FRANCHISE ATAU
WARALABA
A. MUNCULNYA FRSNCHISE
2. Franchise Lokal.
Es Teler 77, Mr Celup, Ayam Bakar Wong Solo, mie Seulawah, Pecal Lele Lela
Dan lain lain.
F. KEWAJIBAN FRANCHISOR DAN
FRANCHISEE
Ada beberapa kewajiban Franchisor dan Franchise :
1. Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak franchise.
2. Adanya penawaran paket usaha dari franchisor.
3. Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak Franchisor dengan pihak franchisee.
4. Dipunyai unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchise yang akan memanfaatkan paket usaha
miliknya pihak Franchisor.
5. Adanya kontrak tertulis antara Franchisor dengan Franchisee.
Fee.: Biaya yg hrs dikeluarkan Franchisee yang biasanya dihitung berdasarkan persentase penjualan.
Franchisee Fee ( Biaya Pembelian Hak Waralaba)
Hak Cipta ( Copyright)
Initial Invesment : Modal awal yang harus disetorkan dan dimiliki Franchisee.
Perjanjian waralaba (Franchise Agrement)
Outlet Milik Franchisor (Pilot Store)`
Advertesing Fee (Biaya periklanan).
G. DASAR HUKUM FRANCHISEE.
1. Perjanjian sesuai ps 1338 (1), 1233 s/d 1456 KUHPerdata.
2. Hukum keagenan ; KUHDagang (makelar dan komisioner)`
3. UU Merek, Paten dan Hak Cipta`
4. UU Penanaman Modal Asing./
5. Peraturan lain lain ;
a. Ketentuan Hukum Administrasi.
b. Ketentuan Ketenagakerjaan.
c. Hukum Perusahaan.
d. Hukum Pajak.
e. Hukum Persainagan usaha .
f. Dan lain lain.
H. MEMBUAT FRINCHISE AGREMENT.
Perjanjian Waralaba merupakan salah satu aspek perlindungan hukum kepada para pihak dari perbuatan merugikan pihak yang
lain. Hal ini dikarenakan perjanjian dapat menjadi dasar hukum yang kuat untuk memberikan perlindungan hukum bagi para
pihak.
Perjanjian Waralaba memuat kumpulan persyaratan, ketentuan dan komitmen yang dibuat dan dikehendaki oleh Franchisor
bagi para \Franchise-nya.
Dalam perjanjian waralaba mengatur hal hal; Hak dan Kewajiban Franchise dan Franchisor seperti Hak Teritorial yg dimiliki
franchise, persyaratan lokasi, ketentuan pelatihan, biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh franchise kepada franchisor, masa
perjanjian waralaba dan perpanjangannya dll.
Bentuk bentuk wanprestasi yang dapat terjadi dalam perjanjian waralaba tergantung siapa yang melakukan
wanprestasi tersebut.
Wanprestasi dari pihak Franchise dapat berbentuk tidak membayar biaya waralaba tepat waktunya, melakukan hal-
hal yang dilarang dilakukan oleh franchisee, melakukan pelayanan yang tidak sesuai dengan sistim yang diatur dalam
waralaba dll
Wanprestasi dari pihak franchisor dapat berbentuk tidak memberikan fasilitas yang memungkinkan sistim waralaba
berjalan dengan sebagaimana mestinya, tidak melakukan pembinaan kepada franchisee sesuai dengan perjanjian,
tidak mau membantu franchisee dalam kesulitan menjalankan usaha waralaba. Dll.
RANGKUMAN FRANCHISE
1. Franchise mrpkn bisnis instant yg banyak diminati oleh pengusaha Indonesia.
2. Bisnis Franchise makanan mempunyai ciri khusus dari produknya.
3. Terjadinya pergeseran budaya dari budaya tradisional mjd budaya modern.
4. Motivasi membeli makanan asing/baru secara keseluruhan sangat tinggi, namun loyalitas merek rendah.
5. Menu franchisee makanan lebih variatif untuk segala umur baik dewasa maupun anak-anak.
6. Kelas social tidak menjadi penghambat bagi keberhasilan pertumbuhan bisnis franchisee makanan.
7. Faktor kesibukan dan efesien sehinga banyak orang memilih makan diluar sambil ganti suasana
8. Faktor kepribadian yang mulai terbuka terhadap makanan asing membantu sukses
bisnis franchisee makanan.
9. SDM dengan keahlian yang dibutuhkan banyak tersedia, program pelatihan dr
franchisor secara rutin.
10. Yang menjadi penghambat majunya pertumbuhan bisnis waralaba makanan di
Indonesia adalah kemampuan manajerial yang rendah, lalai atau kurang komitmen.