Anda di halaman 1dari 12

CEDERA SISTEM OTOT RANGKA

Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang dirancang


dengan sempurna. Sistem muskuloskeletal (otot-rangka)
memungkinkan manusia berdiri tegak, bergerak, selain
melindungi alat-alat tubuh yang penting.

Secara umum cedera otot-rangka dapat berupa :


 Patah tulang
 Kepala sendi atau ujung tulang keluar dari sendi (cerai sendi,
dislokasi)
 Otot atau sambungan ototnya teregang melebihi batas normal
(terkilir otot, strain)
 Robek atau putusnya jaringan ikat di sekitar sendi (terkilir sendi,
sprain)
PATAH TULANG
Patah tulang ialah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya
atau hanya sebagian saja.

Penyebab patah tulang adalah semua gaya yang cukup kuat


dapat menyebabkan kerusakan pada sistem otot-rangka yang
menunjukkan gejala antara lain : nyeri, bengkak dan
perubahan bentuk

Cedera dapat terjadi sebagai akibat :


 Gaya langsung
 Gaya tidak langsung
 Gaya puntir
GEJALA DAN TANDA
 Perubahan bentuk
 Nyeri dan kaku
 Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
 Pembengkakan
 Memar
 Ujung tulang terlihat
 Sendi terkunci
 Gangguan peredaran darah dan persarafan
 Mati rasa dan kelumpuhan sering terjadi pada bagian
distal cedera akibat penekanan saraf oleh tulang atau
bahkan terputus
JENIS PATAH TULANG
 Patah tulang tertutup
tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak/masih
utuh, sehingga bagian tulang yang patah tidak
berhubungan dengan udara.

 Patah tulang terbuka


ada luka, permukaan kulit di atas/dekat dengan
bagian yang patah rusak, sehingga bagian tulang yang
patah berhubungan dengan udara.
URAI/CERAI SENDI (DISLOKASI)
Dislokasi adalah keluarnya kepala sendiri dari mangkok
sendi atau keluarnya ujung tulang dari sendinya

Dislokasi disebabkan karena sendi meregang melebihi batas


normal, sehingga kedua ujung tulang menjadi terpisah, tidak
pada tempatnya

Gejala dan tanda


secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang
yang terbatas pada daerah sendi
TERKILIR SENDI (SPRAIN)
Sprain adalah robeknya/putusnya jaringan ikat sekitar sendi
karena sendi teregang melebihi batas normal

Penyebanya adalah terpeleset, gerakan yang salah,


sehingga menyebabkan sendi teregang melampaui gerakan
normal
Cedera ini hampir selalu menyertai semua cedera sendi

Gejala dan tanda


Nyeri bengkak
Bengkak
Nyeri tekan
Warna kulit merah kebiruan
TERKILIR OTOT (STRAIN)
Strain adalah robeknya jaringan otot pada bagian tendon
(ekor otot), karena teregang melebiri batas normal

Penyebanya adalah umumnya terjadi karena pembebanan


secara tiba-tiba pada otot tertentu merupakan salah satu
cedera olah raga yang paling sering terjadi karena :
Latihan peregangan tak cukup dan tak benar
teregang melampaui kemampuan
Gerakan yang tak benar
Gejala dan tanda
Nyeri yang tajam dan mendadak pada daerah otot tertentu
Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku / kaku otot
bengkak pada daerah cedera
PEMBIDAIAN
Pembidaian adalah salah satu cara untuk merawat alat gerak
yang mengalami bengkak, nyeri dan mengalami perubahan
bentuk

Tuajan pembidaian adalah untuk mencegah terjadinya


pergerakan anggota tubuh yang cedera tujuan lain
pembidaian adalah
Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang
patah
Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang
yang patah
Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
Mengurangi rasa nyeri
Mempercepat penyembuhan
Mengurangi perdarahan
MACAM-MACAM BIDAI

Pembidaian yang baik perlu perhatian khusus. Walau


mungkin sebagai penolong memiliki beberapa macam
bidai, namun banyak keadaan yang memerlukan
improvisasi

Macam-macam bidai
 Bidai keras
 Bidai yang dapat dibentuk
 Bidai traksi
 Gendongan/Belat dan bebat
 Bidai improvisasi
PEDOMAN UMUM PEMBIDAIAN
 Sedapat mungkin informasikan rencana tindakan kepada
penderita
 Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang
cedera dan rawat perdarahan bila ada
 Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi
sebelum membidai serta buka perhiasan didaerah patah
 Nilai gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian distal
cedera sebelum melakukan pembidaian
 Siapkan alat-alat selengkapnya
 Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera
 Jangan berupaya memasukkan bagian tubuh yang patah
 Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
 Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang
mengapit sendi tersebut
 Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila
memungkinkan
 Isilah bagian yang kosong antar tubuh dengan bidai
dengan bahan pelapis
 Ikatan jangan terlalu keras dan jangan terlalu longgar
 Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang
banyak bergerak, kemudian sendi atas dari tulang yang
patah
 Selesai dilakukan pembidaian, lakukan pemeriksaan
GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS
yang pertama
BEBERAPA MACAM CEDERA ALAT
GERAK
 Cedera bahu  Patah tulang paha
 Patah tulang lengan atas  Cedera lutut
 Cedera sikut  Patah tulang tungkai
 Patah tulang lengan bawah
bawah  Patah tulang kaki dan
 Cedera lengan dan jari cedera pergelangan kaki
 Patah tulang panggul  Urai sendi rahang bawah
 Cedera sendi panggul

Anda mungkin juga menyukai