Anda di halaman 1dari 15

CIDERA SISTEM OTOT RANGKA

PENDAHULUAN
APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG
SISTEM OTOT RANGKA?

SISTEM YANG TERDIRI DARI TULANG, SENDI, JARINGAN IKAT, DAN


OTOT YANG BERFUNGSI DALAM PERGERAKAN ANGGOTA BADAN.
Cedera otot rangka dapat
berupa :
1. Patah tulang (Fraktur)

2. Cerai sendi (Dislokasi)

3. Terkilir Otot (Strain)

4. Terkilir Sendi (Sprain)


FRAKTUR
Pengertian
Terputusnya jaringan tulang baik seluruhnya
atau hanya sebagian saja
Penyebab :
Gaya tidak langsung

Gaya langsung

Gaya Puntir
FRAKKTUR
Gejala dan Tanda

Perubahan bentuk Pembengkakan Memar


Nyeri dan kaku
Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
/ krepitus
Ujung tulang terlihat
Gangguan peredaran darah dan persarafan
FRAKTUR
Jenis patah tulang
 Patah tulang tertutup
Tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak / masih utuh
 Patah tulang terbuka
Ada luka, permukaan kulit di atas / dekat dengan bagian yang
patah rusak
CERAI SENDI (DISLOKASI)
 Pengertian
Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi / keluarnya
ujung tulang dari sendinya

 Penyebab
Sendi teregang melebihi batas normal
 Gejala dan Tanda
Sama dengan patah tulang terbatas pada daerah sendi
TERKILIR OTOT (STRAIN)

 Pengertian
Robeknya jaringan otot pada bagian tendon (ekor otot)
 Penyebab
Pembebanan secara tiba-tiba pada otot tertentu
 Gejala dan Tanda
 Nyeri yang tajam dan mendadak pada daerah otot tertentu
 Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku atau kaku otot
 Bengkak pada daerah cedera
TERKILIR SENDI (SPRAIN)

 Pengertian
Robeknya / putusnya jaringan ikat sekitar sendi

 Penyebab
Terpeleset, gerakan yang salah

 Gejala dan Tanda


 Nyeri bengkak
 Bengkak
 Nyeri Tekan
 Warna kulit merah kebiruan
PEMBIDAIAN
 Tujuan
 Mencegah pergerakan / pergeseran
 Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar tulang yang
patah
 Mengistirahatkan anggota badan yang patah
 Mengurangi rasa nyeri
 Mengurangi perdarahan
 Mempercepat penyembuhan

Prinsip Penanganan Patah


Tulang
IF = Imobilisasi Fiksasi
MACAM – MACAM BIDAI :
1
1. Bidai keras (kayu, lgm, dll)

2. Bidai Traksi (memiliki


fungsi tarik) 1

3. Bidai Improvisasi
2
4. Gendongan/ belat & bebat
5
1
5. Bidai udara

3
4
PEDOMAN UMUM
PEMBIDAIAN
 Sampaikan rencana tindakan kepada penderita
 Paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada
 Nilai GSS pada bagian distal cedera sebelum melakukan pembidaian
 Siapkan alat seperlunya (mitela, bidai)
 Upayakan tidak mengubah posisi cedera
 Jangan memasukan bagian tulang yang patah
 Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
 Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar
 Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak
bergerak, kemudian sendi atas dari tulang yang patah
 Selesai dilakukan pembidaian, dilakukan pemeriksaan GSS kembali,
bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama
PENANGANAN TERKILIR
 Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian
yang cedera
 Tinggikan daerah yang cedera
 Beri kompres dingin, maksimum selama 30 menit, ulangi setiap jam
bila perlu
 Balut tekan dan tetap tinggikan
 Bila ragu rawat sebagai patah tulang
 Rujuk ke fasilitas kesehatan

Prinsip :
 EBIT = Es Balut tekan Istirahatkan Tinggikan
 RICE = Rest Ice Compres Elevation
PERTOLONGAN PADA BEBERAPA
CEDERA ALAT GERAK
 Cedera bahu, selangka, belikat, rusuk : Elevasi & Bebat
 Patah tulang lengan atas : Bidai / Gendong / Elevasi &
Bebat
 Patah tulang lengan bawah : Bidai / Gendong / Elevasi &
Bebat
 Cedera tangan dan jari : Bidai anatomi
 Patah tulang paha : Bidai dari ketiak-telapak kaki
 Cedera lutut : Bidai posisi ditemukan
 Patah tulang tungkai bawah : Bidai dari lipatan paha-
telapak kaki
 Urai sendi rahang : Tekan bawah-dorong belakang-atas
UDAH LAH CAPE
GANTIAN KE PRAKTEK AJA YAH
BOSENKAN LIATIN AKU DI DEPAN .....

Anda mungkin juga menyukai