Anda di halaman 1dari 9

A.

IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK


1. Rencana Strategik
Kegiatan pokok perencanaan strategic terdiri atas empat elemen pokok,
yaitu:
a. Environmental scanning (adaptasi terhadap lingkungan)
b. Strategi formulation (formulasi strategi)
c. Strategi implementation (pelaksanaan strategi)
d. Evaluation and control (telaah dan pengawasan)

2. Implementasi strategi pengembangan organisasi


Implentasi strategi pengembangan mencangkup:
a. Program. Aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara
sistematis sebagai penjabaran dari strategi.
b. Anggaran. Gambaran terperinci tentang sumber dana yang
dibutuhkan dan penggunaannya.
c. Prosedur atau disebut SOP. Sistem dari langkah atau teknik yang
berurutan tentang cara pekerjaan atau tugas dikerjakan.
d. Standar kinerja. Ukuran target kuantitatif ataupun kualitatif dari
program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau
pencapaiannya.
Hubungan antartingkat akhir (tujuan dan sasaran) dengan alat
pencapainnya (target dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan
manajenen strategic tidak untuk mendikte tujuan. Sebaliknya, tujuan
dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapain tujuan dalam
perencanan manajemen strategic, yaitu sebagaiberikut:
a. Efektif dana efisiensi
Manajemen strategic disebut efektof jika hasil yang dicapai
seperti yang diimgimkan. Karena banyak situasi yang mmeerlukan
analisis strategi tidak statis, tetapai interaktif dan dinamis, hubungan
anatar penyebab dan haislnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya,
taktik atadalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan
sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku.

b. Keputusan dan implementasi


Keputusan manajemen strategic tidak berarti apa-apa tanpa
implementasi. Strategi bergantung pada kemungkinan dan taktik
yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya.
Aturan dalam manajemen strategic persaingan:
1) Proses berfikir yang mendahului tindakan
2) Pengetahuan mengenai jumlah merupakan kunci penting
3) Mnajemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan
mendominasi yang lambat
4) Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
5) Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang
6) Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
7) Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah
segalanya
8) Tidak terkalahkan merupakan pertahanan yang sebenarnya
9) Manjemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang
unik.

c. Pertumbuhan dan struktur organisasi


Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan
dalam penyusunan struktur organisasi karena keselarasam
struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk
tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi
terjadi pada saat skala organisasi berkembang. Pertumbuhan
yang terjadi bisa vertical dan horizontal. Pertumbuhan organisasi
menghasilkan berbagai bentu struktur organisasi, seperti struktur
fungsional, divisional gegrafis, organisasi unit bisnin, organisasi
matrik dan struktur organisasi horizontal. Tiap-tiap struktur
tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan.

d. Kepemimpinan dan budaya organisasi


Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan
dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam
suatuorganisasi, yang diterima sebagai nilainilai yang harus
diperthaankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-
nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota
selama mereka berada dilingkungan organisasi dan dapat
dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi
lainnya.

e. Teknik pembuatan program kerja


Untuk membuat program kerja yang baik dapat digunakan
beberapa teknik yang sudah umum digunakan, terutama teknik
yang mengoptimalisasi sumber daya organisasi yang akan
digunakan. Teknik-teknik tersebut, antara lain sebagai berikut:
1) Teknik Gantt and Gantt Milestone Chart
Teknik Gantt Milestone Chart adalah penjadwalan yang
merupan perbaikan dari Gantt Chart, yaitu dengan
menambahkan kejadian penting atau tonggak ukuran
(Milestone). Penambahan itu adalah adanya kegiatan awal,
kegiatan anatara dan kegiatan akhir. Kelenihannya kegiatan
kritis dapat diperlihatkan.
Teknik ini diperkenalkan oleh Henry L. Gantt. Pada
dasarnya, pembuatan jadwal dilakukan engan dua sumbu,
yaitu sumbu horizontal untuk menggambarkan kurun waktu
dan sumbu vertical untuk menggambarkan jenis kegiatan
dan pelakasanaan
Langkah-langkah penyusunan Gantt Chart adalah:
a) Menentukan tingkat perincian kegiatan yang akan
dimasukkan pada bagan
b) Mengidentifikasi urutan-urutan logis (dapat juga secara
kronologis) kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
c) Memeprkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
penyelesaian masing-masing kegiatan
d) Membuat konsep penjadwalan pada bagan
e) Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang
yang akan terlibat dalam pelaksanaan tiap-tiap kegiatan
f) Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah
disepakati oleh semua orang yang terlibat
g) Melakukan revisi dan koreksi apabila perlu.
2) Teknik PERT and NWP
Program Evaluation and Review Teachnique (PERT)
adalah teknik perencanaan yang dikembangkan oleh Booz,
Allen dan Hamilton pada tahun 1958. Dalam teknik ini ada
tiga hal penting yang mendasarinya, yaitu perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian. Network Planning
(NWP) adalah hasil dari pengembangan PERT.
3) Teknik PKT, PIP DAN APP
Teknik Pola Kerja Terpadu (PKT) adalah teknik
pemecahan masalah yang dilanjutkan dengan langkah
perencanaan kerja secara komperehensif yang dapat
memberikan kepastian kegiatan dan tanggung jawab, baik
secara individual maupun kelompok dalam pelaksanaan
kegiatan. Proses analisisnya terdiri atas empat tahap, yaitu
tahap penentuan masalah, tahap pengembangan dan
penetapan sasaran, tahap pengembangan dan pemilihan
alaternatif, dan tahap penyusunan rencara kerja terperinci
serta paket kerjanya.
Teknik Performance Inprovenment Planning (PIP)
adalah teknik perencanaan guna menentukan strategi serta
langkah kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan
perusahaan melalui analisis terhadap kekuatan pendorong
dan penghambat kinerja perusahaan.
Tekik Analisis Persoalan Potensial (APP) adalah teknik
yang digunakan untuk mengamankan atau program yang
telah disusun sedemikian rupa.

f. Anggaran
Manfaat anggaran bagi perusahaan, anatara lain perusahaan
memiliki rencana terpadu yang dapat digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, alat koordinasi
kerja, alat pengawasan kerja dan alat pengevaluasi kegiatan
perusahaan. Perencanaan anggaran mengenal empat macam
sisitem, yaitu:
1) Sisitem anggaran tradisional, disusun berdasarkan jenis
pengeluarannya. System ini sederhana dan cocok bagi
perusahaan kecil.
2) Sisitem anggaran hasil karya, disusun berdasarkan sasaran
yang ingin dicapai.
3) System Planning Programing Budgeting System (PPBS),
system anggaran ini diterapkan diperusahaan besar dan
modern. Pada dasarnya, system ini dibuat dengan cara
menyususn anggaran berdasarkan rencana dan program
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing
organisasi.
4) System Zero Base Budgeting (ZBB) merupakan
pengembangan dari PPBS yang mengacu pada pendekatan
manajemen berdasarkan sasaran. System ZBB
menghubungkan antara proses perencanaan, pemograman
dan penganggaran melalui evaluasi berbagai program yang
telah dan sedang dilaksanakan bersamaan dengan rencana
yang diusulkan.1

3. Implementasi dan Evaluasi Strategi


Tahap implementasi dan evaluasi strategi merupakan tahap akhir
dalam implementasi strategi. Dalam tahap ini manajemen harus
mempunyai gagasan yang jelas mengenai tingkat perubahan yang
diinginkan, baik menyangkut struktur organisasi, budaya perusahaan
maupun gaya kepemimpinan.
Menurut Thomas V. Bonoma, umtuk melakukan tahap
implementasi dana evaluasi strategi dengan baik, manajemen
perusahaan perlu terbiasa dan membiaakan diri dengan enpat jenis
dasar, yaitu sebagai berikut:
a. Kemampuan beriteraksi (Interacting Skills), ditunjukkan dengan
kapabilitas manajemen perusahaan dalam berinteraksi denagn
berbagai perilaku dan sikap orang lain untuk mencapai tujuan.
b. Kemampuan mengalokasi (Allocation Skills), diperlukan untuk
menunjang kemampuan manajemen dalam menjadwalkan tugas-
tugas, anggaran waktu serta sumber daya lain secara effisien.
c. Kemampuan memonitoring (Monitoring Skills), meliputi kapabilitas
perusahaan dalam menggunakan informasi secara efisisen untuk
memperbaiki atau menyelesaikan berbagai masalah yang timbul
dalam proses implementasi.
d. Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing Skills), merupakan
kemampuan untuk menciptakan jaringan atas organisasi informasi
dalam rangka menyesuaikan diri dengan berbgai masalah yang
mungkin terjadi.

1
Rachmat dan Endang Soetari, Manajemen Strategik, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,
2014), Hlm. 107-112
Setelah melakukan implementasi strategi, agara manajemen dapat
mengetahui bahwa strategi yang telah diimplementasikan sesuai dengan
strategi yanga diformulasikan, stratei tersebut harus dievaluasi.2

B. PROSES IMPLEMENTASI STRATEGI


Model proses manajemen strategic meliputi tiga tahap, yaitu: (1)
tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi dan tujuan.
(2) tahap implementasi strategi, yaitu proses penerjemahan strategi dalam
tindakan-tindakan. (3) tahap evaluasi strategi, yaitu proses evaluasi bahwa
implementasi strategi dapat mencapai tujuan atau tidak.

1. Visi, Misi dan Tujuan


Setiap organisasi mempunyai tujuan danalasan yang unik untuk
keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi.
Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jasa,
teknloligi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan
keuntungan), pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk citra
public/masyarakat dan perusahaan.
Ada empat proses perumusan visi, yaitu: (1) tentukan tentang waktu
dan lingkup analisis secara tepat; (2) identifikasi tren social, ekonomi,
politik, dan teknologiyang akan memepengaruh masa depan; (3)
identifikasi kondisi persainan; (4) evaluasi sumber daya dan kapabilitas
internal.
Adapun misi yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan/organsasi
mencangkup:
a. Public atau engguna jasa yang hendak dilayani
b. Jasa utama yang ditawarkan
c. Wilayah geografis yang dilayani
d. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknoligi
e. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan

2
Ibid, Hlm. 113-114
f. Elemen kunci dalam filososi organisasi
g. Konsep kedirian dan citra organisasi

2. Analisis Lingkungan Makro


Analisisn lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan
mengavaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada
orang-orang penting yang ada diperusahaan. Lingkungan eksternal
dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industry. Untuk
lingkungan tersebut digunakan metode SWOT (Strength and Weakneses
untuk lingkungan internal, dan Opportunities and Threats untuk analisis
lingkungan eksternal).
a. Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan strategi, perusahaan perlu melalukan
identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil
identifikasi dan evaluasi diharapkan dapat mengetahui profil
keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Dengan demikian,
perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi
ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
b. Analisis SWOT
Analisis SWOT membantu manajer menentukan dan
mengembangkan strategi yang digunakan dari hasil SWOT hanya
menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk
menetapkan strategi yang terbaik. Seorang manajer dapat menilai
bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dapat dipilih untuk
dikembangkan. Strategi tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang
menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas
distributor, pemasok dan para pesaing melalui merger, akuisisi
atau membuat perusahaan sendiri.
2) Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi
pada level korporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi
dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: (1) tingkat diversifikasi
rendah, (2) tingkat diversifikasi menengah, (3) tinhkat
diversifikasi tinggi. Perusahaan mengimplementasikan strategi
diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk
memepertahankan keunggulan strategik, insentif dan sumber
daya, sertamotif manajerial. Disamping itu, didorong oleh
lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran
las mendatang dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan
eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak atau aturan-
aturan yang baru).
3) Strategi Level Bisnis
Untuk mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus
melakukan evaluasi lingkungan eksternal guna
mengidentifikasikan peluang, ancaman dan kemampuan sumber
daya internal untuk menentukan kompetesi inti dan strategi yang
akan diimplementasikannya. Inilah yang disebut dengan strategi
level bisnis.
Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi
generic, yang terdiri atas:
a) Cost leadership (Keunggulan biaya).
b) Differentiation (Diferensiasi/perbedaan).
c) Focused low cost (Fokus pada biaya rendah).
d) Fecused dufferebtiation (Fokus pada diferensiasi) strategi
level fungsional.3

3
Ibid, Hlm. 114-117

Anda mungkin juga menyukai