Anda di halaman 1dari 212

1

• Anggaran termasuk dalam salah satu jenis


(bentuk) dari Planning.
• Anggaran (Budget), Penganggaran (Budgeting)

• Anggaran :
1. Anggaran (Budget) Merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka
waktu tertentu.
 2. Alat manajemen untuk mencapai tujuan.
 3. Rencana dalam bentuk angka-angka

 Budgeting (Penganggaran) :
adalah proses penyusunan anggaran yang
dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam memperoleh laba.
1. Realistis
2. Dapat dikoordinasikan
3. Dapat memotivasi karyawan

KEGUNAAN BUDGET :
1. Sebagai pedoman kerja

2. Alat pengkoordinasian kerja

3. Alat pengawasan kerja


Tujuan Penyusunan Anggaran

 Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan


formal, sehingga bisa mengindari kerancuan dan memberikan
arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen
 Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-
pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan
dilaksanakan
 Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan
yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai
tujuan per­usahaan.
 Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh
dalam rangka memaksimalkan sumber daya
 Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja
individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang
mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pelaksanaan
3. Fungsi Pengawasan
1. Menurut dasar penyusunan :
a. Anggaran Variabel
b. Anggaran Tetap
2. Menurut Cara Penyusunan :
a. Anggaran Periodik
b. Anggaran Kontinue
3. Menurut Jangka waktu :
a. Anggaran jangka pendek
b. Anggaran jangka panjang
 4. Menurut Bidangnya :
a. Anggaran Operasional
b. Anggaran Keuangan.
5. Menurut kemampuan menyusun :
a. Anggaran Komprehnsif
b. Anggaran Partial
6. Menurut fungsinya :
a. Anggaran dgn tujuan tertentu
b. Anggaran aktivitas (Performance budget)
 Planning :
Tindakan yang dibuat berdasarkan fakta,
asumsi, mengenai gambaran kegiatan yang
dilakukan pada waktu yang akan datang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
jenis Rencana :
Tujuan, kebijakan, peraturan, metode, strategi,
standar, prosedur, anggaran
Penetapan Filosofi dan Misi

Penetapan Tujuan dan Strategi

Penyusunan Program

Penyusunan Anggaran
11
 Identifikasi Kesempatan Strategis
 Kesempatan strategis muncul apabila ada gap (perbedaan) antara
hasil yang diperoleh dengan strategi saat ini dengan hasil yang
diperoleh apabila strategi lain (strategi yang seharusnya)
digunakan.
 Pengambilan Keputusan Strategis
 Setelah kesempatan strategis diidentifikasi, alternatif keputusan
strategis bisa dikembangkan. Kemudian alternatif terbaik dipilih.
 Pelaksanaan Strategi
 Setelah alternatif terbaik dipilih, alternatif tersebut perlu
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Evaluasi dan Pengendalian Strategis
 Kemajuan pelaksanaan strategi perlu dievaluasi, untuk memastikan
apakah perencanaan sesuai dengan rencana, dan apakah
pelaksanaan tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Selasa 19 September 2023


 Kelebihan
1. Memberikan pedoman yang konsisten bagi
kegiatan organisasi
2. Membantu para manajer dalam membuat
keputusan
3. Meminimalkan kemungkinan kesalahan
 Kekurangan

1. Memerlukan biaya, waktu dan tenaga lebih

2. Membatasi beberapa alternatif

STIKOM BALI 2007


Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
 Hambatan dan Pemecahan masalah hambatan
dalam Perencanaan
 Hambatan dalam Perencanaan yang Efektif
 Tujuan yang tidak tepat, tidak memahami lingkungan dan
organisasi, biaya dan tidak percaya diri.
 Mengatasi Hambatan
 Pelatihan atau bantuan untuk manajer dalam hal penetapan
tujuan dan pemahaman organisasi dan lingkungan.

Selasa 19 September 2023


Ketepatan
Kegunaa Waktu Efektifitas
n Biaya

Efektiftas
Perencanaa
n

Ketepatan & Akuntabilitas


Obyektifitas Ruang
Lingkup

Selasa 19 September 2023


 MBO (Management By Objectives)
 Merupakan metode penetapan tujuan secara
partisipatif yang dipopulerkan oleh Peter Drucker.
MBO berangkat dari asumsi karakteristik manusia Y.
Partisipasi dan komunikasi merupakan kunci MBO.
 Efektivitas MBO
 Komitmen manajemen puncak, penetapan tujuan dari
manajemen puncak, penetapan tujuan dan tanggungjawab
individu yang jelas, partisipasi, komunikasi, otonomi dan
review (evaluasi) prestasi.

Selasa 19 September 2023


 Kelemahan MBO dan Cara Mengatasi
 Inheren pada MBO, menyerap tenaga dan waktu yang
banyak, pekerjaan administratif yang banyak, proses
yang rumit yang membutuhkan kemauan belajar.
 Di luar MBO yang secara teoritis dapat dihilangkan,
contoh adalah komitmen manajemen puncak yang
kurang, gaya manajemen yang otoriter, keterampilan
hubungan manusiawi yang kurang.

Selasa 19 September 2023


 Langkah Memecahkan Kelemahan MBO;
 Komitmen Manajemen Puncak diperkuat
 Mendorong partisipasi
 Memberi pelatihan komunikasi pada manajer yang
mempunyai keterampilan hubungan manusiawi yang
kurang
 Umpan balik yang efektif
 Menetapkan tujuan yang jelas
 Memberi pelatihan dalam penggunaan MBO

Selasa 19 September 2023


 Tingkatan Strategi
 Tingkat Korporasi (corporate level)
 Merupakan keputusan pasar mana yang akan
dimasuki.
 Tingkat Unit Bisnis (business unit)
 Merupakan keputusan bagaimana bersaing pada setiap
pasar.
 Tingkat Fungsional (functional level)
 Merupakan keputusan bagaimana menjalankan setiap
fungsi dalam organisasi.

Selasa 19 September 2023


 Strategi Tingkat Korporasi
 Pendekatan Nilai
 Pendekatan Unit Bisnis
Strategi Umum merupakan kerangka strategi
keseluruhan yang dirumuskan oleh manajemen
puncak. Contoh: integrasi vertikal, horizontal,
strategi penarikan, strategi stabilitas, strategi
pertumbuhan.
Strategi Portofolio Bisnis berawal dar unit bisnis,
yaitu unit yang independen. Contoh: Matrix BCG.

Selasa 19 September 2023


 Strategi Tingkat Unit Bisnis
 Strategi yang dikembangkan oleh Porter dapat digunakan
untuk menganalisis strategi unit bisnis. Menurut Porter,
daya tarik industri ditentukan oleh lima faktor:
 Halangan untuk Masuk
 Kekuatan Pelanggan
 Ancaman Produk Substitusi
 Persaingan dalm Industri
 Sedangkan Strategi Generik Porter ada tiga:
 Differensial
 Kepemimpinan Biaya Rendah
 Fokus

Selasa 19 September 2023


Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10, 20
atau 25 tahun. Karena demikian panjangnya siklus perencanaan ini, maka
perencanaan jangka panjang memuat rencana-rencana yang bersifat umum,
global dan belum terperinci.
Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu memberikan arah
yang jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek. Perencanaan
jangka panjang masih perlu dijabarkan lagi menjadi perencanaan jangka
menengah dan seterusnya dijabarkan menjadi perencanaan jangka pendek.

STIKOM BALI 2007


Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek biasanya mempunyai jangka waktu
kurang dari 4 tahun. Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering
kita temui adalah perencanaan tahunan. Perencanaan tahunan atau disebut
juga perencanaan operasional di Negara kita ini pada prakteknya
merupakan suatu siklus yang selalu berulang setiap tahun yaitu mulai dari
awal April sampai dengan akhir bulan Maret.

STIKOM BALI 2007


Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Perencanaan Laba

Perencanaan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu


hasil yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan itu merupakan fungsi
manajemen yang berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif tindakan dan
perumusan kebijakan. Suatu perencanaan bisa terealisir apabila manajemen
berhasil dalam menjalankan perusahaan yang diukur dengan besarnya laba
(profitability). Pengertian perencanaan laba menurut Machfoedz (1996: 289)
adalah sebagai berikut :
Perencanaan laba (profit planning) sering disebut budget perencanaan
(planning budget) atau rencana operasi (plan operation) adalah rencana
dari manajemen yang meliputi seluruh tahap dari operasi di masa yang
akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan dibagi ke dalam dua
jenis rencana yaitu rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang.

STIKOM BALI 2007


Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
perencanaan operasional

Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan


dari tujuan umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun
umpamanya) berikut rencana stragtegis yang sudah ditetapkan oleh manajemen.
Walau demikian perencanaan operasional dapat juga digunakan oleh individu
untuk keperluan pribadinya, bahkan dianjurkan agar pekerjaannya terarah dan
terorganisir dengan baik.
Perencanaan operasional adalah perencanaan yang memusatkan
perhatiannya pada operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan
dengan tujuan mencapai efisiensi.
Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang harus
dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai
tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan
dengan perencanaan strategi.

STIKOM BALI 2007


Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Perencanaan Kontigensi

Perencanaan Kontigensi adalah Perencanaan keseluruhan untuk


kejadian tak terduga. Bagaimana suatu organisasi mempersiapkan,
mendeteksi, dan bereaksi serta memulihkan peristiwa yang mengancam
keamanan sumber daya informasi dan asset

Untuk merencanakan perencaan kontigensi yang mengacu pada


komponen di dalamnya, maka dibentuklah 4 tim respon yaitu :
1. Tim Perencanaan Kontigensi
2. Tim Pemulihan insiden
3. Tim Pemulihan dari bencana
4. Tim Perencanaan kelanjutan bisnis

STIKOM BALI 2007


Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
Pengukuran Kinerja

kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu


kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi. Menurut Mardiasmo (2002), sistem pengukuran kinerja sektor publik
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik
menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial.
Sistem pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat pengendalian
organisasi.
Maksud dilakukannya pengukuran kinerja sektor publik antara lain:

1.Membantsasaran program unit kerja yangn pada akhirnya akan meningkatkan


efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik dalam memberikan layanan
kepada masyarakat.
2.Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan.
3.Untuk mewujudkan tanggung jawab publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
STIKOM BALI 2007
Selasa 19 September 2023 FAQ:gedeiwan@gmail.com
28
29
30
Perencanaan laba (profit planning) dicapai melalui
penyusunan sejumlah anggaran, yang apabila disatukan
akan membentuk suatu rencana bisnis yang terintegrasi
yang dikenal sebagai anggaran induk (master budget).
Anggaran master merupakan alat manajemen yang sangat
penting yang mengkomunikasikan rencana-rencana
manajemen di dalam suatu organisasi, mengalokasikan
sumber daya, dan mengkoordinasikan aktivitas.
Anggaran Penjualan

Adalah titik awal dalam penyusunan anggaran induk.


Anggaran penjualan dibuat dengan cara mengalikan unit
penjualan yang dianggarkan dengan harga jual.
Skedul 1 berikut ini menunjukkan anggaran penjualan
Hampton Freeze tahun 2006 per kuartal. Pada tabel
tersebut perusahaan merencanakan untuk menjual
100.000 bungkus es krim selama setahun, dan penjualan
akan memuncak pada kuartal ketiga. Pengalaman
menunjukkan bahwa 70% dari penjualan dapat diterima
pada kuartal yang sama dengan terjadinya penjualan, dan
sisanya yang 30% diterima pada kuartal berikutnya.
HAMPTON FREEZE, INC.
Anggaran Perusahaan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006

Quarter
1 2 3 4 Year
Harga Penjualan (kotak) 10.000 30.000 40.000 20.000 100.000
Harga jual per kotak $ 20,00 $ 20,00 $ 20,00 $ 20,00 $ 20,00
Total penjualan $ 200.000 $ 600.000 $ 800.000 $ 400.000 $ 2.000.000

Persentase penjualan yang diterima dalam periode penjualan 70%


Persentase penjualan yang diterima dalam periode setelah penjualan 30%

Skedul Perkiraan Penerimaan Kas


Saldo awal piutang usaha $ 90.000 $ 90.000
Penjualan kuartal pertama 140.000 $ 60.000 $ 180.000 200.000
Penjualan kuartal kedua 420.000 560.000 $ 240.000 600.000
Penjualan kuartal ketiga 280.000 800.000
Penjualan kuartal keempat 280.000
$ 230.000 $ 480.000 $ 740.000 $ 520.000 $ 1.970.000

2 8 9 10
Anggaran Produksi

Anggaran produksi menampilkan jumlah unit yang harus


diproduksi selama setiap periode anggaran untuk
memenuhi rencana penjualan dan juga untuk
menghasilkan persediaan akhir yang diinginkan.
Hampton Freeze, manajemen percaya bahwa persediaan akhir
sebesar 20% untuk penjualan kuartal berikutnya sudah mencukupi.

HAMPTON FREEZE, INC.


Anggaran Produksi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006
(dalam kotak)

Quarter
1 2 3 4 Year
Anggaran penjualan 10.000 30.000 40.000 20.000 100.000
Ditambah persediaan akhir
6.000 8.000 4.000 3.000 3.000
barang jadi yang diinginkan
Total kebutuhan 16.000 38.000 44.000 23.000 103.000
Dikurangi persediaan awal
2.000 6.000 8.000 4.000 2.000
barang jadi
Produksi yang diminta 14.000 32.000 36.000 19.000 101.000
1 4 6 10
Anggaran Bahan Baku Langsung

Anggaran bahan baku langsung menunjukkan secara


terperinci bahan mentah yang harus dibeli untuk
memenuhi anggaran produksi dan untuk memenuhi
sejumlah persediaan yang memadai.
8
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung harus dihitung agar


perusahaan tahu apakah jam tenaga kerja yang ada
cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Manajemen Hampton Freeze mengasumsikan
bahwa tenaga kerja langsung akan disesuaikan
sepenuhnya terhadap total jam tenaga kerja
langsung yang diperlukan setiap kuartal.
Masing-masing kotak membutuhkan 0,4 jam
tenaga kerja langsung, dan upah tenaga kerja
langsung per jam sebesar $15.
HAMPTON FREEZE, INC.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006

Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Permintaan produksi 14.000 32.000 36.000 19.000 101.000
Jam tenaga kerja langsung per kotak 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
Total jam tenaga kerja yang dibutuhkan 5.600 12.800 14.400 7.600 40.400
Biaya tenaga kerja langsung per jam $ 15,00 $ 15,00 $ 15,00 $ 15,00 $ 15,00
Total biaya tenaga kerja langsung $84.000 $192.000 $216.000 $114.000 $606.000

2 5 8
Anggaran Overhead Manufaktur

Anggaran overhead manufaktur menunjukkan skedul


seluruh biaya poduksi selain bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead
manufaktur dipisahkan menjadi komponen biaya
tetap dan komponen biaya variabel.
Pada Hampton Freeze, komponen biaya
variabel sebesar $4 per jam tenaga kerja
langsung dan komponen biaya tetap adalah
$60.600 . Di Hampton Freeze, satu-satunya
biaya overhead manufaktur nonkas yang
signifikan adalah depresiasi, yaitu sebesar
$15.000 per kuartal.
HAMPTON FREEZE, INC.
Anggaran Overhead Manufaktur
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006

Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Anggaran jam tenaga kerja langsung 5.600 12.800 14.400 7.600 40.400
Tarif overhead variabel $ 4,00 $ 4,00 $ 4,00 $ 4,00 $ 4,00
Overhead manufaktur variabel $22.400 $ 51.200 $ 57.600 $30.400 $161.600
Overhead manufaktur tetap 60.600 60.600 60.600 60.600 242.400
Total overhead manufaktur 83.000 111.800 118.200 91.000 404.000
Dikurangi depresiasi 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000
Pengeluaran kas untuk overhead $68.000 $96.800 $103.200 $76.000 $344.000
manufaktur

Total overhead manufaktur (a) $404.000


Anggaran jam tenaga kerja langsung (b) 40.400
Tarif overhead yg ditentukan di muka untuk tahun dimaksud (a) : (b) $ 10,00

4 8
Anggaran Persediaan Akhir
Barang Jadi

Perhitungan ini diperlukan untuk menentukan harga


pokok penjualan pada anggaran laporan laba rugi, dan
untuk mengetahui jumlah yang akan ditampilkan pada
akun persediaan di neraca untuk unit-unit yang belum
terjual.
Untuk Hampton Freeze, biaya produksi per
unit atas dasar perhitungan biaya
penyerapan adalah $13 per kotak es krim,
yaitu terdiri atas bahan langsung $3. tenaga
kerja langsung $6, dan overhead manufaktur
$4. overhead manufaktur dibebankan pada
unit produk atas dasar jam tenaga kerja
langsung pada tarif $10 per jam kerja
langsung. Biaya yang dianggarkan atas
perkiraan persediaan akhir adalah $39.000.
HAMPTON FREEZE
Anggaran Persediaan Barang Jadi Akhir
(berdasarkan penentuan biaya penyerapan)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006

Pos Kuantitas Biaya Total


Biaya produksi per kotak
Bahan baku langsung 15,00 pounds $ 0,20 per pound $ 3,00
Tenaga kerja langsung 0,40 hours $ 15,00 per hour 6,00
Overhead manufaktur 0,40 hours $ 10,00 Per hour 4,00
Biaya produksi per unit $ 13,00

Anggaran persediaan barang jadi


Persediaan akhir barang jadi dalam kotak 3.000
Biaya produk per unit $ 13,00
Persediaan akhir barang jadi $ 39.000

2 9
Anggaran Beban Penjualan
dan Administrasi

Anggaran beban penjualan dan administrasi menunjukkan beban yang


dianggarkan selain yang berkaitan dengan pabrik. Diperusahaan
besar, anggaran ini merupakan kompilasi dari banyak anggaran lebih
kecil yang diserahkan oleh para kepala departemen dan orang lain
yang bertanggung jawab atas beban penjualan dan administrasi.
8 9
Anggaran Kas

Anggaran kas menggabungkan berbagai data yang


disusun dalam tahap sebelumnya. Anggaran kas terdiri
atas empat bagian utama: Bagian penerimaan, Bagian
pengeluaran, Bagian kelebihan atau kekurangan kas,
Bagian pendanaan
• Saldo kas awal adalah $42.500
• Manajemen berencana untul membelanjakan $130.000
untuk pembelian peralatan sepanjang tahun.
• Dewan komisaris telah menyetujui pembagian dividen
sebesar $8.000 per kuartal.
• Manajemen ingin memiliki saldo kas sedikitnya
$40.000 diawal setiap kuartal untuk kontijensi.
• Asumsikan Hampton Freeze mendapat persetujuan
dari bank untuk sebuah fasilitas kredit terbuka.
Fasilitas ini memungkinkan perusahaan meminjam
uang dengan bunga 10% per tahun. Semua pinjaman
dan pelunasan harus dalam kelipatan $1.000. semua
pinjaman akan terjadi diawal kuartal dan pelunasan
pinjaman pada akhir kuartal. Bunga akan jatuh tempo
pada saat pelunasan dan hanya untuk jumlah pokok
yang dilunasi
1 3 4 5 7 9
Anggaran Laporan Laba Rugi

Anggaran laporan laba rugi menunjukkan rencana


laba perusahaan untuk periode anggaran yang akan
datang, dan ini juga berlaku sebagai tolok ukur
bagikinerja perusahaan selanjutnya.
HAMPTON FREEZE
Anggaran Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006

Skedul
Penjualan 1 $ 2.000.000
Dikurangi Harga Pokok Penjualan 1,6 1.300.000
Margin Kotor 700.000
Dikurangi beban penjualan dan administrasi 7 577.800
Laba operasi bersih 122.200
Dikurangi beban bunga 8 14.000
Laba bersih $ 108.200

1 6 7 8
Anggaran Neraca

Anggaran neraca disusun dengan memulainya


pada neraca awal periode anggaran dan
menyesuaikannya dengan data yang terdapat
pada berbagai skedul.
HAMPTON FREEZE, INC.
Neraca
31 Desember 2005

Aktiva
Aktiva lancar:
Kas $ 42.500
Piutang usaha 90.000
Persediaan bahan mentah (21.000 pon) 4.200
Persediaan barang jadi (2.000 kotak) 26.000
Total aktiva lancer $ 162.700
Pabrik dan peralatan:
Tanah 80.000
Bangunan dan peralatan 700.000
Akumulasi depresiasi (292.000) 488.000
Pabrik dan peralatan, bersih $ 650.700
Total aktiva

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham


Kewajiban lancar:
Utang usaha (bahan mentah) $ 25.800
Ekuitas pemegang saham:
Saham biasa, tanpa par $ 175.000
Laba ditahan 449.900
Total ekuitas pemegang saham 624.900
Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham $ 650.700

1 2
57
 Sistem Management Biaya (cost management
sistem) merupakan seperankat metode formal
yang di kembangkan untuk merencanakan dan
mengendalikan biaya organisasi yang
menghasilkan aktivitas-aktivitas yang terkait
dengan strategi, sasaran dan tujuan organisasi
tersebut.
 Asosiasi dan Objek Biaya
 Objek Biaya (cost Objek) adalah sesuatu yang
di inginkan oleh management untuk
mengumpulkan atau mengakumulasi biaya.
Klisifikasi biaya Jenis biaya yang di masukan
Hubungan dengan objek biaya 1. Langsung
(secara tepat dan ekonomis agar mudah untuk di lacak)
1. Tidak langsung
(tidak mudah di lacak, dan haru di alokasikan)

Reaksi terhadap perubahan aktivitas 1. Variable (dalam total berubah rubah)


2. Tetap (dalam total tidak berubah)
3. Campuran (sebagian variable sebagian tetap)
4. Bertahap (meningkat pada tingkatan aktifitas)

Klasifikasi pada laporan ke uangan 1. Biaya belum berakhir (neraca)


2. Biaya telah kadaluarsa (laporan laba rugi)
3. Produk (dapat di siapkan)
-Biaya premier
-Biaya konversi
1. Priode (di bebankan )
Apa pebedaan biaya langsung dan tidak langsung ???
Pengertian biaya langsung adalah biaya yang secara akurat dapat di telusuri
ke objek biaya dengan sedikit usaha. Objek biaya dapat berupa produk,
departemen proyek dan lain lain. Dengan kata lain biaya langsung adalah
biaya yang dapat terhubung secara langsung dengan objek biaya tertentu.
Contoh biaya lansung biaya yang berkaitan lansung pada proses produksi
termasuk bahan baku dan pekerja yang mengerjakan produksi tersebut. Kayu
dan upah tukang.
Pengertian biaya tak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara akurat
di kaitkan dengan objek biaya tertentu. Biaya ini mencakup biaya seperti iklan
dan pemasaran depresiasi produk. Akuntasi dan penggajian. Bisa di di bilang
baya langsung adalah biaya beragam biaya yang berguna untuk
mempertahankan perusahaan dan bukan biaya yang terkait dengan biaya-
biaya produk.
Contoh biaya tidak langsung adalah biaya listrik, biaya depresiasi, biaya ob,
biaya pengawas /mandor.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat output
aktivitas berubah. Perilaku biaya tetap dapat berubah, tetapi
perubahan itu tidak tergantung dari perubahan output.
- Contohnya pada sebuah perusahaan pemotongan pipa logam
ukuran output dari aktivitas pemotongan adalah jumlah
pemanas sedangkan inputnya adalah mesin pemotong dan
listrik untuk mengoperasikan pemotong. Mesin pemotong
disewa seharga $60.000 per tahun dan memiliki kapasitas untuk
memproduksi sampai dengan 240.000 potongan sepanjang 3 inci
dalam setahun. Biaya penyewaan mesin pemotong adalah biaya
tetap, karena biaya tersebut akan tetap sebesar $60.000 per
tahun, tidak peduli berapa banyak potongan yang dihasilkan.
Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara
proposional terhadap perubahan output. Oleh karena itu, biaya
variable naik ketika output naik, dan akan turun ketika output turun.
Biaya variable dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier.
Dimana total biaya variable tergantung pada tingkat penggerak.
Hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Total biaya
variable = biaya variable per unit x jumlah unit
-Contoh kita perluas dari perusahaan pemotongan diatas. Sumber lain
yang digunakan pada perusahaan pemotongan tersebut adalah listrik.
Biaya listrik akan berperilaku berbeda dengan biaya mesin pemotong.
Listrik dikonsumsi hanya jika output diproduksi, dan ketika lebih
banyak output diproduksi, lebih banyak listrik digunakan. Anggaplah
bahwa untuk memotong satu potongan logam 3 inci mesin
menggunakan 0,1 jam-kilowatt senilai $2,00 per jam-kilowatt. Biaya
tingkat output aktivitas adalah sebagai berikut :
Biaya listrik Jumlah potongan 3 inci Biaya per unit

$0 0 $0

12.000 60.000 0,20

24.000 120.000 0,20

36.000 180.000 0,20

48.000 240.000 0,20

Semakin banyak potongan 3 inci diproduksi, total biaya listrik


semakinmeningkat secara proporsional.
Dalam contoh perusahaan pemotongan tersebut, biaya listrik
digambarkan dengan persamaan berikut :
Total biaya variabel = $0,20 x jumlah potongan logam 3 inci
Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan
variable. Persaman linier untuk biaya campuran adalah sebagai
berikut : Total biaya = biaya tetap + total biaya variable

Dari contoh diatas dapat dikembangkan. Anggaplah bahwa


perusahaan tersebut memiliki tiga agen penjualan, masing-masing
mendapatkan gaji sebesar $10.000 per tahun ditambah komisi sebesar
$0,50 untuk setiap pemanas yang mereka jual. Aktivitas yang
dilakukan adalah penjualan pemanas, dan penggerak biaya adalah
unit yang terjual. Jika 100.000 pemanas terjual, maka total biaya
penjualan adalah $80.000-jumlah dari biaya gaji tetap sebesar $30.000
(3 x $10.000) dan biaya variabel sebesar $50.000 (0,50 x 100.000).
Persamaan biaya penjualan untuk perusahaan tersebut adalah : Total
biaya = $30.000 + ($0.50 x unit yang terjual)
Pemanas yang Biaya variabel Biaya tetap Total biaya Biaya penjualan
terjual penjualan penjualan penjualan per unit

40.000 $ 20.000 $ 30.000 $ 50.000 $ 1.25

80.000 40.000 30.000 70.000 0.88

120.000 60.000 30.000 90.000 0.75

160.000 80.000 30.000 110.000 0.69

200.000 100.000 30.000 130.000 0.65


Biaya Bertahap
Biaya bertahap adalah Biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan bersifat variabel
antar kisaran aktivitas.
Terkait dengan tingkat kisaran aktivitas,biaya variabel dikategorikan menjadi :
1.Biaya variabel Murni (true variable cost).

Biayavariabel murni adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sepenuhya secara
proporsional mengikuti perubahan aktivitas.Contoh biaya variabel murni adalah biaya bahan baku.

2.Biaya variae bertahap (step variable cost).


Biaya variabel bertahap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam kisaran aktivitas
tertentu dan berubah sesuai dengan perubahan aktivitas setelah kisaran aktivitas tersebut dilewati.

Dalam hubungannya dengan tingkat aktivitas ,biaya tetap dikategorikan menjadi:

1.Biaya tetap murni (true fixed cost).


Biaya tetap murni adalah biaya tetap yang jumlah totalnya bener-benar konstan dalam kisaran
waktu tertentu.Contoh biaya tetep murni adalah depresiasi.
2.Biaya tetap bertahap (step fixed cost)
Biaya tetap bertahap merupakan biaya yang jumlah totalnya konstan dalam kisaran aktivitas
tertentu,tetapi jumlah total tersebut berubah apabila kisarn ktivitas tertentu berubah.Contoh.biaya
teknisi yang bertugas menginspeksi produk
 Perilaku biaya adalah istilah umum untuk
menggambarkan apakah biaya berubah seiring
dengan perubahan output. Biaya-biaya bereaksi
pada perubahan output dengan berbagai macam
cara dengan melihat kemungkinan-kemungkinan
yang paling sederhana mengenai reaksi biaya
terhadap perubahan output-biaya tetap, biaya
variable dan biaya campuran. (Hansen, 2006)
Dalam menilai perilaku biaya, pertama-tama harus
dipertimbangkan batasan waktu. Kemudian, harus
diidentifikasi sumber-sumber daya yang
dibutuhkan dan output aktivitas. Terakhir, harus
diukur input dan output dan ditentukan pengaruh
perubahan output pada biaya aktivitas.
A. Batasan Waktu
B. Sumber Daya Dan Ukuran Output
C. Penggerak Tingkat Non Unit
D. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan
Perilaku Biaya
E. Sumber Daya Fleksibel
F. Sumber Daya Yang Terikat
G. Perilaku Biaya Bertahap (Step-Cost)
H. Penilaian manajerial
 Untuk menentukan suatu biaya apakah biaya tersebut
biaya tetap atau biaya variabel bergantung pada
batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka
panjang, semau biaya adalah variabel; dalam jangaka
pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap. Lama
dari periode jangka pendek tergantung pada
pertimbangan subjektif manajemen dan tujuan
dilakukannya perkiraan perilaku biaya tersebut.
Sebagai contoh, pengajuan suatu penawaran untuk
mendapatkan satu pesanan khusus mungkin hanya
membutuhkan waktu satu bulan. Waktu satu bulan
tersebut merupakan waktu yang cukup lama untuk
membuat suatu penawaran dan menghasilkan
pesanan.
 Setiap aktivitas memerlukan sumber daya
untuk menyelesaikan tugas yang harus
dilakukan.
 Sumber daya dapat meliputi bahan baku,
energi atau bahan bakar, tenaga kerja, dan
modal.
 Input-input ini digabungkan untuk
memproduksi suatu output.
 Penggerak tingkat non unit menjelaskan
perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor
lain selain unit berubah.
 Contohnya meliputi penyusutan pabrik, gaji
manajer pabrik, dan biaya menjalankan
departemen pembelian.
 Biaya-biaya jangka pendek sering kali tidak cukup memadai
untuk menggambarkan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk
merancang, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan
mendukung suatu produk. Pada awal tahun 1990-an, terdapat
beberapa pandangan baru terhadap sifat perilaku biaya jangka
panjang dan jangka pendek. Pandangan ini berhubungan dengan
aktivitas dan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
melakukannya.
 Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensial untuk
melakukan sesuatu. Jadi, sewaktu dibicarakan tentang kapasitas
suatu aktivitas, sebenarnya sedang digambarkan jumlah aktivitas
yang dapat dilakukan perusahaan.
 Biasanya, dapat diasumsikan bahwa kapasitas yang diperlukan
berhubungan dengan tingkat dimana aktivitas dikerjakan secara
efisien. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini disebut
kapasitas praktis (practical capacity).
 Akan sangat bagus jika suatu perusahaan
dapat membeli hanya sumber yang diperlukan,
tepat pada saat sumber daya
tersebutdiperlukan. Kadangkala hala tersebut
terjadi. Misalnya, bahan baku langsung
seringkali dibeli pada waktu dibutuhkan dan
dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Jenis sumber daya ini disebut sumber daya
fleksibel.
 Sumber daya yang terikat adalah sumber daya
yang dipasok sebelum penggunaan; mereka
didapat dengan menggunakan kontrak
eksplisit atau implisit untuk memperoleh
sejumlah tertentu sumber daya, tanpa
memandang apakah jumlah sumber daya yang
tersedia digunakan secara penuh atau tidak.
Sumber daya terikat dapat dapat memiliki
kapasitas tidak terpakai, karena lebih banyak
yang tersedia dari pada yang sebenarnya
digunakan.
 Dalam pembahasan mengenai perilaku biaya diasumsikan bahwa fungsi biaya
adalah kontinu. Pada kenyataannya, beberapa fungsi biaya tidak kontinu. Jenis
fungsi biaya seperti ini dikenal sebagai fungsi bertahap. Biaya bertahap
menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu dan pada
titik tertentu nai ketingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak
berubah untuk rentang output yang sama. Pada tampilan 3-5, biaya adalah sebesar
$100, selama output aktivitas antara 0 hingga 10 unit. Jika output 10 dan 20 unit,
biaya naik menjadi $200.
 Hal-hal yang menunjukkan perilaku biaya bertahap, harus dibeli dalam jumlah
tertentu. Lebar dari tiap tahap menetapkan tentang output yang mengharuskan
diperolehnya sumber daya dalam jumlah tertentu. Jika lebar tahap sempit, seperti
dalam tampilan 3-5, biaya sumber daya akan berubah ketika terjadi perubahan
kecil dalam penggunaan sumber daya. Beberapa biaya bertahap menunjukkan
tahap-tahap yang sempit.
 Contoh dari biaya dengan tahap-tahap yang sempit adalah kertas foto kopi. Kertas
tersebut tidak dibeli lembar perlembar. Kertas tersebut dibeli dalam kotak berisi 10
rim (5.000 lembar). Perusahaan umumnya akan menggunakan banyak kotak dalam
setahun, sehingga tahapannya sempit. Jika lebar tahap sempit, kita dapat
mengasumsikan biaya ini sebagai biaya variabel.
 Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan prilaku
biaya, dan sejauh ini merupakan metode yang paling luas di gunakan. Banyak manajer yang
menggunakan pengalaman mereka dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa
lampau untuk menentukan biaya tetap dan variable. Metode ini memiliki banyak bentuk .
beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktifitas tertentu ke kategori tetap dan
lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya biaya campuran. Jadi,
suatu perusahaan kimia mungkin memperlakukan bahan baku dan utilitas sebagai biaya
lainnya sebagai biaya tetap. Bahkan tenaga kerja, yang merupakan suatu contoh tradisional
dan umum dari biaya variable berdasarkan unit, mungkin saja di perlukan sebagai biaya tetap
pada perusahaan ini
 Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-
biaya ini kedalam komponen tetap dan variable dengan memutuskan bagian biaya yang
merupakan biaya tetap dan variable- manajer menggunakan pengalamannya untuk
menentukan bahwa sejumlah tertentu dari biaya adalah tetap, dan sisanya adalah variable.
Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesin fotokopi dalam
satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya. Dengan demikian , akan mudah untuk
mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akuk-akun biaya tetap lainnya, dan
memperlakukan biaya variable secara terpisah. Kemudian, komponen variable dapat di hitung
dengan menggunakan satu atau lebih data volume/biaya. Hal ini memiliki keunggulan
akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan yang sama seperti
dikotomi tetap/variabel yang kaku, yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
a. Neraca
Perbedaan antara perusahaan manufaktur dan
perusahaan dagang adalah ada pada akun
persediaan. Dalam perusahaan dagang di akun
persediaan hanya ada barang dagangandari
supplier yang menuggu untuk dijual lagi ke
konsumen. Sedangkan di perusahaan manufaktur
akun persediaan terdiri dari bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi
b. Laporan Laba Rugi
 Biaya produk dapat di akumulasikan
menggunakan sistem persediaan perpetual
atau yang di sebut priodik.
Dalam sebuah sistem persediaan perpetual,
semua alran biaya produk melalui persediaan
barang barang jadi, dan pada akhirnya harga
pokok penjualan
Pada tanggal 1 april 2008 saldo akun persediaan
untuk perusahaan sebagai berikut:
1.Persediaan bahan baku mentah $.73000 (semua
langsung)
2.Persediaan dalam proses $. 145000

3.Persediaan barang jadi $. 87000

Perusahaan menggunakan akun-akun biaya tetap


dan biaya variable secara terpisah untuk mencatat
biaya overhead.
Selama bualan berjalan agen pembelian VcelA
1.Membeli bahan baku $ 280000

2.Manager gudang mentransfer bahan baku langsung ke area produksi $ 284000

3.Total upah bulan april $ 530000


tenaga kerja langsung $ 436000
sisanya pengendalian biaya overhead $ 94000
4.Gaji suvervisor bulan april $ 20000

5.Biaya keperluan selama bulan april $ 28000

6.Acrual hutang
- $ 16000 biaya variable
- $ 12000 biaya tetap
7.Biaya perlengkapan yang telah di pindahkan dari persedian dan di gunakan dalam
produksi $ 5200
8.Membayar PBB pada bulan april untuk pabrik $ 7000

9.Menyusutkan asset pabrik sebesar $ 56880

10.Asuransi di bayar di muka yang telah habis masanya sebesar pada aset pabrik $ 3000

11.Penetapan biaya overhead aktual ke persediaan WIP

12.Barang yang telah di selesaikan dan di kirim kan sebesar $ 1058200

13.Total penjualan bulan april $ 1460000

14.Barang- barang yang telah terjual memiliki biaya total sebesar $ 1054000
Tgl Keterangan Debit Kredit
/no
1 Pesediaan bahan baku mentah 280000
Utang dagang 280000
2 Persediaan bahan dalam proses 284000
persediaan bahan baku mentah 284000
3 Persediaan barang dalam proses 436000
Pengendalian biaya overhead 94000
variable
hutang upah dan gaji 530000
4 Pengedalian overhead tetap 20000
hutang gaji dan upah 20000
5 Pengedalian overhead variable 16000
Pengedalian overhead tetap 12000
Hutang utilitas 28000
6 Pengendalian overhead variable 5200
pesediaan pelengkapan 5200
Tgl Keterangan Debit Kredit
/no
7 Pengendalian overhead tetap 7000
kas 7000
8 Pengendalian overhead tetap 56880
Ak . Peny – pralatan 56880
9 Pengendalian overhead tetap 3000
Assuransi dibayar di muka 3000
10 Persediaan barang dlm proses 214080
Pengendalian Overhead 115200
Variable
pengendalian Overhead Tetap 98880
11 Persediaan barang jadi 1058200
pesediaan barang dalam proses 1058200
12 Piutan usaha 1460000
penjualan 1460000
Tgl Keterangan Debit Kredit
/no
13 HPP 1054000
Persediaan barang jadi. 1054000
5000360 5000360
Total
pesediaan bahan baku mentah pengendalian Overhead Variable
S. awal 73000 2 284000 3 94000 10 115200
1 280000 5 16000
S. akhir 69000 6 5200

persediaan barang dalam proses Penegendalian overhead tetap


S. awal 145000 11 1058200 4 20000 10 98880
2 BL 284000 5 12000
3 TL 436000 7 7000
10 OH 214080 8 56880
S. akhir 20880 3000

persediaan barang jadi Harga pokok penjualan

S. awal 87400 13 CGS 1054000 13 CGS 1054000


11 CGM 1058200
S. akhir 91600
Saldo awal persediaan pekerjaa dalam proses 145,000

Biaya manufaktur seama priode berjalan


Saldo awal 73,000
pembelian bahan baku 280,000
bahan baku mentah yang tersedia 353,000
saldo akhir (69,000)
Total bahan baku yang di gunakan 284,000

tenaga kerja langsung 436,000

biaya overhead variable


tenaga kerja langsung 94,000
biaya utilitas 16,000
perlengkapan 5,200
115,200
biaya overhead tetap
gaji supervisor 20,000
utilitas 12,000
pajak bangunan pabrik 7,000
penyusutan aset pabrik 56,880
asuransi pabrik 3,000
98,880
total manufaktur priode berjalan 934,080
total biaya di akun ke 1,079,080
saldo akhir untuk persediaan pekerjaan dalm proses 4/30/08 (20,000)
HARGA POKOK PRODUKSI 1,059,080
Saldo awal persediaan barang jadi 1/4/08 87,400

Harga pokok produksi 1,058,200

barang tersedia untuk di jual 1,145,600

Saldo akhir persediaan barang jadi 4/30/08 (91,600)

HARGA POKOK PENJUALAN 1,054,000


88
1. PEMASARAN : suatu sistem dari kegiatan bisnis yg
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa,
baik kepada pembeli yg ada maupun pembeli yg
potensial.

2. MANAJEMEN PEMASARAN : penganalisaan,


perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program yg
ditujukan untuk pemasaran yg dituju. Hal ini tergantung
pada penawaran perusahaan dlm memenuhi kebutuhan
dan keinginan pasar tsb serta menentukan harga,
mengadakan komunikasi, dan distribusi yg efektif untuk
memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.
KONSEP PEMASARAN MASYARAKAT
• Orientasi konsumen/pasar/pembeli (menentukan
kebutuhan pokok dari konsumen; memilih kelompok
konsumen ttt sebagai sasaran; menentukan produk dan
program pemasarannya; penelitian pd konsumen untuk
mengukur, menilai, dan menafsiran keinginan, sikap, serta
tingkah laku mereka; dan melaksanakn strategi yg paling
baik, unt memilih menitik beratkan mutu yg tinggi, harga
yg murah, atau model yg menarik)
• Volume penjualan yg menguntungkan (laba sbenarnya
tujuan umum perusahaan, dsamping tujuan lainnya)
• Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
(hindari konflik, koordinasi produk, harga, sal.distribusi,
promosi)
SISTEM PEMASARAN
• Adalah kumpulan lembaga yg melakukan tugas
pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor
lingkungan yg saling memberikan pengaruh, dan
membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan
dng pasarnya.
• Faktor-faktor yg berpengaruh dan saling berinteraksi
(organisasi pemasaran, sesuatu yg dipasarkan, pasar yg
dituju, perantara antara bag.pemasaran dng pasarnya,
faktor lingkungan)
ba
ran
g nj
asa

pe
ORGANISASI PEMASARAN mb
ay
ara
n

PASAR YG DITUJU
komunikasi dng pasar

umpan balik (info pasar)


LINGKUNGAN MIKRO

PENYEDIA

LINGKUNGAN PERANTARA
MAKRO PEMASARAN

• Demografi SUMBER NON


BAGIAN
• Kondisi perekonomian MARKETING
• Sosial dan Kebudayaan PEMASARAN
• Politik dan Hukum
•Perencanaan produk • Produksi
• Teknologi
•Struktur harga • Keuangan
• Persaingan
•Sistem distribusi • Personalia
•Kegiatan promosi • Lokasi
• Riset dan
pengembangan
• Pandangan umum
PERANTARA (masyarakat)
PEMASARAN

PASAR
PARAMETER
Keinginan dan kebutuhan konsumen
Pemenuhan kebutuhan konsumen
Sumber daya yang terbatas
Perubahan persepsi, selera, daya beli
Kecenderungan permintaan
KEBUTUHAN KONSUMEN
Manusia berkecenderungan memenuhi keinginan
(wants) dan kebutuhan (needs) pada sumber daya yang
terbatas
Sumber daya berupa – meningkatnya pendapatan,
tingkat pendidikan, status sosial, berubahnya tempat
tinggal, berubahnya keadaan sosial-politik lainnya
Evaluasi terhadap persepsi konsumen perlu dilakukan
secara rutin: 3, 6, 12 bulan?
Cara evaluasi:
1. Rapid appraisal assessment (penilaian secara cepat
dengan mengambil beberapa sampel)
2. Sampling assessment (melakukan penelitian
terhadap beberapa contoh)
PERUBAHAN PREFERENSI
Proses pengambilan keputusan membeli suatu barang:
1. Ingin membeli
2. Mencari informasi sebelum membeli
3. Memberikan evaluasi terhadap informasi
4. Keputusan untuk membeli
5. Evaluasi terhadap barang yg akan dibeli
Beberapa kegiatan pendukung yang mempengaruhi perilaku
konsumen:
1. Tersedianya informasi pasar > gejolak harga, arah
perkembangan pasar
2. Identifikasi parameter-parameter ekonomi >estimasi arah
dan pencapaian target perusahaan
3. Tersedianya infrastruktur > memperlancar kegiatan
perusahaan agroindustri
• UMUM : Merubah sumber-sumber
menjadi produk yg dapat memenuhi
kebutuhan manusia.

• KHUSUS :
• Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
• Mengembangkan dan menguji konsep produk yg
ditujukan unt memuaskan kebutuhan yg belum
terpenuhi.
• Membuat desain produk.
• Mengembangkan pembungkusan dan merk.
• Menetapkan harga unt mendapatkan return of
investment yg layak.
• Mengatur distribusi.
• Menciptakan komunikasi pemasaran yg efektif
dng menggunakan media atau cara lain yg tepat.
• Memeriksa penjualan
• Memperatikan kepuasan konsumen
• Memperbaiki dan mengembangkan rencana
pemasaran yg didasarkan pada hasilnya.
permintaan
tidak sehat permintaan
berkelebihan

permintaan
negatif
permintaan
penuh
tidak ada
permintaan
KEADAAN PERMINTAAN
permintaan
tidak teratur
permintaan
latent permintaan
menurun
PERMINTAAN NEGATIF
1. Sebagian dari segmen pasar potensial tdk
menyukai produk/jasa yg ditawarkan (permintaan
vasectomy, asuransi, angkutan bis,dll)
2. Tugas manajer membuat suatu rencana unt
merubah permintaan dari negatif ke positif.

PERMINTAAN LATENT
1. Sebagian besar konsumen mempunyai
kebutuhan yg kuat thd sesuatu yg tdk ada dlm
bentuk yg nyata (perokok yg menghendaki rokok
yg tdk mengandung nicotine, konsumen yg
menghendaki mobil yg lebh tahan lama,dll)
2. Tugas pemasaran mengembangkan permintaan
agar tdk terjadi permintaan latent.
TIDAK ADA PERMINTAAN
1. Orang tdk berminat sama sekali thd penawaran produk atau
jasa, dpt digolongkan jadi :
• Barang sdh dikenal tapi dianggap tdk punya nilai (botol
kosong yg ada di tong, kawat potongan yg sudah berkarat,
kaleng bekas, dll)
• Barang sdh dikenal dan dianggap bernilai, tp tdk
mempunyai nilai unt pasar tertentu (perahu di pedalaman,
mantel di d.tropis,dll)
• Barangnya baru ditemukan shg tdk ada permintaan krn
kurangnya promosi.
2. Tugas pemasaran menciptakan permintaan al.
• Menghubungkan produk/jasa tsb dng kebutuhan yg ada di
pasar (kaleng unt brng seni)
• Mengubah lingkungan agar barang2 jd bernilai (membuat
danau rekreasi)
• Melakukan promosi agar orang tertarik membeli
PERMINTAAN MENURUN
1. Keadaan dimana permintaan untuk suatu
produk/jasa semakin berkurang dan
diperkirakan semakin menurun jika tdk
dilakukan perbaikan pasar atau usaha
pemasaran yg lbh jitu.
2. Tugas pemasaran meningkatkan permintaan,
bila masih terdapat peluang unt memperbaiki
produk/jasa yg turun tsb.
PERMINTAAN TIDAK TERATUR
1. Perusahaan mengalami masa ramai dan masa sepi.
2. Keadaan dimana pola permintaan pada saat
tertentu dipengaruhi oleh fluktuasi musim, dll
(hotel di daerah wisata, penangkapan ikan, dll)
3. Tugas pemasaran menyelaraskan permintaan,
menyesuaikan permintaan dng penawaran,
mengubah pola permintaan (memberi harga murah
ketika sepi, dan harga mahal ketika ramai)
PERMINTAAN PENUH
1. Keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yg
sekarang sama dng tingkat dan saat permintaan yg
diharapkan.
2. Kondisi ini dipengaruhi oleh : perubahan kebutuhan
dan selera di pasar, dan persaingan yg aktif.
3. Tugas pemasaran adalah mempertahankan
permintaan dan mencegah timbulnya kekuatan2 yg
dapat mengurangi permintaan (mempertahankan
harga jual, mengendalikan biaya, tetap
mengadakan promosi, dll)
PERMINTAAN BERKELEBIHAN
1. Keadaan dimana permintaan lebih besar dari
penawaran, shg perusahaan merasa tdk mampu
memenuhi permintaan yg lbh besar.
2. Tugas pemasaran mengurangi permintaan
(menaikkan harga, mengurangi kegiatan
promosi)

PERMINTAAN TIDAK SEHAT


1. Beberapa produk dimana permintaannya dapat
dinilai tdk baik dari segi kesejahteraan konsumen,
kemakmuran masyarakat atau penyedia.
2. Merupakan permintaan tidak sehat (rokok,
minuman berenergi, obat2an tertentu, dll)
3. Tugas pemasaran meniadakan permintaan.
alokasi
anggaran pemasaran
pada produk

target penetapan
penjualan harga

alokasi
anggaran marketing
MERUMUSKAN RENCANA PEMASARAN
pemasaran mix
ANGGARAN PEMASARAN
1. Biasanya ditetapkan berdasarkan persentase
(%) dari target penjualan (pabrik pupuk akan
menetapkan 15%)
2. Perlu ditingkatkan kalau perusahaan ingin
meningkatkan market sharenya.
3. Tugas pemasaran perlu dianalisa untuk
mencapai tingkat volume penjualan tertentu
atau market share tertentu
TARGET PENJUALAN
1. Ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam
kemungkinan strategi pemasaran yang
menguntungkan
2. Ditentukan alokasi target penjualan pd daerah
penjualan dan kuota berdasar hasil penjualan
yang lalu dan perkiraan potensinya
ALOKASI ANGGARAN PEMASARAN PADA
PRODUK
1. Perusahaan tdk hanya menghasilkan satu macam
produk saja
2. Setiap tahun, banyaknya uang yg dialokasikan pada
masing2 produk harus dihitung.
3. Faktor2 yg berpengaruh thd
penambahan/pengurangan alokasi anggaran :
• Jumlah product line
• Banyaknya product mix
• Jenis produk yg mempunyai permintaan cukup
banyak
• Jenis produk yg permintaannya sedikit
PENETAPAN HARGA
1. Elemen yg menghasilkan laba dlm rencana
pemasaran.
2. Disusun bersama saat penyusunan strategi
pemasaran.
3. Perlu mempertimbangkan elemen permintaan
(tingkat, saat, dan sifat)
4. Juga harus mempertimbangkan faktor biaya dan
persaingan dlm menetapkan harga yg direncanakan.
ALOKASI MARKETING MIX
1. Marketing mix adlh kombinasi dari variabel2
produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi yang merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan.
2. Penetapan cara mengalokasikan anggaran
pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat
pemasaran (periklanan, promosi, dan personal
selling)
1. Rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan.
2. Beberapa pertanyaan yang muncul dlm strategi :
• Apakah persh.harus memusatkan perhatian pd jenis
konsumen tertentu?
• Apakah yg diinginkan konsumen untuk memuaskan
kebutuhannya?
• Bagaimana manajemen mengkoordinasi marketing
mixnya?
• Apakah prsh.perlu menghindari persaingan?
• Marketing mix apa yg terbaik bagi prsh?
• Cara supplier mempengaruhi usaha pemasaran?
• Bagaimana faktor pendapatn dan ketenagakerjaan
mempengaruhi prsh menjual produknya?
memilih
konsumen
yang dituju

identifikasi tentukan
keinginan marketing produk harga
konsumen mixnya
distribusi promosi

faktor
lingkungan
riset
pemasaran pasar

organisasi
STRATEGI
PEMASARAN

tujuan
pemasaran

strategi
pemasaran

taktik
pemasaran
SIFAT PRODUK PERTANIAN :
1. Rawan terhadap kerusakan (perishable), memiliki ukuran
yang besar per tumpukan (bulky/voluminous), dan
beraneka ragam mutunya (quality variation).
2. Kerawanan terhadap kerusakan dan ukuran yang besar per
tumpukan tersebut sangat menentukan metode dan tempat
penyimpanan, metode dan alat pengangkutan, serta
penjadualannya.
3. Keaneragaman mutu memerlukan standardisasi,
penyortiran, dan pengelompokan berdasar standar produk
baku atau yang diinginkan konsumen.
TIDAK TAHAN LAMA
1. Produk buah-buahan, sayur-sayuran, daging hasil
peternakan dan perikanan memerlukan penanganan yang
cermat dan cepat.
2. Pengepakan (packing), untuk mengurangi kerusakan
selama penyimpanan dan pengangkutan.
3. Pendinginan (cooling dan freezing), untuk mengurangi
jumlah kerusakan dan menjadi pelindung dari serangan
hewan.
4. Pengangkutan dengan cepat (rapid transport), dengan
mempertimbangkan tingkat kelembaban, suhu, dan
goncangan.
5. Pengolahan (processing), untuk membuat produk
pertanian bisa bertahan lebih lama dalam suhu udara luar.
UKURAN DAN MUTU YG BERVARIASI
1. Menyebabkannya memerlukan tempat yang besar pada saat
penyimpanan dan pengangkutan.
2. Menyebabkan biaya tinggi.
3. Bervariasi dari tahun ke tahun, musim ke musin, sentra
produksi satu ke lainnya.
4. Mutu produk ditentukan oleh : keadaan iklim dan cuaca,
keadaan fisik tanah (topografi, ketinggian, tekstur, jenis, dan
tingkat kesuburannya), peristiwa alam (banjir, kekeringan),
serangan hama dan penyakit pertanian, tingkat penerapan
teknologi produksi dan penanangan pascapanen yang tidak
tepat, jenis dan varietas tanaman, dan cara penangangan
selama masa produksi dan panen.
MUSIMAN DAN VARIATIF
1. Kebanyakan bersifat musiman, walaupun ada yang dapat
berproduksi terus menerus sepanjang tahun, tapi tetap
berfluktuasi, ada panen raya dan paceklik.
2. Musim hujan, relatif terjadi penurunan panen dibanding
musim kemarau.
3. Ditentukan oleh : tanggapan petani terhadap tingkat harga,
program pemerintah mengenai pengembangan komoditas
(pewilayahan komoditas, peningkatan produksi, dll),
pengaruh luar yang sulit di kendalikan (banjir, erosi, gempa
bumi, angi topan, kebakaran, wabah serangan hama
penyakit, dll).
4. Berpengaruh terhadap terjadinya variasi nilai atau harga
produk sepanjang tahun (cabai merah jadi mahal pada
bulan Nop s/d Maret).
TERSEBAR DAN BEDA BIAYA PRODUKSI
1. Tergantung pada karakter wilayahnya,dataran tinggi
dengan suhu yang rendah cocok untuk perkebunan, kol,
kubis, kentang, kopi, the, markisa, dll. Dataran rendah
dengan suhu yang tinggi cocok untuk tanaman cabai,
bawang, padi, palawija, dll. Tetapi tanaman cabai dan
bawang juga cocok ditanam di dataran tinggi.
2. Dikenal juga tanaman tropis dan subtropis.
3. Komoditas yang sama yang diproduksi di daerah berbeda
akan memiliki biaya produksi yang berbeda.
4. Disebabkan karena efisiensi pembiayaan yang dilakukan.
120
121
Semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam kegiatannya, selain biaya-biaya pabrik dan
biaya distribusi.
1. Merencanakan secara terperinci biaya-biaya
yang akan dikeluarkan.
2. Alat koordinasi bagian penjualan
3. Alat pengawasan penjualan
1. Biaya Tetap
Biaya seperti depresi, gaji karyawan didasarkan pada periode
sebelumnya. Biaya depresi biasanya telah ditentukan untuk waktu
sekian tahun selama umur ekonomis suatu aktiva. Gaji karyawan
ditentukan oleh direksi sesuai dengan penggajian dan aturan
personalia.
2. Biaya Variabel
Biaya seperti kertas dan alat tulis dan peralatan habis pakai lainnya,
maka ditentukan berdasarkan pada tarif biaya tersebut pada waktu
yang lalu dan memerlukan penyesuaian karena perubahan harga-
harga yang terjadi di pasar.
3. Biaya Semivariabel
Biaya seperti biaya pemeliharaan gedung, maka ditentukan
berdasarkan pada analisis terhadap biaya tersebut.
Biaya Administrasi secara keseluruhan mencakup :
1.Biaya untuk direksi dan stafnya
2.Biaya Departemen Keuangan
3.Biaya Departemen Umum dan Administrasi
Biaya Penjualan yang termasuk ke dalamnya adalah :
1.Biaya tenaga kerja bagian penjualan
2.Biaya angkut
3.Biaya perjalanan
4.Biaya telepon
5.Komisi
6.Penyusutan alat-alat kantor bagian penjualan
7.Biaya administrasi penjualan
8.Biaya asuransi
9.Pajak
10.Biaya advertensi dan promosi
 Anggaran Produksi tahun 2005:
Triwulan Produk A Produk B
I 5.000 3.000
II 4.000 2.000
III 8.000 4.000
IV 8.000 6.000
Jumlah 25.000 15.000
 Biaya Administrasi tahun 2005:
a. Gaji pegawai per bulan Rp 5.000.000
b. Biaya depresiasi per tahun Rp 20.000.000
c. Biaya alat tulis per bulan Rp 1.500.000
d. Biaya listrik & air per bulan Rp 500.000
e. Biaya pemeliharaan per bulan Rp 500.000
ditambah Rp 1.000 per JKL. Rata-rata JKL yang
digunakan adalah 200 JKL per bulan.
No. Jenis Biaya Jumlah Produk A Produk B
1 Gaji Pegawai 60.000.000 37.500.000 22.500.000
2 Depresiasi 20.000.000 12.500.000 7.500.000
3 Alat Tulis 18.000.000 11.250.000 6.750.000
4 Listrik dan air 6.000.000 3.750.000 2.250.000
5 Pemeliharaan 8.400.000 5.250.000 3.150.000
Jumlah 112.400.000 70.250.000 42.150.000
129
130
Setelah mengikuti pokok bahasan ini,
mahasiswa diharapkan mampu:
 Melakukan perencanaan produksi, dalam
upaya memenuhi kebutuhan konsumen.
 Memprediksi kebutuhan yang diperlukan
dalam proses produksi.
 Mengerti tahapan dalam peramalan.
 Menentukan metode peramalan yang
tepat.
 Pokok bahasan ini merupakan pokok
bahasan yang mengkaji perencanaan
produksi melalui penerapan metode
peramalan.
 Teknik peramalan ini ditujukan untuk
menghasilkan perencanaan produksi
yang akurat dalam merespon
permintaan pasar.
 Langkah pertama dalam perencanaan
operasi sistem produksi adalah
menentukan peramalan yang akurat
terhadap permintaan barang (produk)
yang akan diproduksi.
 Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi
masa depan.
 Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalan
merupakan basis bagi seluruh tahapan pada
perencanaan produksi.
 Proses peramalan dilakukan pada level agregat (part
family); bila data yang dimiliki adalah data item, maka
perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu.
 Metode: Kualitatif dan kuantitatif.
 Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting error,
forecast error, data dan hasil ramalan.
 Kedua pendekatan ini saling melengkapi dan
dimaksudkan untuk jenis penggunaan yg berbeda.
 Pendekatan ekspalanatoris mengasumsikan adanya
hubungan sebab akibat di antara input dengan output
dari suatu sistem.

Sistem
Input Hubungan sebab Output
dan akibat
 Peramalan Deret Berkala memperlakukan sistem
sebagai kotak hitam.
Sistem
Input Output
Proses Bangkitan
1. Tersedia informasi tentang masa lalu.
2. Informasi tersebut dapat di kuantitatifkan
dalam bentuk data numerik.
3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek
pola masa lalu akan terus berlanjut di masa
mendatang.
 Definisikan tujuan peramalan.
 Plot data (part family) masa lalu.
 Pilih metode-metode yang paling memenuhi tujuan
peramalan dan sesuai dengan plot data.
 Hitung parameter fungsi peramalan untuk masing-
masing metode.
 Hitung fitting error untuk semua metode yang dicoba.
 Pilih metode yang terbaik, yaitu metode yang
memberikan error paling kecil.
 Ramalkan permintaan untuk periode mendatang
 Lakukan verifikasi peramalan.
1. Pola horisontal (H) terjadi bilamana data berfluktuasi
disekitar nilai rata-rata yg konstan. Suatu produk yg
penjualannya tdk meningkat atau menurun selama
waktu tertentu termasuk jenis ini. Pola khas dari data
horizontal atau stasioner seperti ini dapat dilihat dalam
Gambar 1.1.
2. Pola musiman (S) terjadi bilamana suatu deret
dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal
tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu
tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman
ringan, es krim, dan bahan bakar pemanas ruang
semuanya menunjukkan jenis pola ini. Untuk pola
musiman kuartalan dapat dilihat Gambar 1.2.
3. Pola siklis (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi
oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang
berhubungan dengan siklus bisnis. Contoh:
Penjualan produk seperti mobil, baja, dan peralatan
utama lainnya. Jenis pola ini dapat dilihat pada
Gambar 1.3.
4. Pola trend (T) terjadi bilamana terdapat kenaikan
atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.
Contoh: Penjualan banyak perusahaan, GNP dan
berbagai indikator bisnis atau ekonomi lainnya. Jenis
pola ini dapat dilihat pada Gambar 1.4.
Komponen Amplitudo Penyebab

Seasonal 12 bulan Liburan, musim,


perioda finansial
Cyclical 3-5 tahun Ekonomi nasional,
perubahan politik
Bisnis 1-5 tahun Pemasaran, kompetisi,
performance
Product life 1-5 tahun, Substitusi produk
cycle makin pendek
1. Constant
2. Linier trend
3. Quadratic
4. Exponential
5. Moving Average
6. Exponential smoothing
7. Seasonal
• Dalam Metode Constant, peramalan
dilakukan dengan mengambil rata-rata
data masa lalu (historis).
• Rumus untuk metoda linier:
n

d t
Keterangan:
d 't  1
n
d’t = Forecast untuk saat t
t = time (independent variable)
dt = demand pada saat t
n = jumlah data
• Model ini menggunakan data yang
secara random berfluktuasi membentuk
garis lurus.
• Rumus untuk metoda linier:
d 't  a  bt t  1, 2, 3, .....
Keterangan:
a
  dt   t  td t
t 2
d’t = Forecast untuk saat t
n t 2   t 
2
a = intercept
b = kemiringan garis
n td t   t  d t t = time (independent variable)
b
n t 2   t  dt = demand pada saat t
2

n = jumlah data
 Model ini menggunakan data yang secara random
berfluktuasi membentuk
kurva quadratic.
 Rumus untuk model quadratic:
2
d ' (t )  a  bt  ct t  1, 2, 3, ....
  
b 2 Keterangan : ……
  
2 n n n
n
2
n
    t   n t 4    t  Y (t )  n tY (t )
 t 1  t 1 t 1 t 1 t 1

n n n
   t 2  Y (t )  n t 2Y (t )
t 1 t 1 t 1

n n n 2
 n n
   t  t  n t 2 3
    t   n t 2
t 1 t 1 t 1  t 1  t 1

n n n

  (b)( )  Y (t ) t  t 2

c a t 1
b t 1
c t 1
 n n n
 Digunakan apabila persamaan a dan b tidak bisa
dipecahkan dengan cara konvensional.
 Digunakan transformasi logaritma ke dalam situasi
regresi.
 Persamaan metode eksponensial :

bt
d' (t)  ae Keterangan:
d’t = Forecast untuk saat t
a = intercept
b = kemiringan garis
t = time (independent variable)
e = exponential (konstanta)
 Persamaan transformasi logaritma :

lnd' (t)  ln(a)  ln(ebt )  ln(a)  bt

Keterangan:
d’t = Forecast untuk saat t
a = intercept
b = kemiringan garis
t = time (independent variable)
e = exponential (konstanta)
 Digunakan bila data-datanya :
- tidak memiliki trend
- tidak dipengaruhi faktor musim
 Digunakan untuk peramalan dengan perioda
waktu spesifik.
 Moving Average didefinisikan sebagai :
n

d t
MA n  t 1

n
Keterangan :
n = jumlah perioda
dt = demand pada bulan ke t
 Peramalan jangka pendek lebih baik
dibandingkan jangka panjang.
 Kelemahan : tidak cocok untuk pola data trend
atau pola data musiman.
 Kesalahan peramalan masa lalu digunakan
untuk koreksi peramalan berikutnya.
 Dihitung berdasarkan hasil peramalan +
kesalahan peramalan sebelumnya.
ES didefinisikan sebagai:
Ft 1  Dt  (1   ) Ft
Keterangan:
Ft+1 = Ramalan untuk periode berikutnya
Dt = Demand aktual pada periode t
Ft = Peramalan yg ditentukan sebelumnya untuk periode t
 = Faktor bobot

  besar, smoothing yg dilakukan kecil


  kecil, smoothing yg dilakukan semakin besar
  optimum akan meminimumkan MSE, MAPE
 Demand meningkat karena pengaruh tertentu
atau berdasarkan waktu.
 Nilai/harga faktor seasonal antar 0 dan 1.
 Formulasi peramalan pada tahun ke i :
d’i = a + bt
Keterangan :
d’i = peramalan untuk saat ke i
t = perioda waktu (bulan, minggu, dll)
 Formulasi Peramalan Seasonal :
SF(i) = (Si).(d’t)
3 metode perhitungan kesalahan peramalan :

 t t
d  d '

a. Mean Absolute Deviation ( MAD)  t 1


N
N

 d  d t' 
2
t
b. Mean Squared Error (MSE)  t 1

100 N  d t  d 't 
c. Mean Absolute Percent Error (MAPE )  
N t 1  d t


 Salah satu metode verifikasi adalah Moving Range
Chart (MRC).
 Moving Range (MR) didefinisikan sebagai :
MR = |d’t – dt| – |d’t-1– dt-1|
Keterangan :
d’t = ramalan pada bulan ke t
dt = kebutuhan pada bulan ke t
d’t–1 = ramalan pada bulan ke t-1
dt–1 = kebutuhan pada bulan ke t-1
 Rata-rata MR dihitung :
n 1
 MR i
MR  i 1
n 1
 Batas kontrol atas (UCL), batas kontrol bawah
(LCL), dan garis tengah (CL)

UCL   2,66MR
LCL   2,66MR
CL  0
Region C
Region A

Region B
Batas kontrol atas

Garis tengah
d' - d

Region C
Region A

Region B

Batas kontol bawah

Perioda

Gambar 1. Kriteria Peta Kontrol


 Pengujian out of kontrol :
 Dari 3 titik yang berurutan, 2 titik atau lebih
berada di daerah A.
 Dari 5 titik yang berurutan, 2 titik atau lebih
berada di daerah B.
 Dari 8 titik yang berurutan, seluruhnya berada
di atas atau di bawah center line.
 Satu titik berada di luar batas kontrol.
 Contoh Soal: Kasus Peramalan Konstan

117
MR   10.6
11
UCL  28.2
MR = |d’t – dt| – |d’t-1– dt-1|
LCL  - 28.2
30
UCL = +28.2

20

10
d' - d

0 CL

-10

-20

LCL = -28.2
-30
J F M A M J J A S O N D
Bulan

Gambar 2. Peta Kendali Peramalan Konstan


 Bila kondisi out of control terjadi.
 Perbaiki ramalan dengan memasukkan data
baru.
 Tunggu evidence (fakta-fakta) selanjutnya.
161
 Intinya Peramalan penjualan (sales forecasting) ialah
teknik proyeksi permintaan langganan yang potensial
untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Jae K Shim berpendapat, “In business, forecast are the
basis for capacity planning, production and inventory
planning, manpower planning, planning for sales and
market share, and financial planning and budgeting”.
Dengan demikian, peramalan sangat penting di
lakukan oleh si “pengusaha” untuk menjalankan
semua perencanaan di dalam perusahaannya.
 metode komposisi tenaga penjual,
 metode opini para eksekutif,
 metode statistika peramalan penjualan.
 Tapi yang paling sering digunakan
adalah metode kuadrat terkecil atau lebih
lazim disebut dengan metode trend.
Anggaran Penjualan
 Anggaran penjualan merupakan anggaran yang
sangat penting dalam penentuan proyeksi
penjualan dan penghasilan yang realistis dan
pendukung utama dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika
anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti
"over confidence" atau terlalu percaya diri maka
sebagian besar bagian dari rencana laba
keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.
Anggaran yang menerangkan secara terperinci
tentang penjualan perusahaan dimasa datang
dimana didalamnya ada rencana tentang jenis
barang, jumlah, harga, waktu serta tempat
penjualan barang.
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan
manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing
control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
 Penjualan dirinci menurut periode
bulanan, triwulan, kwartalan, semester
dan tahunan.
 Penjualan dirinci menurut jenis-jenis
produk
 Penjualan dilakukan menurut daerah
pemasaran
Definisi Anggaran Produksi adalah Perencanaan
tingkat atau volume barang yang harus
diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan
volume atau tingkat penjualan yang telah
direncanakan.
 Menunjang kegiatan penjualan
 Menjaga tingkat persediaan
 Mengatur agar biaya produksi yang
dihasilkan minimal
 Manfaat secara umum Manfaat anggaran
secara umum adalah sebagai pedoman kerja,
pengkordinasian kerja dan pengawasan kerja.
Manfaat secara khusus
1.Untuk menunjang kegiatan penjualan sehingaa
produk dapat disediakan sesuai dengan waktu
yang sudah direncanakan
2.Menjaga tingkat persediaan yang memadai
(supaya persediaan tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil)
3. Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi
dapat ditekan seminimal mungkin.
 Rencana penjualan
 Kapasitas mesin dan peralatan
 Teaga kerja yag ahli
 Stabilitas bahan baku
 Modal kerja yang dimiliki
 Fasilitas gedung
173
Bahan baku merupakan bahan langsung yang
membentuk suatu produk.
Atau bahan utama dari suatu produk jadi.
Contoh : Produk : Kursi Rotan
BB : Rotan
Anggaran bahan baku merencanakan kebutuhan
dan penggunaan bahan baku langsung. Bahan baku
tidak langsung masuk anggaran biaya Overhead
Pabrik.
Anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang
berhubungan dengan perencanaan yang lebih rinci
mengenai penggunaan bahan baku untuk proses
produksi selama periode yad.
Membantu Mgt dalam :
 Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku
 Memperkirakan jumlah Pembelian Bahan baku
 Dasar perkiraan kebutuhan dana
 Menentukan komponen Harga Pokok Produk
 Dasar pengawasan penggunaan bahan baku.
a) Anggaran Produksi
b) Harga beli bahan baku
c) Biaya Penyimpanan di gudang
d) Ketepatan Standar Pemakaian
e) Ketepatan leveransir
f) Jumlah B. Baku/x pemesanan

ANGGARAN BAHAN BAKU :


 Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
 Anggaran Pembelian Bahan Baku
 Anggaran Pemakaian Bahan Baku
 Tenaga kerja yang bekerja dipabrik
dikelompokan menjadi dua yakni :
- Tenaga kerja langsung → terlibat secara
landsung dalam proses produksi, biasanya
dikaitkan dengan biaya produksi
- Tenaga kerja tidak langsung → tidak terlibat
secara langsung dalam proses produksi,
biasanya dikaitkan dengan biaya overhead
pabrik.
 Ciri-ciri atau sifat tenaga kerja :
1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja
jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
2. Biayanya bersifat variabel.
3. Dikaitkan dalam penentuan tenaga kerja.
 Ciri-ciri atau sifat tenaga kerja tidak langsung
1. Besar kecilnya biaya tidak berhubungan
angsung dengan tingkat produksi.
2. Biayanya semi fixed atau semi variabel.
3. Tempat bekerja tidak harus selalu
dipabrik tetapi tetapi dapat diluar pabrik.
 Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja
perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan
utama yang digunakan untuk menghitungnya.
Kerap kali ditemui dalam praktek yakni satuan
hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct
Labour Hour/DLH) dan biaya buruh langsung
(Direct Labour Cost).
 Dalam persiapan penyusunan anggaran ini
terlebih dahulu dibuat “ Manning Table “
(merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja)
yang menjelaskan :
1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan.
2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja
pada berbagai tingkat kegiatan.
3. Bagian-bagian yang membutuhkannya.
 Setelah dihitung jam buruh langsung (DLH)
kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat
upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun
anggaran bersangkutan dengan cara membagi
jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk
membayar tenaga kerja langsung dengan
jumlah jam tenaga kerja langsung yang
diperlukan.
Contoh : Dalam perusahaan, tenaga kerja
langsung pada pabrik dapat digolongkan menjadi
3 tingkatan yakni golongan I, II dan III.
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik
yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi,
kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung.

Tujuan Penyusunan

• Mengetahui penggunaan biaya efisien


• Harga pokok produk lebih tepat
• alokasi biaya OHP dan pembebanannya
• Alat pengawasan biaya OHP
185
 Harga pokok produksi (cost of goods
manufactured) ialah kalkulasi biaya
produkjadi per unit yang terdiri dan unsur-
unsur persediaan awal barang dalam proses
ditambah biaya produksi dalam periode
sekarang dikurangi persediaan akhir barang
dalam proses.

186
 Harga pokok penjualan (cost of goods sold)
ialah kalkulasi biaya barangjadi yang siap
dijual yang unsurnya terdiri dan persediaan
awal barangjadi ditambah barangjadi yang
selesai sekarang dikurangi persediaan akhir
barangjadi.

187
Dalam menyusun anggaran harga pokok produksi
da harga pokok penjualan dimulaidari menyusun
anggaran penjualan dalam unit volume penjualan
dan dalam
nilai penjualan, kemudian dilanjutkan dalam men
yusun anggaran produksi dalam unit,anggaran
kebutuhan bahan baku, anggaran biaya overhead
pabrik, anggaran harga pokok produksi, dan
anggaran harga pokok penjualan.

188
189
Kas merupakan aset yang paling likuid
Semakin besar kas yang dimiliki perusahaan,
semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi
tingkat kemampuan membayar kewajiban jangka
pendek (utang lancar)

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang


tinggi karena adanya kas dalam jumlah besar berarti
tingkat putaran kas tersebut rendah dan berarti
perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.
 Kas adalah uang yang siap dan bebas digunakan
Simpanan
Kartal Giral
Giro
a sa l da ri
Ber
Uang yang berlaku surat berharga yang dapat
resmi di wilayah suatu diuangkan di bank atau di
negara kantor pos. Contoh : cek, giro
pos, wesel dan surat berharga
ANGGARAN KAS
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan
perubahan kas dan memberikan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas
masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai
arus kas dibelanjakan sehingga tampak kelebihan dan
saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi
Tujuan penyusunan anggaran Kas :
1.Menentukan saldo kas akhir setiap periode
2.Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada
waktunya
3.Menyelaraskan kas dengan aset lancar, aset tak lancar,
utang, modal, dapatan, dan beban
4.Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh dan
dipergunakan untuk apa
5.Mengetahui kapan utang dibayar kembali
6.Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar
7.Memperkirakan sumber kas masa akan datang
8.Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan
kas perusahaan
Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas :
 Kegiatan Operasi
Kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus –
menerus dilakukan
 Kegiatan Investasi
Kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan
aset tak lancar yang digunakan perusahaan
 Kegiatan Pendanaan
kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal
sendiri
Pendekatan dalam penyusunan anggaran kas:
1. Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar / pendekatan
anggaran kas jangka pendek / metode langsung
• Bentuk Tunggal
• Bentuk Campuran
2. Pendekatan Akunting Keuangan / anggaran kas jangka
panjang / metode tak langsung
• Bentuk Tunggal
• Bentuk Campuran
A. Pengakuan Piutang Mula-mula
Ada tiga cara melakukan pengakuan penjualan yang berpengaruh
terhadap pengakuan jumlah piutang mula-mula, yaitu:
i. Metode kotor
ii. Metode bersih
iii. Metode cadangan
i. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa
dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata
mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah
penjualan.
ii. Metode bersih, mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan
penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka
akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang.
Kelebihan ini diakui sebagai penghasilan lain-lain/di luar operasi
iii. Metode cadangan, mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum
dikurangi potongan, tp penjualan diakui sebesar jumlah setelah dikurangi
potongan. Selisihnya dicatat sebagai ‘Cadangan potongan penjualan’
Contoh kasus 1:
Pada tanggal 1 Des 2003 PT. Arum menjual barang dengan syarat 2/10 –
n/30 dengan harga Rp. 4.000.000,-
Pada tanggal 8 Des 2003 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang
tanggal 1 Des 2003
Bagaimanakah jurnal yang harus dibuat, apabila digunakan ketiga metode di
atas?

Contoh kasus 2:
Pada tanggal 1 Des 2003 PT. Arum menjual barang dengan syarat 2/10 –
n/30 dengan harga Rp. 4.000.000,-
Pada tanggal 12 Des 2003 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang
tanggal 1 Des 2003
Bagaimanakah jurnal yang harus dibuat, apabila digunakan ketiga metode di
atas?
B. Taksiran Jumlah Kerugian Piutang
Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya menunjukkan
jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir (Net realizable value).
Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin
tidak akan tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian
piutang.
Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan
penghapusan piutang (Allowance for Bad Debt)

Ada 3 cara untuk menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang:


- Menggunakan analisis umur piutang (Aging Schedule)
- Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca
- Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode
- Analisis Umur Piutang
Contoh kasus:
Perusahaan ‘Cinta’ pada tanggal 31 Des 1997 mempunyai data tentang
piutang sebagai berikut

Nama Tanggal harus Jumlah Umur piutang


Debitur dilunasi Piutang
A 5 Jan 1998 Rp. 1.500.000 Blm Jth Tempo
B 10 Jan 1998 2.200.000 Blm Jth Tempo
C 5 Des 1997 600.000 26 hari
D 15 Okt 1997 420.000 75 hari
E 29 Des 1997 1.100.000 2 hari
F 18 Maret 1997 280.000 293 hari
G 10 Okt 1996 80.000 441 hari
H 15 Nov 1997 160.000 46 hari
I 5 Agst 1997 90.000 148 hari
J 8 Jan 1998 1.200.000 Blm Jth Tempo
- Taksiran dari saldo akhir piutang dalam Neraca
Jumlah cadangan kerugian piutang yang ditentukan dari saldo dalam
neraca biasanya disebabkan oleh adanya metode penjualan yang sering
kali dilakukan secara tunai, sehingga apabila timbul piutang jumlahnya
relatif kecil.
Cara menentukan jumlah cadangan kerugian piutang adl sbb:
Contoh:
Dari Piutang PT. ‘Leo’ sebesar Rp. 7.630.000, ditaksir 5 % tak tertagih,
maka cadangan kerugian piutang adalah sebesar 5 % X Rp. 7.630.000 =
Rp. 381.500.
- Taksiran dari jumlah kredit selama satu periode
Penentuan jumlah cadangan kerugian piutang dengan cara ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang sering mengadakan penjualan dengan
cara tidak tunai, sehingga jumlah yang mungkin tidak tertagih lebih tepat
jika ditunjukkan dari jumlah penjualan.
Contoh:
Perusahaan ‘Scorpion’ menjual barang selama satu tahun sebesar Rp.
20.000.000 terdiri dari penjualan tunai Rp. 4.000.000 dan sisanya
penjualan secara kredit. Misalnya cadangan kerugian piutang ditetapkan
2,5 % maka cadangan kerugian piutangnya adalah 2,5 % X Rp.
16.000.000 = Rp. 400.000.-

Pengakuan dan Pencatatan Kerugian Piutang:


- Metode Langsung (Direct Write off), kerugian piutang diakui dan dicatat
ketika debitur sudah tidak mungkin lagi membayar utangnya
Contoh:
Misalnya Tuan ‘A’ menyatakan tidak bisa membayar Utangnya sebesar
Rp. 100.000,- Jurnalnya adl:

Kerugian Piutang Rp. 100.000 -


Piutang Tuan ‘A’ - Rp. 100.000
Apabila Tuan ‘A’ menyatakan bisa membayar kembali utangnya, maka:
- Apabila pernyataan tsb disampaikan dalam tahun yang sama dengan
dilakukannya penghapusan piutang maka dilakukan jurnal pembatalan (di-
revers)
- Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan
penghapusan piutang maka, jurnalnya:
Piutang Tuan ‘A’/Kas Rp. 100.000 -
Laba Piutang tak tertagih - Rp. 100.000

- Metode Cadangan (Allowance for Uncollectible Method), menentukan


kerugian piutang pada tanggal laporan keuangan dengan memperkirakan
jumlah tertentu yang tidak bisa ditangih.
Jurnal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut;
1. Pada waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang:
Kerugian Piutang Rp. xxx -
Cad. Kerugian Piutang - Rp. xxx
2. Apabila timbul piutang tak tertagih
Cad. Kerugian Piutang Rp. xxx -
Piutang - Rp. xxx
3. Apabila piutang debitur yang telah dihapus membayar kembali
Piutang Tuan ‘A’/Kas Rp. xxx -
Cad. Kerugian Piutang - Rp. Xxx
C. Mencari dana dengan Piutang
Apabila perusahaan ingin mengkonversi piutang menjadi kas
sebelum piutang tersebut jatuh tempo/belum dibayar oleh debitur,
maka ada 3 cara yang dapat dilakukan:
1. Menjaminkan piutang (assignment)
2. Menjual piutang (factoring)
3. Menggadaikan piutang (pledging)
Ad. 1. Menjaminkan piutang
Dalam keadaan ini perusahaan akan memperoleh jumlah kas
tertentu dari penjamin (assignor), misalnya bank. Perusahaan harus
segera membayar secara berangsur kepada penjamin apabila
piutang sudah tertagih, meliputi pokok penjamin, biaya pinjaman dan
biaya bunga. Piutang yang dijaminkan mengurangi jumlah aktiva
lancar (modal kerja) di dalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus
dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya
penguasaan perusahaan atas piutang tersebut.
Contoh:
Pada tanggal 1 Des 2004 perusahaan ‘Gadis Kembar’ menjaminkan
piutang sebesar Rp. 1.000.000 dengan memperoleh pinjaman bank ‘CBA’
sebesar Rp. 800.000 bunga 12 % per tahun dari saldo akhir tahun utang
berjalan, beban biaya Rp. 5.000
Jurnal:
1 Des 2004 Kas Rp. 795.000 -
Biaya Pinjaman 5.000 -
Utang atas jaminan Piutang - Rp. 800.000

Piutang dijaminkan Rp. 1.000.000 -


Piutang - Rp. 1.000.000

Pada tanggal 30 Des 2004 puitang dibayar ke perusahaan sebesar Rp.


400.000. Perusahaan membayarkannya ke bank di tambah bunga
30 Des 2004 Kas Rp. 400.000 -
Piutang dijaminkan - Rp. 400.000

Utang atas jaminan Piutang Rp. 400.000 -


Biaya bunga 80.000*) -
Kas - Rp. 480.000

*) Biaya bunga: 800.000 x 12 % x 1 bulan = 80.000

Penyajian piutang di jaminan dalam neraca 31 Des 2004 sbb:


Aktiva lancar:
Piutang Rp. xxx.xxx
Piutang dijaminkan Rp. 600.000
Piutang atas jaminan 400.000
200.000 +
Rp. xxx.xxx
Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya
maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan:
Piutang Rp. xxx -
Piutang dijaminkan - Rp. xxx

Ad. 2. Penjualan Piutang


Jika dana diperoleh dengan menjual piutang, maka hak menagih
berpindah dari perusahaan kreditur kepada pihak yang membeli piutang.
Dalam penjualan piutang pada umumnya ditentukan cadangan dari retur
penjualan dan penurunan harga karena kerusakan dan sudah
diperhitungkan pula kemungkinan tidak tertagihnya sebagian piutang.
Dengan demikian pembeli piutang hanya membayar sebagian saja dari
piutang yang dijual. Rekening piutang yang dijual harus dihapus dari
laporan keuangan.
Contoh:
Pada tgl 1 Des 1997 PT. ‘SIUS’ menjual piutang sebesar Rp. 1.000.000
kepada bank ‘Game’. Bank ‘Game’ membayar Rp. 800.000 dengan
discount 5 %, sedangkan Rp. 200.000 ditentukan sebagai cadangan
kemungkinan retur penjualan dan penghapusan piutang.
Jurnal 1 Des 1997:
Kas Rp. 760.000*) -
Biaya Penjualan Piutang 40.000*) -
Piutang pada bank ‘game’ 200.000 -
Piutang - Rp. 1.000.000
*) 5 % x Rp. 800.000 = Rp. 40.000,
Rp. 800.000 – Rp. 40.000 = Rp. 760.000

Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur Rp. 50.000 dan


penghapusan piutang krn tdk tertagih Rp. 60.000, maka jurnalnya:
Retur penjualan Rp. 50.000 -
Cadangan kerugian piutang 60.000 -
Piutang pada bank ‘game’ - Rp. 110.000

Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank ‘Game’ sudah lunas maka
sisanya menjadi hak perusahaan, dicatat sbb:
Piutang/Kas Rp. 90.000 -
Piutang pada bank ‘Game’ - Rp. 90.000*)
*) Rp. 1.000.000 – (Rp. 50.000 + Rp. 60.000 + Rp. 800.000) = Rp. 90.000

Ad. 3. Menggadaikan piutang


Kalau dilakukan hal ini piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar
seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Dalam pledging
ini utang gadai hanya menandai piutang tersebut, tetapi pada prinsipnya
seperti utang biasa (utang usaha, utang bank, dsb)
Sumber Bacaan:

Buku Akuntansi Keuangan Menengah/Intermediate karangan:


1. DR. Mas’ud Machfoedz
2. Harnanto
3. Efraim Ferdinan Giri

Anda mungkin juga menyukai