Anda di halaman 1dari 20

AKSI NYATA

PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR

DONY ANDRI SETIAWAN


01 02 03 04
Menuntun Menghamba Memerdekakan Budi Pekerti

Menuntun kodrat murid sebagai Bersandar pada Pendidikan karakter


tumbuh kembangnya
anak bukan
memaksa
subyek pembelajaran
bukan sebagai objek
pembelajaran
kekuatan diri sendiri
sebagai manusia
yang merdeka
pada anak sesuai
kodrat alam dan
kodrat zaman
Ki
Hadjar
Dewantara
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan

Memerdekakan
dan pengajaran adalah dua hal yang tidak dapat
Budi Pekerti dipisahkan. Pendidikan adalah hasil buah pemikirian

Menghamba
manusia yang beradab, maka daripada itu pendidikan

Menuntun
memiliki sifat hakiki berkaitan dengan usaha manusia
untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia
mampu menjadi makhluk yang memiliki harkat dan
martabat yang mulia.

Sedangkan Pengajaran adalah memberi ilmu atau


pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan
batin, dengan demikian pengajaran dapat memberikan

Refleksi Filosofi dorongan kepada manusia untuk menumbuhkan rasa


haus akan ilmu pengetahuan dan menumbuhkan budi
pekerti yang luhur sebagai manusia yang berakal dan

Pendidikan beradab selain itu menjadikan manusia menjadi makhluk


yang bersifat individu dan sosial
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tidak
lekang oleh waktu karena memiliki
relevansi dengan pendidikan nasional
(secara umum) maupun pendidikan di
Sekolah (secara khusus) hingga saat ini.
Relevansinya secara nasional hal ini
sudah sesuai dan tercantum pada
Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa mengembangkan potensi
murid menjadi insan yang mulia, beriman,
berwawasan luas, bertanggung jawab,
demokratis, dan cinta tanah air. Salah satu
relevansi dengan pendidikan nasional
adalah penerapan Implementasi Kurikulum
Merdeka secara nasional. Sedangkan
relevansinya dengan konteks pendidikan
di Sekolah secara khusus penerapannya
adalah memberikan kebebasan secara
bijak kepada murid untuk saling
berkolaborasi serta mengeksplorasi ide-
idenya dalam belajar.
HD
N K
IK A
D I D
E N
I P TUT WURI HANDAYANI

OG 3 Dibelakang memberi dorongan

L
untuk terus maju dan berkembang

RI
T 2
ING MADYO MANGUN KARSO
Ditengah menjadi penggugah semangat
dan pemberi inspirasi

ING NGARSO SUNG TULODHO


1 Didepan menjadi Tauladan/panutan menjadi
pemimpin dalam pendidikan
PERANAN PENDIDIK BERDASARKAN
F I L O S O F I P E N D I D I K A N K I H A D J A R D E WA N TA R A

INOVATOR SAHABAT
Pendidik berperan untuk menanamkan pemikiran Pendidik berperan menjadi sahabat bagi
inovatif pada muridnya agar dapat bereksplorasi, muridnya untuk mendengarkan keluh
kolaborasi, dan mengembangkan ide-ide mereka kesah dari muridnya.

INSPIRATOR FASILITATOR
Pendidik berperan untuk menjadi suri Pendidik berperan dalam memfasilitasi
tauladan yang dapat memberikan muridnya dalam proses pembelajaran agar
dampak positif bagi muridnya mudah memproses informasi yang didapat

MOTIVATOR
MENTOR Pendidik berperan
Pendidik berperan menuntun muridnya memberi semangat
agar dapat menemukan potensi diri sesuai muridnya dalam proses
dengan kodrat alam dan kodrat zaman pembelajaran yang
dinamis agar tidak terjadi
kemonotonan dalam
belajar
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MURID

Mengenali murid
Pendidik harus mampu mengetahui karakteristik individu murid. Hal ini
dilatarbelakangi bahwa tiap individu memiliki keunikan masing-masing.
Karena murid merupakan subyek pembelajaran bukan objek pembelajaran

Kebebasan Dalam Belajar


Pendidik harus mampu memberikan kebebasan dalam belajar secara bijak
agar murid termotivasi dalam belajar sehingga murid dapat
mengeksplorasi, berkolaborasi, dan menyampaikan ide-idenya dalam
proses pembelajaran

Berbasis Kompetensi
Pendidik harus mampu membuat pembelajaran yang
berbasis kompetensi yang berpihak pada murid. Hal ini
didasarkan oleh standar ketercapaian tiap murid berbeda-
beda dalam menguasai materi pembelajaran.

Pengawasan yang Berkelanjutan


Pendidik harus mampu menganalisa performa
murid berdasarkan data hasil evaluasi serta
melakukan penyesuaian pada proses
pembelajaran, materi ajar, dan metode
pembelajaran berdasarkan hasil Analisa tersebut
Sebelum saya mempelajari modul 1.1
saya beranggapan bahwa

Murid adalah seseorang yang dapat


mengikuti semua apa yang
diperintahkan oleh guru
Yang berubah dari pemikiran atau perilaku
saya setelah mempelajari modul 1.1
Setiap anak memiliki kodrat alam sehingga setiap anak
itu unik dan memiliki karakteristik dan potensi yang
berbeda-beda. Murid memiliki bakat sendiri-sendiri
sebagai objek dalam pembelajaran di kelas. Tugas
seorang pendidik adalah menuntunya agar ia dapat
mengembangkan kodrat alam tersebut sesuai
dengan kodrat zaman
Sebelum saya mempelajari modul 1.1
saya beranggapan bahwa

Semua murid dapat mengikuti cara belajar yang di lakukan oleh guru,
asal ia memperhatikan penjelasan guru dan rajin berlatih
Yang berubah dari pemikiran atau
perilaku saya setelah mempelajari
modul 1.1 adalah

Murid seharusnya sebagai subjek pembelajaran, merekalah


pemegang kendali pembelajaran. Pendidik harus memfasilitasi
belajar peserta didik agar mereka dapat menjadi manusia
merdeka yang seutuhnya
Sebelum saya mempelajari modul 1.1
saya beranggapan bahwa

Pembelajaran berpusat pada guru


sebagai sumber ilmu
Yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya
setelah mempelajari modul 1.1 adalah

Pembelajaran seharusnya berpusat


pada murid. Sebagai subjek anaklah
yang seharusnya aktif dalam
membangun pengetahuannya sendiri.
Mereka berhak menentukan sumber
belajar mereka. Jadi, apa yang akan
kita berikan kepada murid berasal dari
kebutuhan murid itu sendiri, cara
mengajarkannya sesuai dengan
kondisi anak, dan pendekatan yang
dipakai sesuai dengan dunia anak.
Sebagai seorang pendidik kita harus
menghamba pada anak
Sebelum saya mempelajari modul 1.1
saya beranggapan bahwa
Tugas guru di kelas adalah mentrasnfer ilmu yang dimiliki kepada murid
Yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya
setelah mempelajari modul 1.1 adalah
Tugas guru yang seharusnya adalah dapat membuat murid memahami pentingnya
materi yang dipelajari membutuhkan budi pekerti.
Membatu mereka mengidentifikasi manfaatnya bagi diri sendiri
untuk kemudian diterapkan di dalam kehidupan
sehari-hari kepada masyarakat.
Hal ini mensyaratkan adanya
proses pemaknaan materi, bukan
sekedar menguasainya saja,
akan tetapi juga menyadari manfaatnya
AGAR KELAS SAYA MENCERMINKAN
PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA,
PENERAPAN YANG SAYA LAKUKAN DI
KELAS ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT
Saya akan menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas saya.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah membuat kesepakatan
Bersama tentang proses pembelajaran di kelas. Saya akan menampung
masukan dan membuat kesepakatan Bersama mereka.

Saya akan mendesain situasi kelas yang menyenangkan sehingga


mereka betah di kelas

Saya akan menjadikan subjek pembelajaran yang bisa


mengeksplor apa yang mereka mau tentang ilmu yang
akan dipelajari tanpa paksaan dan dengan cara yang
mereka sukai
Aksi Nyata yang Saya Lakukan
Pembelajaran saat ini
Salah satu contoh
saya ubah dengan
penerapannya pada
"bermain peran"
materi permainan
peserta didik diberikan
olahraga bola voli
kebebasan untuk
yang selama ini
memilih peran sebagai
hanya berpusat pada
pemain, wasit, petugas
kemampuan peserta
pertandingan dll 8yang
didik dalam
saya beri nama
melakukan servis
"Volleyball Manager".
maupun passing.
KESIMPULAN
Dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara harus
segera kita terapkan di dalam proses
pembelajaran di kelas ataupun di sekolah,
diantaranya Pendidikan adalah menuntun anak
sesuai dengan minat dan bakatnya, Pendidikan
bukan hanya ilmu akademis saja namun perlu
penanaman budi pekerti yang baik. Kemudian
Pendidikan sejatinya adalah menghamba pada
anak
TESTIMONI

NISFU YULIADI, S.Pd.


TESTIMONI

DINI ALFIYANTI, S.Pd.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai