Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN-HUBUNGAN BISNIS

Dalam melaksanakan bisnis ternyata dapat dilakukan dengan berbagai


cara antara lain :
1. Ada yang melakukan dengan bekerjasama dengan pihak lokal
2. Ada yang melakukan dengan pihak asing
3. Ada yang melakukannya untuk pribadi
4. Ada yang melakukan untuk kepentingan perusahaan

TUJUAN MELAKUKAN HUBUNGAN BISNIS


5. Saling mencari keuntungan satu sama lain
6. Mempercepat proses pemasaran produknya ke masyarakat luas
7. Pembantu pihak lain karena tidak dijinkan memasarkan produknya
secara langsung ke negara lain
8. Karena ketidak mampuan untuk berbisnis atau
9. Masalah permodalan
BEBERAPA BENTUK HUBUNGAN BISNIS:

1.Keagenan/Distributor

2.Franchisee

3.Joint Ventura
4.Dll

Keagenan/Distributor
Keagenan :
Suatu hubungan hukum dimana seseorang/pihak agen diberi kuasa
bertindak untuk dan atas nama orang/pihak prinsipal untuk
melaksanakan transaksi bisnis dengan pihak lain
Distributor
Seorang distributor tidak bertindak untuk dan atas nama pihak yang
menunjuknya sebagai distributor tapi bertindak atas nama sendiri
Perbedaannya : Keagenan bertindak atas nama pihak prinsipal
sedangkan Distributor bertindak atas nama sendiri
PERBEDAAN AGEN/DISTRIBUTOR DENGAN MEKELAR DAN
KOMISIONER
Keagenan
Suatu hubungan hukum dimana seseorang/pihak agen diberi kuasa
bertindak untuk dan atas nama orang/pihak prinsipal untuk
melaksanakan transaksi bisnis dengan pihak lain
Distributor
Seorang distributor tidak bertindak untuk dan atas nama pihak yang
menunjuknya sebagai distributor tapi bertindak atas nama sendiri
Makelar
Seseorang yang pekerjaannya adalah bertindak sebagai perantara dalam
suatu transsaksi bisnis antara pihak-pihak yang tersangkut.
Makelar tidak mempunyai wewenang untuk bertindak atas nama salah
satu pihak dalam suatu transaksi
Komisioner
Seseorang yang melakukan transaksi melalui seorang perantara dengan
memberikan kuasa kepada perantara tadi dengan menerima komisi
PERJANJIAN DIBUAT YANG SEDERHANA, ISINYA POKOK-POKOKNYA SAJA, NAMUN ADA JUGA
PERJANJIAN DIBUAT SECARA TERPERINCI. DENGAN PERJANJIAN SECARA TERPERINCI AKAN
SEMAKIN KECIL KEMUNGKINAN UNTUK SALAH PENAFSIRAN ISI PERJANJIAN

 Bagi pihak orang asing ingin menunjuk seorang agen/ distributor di


Indonesia harus mengikuti SK Menteri perdagangan No.77/Kp/III/78
tanggal 9 Maret 1978 bahwa perjanjian harus dilakukan untuk jangka
waktu 3 tahun
 Apabila agen/distributor akan mengalihkan haknya kepada pihak lain baik
sebagian maupun seluruhnya harus berdasarkan pada Pasal 1338 KHH
Perdata mengenai kebebasan berkontrak
 Dalam praktek perjanjian yang diadakan antara para pihak ternyata
terdapat 3 kemungkinan variasi yang terjadi
1. Masing-masing pihak baik prisnsipal maupun agen tidak berhak untuk
mengalihkan sebagian atas seluruh hak dan kewajibannya tampa
adanya persetujuan pihak lain
2. Prinsipal boleh mengalihkan apa yang terjadi hak dan kewajibannya
kepada pihak ke tiga, tetapi agen tidak
3. Prinsipal bolah mengalihkan apa yang terjadi hak dan kewajibannya
kepada pihak ke tiga akan tetapi agen hanya diperbolehkan untuk
mengalihkan hak dan kewajibannya apabila diperoleh persetujuan dari
pihak prinsipal
PEMUTUSAN HUBUNGAN

1. Apabila agen/distributor lalai melaksanakan kewajibannya,


sebagaimana tercantum pada perjanjian
2. Apabila agen/distributor melaksanakan apa yang sebenarnya
tidak boleh dilakukan
3.Apabila para pihak jatuh pailit
4.Keadaan–keadaan lain yang menyebabkan para pihak tidak
dapat melaksanakan kewajibannya

Bila para pihak memutuskan perjanjian, tetap memperhatikan


ketentuan pasal 1266 KUH Perdata
B. FRANCHISING (HAK MONOPOLI)
Francise
1. Merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu
suatu metode untuk memasarkan suatu produk atau jasa ke
masyarakat

2. Hubungan berdasarkan kontrak lisensi yang menimbulkan cara


memasarkan barang atau jasa dengan memberi unsur kontrol
tertentu kepada pemasok sebagai imbalan bagi yang diperoleh oleh
pihak yang mendapat hak untuk mengunakan merek dan nama
barang franchesor

3. Sebagai suatu sistem dari distribusi dimana suatu perusahaan yang


dimiliki oleh seseorang diselenggarakan seolah-olah merupakan
bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama
produk, merek dagang, dan prosudur

Ada 4 macam yang menonjol dalam hal pemasaran konsep franchise


yaitu : 1. Product (hasil), 2. price (harga), 3. place/distribution, 4. dan
promusi (4P)
.
WEWENANG FRANCHISOR
1. Mengijinkan franchisee untuk menjalankan usaha selama
periode franchise berlangsung, suatu usaha tertentu yang
menjadi milik franchisor

2. Franchisor mempunyai hak untuk menjalankan kontrol

3. Mengharuskan franchisor memberi bantuan

4. Franchisee diwajibkan membayar uang secara periodik karena


barang, Barang, Jasa yang diberikan pranchisor kepada
prancisee
KARAKTERISTIK DASAR FRANCHISE

1. Harus ada suatu perjanjian

2. Franchisor harus memberikan pelatihan

3. Franchisee diperbolehkan menggunakan nama, merek,


prosudur yang dimiliki franchisor

4. Franchisee harus mengadakan investasi baik dananya sendiri


maupun dari orang lain

5. Franchisee berhak secara penuh mengelola bisnisnya

6. Franchisee membayar fee dan atau royalti kepada franchisor


atas bantuannya secara terus-menerus

7. Franchisee berhak memperoleh daerah pemasaran tertentu


KONTRAK FRANCHISOR DENGAN FRANCHISEE BERISI

Franchissor Setuju Untuk :

1. Memberikan suatu wilayah penjualan yang berdiri sendiri


kepada franchisee

2. Memberikan pelatihan dan manajemen kepada franchisee

3. Memberikan barang2 dagangan kepada Franchisee dengan


harga yang bersaing

4. Memberikan nasehat kepada Franchisee tentang lokasi


perusahaan dan desain bangunan.

5. Memberikan bantuan finansial tertentu atau nasehat finansial


kepada franchisee
KONTRAK FRANCHISOR DENGAN FRANCHISEE BERISI

Franchisee Setuju Untuk :


1. Menyelenggarakan perusaahaan sesuai dengan peraturan2
yang diajukan oleh franchisor

2. Menginvestasikan suatu jumlah minimum tertentu dalam


perusahaan

3. Membayar kepada franchisor suatu jumlah tertentu (biasanya


sebagai suatu honorarium dalam perusahaan yang tetap)

4. Menyediakan suatu fasilitas perusahaan seperti yang telah


disetujui oleh franchisor

5. Membeli persediaan dan material standar lainnya dari


franchisor atau dari leveransir yang telah disetujui
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCISEE

Keuntungan Yang Diperoleh Franchisee :

1. Diberi pelatihan dan pengarahan oleh franchisor


2. Biberi bantuan finansial oleh franchisor
3. Diberikannya menggunakan nama perdagangan, produk,
merek yang telah dikenal seperti Wendy’ s dll

Kerugian Yang Diperoleh Franchisee :

4. Pelatihan yang dijanjikan kadang2 tidak ada


5. Perincian setiap hari tentang penyelenggaraan perusahaan
sering diabaikan
6. Hanya sedikit sekali kebebasan yang diberikan kepada
franchisee
7. Pada bisnis franchisee jarang mempunyai hak untuk menjual
perusahannya kepada pihak ke 3 tampa terlebih dahulu
menawarkannya ke pihak franchisor
PENGGABUNGAN PERSEROAN TERBATAS

Pada dasarnya penggabungan perusahaan terbatas (Joint


Venture) : Merupakan suatu perusahaan baru yang didirikan
bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang berdiri sendiri
dengan mengabungkan usaha termasuk modal, dalam perbandingan
yang telah ditetapkan berdasarkan perjanjian atau kontrak yang
telah sama2 disetujui

Tanda-tanda akan didirikan usaha joint Venture Sbb :


1. Adanya perusahaan baru yang didirikan bersama2 oleh
beberapa perusahaan
2. Adanya modal perusahaan yang disediakan oleh pendiri
perusahaan (modal bervariasi)
3. Perusahaan2 pendiri tetap memiliki eksistensi dan kemerdekaan
masing-masing
4. Khusus di Indonesia merupakan kerjasama antara perusahaan
domistik dan perusahaan asing, tidak menjadi soal apakah
modal pemerintah atau modal swasta
ALASAN DILAKUKAN PENGGABUNGAN SUATU PERSEROAN

1. Untuk pemperluan suatu pemasaran

2. Untuk memperoleh keuntungan2 pajak

3. Untuk mendapatkan sumber2 baru bagi barang2

4. Untuk memperoleh cadangan uang tunai


KONTRAK FRANCHISOR DENGAN FRANCHISEE BERISI

Franchissor Setuju Untuk :


DAFTAR PUSTAKA
1. Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Bandung : PT Citra
Aditya Bakti 2012

2. Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis (Perinsip Dan Pelaksanaannya


Di Indonisia), Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2014

3. Rudyanti Dorotea Tobing (Pengertian, Azas, Teori dan


Praktik), Surabaya : LaksBang Justitia 2015

4. Arus Akbar Silondae, Andi Fariana, Aspek Hukum Dalam


Ekonomi&Bisnis Jakarta : Mitra Wacana Midia 2010

5. Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum Dalam Bisnis,


Jakarta : Rineka Cipta 2003

6. R. Subekti, R. Ciptrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum


Perdata, Jakarta : Pradnya Paramita 2014
7. Jamin Ginting. Hukum Perseroan Terbatas ( UU No. 40 Tahun
2007 ) Bandung : PT Citra Aditya Bakti 2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai