi penyakit akar. Jangan gunakan
tanah bekas bangunan atau dari bekas bakaran. Jika pupuk kandang tersedia, gunakan dengan
perbandingan 4 bagian tanah dicampur dengan 1 bagian pupuk kandang.

Penyusunan Polibeg
- Polibeg disusun berpasangan dalam barisan dengan jarak 50 cm antar pasangan.
- Tiap plot polibeg terdiri dari 10 pasang dengan panjang 100 polibeg tiap pasang barisan.
- Akan ada 1000 polibeg per plot
- Tiap plot harus diberi label dan didata
Penanaman Bibit yang di Okulasi
- Yakinkan bahwa sumber tanaman telah diperiksa dan diberi label sampai
ke setiap plot Pembibitan yang khusus.
- Periksa kualitas bibit okulasi yang dikirim dan buang bibit yang jelek.
- Buatlah lubang di dalam polybeg dengan menekan sebuah kayu kedalam
tanah sampai kedalaman 30 cm.
- Alat tugal harus lebih kecil dari diameter bibit
- Masukkan bibit okulasi ke dalam dan padatkan secukupnya.

Perawatan
- Penyiraman. Lakukan penyiraman dua kali sehari, pagi dan sore.
Hindarkan penyiraman berlebihan, hanya agar tanah tetap lembab.
- Pemupukan. Lihat Rubber Fertiliser Schedule Nurseries diatas.
- Pengendalian Gulma Polibeg dan sekitarnya agar dibersihkan dari gulma.
Seleksi
- Seleksi harus dikerjakan plot per plot. Tiap plot berasal dari 1000 polibeg.
- Buang bibit abnormal (batang bengkok dan terserang penyakit), bibit kerdil (lilit batang
kecil dan tanaman pendek) dan daun bibit menguning.
Dari bedengan 1000 bibit okulasi kita akan membuang 300 tanaman. Setelah seleksi tanaman
abnormal, hanya 700 tanaman yang tumbuh cepat membentuk 2 payung yang akan dipilih ke
lapangan. Bibit yang terlalu lambat akan disisihkan dan dibuang.

JANGAN letakkan bibit tersebut disekitar tanaman yang akan ditanam ke lapangan. Mereka adalah
tanaman yang lambat dan tidak akan tumbuh baik di lapangan.
PENDATAAN
Kutiplah data plot per plot dari setiap tahap proses pembibitan.
Catatan untuk diikuti:
- Benih/Bibit yang diterima pada tiap plot.
- Benih/Bibit/Sumber Bibit
- Seleksi pertama
- Seleksi kedua
- Jumlah benih/bibit/okulasi yang dikirim pada fase berikutnya.
- Benih/Bibit/okulasi yang dikirim ke plot/blok pada fase berikutnya
Dengan data ini kita akan dapat me mantau tanaman karet dari setiap block sampai ke asal
bijinya. Lihat dibawah:
BAHAN TANAMAN
Pendahuluan
Persiapan Tanaman APM adalah proses untuk menghasilkan Stump Tinggi untuk tanaman
tambahan dan penyisipan. Tanaman APM atau stump tinggi dapat digunakan untuk tiga
tujuan utama yaitu:
- Tanaman tambahan dan sisipan
- Memperpendek waktu dari penanaman menjadi dewasa.
- Menghemat bibit okulasi yang baik untuk digunakan kemudian daripada tidak
berguna.
Stump Tinggi untuk Sisipan.
- Sisipan adalah mengganti pohon yang hilang di dalam areal penanaman.
- Umumnya tanaman APM untuk sisipan sebaiknya lebih besar pertumbuhannya
dibanding kan dengan tanaman sekitarnya.
- Tanaman APM yang dihasilkan dari bibitan APM tahun ini akan ditanam sama
dengan tanaman baru tahun ini.
- Namun mereka akan digunakan sebagai sisipan untuk tanaman baru tahun
berikutnya.
- Maka perencanaan pembibitan APM harus dipikirkan 1 tahun sebelumnya.
Stump Tinggi untuk Tambahan dan Konsolidasi.
- Penambahan dan konsolidasi adalah penanaman areal perbatasan dan .ruang kosong yang
ditinggalkan tanpa tanaman untuk beberapa alasan.
- Bibit APM yang digunakan untuk tujuan ini sama dengan tahun tanam seperti field yang sedang
ditanam
- Hal ini karena tanaman akan mengalami sedikit saja kompetisi terhadap cahaya dari Tanaman yang
sudah ditanam.
Stump Tinggi yang Digunakan untuk Tanaman yang akan Datang.
Hal ini digunakan untuk memperpendek masa tanaman belum menghasilkan sebelum buka sadap
- Bibit disiapkan dua tahun lebih awal dari rencana penanaman.
- Biarkan 6 bulan di pembibitan polibag dan tambah 1 tahun sebagai APM untuk tumbuh dan
mencapai tinggi yang sesuai untuk pemangkasan tajuk dan penanaman kembali.
Perencanaan
Sebelum persiapan bibitan tentukan terlebih dahulu:
- Berapa jumlah bibit polibeg yang diperlukan tahun ini.
- Prediksi jumlah bibit polibeg yang diperlukan untuk sisipan. Misalnya 3% dari jumlah bibit awal.
- Prediksi jumlah bibit APM sebagai sisipan yang diperlukan untuk tahun tanam berikutnya.
Tanaman yang baik yang berasal dari APM akan menghasilkan kesuksesan 80% dari setiap tahap
tanaman dan sisipan.
- Kita akan menghitung kebutuhan APM berdasarkan tingkat kesuksesan 75%.
- Maka untuk setiap 100 stump tinggi yang direncanakan kita perlu mempersiapkan 135APM.

135 APMs x 75% = 101 successful high stumps


Hitung jumlah APM untuk disiapkan tahun ini.
Bibitan APM memerlukan pemikiran dan perencanaan.
- Rencana di bawah ini untuk tahun 2005 dimana ada 6825 APM yang diperlukan pada pembibitan
tahun 2004 untuk menyisip 5250 stump tinggi pada tahun tanam 2005.
- Keterangan berikutnya menunjukkan bahwa 3413 APM perlu disiapkan pada pembibitan
tahun 2005 untuk menyisip 2675 stump tinggi untuk tanaman baru di 2006.
- Sebagai tambahan ada rencana menanam 25 ha stump tinggi pada tahun 2006 yang harus
disiapkan pada pembibitan tahun 2005.
Tambahan yang lain adalah perlu disiapkan sisipan untuk tahun tanam 2006.
Seleksi Tempat dan Jarak Tanam APM untuk Penambahan dan Sisipan
- Cara yang normal adalah tanamlah di gawangan pada tanaman tahun ini dengan APM untuk
kebutuhan tahun yang akan datang.
- Rekomendasi adalah tanam APM untuk penambahan dan sisipan dengan satu baris di
tengah gawangan dengan jarak 1.1 m
- Lihat Gambar 2 di bawah ini.
Seleksi Tempat dan Jarak Tanam APM untuk Tanam Ulang dengan APM.
- Pilih area yang akan ditanam ulang.
- Pilih lokasi perbatasan yang baik dari areal ini yang mempunyai kedalaman tanah yang
baik.
- Tanam dengan jarak 2 meter kali 1.1 meter.
- Hal ini akan membuat seleksi sendiri menjadi kerapatan yang normal ketika APM
dibongkar.
- Lihat Gambar 3 di bawah.
Catatan dari Gambar 3 di atas:
- Kiri: stump tinggi yang diambil untuk ditanam disamping APM sebagai sisipan dan tegakan
karet komersil normal.
- Tengah: Tegakan penuh dari APM termasuk karet komersil.
- Kanan: Tanaman Baru.

Persiapan Lokasi.
Lakukan riping yang dalam diikuti dengan pembajakan dengan bajak pahat dan susun sesuai
dengan prosedur persiapan normal. Buang semua akar dan bahan berkayu dengan tangan. Ikuti SOP
RB2.8 untuk persiapan lahan. Tanaman penutup tanah dapat menjadi masalah dengan kerapatan
tanaman yang padat pada pembibitan APM. Mungkin lebih baik membiarkan tanaman rumput yang
lunak yang dapat Dikendali kan dengan membabat.
Persiapan APM
Ikuti prosedur pembibitan normal dari persiapan biji sampai polibeg
Penanaman Pembibitan APM
APM adalah tahap setelah pembibitan polibeg.
- Pilih hanya bibit okulasi yang baik dari bibit polibeg
- Jangan gunakan bekas bibit seleksi atau tanaman yang tumbuh lambat dari pembibitan
polibeg.
- Untuk mendapatkan akar tunggang yang panjang, tanam bibit okulasi pada lubang yang
lebih dalam (40 cm) yang diisi lagi dengan tanah lapisan atas sampai kedalaman tanaman
yang normal. Secara bijaksana bibit okulasi di tanam sesuai dengan instruksi yang diberikan
pada SOP Penanaman Karet.
Perawatan Pembibitan APM.
Perawatan dan pemupukan pada pembibitan APM adalah sama pada
tanaman tahun 1 dan 2.
- Ikuti SOP tanaman belum menghasilkan dan perawatan.
- Yakinkan bahwa tunas air dipangkas dengan cara yang sama seperti
pemangkasan tanaman belum menghasilkan.
- Cabang dapat dibiarkan sampai 2.5 meter yang mana kita akan
memangkas tajuk APM pada ketinggian 2.2 meter.
- Penjelasan mengenai Topping ada pada SOP Tanaman APM.
Persiapan dan Penanaman Stump Tinggi
Silakan mengacu pada SOP khusus Penanaman Stump Tinggi
PERAWATAN KEBUN ENTRES

PENDAHULUAN
Kegunaan dari kebun entres adalah untuk menghasilkan mata okulasi. Dengan kebun
entres, kegiatan okulasi akan lebih murah dan mudah dan bibit akan lebih seragam.
Suatu perkebunan karet yang baik dan besar selalu memelihara suatu kebun entres.
Bahan tanam yang baik penting untuk mendapatkan hasil yang baik.
PENANAMAN KEBUN ENTRES (MPG)
Sebelum dimulai penanaman suatu perkebunan karet, maka pertama-tama harus dibuat
perencanaan pembangunan suatu kebun entres. Luasnya kebun entres tergantung dari
luasnya kebun yang akan dibuka. Dalam penanaman kebun entres hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
Klon.
Klon harus sesuai dengan klon yang direkomendasikan. Sumber klon harus jelas dan
sebaiknya berasal dari suatu sumber/lembaga yang resmi dan dapat dipercaya
misalnya :
Sungei Putih, Goodyear, Perang Besar dll.
Petak.
Sebelum penanaman petak dari kebun entres harus dibuat dalam peta harus jelas letak
petak/plot. Setiap petak ditanam satu klon. Dalam peta jalan untuk transport harus
dibuat. Batasbatasklon ha rus jelas dan buat jarak tanam yang lebih renggang.
Merek klon.
Suatu merek yang permanen dari semen harus dibuat pada setiap petak. Dalam merek ini ditulis :
klon, tahun tanam dan jumlah tanaman. Peta dari setiap kebun entres harus ada di
simpan (file) di kantor estate dan BLRS sebagai bahan pegangan bila diperlukan. Merek harus
dipasang dulu di setiap petak sebelum penanaman untuk menghindari kesalahan.
Penanaman harus dikerjakan satu dami satu klon untuk mengurangi kemungkinan pencampuran
klon.
Jarak tanam.
Jarak tanam yang dianjurkan adalah 1 x 1.5 m atau 1 x 2 m (5000-6000 tanaman per ha).

PEMELIHARAAN
Merumput.
Pada tahun pertama belum dianjurkan menggunakan herbisida karena tanaman mesih kecil dan
muda tetapi sesudah lebih dari satu tahun menggunakan herbisida akan lebih murah.
Penyisipan.
Penyisipan dapat dilakukan selama tahun pertama.
Pemupukan.
Pada tahun pertama, program pemupukan akan mengikuti program tanaman belum menghasilkan
(immature schedule) sebagai berikut :
JADWAL PEMUPUKAN DI MPG

Month Place Fertiliser Amount (g/tree)

0 Hole RP 200
1 CircleNPK 15.15.6.4 50
3 Circle NPK 12.12.17.2 75
5 Circle NPK 12.12.17.2 75
8 Circle NPK 12.12.17.2 100
12 Circle NPK 12.12.17.2 100

Pada tahun kedua dosis pupuk yang digunakan sebagai berikut:


- Sesudah pemangkasan : 50g Urea + 75g CIRP/pokok
- 6 bulan sesudah pemangkasan : 50g Urea + 75g CIRP + 50g MOP/pokok
Dua bulan sebelum pengambilan entres maka sebaiknya jangan dilakukan
pemupukan, sebab kulit entres menjadi sulit untuk dilepas (kulit lengket).
PEMANGKASAN

Pemangkasan.
Buanglah semua tunas yang tumbuh dari batang bawah selain tunas okulasi.
Ini adalah kunci kemurnian klon dari suatu kebun entres.

Pemangkasan bentuk.
Tujuan dari pangkasan ini adalah agar tanaman menghasilkan sejumlah cabang vertikal yang akan
dipanen sebagai kayu entres (budwood).
- Pekerjaan ini harus dimulai pada tanaman berumur 3-4 bulan di kebun entres atau ketika
batang pada payung kedua sudah berwarna coklat.
- Langkah-langkah pemangkasan ini dapat dilihat pada
- Selanjutnya pemangkasan di MPG terjadi secara otomatis setahun sekali pada setiap
pengambilan entres.
- Semua tunas-tunas yang kecil harus juga dibuang . Luka/bekas potongan entres harus
dilumasi dengan TB, lilin atau coaltar.
- Lakukan pruning pada musim hujan.
- Jika entres tidak diambil dari MPG, pemangkasan harus dilakukan 2 – 3 kali per tahun.
Pemanenan Kayu Entres
Cara pemanenan kayu entres sama dengan pemangkasan.
- Jika ada daun pada sumber mata, lakukan trimming (membuang daun tetapi tangkainya
ditinggalkan).
- Satu minggu kemudian tangkai-tangkai daun sudah luruh (rontok) dan cabang tersebut bisa
Digunakan sebagai kayu entres.
Pemurnian klon.
Pekerjaan ini sangat penting dan hanya dapat dikerjakan oleh orang yang sudah erpengalaman.
- Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan tekun.
- Bila ada klon di MPG yang disangsikan/diragukan maka pohon tersebut harus dibuang saja.
Pemurnian dimulai sejak tunas-tunas berumur 2 –3 bulan.
- Setelah klon murni setiap pokok diberi warna (kode) setiap klon sesuai dengan klonnya.
- Warna setiap klon seperti pada Lampiran 2.
Pengelolaan Kayu Entres
Sebelum pengepakan kedua ujung-ujung kayu entres harus dilumasi lilin jika akan dikirim ke kebun lain.
- Jika entres digunakan di kebun yang berdekatan (kebun yang sama) pengepakan cukup
dengan membungkus dengan pelepah pisang;
- Tetapi bila pengiriman sangat jauh (seperti ke Palembang atau Sulawesi) maka pengepakan
khusus sangat penting.
- Untuk itu serbuk gergaji yang basah harus digunakan untuk menghindari entres dari kerusakan.
- Ukuran peti adalah 100 x 30 x 40 cm yang berisi +/- 100 – 150 m kayu entres. Peti harus
diberi label sebagai berikut :

Klon :
Jumlah (m) :
Tanggal pengambilan entres :
Sumber entres (MPG, Bagerpang estate dsb.) :
Pengawas (supervisor) harus staff :
Pada peti harus ditulis : Hindarkan kena sinar matahari atau letakkan pada tempat yang teduh. Kayu entres
harus digunakan segera mungkin.
MPG – Jumlah dan ukuran

Pendahuluan.
Pembuatan Kebun Entres dibahas pada SOP terdahulu. SOP ini membahas jumlah pohon yang
Dibutuhkan pada Kebun Entres untuk setiap tanaman karet baru.
Di sini akan dibahas mengenai:
- Filosofi tanaman baru
- Ketersediaan mata per pohon Kebun Entres.
- Kebutuhan klon dan kebutuhan minimal Kebun Entres per klon.
- Peta dan Rancangan Kebun Entres.
Filosofi Tanaman Baru
- Kita akan menanam semua tanaman baru dengan ukuran 20 sampai 25 hektar. Ini sesuai
dengan satu ancak mandor harian.
- Setiap ancak mandor harian harus terdiri dari satu klon dan satu tahun tanam.
- Setiap plot Kebun Entres harus mempunyai kapasitas mata okulasi untuk 20 sampai 25 ha.
- Harus ada 2 – 3 plot untuk setiap klon yang penting.
- Kita perlu 1250 mata untuk mendapatkan bibit klon sebanyak 500 untuk tanaman lapangan.
- Setiap unit Kebun Entres harus dapat menyediakan untuk sisipan :
1250 mata per ha x 25 ha = 31,250 mata
Ketersedian mata per pohon Kebun Entres.
- Bentuk pemangkasan dari pohon MPG harus dapat memberi 4 cabang utama.
- Tiap cabang utama dapat menghasilkan 4 cabang entres tiap tahun.
- Tiap pohon di Kebun Entres akan memberikan 16 entres.
- Tiap batang entres mermunkinkan dapat menghasilkan 10 mata tunas.
- Secara teoritis kita sekarang dapat produksi sebanyak 160 mata tiap pohon di Kebun Entres.
- Secara konservatif kita akan mendapat 100 matat iap pohon di Kebun Entres.
- Ini memunkinkan 3 cabang utama kali 3 cabang emtres kali 12 mata tumas = 100 mata tunas.
- Maka untuk tiap plot Kebun Entres harus mengandung : 31,250 mata / 100 mata = 125 pohon induk
- Secara konservatif kita akan mendapat 400 pohon induk tiap plot Kebun Entres.
Rancangan Tanaman dan Penggunaan Lahan
- Petunjuk sebelumnya mengatakan bahwa jarak tanam adalah 1 meter x 1.5 meter.
- Rancangan plot yang terdiri dari 40 baris dengan 10 tanaman sudah sesuai sebagai batas tanaman untuk
lapangan dan blok.
- Alternatif plot2 20 baris x 20 tanaman adalah sesuai untuk susunan blok.\
Perkiraan Kebutuhan Tanaman untuk Kebun Karet Menghasilkan.
- 3 persen pertahun sebagai rata-rata.
- Kita harus menyediakan 5% untuk tahun tanam utama.
- Entres dapat dikirim dari kebun lain jika akan meremajakan tanaman lebih dari 5%.
- Setiap 1000 hektar maka akan ada 50 ha peremajaan tiap tahun.
- Maka paling sedikit perlu 2 plot Kebun Entres dari klon prioritas setiap 1000 ha areal karet.
- Paling sedikit ada 1 plot tambahan dibutuhkan untuk setiap klon lain yang penting di setiap kebun.
- GM diharapkan membuat rencana kebutuhan klon dan untuk meyakinkan bahwa mereka sudah
mempunyai kapasitas yang cukup. Hubungi BLRS
Pembibitan Polibeg
- Gunakan tanah bagian atas yang berkualitas baik.
- Jangan gunakan tanah bekas bangunan atau bekas pembakaran kayu.
- Jangan gunakan tanah dari areal karet yang terbuka karena mungkin terkontaminasi oleh
penyakit akar.
Dosis Pemupukan
- Campur 15 g RP dan 15 g NPK 15.15.6.4 dengan setengah tanah bagian bawah polibeg.
- Ketika daun payung pertama telah mengeras, berikan 4g NPK 15.15.6.4 setiap dua minggu.

Deficiensi
- Nitrogen.
Jika daun mengalami defisiensi nitrogen (daun dan tulang daun menguning) semprot dengan
0.5% larutan urea, 50 ml per polybeg di antara aplikasi pemupukan yang rutin.
- Besi.
Jika ada indikasi defisiensi besi (misalnya daun menguning tetapi tulang daun masih hijau) semprot
dengan 0,5% larutan besi EDTA (atau sulfat besi) sebanyak dua rotasi dengan interval satu minggu.
Pembibitan Core-stumped APM
- Pembibitan core-stumped APM harus ditanam di pembibitan lapangan lengkap dengan
polibeg tetapi bagian bawahnya dibuang.
- Aplikasi 200g RP pada lubang tanam.
- Sejumlah butiran pupuk lambat tersedia Kokei Nugget harus ditanam pada tanah didalam
polibeg sesuai jadwal berikut ini:
Bulan di Pembitan Jumlah butiran Kokei
APM Nugget per tanaman

3 2
7 2
10 2
14 3

Tidak ada pupuk lanjutan yang diperlukan sampai 24 bulan di pembibitan

Pemupukan Kebun Entres Tahun ke – 1.


• Pada tahun pertama, aplikasi pupuk g/pohon sama dengan jadwal tanaman yang belum
menghasilkan.
Tahun ke – 2.
• Mulai tahun kedua dan seterusnya ikuti dosis berikut ini:
• - Setelah pemangkasan aplikasi 50g Urea + 75g CIRP/pohon.
• - 6 bulan setelah pemangkasan aplikasi 50g Urea + 75g CIRP + 50g
• MOP/pohon
Catatan:
• Adalah penting untuk tidak mengaplikasikan pupuk 2 bulan sebelum pangambilan entres, sebab kulit
dapat menjadi lengket.
Jadwal Pengembangan

Introduction
Bila lahan telah dikuasai dan ganti rugi yg memadai atas sebuah konsolidasi pengembangan telah di
lakukan maka pengembangan dapat dilanjutkan.
Replanting harus mempertimbangkan blok-blok dan field-field yg akan direplanting agar batas-batas
replanting dapat diperluas untuk peremajaan berikutnya.
Sebelum pekerjaan dimulai perencanaan harus telah disiapkan sbb:
- Perencanaan pengembangan jangka panjang untuk pengembangan baru.
- Perencanaan pengembangan jangka panjang untuk peremajaan.
- Perencanaan pengembangan untuk setiap tahun.
AAMMO. Ini adalah berkenaan dengan measure dan milestones dan semua actions yg harus direncana
kan untuk menghasilkan outcomes sesuai dengan prinsip AAMMO. SOP ini dibuat agar semua tingkat
staff berpikir sistematik. Pelajaran penting dari Petunjuk ini adalah agar dapat membuat sebuah
perencanaan yang mantap. Perencanaan yg tertera dibawah ini adalah sekedar contoh.
Rencana jangka Panjang pengembangan.
- Pengembangan perlu sistematik agar serah terima blok-blok Karet baru yg telah dikonsolidas
kepada assitant managers berjalan baik.
- Program pengembangan untuk setiap tahun pada ahirnya harus memebentuk divisi-divisi kebun.
- Pastikan bahwa pembangunan division diselesaikan per divisi setelah dikonsolidasi.
- Perku diketahui berapa banyak lahan yg akan dibangun setiap tahun dan rencanakan pekerjaan-
pekerjaan penting agar program tsb dapat diselesaikan tepat waktu dan bermutu tinggi.
- Pekerjaan-pekerjaan penting akan memerlukan staff, karyawan, kenderaan, perumahan dan
bangunan-bangunan lain dan fasilitas lainya.
- Perencanan untuk sumber -sumber daya ini perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum pekerjaan 2
penting. - Lihat figure 1.
Rencana jangka Panjang untuk Penanaman Kembali.
- Perlu diketahui blok-blok yg akan diremajakan dan berapa luasnya.
- Lazimnya hal ini dapat dilihat di daftar blok yg menunjukkan hektar peremajaan setiap
tahun.
- Hal ini kemudian diringkaskan ke program peremajaan untuk setiap tahunnya.
- Replanting program 20 tahun digunakan untuk projeksi kedepan.
- Program peremajaan 5 tahun digunakan untuk rencana jangka menengah yg ditinjau
kembali setiap tahun setelah mempertimbangkan produksi, ketinggian tanaman dan
pertimbangan lainnya seperti tataruang dan bentuk field.
Lihat figure 2.
Program Tanam untuk satu tahun tanam
Perlu membuat perencanaan setiap tahun agar supaya:
- Penanaman di bibitan disesuaikan dgn waktu tanam ke lapangan.
- Hindarkan konplik penggunaan sumber daya seperti mesin-mesin dan tenaga kerja.
- Overlapping program dapat dibenarkan agar program-program kerja lain dapat dimulai
sementara pekerjaan yg lainnya tetap berlanjut.
Penanaman penutup tanah dapat segera dimulai pada daerah yg sudah siap tanam
sementara land preparation berlanjut terus.
- Pekerjaan-pekerjaan ini harus direncanakan sesuai dengan kondisi cuaca setempat yg
diharapkan.
- Lihat figure 3.
Catatan Jadwal Pengembangn
Semuanya harus berpikir sistematik setiap saat dan hati-hati terhadap point-point penting yg ada di
timetable.
Peroses penguasaan lahan dibahas singkat di SOP2 Oil Palm. Sebelum pengembangan
dimulai semua permasalahan tanah harus benar-benar diselesaikan.
Ganti Rugi. Hal ini dibahas di SOP2 Oil Palm.
Pastikan bahwa lahan yg dikompensasi.tdk terpisahpisah.
Pastikan bahwa areal yg dikonsolidasi cukup luas telah dikompensasi dgn baik sebelum pengembangan
dimulai. Negosiasi Ganti Rugi harus diselesaikan segera mungkin sesuai timetable pengembangan.
Tahun 0, 1 dan 2 dikolo m kiri berhubungan dgn new planting yg dikerjakan di tahun
0,1,dan 2 dari pada program pengembangan kebun.
Penebangan kayu-kayu besar dikerjakan setidaknyasetahun sebelum pengembangan dan harus segera
mungkin setelah pembayaran Ganti Rugi diselesaikan
2. PEMBBITAN LANGSUNG KE POLYBAG

- Isi polybag dengan tanah di campur dengan RP 15 gram + NPK 15.15.6.4 15 gram
-- susun polybag sama 2 baris memanjang dan untuk jarak 45 cm sebagai jalan untuk menyiram
-- kecambah langsung di tanam di polybag
-- perawatan sama dengan seperti bibitan lapangan
-- Penyiraman 2 x sehari .

Pembibitan langsung ke polybag pada perinsipnya sama dengan Pembibitan Lapangan,


hanya saja Kecambah langsung di tanam ke Polybag sampai selesai Okulasi dan memang
ada kelemahannya yaitu kita tdk tahu kondisi akarnya bagus atau tidaknya.
PERSIAPAN STUMP TIMGGI & PENANAMAN

1. Pendahuluan.
Stump tinggi dari Bahan Tanaman Besar umumnya digunakan untuk penyisipan tetapi
dapat juga digunakan untuk tanaman baru.
- Pembibitan APM dibahas pada SOP RB 1.3.
- SOP ini akan membahas persiapan akhir pada Pembibitan APM dan penanaman stump
tinggi.
2. Biology dan Keberhasilan Tanaman Stump Tinggi Pengertian mengenai biologi pada
stump tinggi adalah hal penting untuk mencapai keberhasilan penanaman stump
tinggi.
- Pemangkasan akar dan pemangkasan tajuk menyebabkan tanaman mengalami fase
regenerasi .
- Hormon tanaman dilepaskan untuk memproduksi tunas baru dan akar baru.
- Hormon tanaman mencapai maksimum tepat pada saat mata tunas pecah.
- Penanaman harus dikerjakan pada fase ini sebab hormon tanaman akan menghasilkan
generasi akar.
- Jika kita menunggu perkembangan akar akan ada pembatas keberhasilan sebab
aktivitas hormon telah berkurang.
3. Proses Penanaman Stump Tinggi Pada dasarnya prosesnya adalah sama apakah kita
menanam stump tinggi pada umur 1 tahun atau 3 sampai 4 tahun.
3.1 Perkiraan Kebutuhan Tanaman Harian
- Ini merupakan hal penting.
- Semua operasi lanjutan akan bergantung pada perkiraan kebutuhan harian.
- Mari asumsikan bahwa kebutuhan harian untuk penyisipan adalah 200 tanaman.
3.2 Pemangkasan akar dan Pemangkasan Tajuk di Pembibitan
- Pilih 200 tanaman setiap hari untuk pemangkasan akar dan pemangkasan tajuk.
- Ikuti jadwal seleksi seperti dibahas pada SOP Pembibitan APM.
- Mulai dengan menggali parit sedalam 30 cm dekat ke pangkal APM yang terseleksi.
- Dengan dodos yang tajam, potong akar tunggang pada kedalaman 30 sampai 35 cm.
- Potong APM pada 10 cm di atas tumpukan mata daun pada tinggi tepat atau di atas 2
meter.
- Hal ini akan menghasilkan pemangkasan tajuk pada tinggi 2.2 meter.
- Berikan coaltar pada bekas potongan.
- Isi kembali parit dengan tanah sampai 15 cm .
3.3 Pemeriksaan Mata Tunas
- Ini adalah fase yang sangat penting.
- Setiap sore amati ujung dan akar yang dipangkas.
- Bila mata tunas mulai timbul (mata tunas membesar) berikan tanda pada stump dan
tanam pada hari berikutnya
- Hal ini akan berbeda dengan 200 yang awalnya dipangkas setiap hari.
- Variasi mungkin berkisar dari 50 sampai 300 per hari yang siap untuk ditanam sehingga
persiapan dapat disesuaikan.
- Penanaman pada hari berikutnya akan didasarkan pada APM yang sudah ditandai
untuk dibongkar dan ditanam.
3.4 Pembongkaran dan Persiapan Stump
- Stump dibongkar dan pangkas akar samping dan jagalah agar kulit akar tunggang tidak
rusak.
- Yakinkan bahwa akar tunggang panjangnya 35 cm. (Kehati-hatian diperlukan untuk
memeriksa pemangkasan akar ketika sedang dikerjakan).
- Tutuplah stump dengan selimut Hessien untuk menjaga agar tetap dingin dan
terlindung.
- Kirim segera ke lapangan untuk ditanam.
- Mohon diatur agar stump siap untuk pengiriman ke lapangan pada pukul 10 pagi.
3.5 Penanaman.
- Lubang harus sudah siap pada hari penanaman. Lubang dapat saja sebuah parit kecil
dengan kedalaman 40 cm.
- Hal ini harus dikerjakan dengan cepat dan lubang sudah siap pada pukul 10 pagi untuk
penanaman sesegera mungkin.
- Perlu dua orang untuk menanam. Yang pertama memegang stump agar tegak, yang
kedua mengisi lubang dengan tanah dan konsolidasi tanah dengan sebuah tonggak.
Hati-hati agar jangan ada luka pada akar.
- Campurlah tanah dengan 100 gram Trichoderma untuk diisi ulang ke lubang.
Lihat SOP Penyakit Akar.
- Beri kapur sanpai ketinggian 20 cm dari ujung.

3.6. Catatan Penting


Stump dengan pemangkasan akar dan pemangkasan tajuk harus ditanam segera
setelah mata tunas membesar dan akan pecah
- Mengapa? Lihat biologi di atas.
- Bahan tanaman dari Stump tidak memerlukan tanah yang basah, namun yang penting
adalah melubang dan menanam pada hari yang sama.
- Jangan tunggu sampai hari hujan untuk penanaman stump.
Hal itu akan terlalu lambat
MATERI KULIAH : BUDIDAYA TANAMAN KARET
(Hevea brasiliensis)
INFILLING AND SUPPLY
• Penambahan dan penyisipan tanaman diperlukan
pada tahun tahun awal tanaman Karet untuk
mempertahankan dan menjaga agar kerapatan
pohon tetap penuh
• Penambahan Tanaman khususnya ditujukan
untuk memperbaiki keadaan tanaman yang belum
tertanam pada saat penanaman. Hal ini termasuk
bekas areal bibitan , areal perbatasan dan ruang
kosong yang ada di sisi jalan akibat adanya
perubahan jalan
PENYISIPAN (SUPPLY), Mengganti tanaman yang telah mati

• Secara normal tanaman mati karena penyakit akar,


namun ada juga yang mati karena cara tanam yang
jelek , kekurangan air dll
• Untuk tanaman yang mati dalam 4 bulan dari masa
tanaman aslinya, kita dapat mengganti dengan
sisipan yang berasal dari pembibitan aslinya juga
• Untuk penyisipan pada umur 12 bulan , kita dapat
menggunakan APM umur 24 bulan
• Untuk penyisipan umur 24 bulan ,kita dapat
menggunakan APM umur 36 bulan

Anda mungkin juga menyukai