Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN-HUBUNGAN

BISNIS
Dosen Pengampu : Srisetyawanie Bandaso, SE., M.Ak
Di dalam melaksanakan kegiatan bisnis sehari-
hari, ternyata dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Ada yang
PENDAHULU melakukannya dengan bekerja sama dengan
AN pihak lokal dan ada pula yang melakukannya
dengan pihak asing. Ada yang melakukannya
untuk pribadi, dan ada pula yang
melakukannya untuk kepentingan perusahaan.
KEAGENAN / DISTRIBUTOR
Hubungan bisnis dengan nama keagenan dan dengan nama distributor
adalah berbeda. Namun dalam praktik bisnis sehari-hari keduanya biasa
digabungkan. Bila seseorang/badan bertindak sebagai agen, berarti ia
bertinda untuk dan atas nama prinsipal. Sedangkan bila
seseorang/badan bertindak sebagai distributor, berarti ia bertindak
untuk dan atas nama dirinya sendiri.
KEAGENAN / DISTRIBUTOR
Apakah perbedaan antara agen/distributor dengan makelar dan komisioner ?
Makelar (broker) adalah seseorang yang pekerjaannya adalah bertindak sebagai perantara
dalam suatu transaksi bisnis antara pihak-pihak yang tersangkut.
Komisioner adalah seseorang ingin melaksanakan jual beli, baik jual beli barang ataupun
jasa melalui seorang perantara, dengan memberikan kuasa kepada perantara tadi untuk
bertindak atas namanya tapi atas tanggung jawab sendiri dengan menerima komisi atas
jasa-jasanya.
KEAGENAN / DISTRIBUTOR
Bila pihak asing ingin menunjuk seorang agen/distributor di Indonesia, maka menurut surat
keputusan Menteri Perdagangan Nomor 77/Kp/III/78, tanggal 9 Maret 1978 di tentukan
lamanya perjanjian harus dilakukan untuk jangka waktu 3 tahun.

Diadakan jangka waktu minimal dimaksudkan untuk melindungi kepentingan perusahaan


nasional Indonesia dari tindakan-tindakan yang tidak sewajarnya dari pihak prinsipal.

Apabila agen/distributor ingin mengalihkan haknya kepada pihak lain baik sebagian
maupun seluruhnya, tentu dibolehkan sesuai dengan isi pasal 1338 KUHPerdata mengenai
hal kebebasan berkontrak
KEAGENAN / DISTRIBUTOR
Dalam praktik perjanjian yang diadakan antara pihak terdapat 3 kemungkinan variasi yang
terjadi :
Kemungkinan pertama; dinyatakan bahwa masing-masing pihak baik prinsipal maupun
agen tidak berhak untuk mengalihkan sebagian atas seluruh hak dan kewajibannya, tanpa
adanya persetujuan dari pihak lain.
Kemungkinan kedua; prinsipal boleh mengalihkan apa yang menjadi hak dan
kewajibannya kepada pihak ketiga, tetapi agen tidak.
Kemungkinan ketiga; prinsipal boleh mengalihkan apa yang menjadi hak dan
kewajibannya kepada pihak ketiga, akan tetapi agen hanya diperbolehkan untuk
mengalihkan hak dan kewajibannya apabila diperoleh persetujuan untuk itu dari pihak
prinsipal.
KEAGENAN / DISTRIBUTOR
Dalam perjanjian para pihak merumuskan secara jelas peritiwa apa-apa saja yang menjadi
perselisihan (events of defaults) yang memberikan dasar bagi masing-masing pihak untuk
memutuskan perjanjian keagenan/distributor diantara mereka. Yang dikategorikan events
of defaults antara lain ;
• Apabila agen distributor lalai melaksanakan kewajibannya, sebagaimana tercantum pada
perjanjian keagenan/distributor termasuk kewajiban melakukan pembayaran.
• Apabila agen/distributor melaksanakan apa yang sebenarnya tidak boleh dilakukan.
• Apabila pra pihak jatuh pailit.
• Keadaan-keadaan lain yang menyebabkan para pihak tidak dapat melaksanakan apa yang
menjadi kewajiban-kewajibannya.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

Kata franchise sebenarnya berasal dari bahasa prancis yang berarti bebas, atau lebih
lengkap lagi bebas dari perhambaan (free from servitude). Dalam bidan bisnis francise
berarti kebebasan yang diperoleh seorang wirausaha untuk menjalankan sendiri suatu
usaha tertentu di wilayah tertentu.

Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu suatu metode
untuk memasarkan produk atau jasa ke masyarakat. Lebih spesifik lagi, franchising
adalah suatu konsep pemasaran. Sedangkan pakar lain melihat franchise tidak hanya
sekedar suatu metode atau konsep tetapi lebih merupakan suatu sistem.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

Dapat juga disebutkan bahwa franchise adalah hubungan berdasarkan kontrak lisensi
yang menimbulkan cara memasarkan barang/jasa dengan memberi unsur kontrol
tertentu kepada pemasok (franchisor) sebagai imbalan bagi yang diperoleh oleh pihak
yang mendapat hak (franchisee) untuk menggunakan merek dan nama barang
franchisor.

Perusahaan yang memberikan lisensi disebut franchisor dan penyalurnya disebut


franchisee. Perusahaan kecil mendefinisikan franchising sebagai suatu sistem dan
distribusi dimana suatu perusahaan yang dimiliki oleh seseorang diselenggarakan
seolah-olah merupakan bagian dan suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama
produk, merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

British Franchise Association (BFA) mendefinisikan franchise debagai berikut: franchise adalah
contractual licence yang diberikan oleh suatu pihak (franchisor) kepada pihak lain (franchise) yang;
• Mengisinkan franchise untuk menjalankan usaha selama periode franchise berlangsung, suatu
usaha tertentu yang menjadi milik franchisor.
• Franchisor berhak untuk menjalankan kontrol yang berlanjut selama periode franchise.
• Mengharuskan franchisor untuk memberikan bantuan pada franchisee dalam melaksanakan
usahanya sesuai dengan subjek franchisenya
• Mewajibkan franchisee untuk secara periodik selama periode franchise berlangsung, membayar
sejumlah uang sebagai pembayaran atas franchise atau produk atau jasa yang diberikan oleh
franchisor kepada franchisee.
• Bukan merupakan transaksi antara perusahaan induk dengan cabangnya atau perusahaan cabang
dengan perusahaan induk yang sama atau antara individu dengan perusahaan yang di kontrolnya.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)
Karakteristik Dasar Franchise :
1. Harus ada perjanjian (kontrak) tertulis, yang mewakili kepentingan yang seimbang antara franchisor dengan
franchisee.
2. Franchisor harus memberikan pelatihan dalam segala aspek bisnis yang akan dimasukinya.
3. Franchisee diperbolehkan (dalam kendali franchisor) beroperasi dengan menggunakan nama,/merek dagang,
format dan atau prosedur, serta segala nama (reputasi) baik yang dimiliki franchisor.
4. Franchisee harus mengadakan investasi yang berasal dan sumber dananya sendiri atau dengan dukungan
sumber dana (misalnya kredit perbankan)
5. Franchisee berhak secara penuh mengelola bisnisnya sendiri.
6. Franchisee membayar fee dan atau royalti kepada franchisor atas hak yang didapatnya dan atas bantuan yang
terus-menerusdiberikan franchisor.
7. Franchisee berhak memperoleh daerah pemasaran tertentu dimana ia adalah satu-satunya pihak yang berhak
memasarkan barang atau jasa yang dihasilannya.
8. Transaksi yang terjadi antara franchisor dengan franchisee bukan merupakan transaksi yang terjadi antara
cabang dari perusahaan induk yang sama, atau antara individu dengan perusahaan yang dikontrolnya.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

Franchisor setuju untuk :


1. Memberikan suatu wilayah penjualan yang berdiri sendiri kepada franchisee.
2. Menyediakan suatu jumlah tertentu dari latihan dan bantuan manajemen.
3. Memberikan barang-barang dagangan kepada franchisee dengan harga yang
bersaing.
4. Memberikam nasihat kepada franchisee tentang lokasi perusahaan dan desain
bangunan
5. Memberikan bantuan finansial tertentu atau nasihat finansial kepada franchisee.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

Franchisee setuju untuk:


1. Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan perturan-peraturan yang diajukan oleh
franchisor.
2. Menginvestasi suatu jumlah minimum tertentu dalam perusahaan.
3. Membayar kepada franchisor suatu jumlah tertentu (biasanya sebagai suatu honorarium
dalam perusahaan yang tetap).
4. Membangun atau bila tidak, menyediakan suatu fasilitas perusahaan seperti yang disetujui
oleh franchisor.
5. Membeli persediaan dan material standar lainnya dari franchisor atau dari leveransir yang
telah disetujui.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

Keuntungan Franchise:
1. Diberikannya latihan dan pengarahan yang diberikan oleh franchisor. Latihan awal
ini diikuti oleh pengawasan yang berlanjut.
2. Diberikannya bantuan finansial dari franchisor. Biaya permulaan tinggi, dan sumber
modal dari pengusaha sering terbatas. Bila prospek usaha dianggap suatu risiko
yang baik, franchisor sering memberikan dukungan finansial kepada franchisee.
3. Diberikannya penggunaan nama perdagangan, produk atau merek yang telah
dikenal. Nama-nama seperti Mc Donald’s, KFC tentu telah dikenal secara luas.
FRANCHISING (HAK MONOPOLI)

Kerugian Franchise:
1. Adanya program latihan yang dijanjikan oleh franchisor kadangkala jauh dari apa yang
diinginkan oleh franchisee.
2. Perincian setiap hari tentang penyelenggaraan perusahaan sering diabaikan.
3. Hanya sedikit sekali kebebasan yang diberikan kepada franchisee untuk menjalankan
akal budi mereka sendiri. Mereka mendapatkan diri mereka terikat pada suatu kontrak
yang melarang untuk membeli baik peralatan maupun pembekalan dari tempat lain.
4. Pada bisnis franchise jarang mempunyai hak untuk menjual perusahaan kepada pihak
ketiga tanpa terlebih dahulu menawarkannya kepada franchisor dengan harga yang
sama.
Penggabungan Perseroan Terbatas
(Joint Venture)
joint-venture = usaha bersama-sama. Usaha bersama tersebut dapat mencakup semua jenis kerjasama.

Joint-venture seringkali merupakan suatu perusahaan baru yang didirikan bersama-sama oleh beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri dengan menggabungkan potensi usaha termasuk know-how dan
modal, dalam perbandingan yang telah ditetapkan menurut perjanjian atau kontrak yang telah sama-
sama disetujui.

Istilah joint-venture sering juga dinyatakan dengan istilah lain seperti Foreign Collaborations,
International Enterprises, dan sebagainya. Pada hakikatnya istilah tersebut ialah suatu usaha joint
venture, walaupun multinational enterprises mencakup negara-negara yang lebih besar jumlahnya,
seperti perusahaan-perusahaan raksasa Amerika, Eropa, dan Jepang yang bekerjasama dengan modal-
modal domestik dimana-mana.
Penggabungan Perseroan Terbatas
(Joint Venture)

Jenis-Jenis Joint Venture

1. Joint Venture Domestic : Teerjadi antara perusahaan domestik, yaitu


perusahaan yang terdapat di dalam negeri.
2. Joint Venture Internasional : terjadi apabila salah satu dari perusahaan itu
adalah perusahaan asing.
Penggabungan Perseroan Terbatas
(Joint Venture)
Menurut Pasal 8 ata 1 SK menteri negara Penggerak Dana Investasi atau Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 15/sk/1994 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Pemilikan Saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing, Bidang usaha yang wajib mendirikan perusahaan Joint Venture adalah :
1. Pelabuhan
2. Produksi Transmisi dan distribusi tenaga listrik dan umum
3. Telekomunikasi
4. Pelayanan
5. Penerbangna
6. Air Minum
7. Kereta Api umum
8. Pembangkit Tenaga Atom
9. Media Massa
Penggabungan Perseroan Terbatas
(Joint Venture)

Beberapa alasan mengapa perlu dilakukan usaha penggabungan suatu


perseroan. Antara lain :
1. Untuk mengambil alih suatu perusahaan yang sedang berjalan untuk
memperluas suatu pasaran.
2. Untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pajak.
3. Untuk mendapatkan sumber-sumber baru bagi barang-barang.
4. Untuk memperoleh cadangan uang tunai..
Penggabungan Perseroan Terbatas
(Joint Venture)

Contoh Joint Venture di Indonesia


1. Garudafood-Suntory
2. Telkom – Telstra
3. Indofood-Nestle
Built, Operate and Transfer = BOT
(Bangun Guna Serah)

Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 248/KMK.04/1995 tanggal 2 Juni


1995, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bangun guna serah adalah
suatu bentuk perjanjian kerjasama yang dilakukan antara pemegang hak atas
tanah dengan investor, yang menyatakan bahwa pemegang hak atas tanah
memberikan hak kepada investor untuk mendirikan bangunan selama masa
perjanjian bangun guna serah (BOT), dan mengalihkan kepemilikan bangunan
tersebut kepada pemegang hak atas tanah setelah masa bangun guna serah
berakhir.
Built, Operate and
Transfer = BOT
(Bangun Guna
Serah)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai