Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK:
 Ari Rafael
 Grace Maghdalena
 Martin
 Asdinanta
 Valenchio
Latar Belakang
• Kasus pembunuhan terhadap wartawan ini terjadi pada tahun 1996.
Banyak yang menduga pembunuhan terhadap Udin ini, terjadi
dikarenakan tulisan Udin yang selalu menuai kritikan di harian
BERNAS Yogyakarta, yang telah mengusik Bupati Bantul pada saat
itu Sri Roso Sudarmo, Tentara berpangkat kolonel.
• Udin meninggal pada 16 Agustus 1996 setelah dianiaya orang tak
dikenal tiga hari sebelumnya. Peristiwa penganiayaan ini diduga kuat
berhubungan dengan tulisan-tulisannya yang kritis, yakni korupsi
megaproyek Parangtritis
• Udin menjadi korban penganiayaan yang terjadi di depan rumah
kontrakannya, yang beralamatkan di dusun Gelangan Samalo, Jalan
Parangtritis Km.13, Bantul, Yogyakarta pada 13 Agustus 1996.
Cerita singkat Terbunuhnya
Wartawan Udin

• Sore itu di Yogyakarta, 16 Agustus 1996, Udin tewas setelah


dianiaya orang tak dikenal tiga hari sebelumnya.
Penganiayaan terjadi di depan rumah kontrakannya pada
Selasa malam, 13 Agustus 1996. Kepalanya dihantam
sebatang besi. Ia dirawat di RS Bethesda dalam keadaan
koma, menjalani operasi otak, tetapi cedera di kepalanya
cukup parah.Nyawanya tak tertolong. Udin meninggal tiga
hari kemudian.
Kambing Hitam
• Tri Sumaryani[Ada pihak-pihak tertentu yang
tampaknya mencoba mengalihkan kasus ini.
Seorang perempuan, Tri Sumaryani, mengaku akan
diberi apapun yang dia minta oleh Kuncoro,
kemenakan Bupati Bantul, sebagai imbalan
membuat pengakuan bahwa Udin melakukan
hubungan gelap dengannya. Tri Sumaryani
menyangkal itu karena ia hanya pernah menjadi
pacar Fauzan, adik Udin, tapi saat itu sudah tidak
ada hubungan apa-apa lagi. Fauzan juga tidak
pernah cekcok dengan Udin karena ia tahu Udin
tidak pernah berpacaran dengan Tri Sumaryani.
• IwikDwi Sumaji alias Iwik, seorang sopir perusahaan iklan, juga mengaku
dikorbankan oleh polisi untuk membuat pengakuan bahwa ia telah membunuh
Udin. Iwik dipaksa meminum bir berbotol-botol dan kemudian ditawari uang,
pekerjaan, dan seorang pelacur.Namun di pengadilan, pada 5 Agustus 1997 Iwik
mengatakan, "Saya telah dikorbankan untuk bisnis politik dan melindungi mafia
politik." Iwik akhirnya divonis bebas berdasarkan keputusan hakim Pengadilan
Negeri Bantul Nomor 16/pid.B/1997/PN.Btl karena tidak ada dua alat bukti sah
yang diperoleh penyidik.
• Namun dalam surat yang dikirim polisi ke Ombudsman RI bernomor
B/208/II/2013/Ditreskrimum tanggal 20 Februari 2013, pada poin 4
menyatakan Polda DIY hingga saat ini masih berkeyakinan bahwa Dwi Sumaji
alias Iwik adalah pelaku utama atas meninggalnya Fuad Muhammad
Syafruddin.Bahkan polisi tidak merehabilitasi nama baik Dwi Sumaji yang
direkayasa sebagai pelaku utama pembunuhan Udin. Untuk itu, Dwi Sumaji alias
Iwik, menggugat Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, 27
Februari 2014. Gugatan itu disidangkan di Pengadilan Negeri Sleman. Pada vonis
gugatan Iwik, Rabu, 18 Juni 2014, hakim mengabulkan sebagian gugatannya.
Kini Iwik tidak lagi menyandang predikat tersangka. Polda juga dihukum oleh
majelis hakim untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 16.281.000.
maka telah terjadi pelanggaran
terhadap hak untuk hidup yang
merupakan hak yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun (non
derogable rights) sebagaimana dijamin
dalam Pasal 28 I ayat (1) UUD 1945,
Pasal 4 dan 9 UU 39 Tahun 1999
tentang HAM serta Pasal 6 ayat (1)
Kovenan Internasional Hak-hak Sipik
dan Politik yang telah diratifikasi
melalui UU 12 Tahun 2005.

• Pasal 28 I ayat (1) UUD 1945: “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun”
• Pasal (4) UU 39 Tahun 1999: Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan
pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
Penyelesaian Kasus
• Namun dalam surat yang dikirim polisi ke Ombudsman RI
bernomor B/208/II/2013/Ditreskrimum tanggal 20 Februari
2013, pada poin 4 menyatakan Polda DIY hingga saat ini
masih berkeyakinan bahwa Dwi Sumaji alias Iwik adalah
pelaku utama atas meninggalnya Fuad Muhammad
Syafruddin.
• Dampak dari tidak terselesaikannya kasus Udin terhadap
situasi sekarang ialah membahayakan kerja-kerja
jurnalis. Hal itu merupakan potret buram kebebasan pers di
Indonesia. Peningkatan kasus kekerasan terhadap jurnalis
juga terjadi pada masa kepemimpinan presiden Joko
Widodo.

Anda mungkin juga menyukai