Anda di halaman 1dari 13

Bab 7.

FRANCHISE ATAU
WARALABA
A. MUNCULNYA FRSNCHISE

Franchising pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran


dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat.
Sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama
menyangkut pendanaan, SDM dan managemen , kecuali kerelaan
pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising dikenal
juga sebagai jalur efektif memperluas dan mendekatkan produk
kepada konsumen.
B. SEJARAH FRANCHISE
 Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company yaitu produsen mesin jahit pada tahun
1851.
 Selanjutnya diikuti perusahaan otomotif General Motor Industry pada 1898. Selanjutnya diikuti oleh perusahaan soft drink
sebagai saluran distribusi di AS dan Negara Negara lain
 Sedangkan di Indonesia Franchise dikenal sejak tahun 70-an ketika masuknya KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangan
sangat pesat dimulai sejak 1995` Data deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima franchise di Indonesia,
 Pada tahun 2003 usaha franchise berkembang sangat pesat di Indonesia.
C. PENGERTIAN FRANCHISE
 Franchise berasal dari kata Perancis yakni Franchir yang artinya memberi kebebasan kepada para pihak. Hakikatnya adalah
mandiri dan bebas.
 Saat ini istilah franchise dipahami sebagai suatu bentuk pemasaran atau distribusi suatu produk.
 Di dalam sebuah perusahaan besar memberikan hak atau privilege untuk menjalankan bisnis dalam waktu dan tempat tertentu
kepada individu atau perusahaan yang lebih kecil.
 Dari segi bisnis, franchise merupakan salah satu metode produksi dan distribusi barang dan jasa kepada konsumen dengan
suatu system dan standar tertentu.
 Franchise menurut British Franchise Association, sebagai garansi lisensi kontraktual oleh satu orang (franchisor) ke pihak lain
( Franchisee) dengan
 1. Mengijinkan atau meminta franchisee menjalankan usaha dalam periode tertentu pada bisnis yang mengunakan merek yang
dimiliki oleh franchisor.
 2. Mengharuskan franchisor untuk melatih control secara kontiyu selama periode perjanjian.
 3, mengharuskan Franchisor untuk menyediakan asistensi terhadap franchisee pada subyek bisnis yang dijalankan.
 4. Meminta kpd franchisee secara periodic selama masa kerjasama untuk membayar sejumlah fee franchisee atau royalty kepada
franchisor.
D. LATAR BELAKANG FRANCHISING
 Keberhasilan Franchissing adalah bergantung pada kerja keras dari franchisee dan nilai yang ditambahkan oleh franchisor.
 Franchisor dapat membuat uang dengan berbagai cara termasuk :
 1. Menjual franchisee kepada franchise
 2. Menjual perlengkapan ke franchisee
 3. Mengumpulkan presentase penjualan,
 4. Dalam beberapa kasus perusahaan menyediakan pelatihan khusus/bahan`
E. MEMBELI FRANCHISE
 Franchise terbagi 2 kelompok :
 1. Franchise Asing.:
Baskin Robin, Starbucks, Mc Donalds, Fizza Hut,Wendys, Tony romas, Bread Talk, KFC, Hard Rock Café, Planet Holywood
dll.

 2. Franchise Lokal.
Es Teler 77, Mr Celup, Ayam Bakar Wong Solo, mie Seulawah, Pecal Lele Lela
Dan lain lain.
F. KEWAJIBAN FRANCHISOR DAN
FRANCHISEE
 Ada beberapa kewajiban Franchisor dan Franchise :
 1. Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak franchise.
 2. Adanya penawaran paket usaha dari franchisor.
 3. Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak Franchisor dengan pihak franchisee.
 4. Dipunyai unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchise yang akan memanfaatkan paket usaha
miliknya pihak Franchisor.
 5. Adanya kontrak tertulis antara Franchisor dengan Franchisee.

 Fee.: Biaya yg hrs dikeluarkan Franchisee yang biasanya dihitung berdasarkan persentase penjualan.
 Franchisee Fee ( Biaya Pembelian Hak Waralaba)
 Hak Cipta ( Copyright)
 Initial Invesment : Modal awal yang harus disetorkan dan dimiliki Franchisee.
 Perjanjian waralaba (Franchise Agrement)
 Outlet Milik Franchisor (Pilot Store)`
 Advertesing Fee (Biaya periklanan).
G. DASAR HUKUM FRANCHISEE.
 1. Perjanjian sesuai ps 1338 (1), 1233 s/d 1456 KUHPerdata.
 2. Hukum keagenan ; KUHDagang (makelar dan komisioner)`
 3. UU Merek, Paten dan Hak Cipta`
 4. UU Penanaman Modal Asing./
 5. Peraturan lain lain ;
 a. Ketentuan Hukum Administrasi.
 b. Ketentuan Ketenagakerjaan.
 c. Hukum Perusahaan.
 d. Hukum Pajak.
 e. Hukum Persainagan usaha .
 f. Dan lain lain.
H. MEMBUAT FRINCHISE AGREMENT.
 Perjanjian Waralaba merupakan salah satu aspek perlindungan hukum kepada para pihak dari perbuatan merugikan pihak yang
lain. Hal ini dikarenakan perjanjian dapat menjadi dasar hukum yang kuat untuk memberikan perlindungan hukum bagi para
pihak.
 Perjanjian Waralaba memuat kumpulan persyaratan, ketentuan dan komitmen yang dibuat dan dikehendaki oleh Franchisor
bagi para \Franchise-nya.
 Dalam perjanjian waralaba mengatur hal hal; Hak dan Kewajiban Franchise dan Franchisor seperti Hak Teritorial yg dimiliki
franchise, persyaratan lokasi, ketentuan pelatihan, biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh franchise kepada franchisor, masa
perjanjian waralaba dan perpanjangannya dll.
Bentuk bentuk wanprestasi yang dapat terjadi dalam perjanjian waralaba tergantung siapa yang melakukan
wanprestasi tersebut.
Wanprestasi dari pihak Franchise dapat berbentuk tidak membayar biaya waralaba tepat waktunya, melakukan hal-
hal yang dilarang dilakukan oleh franchisee, melakukan pelayanan yang tidak sesuai dengan sistim yang diatur dalam
waralaba dll
Wanprestasi dari pihak franchisor dapat berbentuk tidak memberikan fasilitas yang memungkinkan sistim waralaba
berjalan dengan sebagaimana mestinya, tidak melakukan pembinaan kepada franchisee sesuai dengan perjanjian,
tidak mau membantu franchisee dalam kesulitan menjalankan usaha waralaba. Dll.
RANGKUMAN FRANCHISE
 1. Franchise mrpkn bisnis instant yg banyak diminati oleh pengusaha Indonesia.
 2. Bisnis Franchise makanan mempunyai ciri khusus dari produknya.
 3. Terjadinya pergeseran budaya dari budaya tradisional mjd budaya modern.
 4. Motivasi membeli makanan asing/baru secara keseluruhan sangat tinggi, namun loyalitas merek rendah.
 5. Menu franchisee makanan lebih variatif untuk segala umur baik dewasa maupun anak-anak.
 6. Kelas social tidak menjadi penghambat bagi keberhasilan pertumbuhan bisnis franchisee makanan.
 7. Faktor kesibukan dan efesien sehinga banyak orang memilih makan diluar sambil ganti suasana
 8. Faktor kepribadian yang mulai terbuka terhadap makanan asing membantu sukses
bisnis franchisee makanan.
 9. SDM dengan keahlian yang dibutuhkan banyak tersedia, program pelatihan dr
franchisor secara rutin.
 10. Yang menjadi penghambat majunya pertumbuhan bisnis waralaba makanan di
Indonesia adalah kemampuan manajerial yang rendah, lalai atau kurang komitmen.

Anda mungkin juga menyukai