Anda di halaman 1dari 26

HUBUNGAN

HUBUNGAN BISNIS
BISNIS

CHAPTER. 4
TUJUAN DARI HUBUNGAN BISNIS

 Mencari keuntungan satu sama lain,


 Mempercepat proses pemasaran produk,
 Membantu dalam perizinan karena pihak
lain tidak dapat memasarkan produknya
di suatu negara,
 Membantu dalam hal permodalan.
BENTUK HUBUNGAN BISNIS

 KEAGENAN/DISTRIBUTOR
 FRANCHISING
 JOINT VENTURA
 BANGUN GUNA SERAH (BOT)
KEAGENAN/DISTRIBUTOR
 Keagenan  adalah hubungan hukum di
mana pihak Agen diberi kuasa bertindak
atas nama orang/ pihak prinsipal untuk
melaksanakan transaksi bisnis dengan
pihak lain.
 Distributor  adalah merupakan
hubungan hukum dimana seseorang
bertindak untuk dan atas nama sendiri,
KEAGENAN/DISTRIBUTOR
 Dasar hukum pelaksanaan hubungan bisnis
keagenan/distributor adalah adanya
perjanjian secara tertulis yang dilakukan
oleh oleh para pihak, sesuai dengan pasal
1320 dan 1338 BW,
 Dalam perjanjian para pihak akan
merumuskan secara jelas peristiwa apa saja
yang menjadi perselisihan ( events of
defaults )
Distributor
 Pedagang yang membeli atau mendapatkan
produk barang dagangan dari tangan
pertama atau produsen secara langsung.
Pedagang besar biasanya diberikan hak
wewenang wilayah/daerah tertentu dari
produsen.
 Contoh dari agen tunggal adalah seperti
ATPM atau singkatan dari Agen Tunggal
Pemegang Merek untuk produk mobil.
KEAGENAN
 Agen adalah pedagang yang membeli atau
mendapatkan barang dagangannya dari
distributor atau agen tunggal yang
biasanya akan diberi daerah kekuasaan
penjualan/perdagangan tertentu yang lebih
kecil dari daerah kekuasaan distributor
 Contoh seperti pedagang grosir beras di
pasar induk kramat jati.
Hal-hal yang dapat
dikategorikan menjadi event
of defaults adalah :
 Apabila Agen/Distributor lalai melaksanakan
kewajiban nya,
 Apabila Agen/Distributor melaksanakan apa
yang sebenarnya tidak boleh dilakukan,
 Apabila para pihak jatuh pailit,
 Keadaan-keadaan lain yang menyebabkan
para pihak tidak dapat melaksanakan apa
yang menjadi kewajiban-kewajibannya.
--+--
FRANCHISING/WARALABA
Franchise adalah sebagai suatu sistem
pemasaran atau distribusi barang dan jasa,
dimana perusahaan induk (Franchisor)
memberikan kepada individu atau perusahaan
lain yang berskala kecil dan menengah
(Franchisee), hak-hak istimewa untuk
melaksanakan sistem usaha tertentu dengan
cara yang sudah ditentukan, selama waktu
tertentu, disuatu tempat tertentu.
JENIS WARALABA
 Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai
karena sistemnya lebih jelas, merek sudah
diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih
bergengsi.
 Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah
satu pilihan investasi untuk orang-orang yang
ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak
memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan
kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh
pemilik waralaba.
KARATERISTIK DASAR FRANCHISE
 Harus ada suatu perjanjian tertulis,
 Franchisor harus memberikan pelatihan dalam
segala aspek,
 Franchisee diperbolehkan mempergunakan merek
dagang yang dimiliki Franchisor,
 Franchisee harus mengadakan investasi sendiri,
 Franchisee berhak mengelola bisnisnya sendiri,
 Franchisee membayar royalty/fee,
 Franchisee berhak memperoleh daerah tertentu,
 Transaksi yang terjadi adalah antara Franchisee
dengan Franchisor.
KETENTUAN YANG ADA DALAM
PERJANJIAN

FRANCHISOR SETUJU UNTUK :


1. Memberikan wilayah penjualan,
2. Mengadakan pelatihan dan bantuan manajemen,
3. Memberikan barang dagangan dengan harga
bersaing,
4. Memberikan nasihat tentang lokasi dan desain
bangunan,
5. Memberikan bantuan finansial.
FRANCHISEE SETUJU UNTUK

 Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan


aturan,
 Menginvestasikan jumlah min. tertentu dalam
perusahaan,
 Membayar fee,
 Membangun atau tidak, menyediakan fasilitas
perusahaan,
 Membeli persediaan dan material standar.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
KEUNTUNGAN
 Diberikan latihan dan pengarahan,
 Diberikan bantuan finansial,
 Diberikannya penggunaan nama perdagangan yang
sudah terkenal,
KERUGIAN
 Adanya program latihan yang dijanjikan kadangkala
jauh dari apa yang diinginkan oleh Franchisee,
 Terbatas kebebasan dalam menjalankan usaha,
 Jarang mempunyai hak untuk menjual perusahaan
kepada pihak ketiga.
-*-
JOINT VENTURE
Adalah merupakan suatu perusahaan baru yang
didirikan bersama-sama oleh beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri dengan
menggabungkan potensi usaha,
Usaha untuk menggabungkan suatu
perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan
lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai
upaya untuk memperluas usaha.
TANDA-TANDA JOINT VENTURE

 Adanya perusahaan baru,


 Adanya modal perusahaan joint venture,
 Perusahaan pendiri joint venture tetap
memiliki eksistenti dan kebebasan masing-
masing,
 Kerjasama antara perusahaan domestik
dan perusahaan asing.
LATAR BELAKANG
 Investasi yang menguntungkan
 Mendapatkan kendali atas perusahaan lain
 Memasuki pasar baru (area produk baru) melalui
perusahaan yang sudah menguasai pasar
 Memastikan pasokan bahan baku (input produksi)
lain
 Memastikan output produksi bagi pelanggan
 Ukuran perusahaan (skala perusahaan)
 Mendapatkan teknologi baru
 Mengurangi tingkat persaingan
 Mengurangi risiko
JENIS USAHA JOINT VENTURE
 KONSOLIDASI
 MERGER
 AKUISISI
KONSOLIDASI
Penggabungan usaha di mana kedua
perusahaan atau lebih yang bergabung
dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari
perusahaan perusahaan tersebut dipindahkan
ke perusahaan yang baru dibentuk.
Misalnya : PT. A, PT. B, PT. C dilebur menjadi
satu perseroan yang baru misalnya PT. D.
SKEMA KONSOLIDASI

.
Perusahaan AA
Perusahaan
CC
Perusahaan BB
MERGER
Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada satu dari
perusahaan yang bergabung yang bertahan dan
perusahaan lainnya dibubarkan.
Penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua
assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan
begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak
50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti
beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah
uang tunai atau saham di perusahaan yang baru.
Contoh : Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekpor Import dan Bank Pembangunan Indonesia
bergabung menjadi Bank Mandiri ( Juli 1999 )
Bagan Merger

.
Perusahaan
AA
Perusahaan
AA

Perusahaan
BB
AKUISISI
 Pengambil-alihan (takeover) sebuah
perusahaan dengan membeli saham atau
aset perusahaan tersebut, perusahaan
yang dibeli tetap ada.
 Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone,
Pizza Hut oleh Coca-Cola
BANGUN GUNA SERAH (BOT)
 Adalah suatu perjanjian kerjasama yang dilakukan
antara Pemegang Hak atas Tanah dengan
Investor, yang menyatakan bahwa pemegang hak
atas tanah memberikan hak kepada investor
untuk mendirikan banguan selama masa
perjanjian BOT (Build Operate and Transfer )
 Dan mengalihkan kepemilikan bangunan kepada
Pemegang hak atas tanah setelah masa bangun
guna serah berakhir.
BANGUN GUNA SERAH
 Setelah masa perjanjian berakhir, investor
mengalihkan kepemilikan atas bangunan
tersebut kepada pemegang hak atas tanah.
 Bangunan yang didirikan investor dapat
berupa gedung perkantoran, apartemen,
pusat perbelanjaan, rumah toko, hotel,
dan/atau bangunan lainnya
KEUNTUNGAN
 Si Pemilik Tanah : tidak mempunyai
modal untuk membangun di atas tanah
tersebut,
 Investor : mempunyai dana, ttp tidak
mempunyai tanah untuk dibangun.

Anda mungkin juga menyukai