bagi
Calon Pengantin
© hanifa.df
FILOSOFI PERNIKAHAN
– Akad yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa merupakan awal dari
kesepakatan bagi calon pengantin untuk saling memberi ketenangnan (sakinah)
dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta dan kasih
(mawaddah wa rahmah).
– Penyebutan nama Tuhan Yang Maha Esa berarti suami dan isteri bertanggung
jawab pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang dilakukan dalam peran dan
fungsi mereka sebagai suami dan istri.
Alur
Pelayanan
Kesehatan
Reproduksi
bagi Calon
Pengantin
PEMERIKSAAN KESEHATAN
BAGI CALON PENGANTIN
– Pemeriksaan kesehatan
– Pemeriksaan fisik (termasuk status gizi)
– Pemeriksaan penunjang (laboratorium)
– Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bagi calon pengantin
Pemeriksaan kesehatan diatas dapat dilakukan di Puskesmas dan Rumah Sakit (atas
rujukan dari Puskesmas).
Pemeriksaan Penunjang
(Laboratorium)
Pemeriksaan yang diperlukan: Dilakukan atas saran dokter:
– Hemoglobin (Hb) – Gula darah
– HIV
– Golongan darah
– IMS (Sifilis)
– Hepatitis
– TORCH
– Malaria
– Thalasemia
– Pemeriksaan lain sesuai indikasi.
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
– Mencegah dan melindungi diri dari penyakit tetanus, sehingga akan memiliki
kekebalan seumur hidup untuk ibu maupun bayinya.
– Setiap perempuan usia subur (15-49 tahun) diharapkan mendapat 5 kali
imunisasi TT, bila belum lengkap dapat melengkapi status imunisasi di
Puskesmas.
Masa perlindungan > 25 tahun didapat
apabila telah mendapat imunsasi TT
lengkap mulai dari TT 1 sampai TT 5.
PENGETAHUAN
KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan Reproduksi
Sehat secara fisik, mental, dan sosial, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan fungsi reproduksi
Laki-laki dan perempuan yang menikah saling menghormati dan menghargai satu
sama lain dalam:
– Mengambil keputusan dalam rumah tangga
– Membantu dalam pekerjaan rumah tangga, pengasuhan dan pendidikan anak.
– Kehamilan merupakan tanggung jawab bersama
– Laki-laki mendukung pemberian ASI eksklusif
Kesetaraan Gender
– HAM yang dimiliki laki-laki dan perempuan terkait dengan reproduksi. Hak ini
menjamin tiap pasangan dan individu untuk memutuskan dan bertanggung
jawab mengenai jumlah, jarak dan waktu memiliki anak serta untuk
memperoleh informasi kesehatan reproduksi.
– Hal yang perlu dihindari adalah hubungan seksual saat menstruasi dan nifas
serta hubungan seksual melalui mulut dan dubur (risiko penularan dan merusak
organ reproduksi)
Organ dan Fungsi Reproduksi
Organ dan Fungsi Reproduksi
Cara Merawat Organ Reproduksi
– Hal ini perlu diketahui agar mempunyai pemahaman dan kepedulian bila kelak
hamil, mempersiapkan diri untuk hamil dan bersalin secara sehat dan aman.
– Bila menemukan tanda-tanda diatas segera ke fasilitas kesehatan untuk
memastikan. Apabila positif, periksa rutin dan mendapatkan buku KIA.
– Perlu diperhatikan
1. Tetap beraktifitas dengan istirahat cukup
2. Jangan konsumsi obat diluar anjuran dokter
3. Hindari merokok
4. Boleh melakukan hubungan seksual dengan memperhatikan kondisi ibu dan janin.
Perencanaan
Kehamilan KENAPA PERLU ??
Untuk mengatur kapan usia ideal dan saat yang tepat untuk hamil serta mengatur jarak
kehamilan
– Mencegah 4 Terlalu
1. Terlalu muda (<20 tahun)
2. Terlalu tua (>35 tahun)
3. Terlalu dekat jarak kehamilan (<2 tahun)
4. Terlalu sering hamil (>3 anak)
– Catin dengan usia <20 tahun kehamilannya ditunda, dan catin yang punya
masalah kesehatan harus memperbaiki status kesehatannya.
Perencanaan
Kehamilan
4 terlalu
– Jarak perlu diatur karena kondisi fisik dan mental ibu perlu dipersiapkan, serta
memberikan kesempatan pada bayi mendapatkan ASI dan pola asuh yang baik.
– Caranya adalah dengan mengatur jarak dan jumlah anak yang dilakukan dengan
menggunakan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan pilihan pasangan.
– Metode kontrasepsi ada bermacam-macam:
1. Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)
2. non – MKJP
Perencanaan
Kehamilan
MKJP
Perencanaan
Kehamilan
Non-
MKJP
Kondisi
tertentu
Anemia (Kurang Darah)
kadar haemoglobin dalam darah <11 mg/dl (dibawah normal).
– Penyebab karena kurang asupan makanan yang mengandung zat besi, pola
makan yang salah, gangguan haid dll.
– Periksa ke faskes bila terdapat tanda lemah letih lesu lunglai lelah, pusing dan
mata berkunang.
– Dampaknya pertumbuhan janin terhambat, premature, cacat bawaan, anemia
pada bayi lahir, dan risiko perdarahan saat melahirkan.
– Cara mencegahnya dengan konsumsi makanan bergizi, minum tablet tambah
darah pada saat haid dan hamil, jika ada penyakit penyerta segera periksa.
Kondisi
tertentu
Kekurangan Gizi
– HIV: virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk
melawan infeksi sehingga tubuh mudah tertular penyakit.
AIDS: sekumpulan tanda dan gejala karena menurunnya kekebalan tubuh yang
disebebkan oleh virus HIV.
– Penularannya melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik, ibu ke bayi
yang dikandungnya, transfusi darah.
– HIV tidak menular melalui keringat, jabat tangan, ciuman, air ludah, gigitan,
bersin, berbagi perlengkapan mandi atau makan dan memakai kamar mandi
atau kolam yang sama.
Risiko Penularan
– Penyakit ini menular melalui darah atau cairan tubuh, hubungan seksual,
penggunaan jarum suntik bersama, dan melalui ibu ke janinnya.
– Gejalanya kuning mata dan kulit, mual muntah, hilang nafsu makan, penurunan
berat badan, demam, sakit kepala dan nyeri pada tubuh.
– Pada ibu hamil berisiko terjadi keguguran, bayi lahir sebelum waktunya dan
kematian janin.
– Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi dan menghindari hal-hal yang dapat
menularkan virus Hepatitis B
Diabetes Melitus
penyakit kronis dengan peningkatan gula dalam darah >200mg/dl (GDS), disebut juga
Kencing Manis.
– Gejalanya yaitu banyak minum, banyak makan, sering kencing, mudah lelah dan
mengantuk, penglihatan kabur, penurunan berat badan meski sering makan,
luka sulit sembuh.
– Risiko pada bumil
1. Bayi lahir besar dan/atau bayi berisiko kuning
2. Risiko lahir premature
3. Risiko hipertensi dalam kehamilan dan DM pada hamil berikutnya
4. Bayi berisiko mengidap DM saat dewasa
– Bila menemukan gejala tersebut segera periksa ke fasilitas kesehatan
TORCH
toxoplasma gondii, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex virus.
– Ditularkan melalui:
1. Konsumsi makanan dan sayuran yang tidak bersihdan tidak dimasak sempurna
2. Ibu ke janin (penularan pasif)
3. Kotoran yang terinfeksi virus TORCH (kucing, anjing, kelelawar, burung dll)
– Dampak bagi kesehatan yaitu:
1. Menimbulkan masalah kesuburan baik pada perempuan maupun laki-laki
2. Kecacatan pada janin
TORCH
– Cara pencegahan
1. Perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, mencuci bahan makanan
dengan air bersih mengalir dan memasak makanan sampai matang.
2. Pencegahan mutlak dilakukan 3-6 bulan sebelum wanita hamil dengan vaksinasi
MMR.
– Pemeriksaan dilakukan bila ada indikasi/atas saran dokter di Rumah Sakit dan di
laboratorium.
Malaria
– Ciri-ciri:
1. Perasaan sehat dan bahagia
2. Menyadari kemampuan diri
3. Nyaman terhadap diri sendiri
4. Menerima orang lain apa adanya
5. Nyaman berinteraksi dengan orang lain
6. Mampu memenuhi kebutuhan hidup
7. Mampu menghadapi tantangan hidup
8. Punya dikap positif terhadap diri dan orang lain
Harmonisasi Pasangan Suami dan Istri
1. Tahu dan melaksanakan tugas dan 1. Memberi rasa aman dan nyaman pada anak
tanggung jawab masing-masing 2. Tegas dan bijaksana dalam mengambil
sesuai komitmen keputusan
3. Memberi kasih sayang terarah dan teladan
2. Saling mengerti, menghormati,
menghargai dan menutupi 4. Mengkondisikan diri terhadap anak