Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN-HUBUNGAN

BISNIS

OLEH : RONNY SAPTADIGA


PENDAHULUAN

 Didalam melaksanakan kegiatan bisnis


sehari-hari, ternyata dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Ada yang
melakukannya dengan bekerja sama dengan
pihak lokal dan ada pula yang melakukannya
dengan pihak asing. Ada yang melakukannya
untuk pribadi dan ada pula untuk kegiatan
perusahaan.
 Hubungan-hubungan bisnis tersebut memiliki
kepentingan dan tujuan sendiri-sendiri.
Secara pasti tujuan mereka melakukan
hubungan bisnis adalah untuk saling mencari
keuntungan satu sama lain. Selain itu ada
tujuan lain seperti mempercepat proses
pemasaran, atau membantu pihak lain
karena tidak diizinkannya pihak tersebut
memasarkan produknya secara langsung di
suatu negara.
BEBERAPA BENTUK HUBUNGAN BISNIS

 1. KEAGENAN/DISTRIBUTOR
Latar belakang terjadinya hubungan bisnis
keagenan disebabkan pihak luar negeri yang
tidak dibolehkan untuk menjual produknya
secara langsung baik ekspor/impor ke
Indonesia. Untuk itu pihak asing harus
menunjuk agen atau perwakilannya di
Indonesia untuk memasarkan produknya.
 2. FRANCHISING (HAK MONOPOLI)
Franchise pada mulanya dipandang bukan
sebagai suatu usaha, melainkan suatu konsep,
metode ataupun sistem pemasaran yang dapat
digunakan oleh suatu perusahaan (franchisor)
untuk mengembangkan pemasarannya tanpa
melakukan investasi langsung pada outlet,
melainkan melibatkan kerjasama pihak lain
(franchisee) selaku pemilik outlet.
 3. PENGGABUNGAN PERSEROAN
TERBATAS (JOINT VENTURE)

Joint venture merupakan suatu perusahaan


yang baru didirikan bersama-sama oleh
beberapa perusahaan yang berdiri sendiri
dengan menggabungkan potensi usaha
termasuk know-how dan modal dalam
perbandingan yang telah ditetapkan menurut
perjanjian atau kontrak yang telah sama-
sama disetujui.
 4. BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE
and TRANSFER = BOT

Menurut Keputusan Menteri Keuangan nomor :248/KMK


04/1995 tanggal 22 juni 1995, disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan bangun guna serah adalah suatu
bentuk perjanjian kerjasama yang dilakukan antara
pemegang hak atas tanah, memberikan hak kepada
investor untuk mendirikan bangunan selama masa
pernjanjian, dan mengalihkan kepemilikan bangunan
tersebut kepada pemegang hak atas tanah setelah masa
yang ditentukan sudah habis.
 Hubungan bisnis bangun guna serah ini akan
membawa keuntungan bagi kedua belah
pihak. Disatu pihak si pemilik tanah tidak
memiliki modal untuk membangun diatas
tanah tersebut, sedangkan si investor
memiliki dana tapi tidak memiliki tanah
untuk membangun.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai