Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERKEMBANGAN START UP GOJEK


(Studi Kasus Go-Jek)

Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu :

Husen Saiful Anwar S.Sos., M.Si

Kelompok 8
Ifad Fauziansyah 1168010122
Ihsan Wanfora 1168010124
Giovani Reinanda Putra 1168010112

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang " PERKEMBANGAN START UP GOJEK (Studi Kasus Go-
Jek) ” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam
semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Kewirausahaan . Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung. Tak lupa juga saya
menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Husen Saeful Anwar S.Sos., M.Si yang telah
memberikan tugas ini dan membimbing kami sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat kepada
kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya semoga makalah ini dapat menjadi bekal
pembelajaran. Selain itu kami berharap, jika ada kekurangan dalam makalah ini agar
menyampaikan kritik dan saran sehingga kedepannya bisa diperbaiki.

Bandung, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
A. Definisi Singkat Kewirausahaan ..................................................................................... 3
B. Startup ............................................................................................................................. 4
C. Gojek ............................................................................................................................... 9
D. Konsep Bisnis Ekonomi Berbagi Go-jek ...................................................................... 12
E. Strategi dan Peluang Keunggulan Gojek ...................................................................... 13
F. Evalusi dan Saran dalam Model Bisnis Gojek .............................................................. 15
BAB III .................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia
maya. Di dunia maya,setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan
individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna
sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari
seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis
merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi serta paling cepat tumbuh.
Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan
layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah
tersebut, kini muncul transportasi online yang berkembang di kota-kota besar di Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi tersebut bernama gojek. Gojek adalah
perusahaan rintisan Startup yang menyediakan akses pelayanan kekinian untuk kebutuhan
masyarakat. istilah Startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-
com, lalu apa lagi buble dot-com itu? fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode
tersebut (1998-2000) banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.
Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya.
Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya.
Dan waktu itu pula lah, Startup lahir dan berkembang. Namun menurut Ronald Widha dari
TemanMacet.com, Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi,
dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat
akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.
Startup bisnis, banyak yang mengartikan bahwa ini adalah sebuah sistem investasi
bisnis yang akan menggerakan bisnis secara otomatis. Namun startup itu lebih condong pada
pembangunan sistem bisnis era digital yang mana mengkaitkan dengan dunia online.
Contohnya seperti Google dan Facebook yang menghidupi dunia online. Bisa dikatakan bahwa
Google adalah startup yang tersukses dalam search engine. Sedangkan Facebook adalah startup
yang paling sukses dalam hal social network (SNS).

1
Bila bersinggungan dengan Gojek, sebenarnya berasal rangkaian kata dari Ojek yang
telah ada di masyarakat Indonesia sejak lama dan pada hakekatnya merupakan sebuah usaha
perorangan dari tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Atas dasar tersebut
munculah aplikasi Gojek sebagai jembatan profesi ojek tradisional menuju era modern..
Melalui Ponsel smartphone kita Gojek dapat memesan ojek yang hampir mencapai puluh
ribuan Gojek tersebar di dikota – kota besar di indonesia. Gojek juga memberikan jaminan
asuransi yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan asuransi untuk jaminan asuransi
kecelakaan dan rumah sakit bagi pengguna gojek.

Keberadaan PT Gojek sendiri ialah memberikan fasilitas berupa aplikasi Gojek, jaket
dan helm yang memudahkan tukang ojek dalam melangsungkan pekerjaannya. Dalam situsnya,
www.go-jek.com, mereka sendiri menyatakan bahwa “Gojek adalah perusahaan berjiwa sosial
yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek”. Gojek bermitra dengan para pengendara
ojek yang telah berpengalaman untuk menjalankan usahanya. Oleh karena itu, jika kita cermati,
keberadaan Ojek dan PT Gojek sesungguhnya merupakan 2 hal yang berbeda. Driver Gojek
tidak menerima perintah kerja dari PT Gojek, tetapi dari pelanggan ojek dan dikerjakan secara
pribadi seperti halnya tukang ojek pada umumnya.

Gojek adalah jawaban atas permasalahan profesi ojek yang hanya terbatas nongkrong
di Pangkalan Ojeg saja. Gojek Menawarkan solusi kemudahan akses yang menghubungkan
langsung dengan pengguna layana ojek. Melalui sebuah aplikasi gojek dianggap mampu
menjadi jembatan perubahan cepat para pekerja ojek untuk bisa maju dan bersaing dengan alat
transportasi lainnya. Untuk itu, kami menganggap penting untuk mengangkat isu
Perkembangan Start up gojek dari berbagai aspek yang termuat dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang menjadi pokok
permasalahan pada tugas ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perkembangan Start up
Gojek

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan dan di atas, maka tujuan dari tugas ini adalah mengetahui bagaimana
Perkembangan startup Gojek.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Singkat Kewirausahaan


Dalam memahami konteks kewirausahaan terdapat banyak para ahli bisnis
mendefinisikan kewirausahaan secara umum. Menurut Sharman and Chrisman (1990) dalam
Dedy Takdir (2015) kewirausahaan adalah encompasses acts of organizational creation,
renewal or innovation that occur within or outside an existingorganization (Kewirausahaan
meliputi tindakan penciptaan organisasi, pembaharuan atau inovasi yang terjadi dalam atau di
luar organisasi yang ada).

Sedangkan menurut Zimmerer dan Scarborough (2003:3) dalam Kuncono (2013)


mengatakan An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and
uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and
assembling the necessary resources to capitalize on those opportunities. (Seorang pengusaha
adalah seorang yang menciptakan suatu usaha baru, berhadapan dengan resiko dan
ketidakpastian, untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan
mengindentifikasi kesempatan dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk
dimanfaatkan dalam kesempatan-kesempatan tadi). Selanjutnya dikatakan seorang wirausaha
adalah “someone who takes nothing for granted, assumes change is possible, and follows
through, someone incapable of confronting reality without thinking about ways to improve it;
and for whom action in a natural consequence of thought” (seseorang yang tidak menyia-
nyiakan apapun, beramsumsi bahwa perubahan itu mungkin, dan mengikutinya, seseorang
yang tidak mampu menghadapi kenyataan tanpa memikirkan cara-cara untuk membuatnya
menjadi lebih baik; dan baginya tindakan yang merupakan sebuah konsekuensi alami dari
pemikiran).

Lebih lanjut menurut kuncono, definisi kewirausahaan yang dikemukakan para pakar
tersebut selalu mengandung unsur kreatifitas, inovasi dan resiko, antisipatif. Dengan demikian,
setiap pelaku kewirausahaan atau wirausaha memiliki nilai lebih dibanding dengan pelaku
usaha atau pengusaha biasa. Sri Edi Swasono (1978:38) menegaskan bahwa dalam
konteks bisnis, wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.

3
Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung resiko, yang mempunyai visi ke
depan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.

Setelah mengetahui definisi kewirausahaan maka timbulah perepektif karakteristik


yang harus dikemukakan oleh seorang wirausahawan. Karakteristik itu menurut frederick
(2006) dalam kuncono (2013) mengatakan bahwa ada 17 karakteristik yang harus dipenuhi
dalam dunia kewirausahaan diantaranya adalah : (1) komitmen, (2) dorongan kuat untuk
berprestasi, (3) berorientasi pada kesempatan dan tujuan, (4) inisiatif dan tanggung jawab, (5)
pengambilan keputusan, (6) mencari umpan balik, (7) internal focus control, (8) toleransi
terhadap ambiguitas, (9) pengambilan resiko yang terkalkulasi, (10) integritas dan reliabilitas,
(11) toleransi terhadap kegagalan, (12) energi tingkat tinggi, (13) kreatif dan inovatif, (14) visi,
(15) independen, (16) percaya diri dan optimis, (17) membangun tim.

B. Startup
Startup merupakan istilah yang terdengar asing di telinga namun sangat familiar pada
kalangan bisnis di era digital saat ini. Startup muncul sekitar tahun 1998 - 2000 pada awal krisis
ekonomi global. Awal mulanya startup hanyalah sebuah badan usaha untuk jasa dan produk
yang saat itu banyak dicari dan dibutuhkan oleh banyak orang dengan jangkauan pasar yang
masih kecil (Kiwe, 2018). Seiring dengan pesatnya pertumbuhan internet, maka bisnis pun ikut
berubah ke arah yang lebih cepat dan strategis. Hal ini yang menjadi salah satu faktor bisnis
startup kian populer dan berkembang pada tiap tahunnya. Tidak hanya di luar negeri, di dalam
negeri pun ikut merasakan euforia ini.

Menurut Baskoro (2013) dalam Putra (2018) Istilah startup selalu diidentikkan dengan
usaha rintisan yang menggunakan teknologi informasi pada produknya. Jika tidak
menggunakan unsur teknologi informasi maka usaha tersebut dapat dikatakan sebagai UKM
(Usaha Kecil dan Menengah) Sedangkan definisi startup digital menurut Eric Ries (2011)
dalam adalah sekelompok individu yang membuat dan menjual produk baru atau layanan pada
dinamika pasar yang tidak menentu dalam mencari model bisnis yang tepat, sehingga startup
menghadapi kondisi pasar yang terus berubah dengan tingkat ketidakpastian yang sangat
tinggi. Hal inilah yang membedakan startup dengan perusahaan. Berdasarkan pengertian
menurut Yevgeniy Brikman (2015) dalam putra (2018), startup digital merupakan sekumpulan
individu yang membentuk organisasi sebagai perusahaan rintisan yang menghasilkan produk
dalam bidang teknologi. Lebih lanjut menurut putra, Definisi lain menurut Blank and Dorf
(2012) menjelaskan bahwa startup adalah organisasi yang bersifat sementara yang bertujuan

4
untuk menemukan bisnis model dalam situasi yang belum pasti. Dalam Start up terdapat
beberapa peran penting yang harus dilakukan oleh seseorang. Orang-orang penting ini disebut
sebagai Triangle Team, yaitu team yang terdiri dari tiga orang untuk menjadi suksesi dari bisnis
start up ini sendiri 3 orang itu terdiri dari:

1. Hustler

Hustler merupakan istilah bagi orang dalam sebuah startup yang memiliki tanggung
jawab untuk pengembangan bisnis. Jangan identikan startup sebagai membangun sebuah
teknologi baru yang keren sehingga kamu hanya akan fokus kepada teknologi. Membangun
sebuah startup harus memilki landasan bisnis yang kuat.

Landasan bisnis yang kuat akan membuat startup kamu bertumbuh dan cepat dalam
mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Fokuslah kepada market dan seorang hustler harus
mengetahui apa yang diinginkan oleh market (pasar / calon customer kita).

Saat memulai membangun startup, hustler harus fokus pada hal-hal berikut :

a. Customer Development\

Hustler harus bertemu dan berbicara langsung dengan calon customer, bicaralah
kepada mereka dan tanyakan apakah mereka betul-betul butuh dengan solusi yang kalian buat.
Apakah mereka mau membeli atau memakai apa yang kalian ciptakan. Bicaralah kepada
banyak orang setiap hari, dan dengarkan masukan-masukan dari calon customermu itu.

b. Product Management

Tanyakan kepada calon customermu, fitur-fitur apa saja yang mereka inginkan, taruh
masukan dari customer tersebut kedalam product roadmap untuk membangun fitur produk
startupmu.

c. Selling

Setelah melakukan customer development, saatnya untuk berjualan! ya jualah jasa


atau produk startupmu kepada calon customer potensialmu. Jika kamu bikin produk yang
berbasis consumer, mulailah fokus dalam mencari investor untuk fundraising, jual idemu dan
tawarkan kerjasama kepada calon investor.

d. Blogging

5
Belajarlah menulis, tulislah semua masalah melalui blog startupmu tentang apa yang
sedang terjadi saat ini, dan dengan kehadiran startupmu apa solusi yang bisa dibawa. Selain
blog, maksimalkan penggunaan sosial media untuk membangun channel startupmu. Beberapa
hal tersebut akan membuat brand atau citra startupmu memiliki value dimata customer atau
orang lain.

e. Recruiting

Saat startupmu mulai tumbuh, fokuskan pada membangun SDM yang kuat, carilah
SDM yang memiliki kemampuan dalam skill yang kamu butuhkan, pastikan dia memiliki
passion dan kemauan untuk belajar. Carilah orang yang bisa cepat beradaptasi dengan
lingkungan dan perubahan.

2. Hipster

Hipster adalah istilah lain dari designer, dalam mengawali startup kamu juga harus
memiliki orang yang mengerti tentang design, mengerti tentang bagaimana mencitrakan
perusahaanmu sebagai sebuah brand yang keren. Sejatinya manusia itu lebih tertarik dengan
sesuatu yang bersifat visual.

Hipster harus memiliki pengetahuan dalam membuat sesuatu agar tampak keren, dia
juga harus bisa menerjemahkan keinginan user kedalam sebuah user experience produk
startupmu.

Hal-hal yang harus diperhatikan hipster saat memulai adalah:

a. Buatlah Landing Page

Penting bagi startup saat mengawali membangun produk juga harus membuat sebuah
landing page. Untuk apa ? landing page bisa berguna untuk memvalidasi ide, menerangkan apa
yang sedang kalian lakukan, meng-grab calon customer potensial yang tertarik dengan produk
startupmu.

Landing page yang dibuat haruslah memiliki product description, beautiful image atau
screenshot, pricing, link social media atau blog, dan yang paling penting adalah form registrasi
untuk mendapatkan data nama dan email customer.

b. Product Desain

6
Hipster harus berkerja bersama dengan hustler untuk menentukan dan mendesain
fitur-fitur apa saja yang ingin diberikan kepada customer, buatlah mockup atau wirefrime
menggunakan tool-tool seperti Balsamiq, Invision, JustInMind, KeyNote atau OmniGraffle.

c. Design Testing

Untuk melakukan testing, pasanglah mockup-mockup tersebut pada landing page


yang telah dibuat, ajaklah hustler untuk menemui calon customer dan terangkan kepada mereka
mengenai bentuk produk yang akan kalian tawarkan, mintalah input dari mereka.

d. Branding

Hal tak kalah penting adalah menentukan nama brand startupmu dan buatlah logonya.
Selain itu buatlah desain-desain lain yang akan mendukung pencitraan startup kamu.

e. Technical

Jika tim hipster mu tidak mengerti hal-hal teknis, nah sekarang saatnya untuk belajar
frontend Technical seperti HTML, Javascript, JSON, Ajax dll. Hal ini penting agar desain
produk yang kamu buat juga bisa di convert dalam bentuk yang siap di olah oleh programmer.

3. Hacker

Tim terakhir yang harus ada saat memulai startup yaitu Hacker, dialah yang akan
bertanggung jawab dalam hal teknologi. Hacker haruslah orang yang sangat cinta dengan dunia
programming, selalu update dengan teknologi-teknologi terbaru, dan yah carilah hacker yang
bisa diajak untuk berkomunikasi dengan mudah.

Terkadang sebuah startup memiliki talent yang hebat dalam hal teknologi, tetapi
acapkali sulit untuk diajak kerjasama dalam membangun produk. Sekali lagi, carilah hacker
yang mau dan memiliki tekad kuat untuk bertumbuh dengan startup yang sedang dirintis

Ada informasi mengenai karakteristik dari sebuah perusahaan yang dapat di


golongkan sebuah stratup. Beberapa karakteristik perusahaan Startup tersebut diantaranya:

 Usia perusahaan kurang dari 3 tahun


 Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
 Pendapatan kurang dari $ 100.000/tahun
 Masih dalam tahap berkembang
 Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi

7
 Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
 Biasanya beroperasi melalui website
Dari karakteristik tersebut mungkin nampak bahwa stratup lebih condong ke
perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan web. Namun faktanya memang seperti itu,
kini perkembangan perusahaan yang lazim dilabeli nama Stratup adalah perusahaan yang
berkenaan dengan dunia tekno dan online. Materi diatas dicatut dari makalah studi kasus karya
nursyifa pada tahun 2013.
Di Negara Indonesia sendiri penggunaan istilah Start-Up sudah digunakan sekitar
sejak tahun 2000-an dan banyak start-up yang dihasilkan oleh pemuda Indonesia dan masih
bertahan sampai sekarang. Indonesia menjadi salah satu pasar yang menarik perhatian para
pengusaha start-up. Menurut Amalia (2017) menyatakan menurut riset yang dilakukan pada
tahun 2017, tercatat bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 133 Miliar
pengguna, dan tentunya bertambah setiap tahunnya. Menurutnya, bisnis start-up di Indonesia
paling banyak diminati adalah dalam jenis game atau permainan serta aplikasi edukasi, dan ada
beberapa faktor pendukung dalam berkembangnya industri start-up di Indonesia yaitu:
1. Masyarakat Indonesia yang mayoritas terbuka dengan teknologi baru, terbukti
dengan tercatatnya pengguna internet yang mencapai 133 miliar pengguna dari sekitar 250
miliar penduduk di Indonesia.
2. Jumlah penduduk yang banyak, yaitu sekitar 250 miliar warga Negara Indonesia
menjadikannya sebagai pasar yang besar bagi perusahaanperusahaan start-up.
3. Pelayaan start-up yang baik, tentunya dengan pelayanan yang baik maka konsumen
pun merasa puas dalam menggunakan dan mengkonsumsi startup tersebut.
4. Modal dari investor serta dukungan pemerintah, Tanpa modal, maka bisnis apapun
tak kan bisa berkembang.
Dukungan dari pemerintah pun menjadi penentu berkembangnya sebuah start-up, jika
pemerintah tidak mendukung maka start-up sangat sulit untuk berkembang. Sejak tahun 2001
hingga sekarang, sebenarnya banyak para pengembang aplikasi start-up dari pemuda
Indonesia, namun kebayanakan dari mereka tidak dapat bertahan lama karena kalah bersaing
dengan start-up dari perusahaan yang merekrut tenaga asing dalam mengelola sistem start-up
tersebut. Salah satu startup yang berhasil bersaing yaitu BukaLapak. Menurut Kemps, Vice
President Sequola Capital, (dalam Pratama, 2017) menyebutkan bahwa salah satu kekurangan
yang dimiliki oleh Indonesia dalam mengembangkan start-up adalah kurangnya developer-

8
developer atau para pengembangan aplikasi yang berkualitas. (Teori Bisnis Startup Dhia
Radhiatul Arsy, 2015)

C. Gojek
Dalam memahami gojek sebagai model bisnis baru dalam era modern tentu
membutuhkan literatur yang tepat untuk dapat mengetahui model bisnis apa yang menjadikan
gojek sebagai startup kompetitif di Indonesia. Kami Menelusuri salah satu jurnal yang
membahas tentang bagaimana model bisnis Gojek yang kini menjadi Startup unggulan di
Indonesia. Jurnal ini berjudul “TRANSFORMASI MODEL BISNIS GO-JEK UNTUK
KEUNGGULAN-KOMPETITIF DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI-BERBAGI
DARI SUDUT PANDANG PELANGGAN” oleh Berta Salim dan John Ihalauw yang
diterbitkan oleh tim journal business universitas bunda mulia pada tahun 2017.

Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Go-Jek lahir
pada Agustus 2010, dengan pendiri Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran. Ide bisnis
Go-Jek bermula dari obrolan Nadiem Makarim, dengan para tukang ojek langganannya,
sehingga ia jadi memahami bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk
mangkal dan menunggu penumpang, karena para tukang ojek biasanya bergiliran dengan
tukang ojek lainnya untuk menarik penumpang. Selain itu terkadang penumpang juga sepi.
Sementara dari sisi pengguna ojek, keamanan dan kenyamanan ojek belum terjamin. Melihat
persoalan tersebut ia mendapatkan ide membuat inovasi tentang bagaimana cara orang bisa
memesan ojek dengan mudah melalui telepon seluler tanpa harus repot ke pangkalan ojek, dan
juga tentunya meningkatkan pendapatan para tukang ojek dengan konsep ekonomi-berbagi.

Pada awalnya, Go-Jek mulai dengan 20 pengemudi dengan cara pemesanan


masih melalui telepon, BBM dan Yahoo Messenger ke call center, kemudian operator call
center akan mencari pengemudi Go-Jek terdekat, lalu menugaskan pengemudi untuk
menjemput pelanggan sambil memantau kedatangan pengemudi dengan sistem navigasi dan
koordinasi dengan pelanggan. Mengikuti perkembangan zaman yang semakin mengandalkan
teknologi, pada tanggal 7 Januari 2015, Go-Jek pun meluncurkan aplikasi GoJek sebagai media
yang mempertemukan konsumen dan pengemudi ojek.

Pada aplikasi Go-Jek saat ini terdapat lima belas jenis layanan, yaitu:

9
1. Go-Ride adalah layanan transportasi sepeda motor yang dapat mengantar
penumpang ke berbagai tempat, lebih mudah dan lebih cepat.

2. Go-Car adalah layanan transportasi menggunakan mobil untuk mengantar


penumpang kemanapun dengan nyaman.

3. Go-Food adalah layanan pesan antar makanan pertama di Indonesia dengan lebih
dari 30.000 daftar restoran.

4. Go-Mart adalah layanan untuk berbelanja ribuan jenis barang dari berbagai macam
toko.

5. Go-Shop adalah layanan belanja untuk membeli barang apapun dari toko manapun.

6. Go-Send adalah layanan kurir segera yang dapat digunakan untuk mengirim surat
dan barang dalam waktu 60 menit.

7. Go-Pulsa adalah layanan pengisian pulsa langsung dari aplikasi Go-jek dengan
menggunakan Go-Pay.

8. Go-Box adalah layanan pindah barang ukuran besar menggunakan truk bak atau
mobil van tertutup.

9. Go-Massage adalah layanan jasa pijat kesehatan profesional langsung ke rumah


pelanggan.

10. Go-Clean adalah layanan jasa kebersihan profesional untuk membersihkan kamar
kos, rumah dan kantor.

11. Go-Glam adalah layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-pedicure,


cream bath, waxing, dan lainnya langsung ke rumah pelanggan.

12. Go-Tix adalah layanan informasi acara dengan akses pembelian dan pengantaran
tiket langsung ke tangan pelanggan.

13. Go-Auto adalah layanan auto care, auto service, serta towing dan emergency untuk
memenuhi kebutuhan otomotif.

14. Go-Med adalah layanan terpadu untuk mendapatkanobat-obat dengan resep


dokter, vitamin, suplemen, dan kebutuhan medis lainnya yang terjamin keasliannya dengan
cepat, aman dan nyaman.

10
15. Go-Busway adalah layanan untuk memonitor jadwal layanan bus TransJakarta dan
memesan GoRide untuk mengantar Anda ke sana.

Selain itu juga ditambah dengan layanan pembayaran Go-Pay, layanan dompet virtual
untuk transaksi pada aplikasi Go-Jek, serta satu layanan kerjasama Go-jek dengan Taksi Blue
Bird yaitu Go-BlueBird, yang merupakan layanan pemesanan taksi Blue Bird melalui aplikasi
Go-jek, serta program penghargaan pelanggan GoPoints untuk pelanggan yang menggunakan
metode pembayaran GoPay. Kegiatan Go-Jek bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan,
inovasi, dan dampak sosial. Selain itu Go-Jek memiliki janji nilai sebagai berikut:

1. Layanan transportasi, gaya hidup dan logistik di dalam satu aplikasi.

2. Transaksi mudah dan cashless dengan Go-Pay.

3. Penyimpanan alamat tujuan dan GPS yang tepat untuk proses pesan yang lebih
cepat.

4. Harga yang transparan sebelum konfirmasi pemesanan.

5. Memantau pengemudi dengan foto dan informasi kontak.

6. Sistem penilaian jasa untuk peningkatan layanan berkelanjutan.

Model bisnis awal Go-Jek terbilang sangat sederhana, yakni berusaha menjawab
persoalan yang dialami pelanggan untuk transportasi orang secara cepat dan murah. Dalam
perkembangannya Go-Jek, dengan transportasi sebagai tulang punggung bisnis berkembang ke
berbagai layanan lainnya dan menjelma menjadi layanan aplikasi satu pintu. Aplikasi Go-Jek
membantu para pengemudi untuk mendapat akses kepada lebih banyak pelanggan.
Perkembangan mau pun inovasi model bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi
perusahaan, yang menjadi penentu langkah sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam
persaingan bisnis yang saat ini menjadi semakin ketat untuk dapat tumbuh dan lestari. Model
bisnis yang baru muncul mendesak model bisnis lama untuk berubah untuk mengikuti
perkembangan jaman atau tergerus jaman.

Penemuan Internet dan inovasi teknologi, khususnya teknologi informasi dan digital
mendorong perubahan yang pesat pada cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi, demikian
juga pada cara manusia berbisnis.Muncul gerakan ekonomi baru yang disebut ekonomi-berbagi
(sharing economy) atau yang dikenal juga dengan sebutan ekonomi-kolaboratif atau ekonomi-
bersama. Konsep ekonomi-berbagi ini digunakan pada Go-jek, dimana Go-Jek

11
mendayagunakan kepemilikan orang lain (kendaraan pengemudi) dalam pengadaan armada
untuk memberikan layanan yang lebih luas dengan memanfaatkan kapasitas menganggur dari
sepeda motor atau mobil (aset) maupun pengemudi (jasa).

D. Konsep Bisnis Ekonomi Berbagi Go-jek


Defisnisi dari ekonomi berbagi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang pengertian
menurut para ahli. Konsep dari bisnis ekonomi berbagi ini masih dicatut dari jurnal yang telah
disebutkan di atas. Menurut Botsman dan Rogers (2010) mendefinisikan ekonomi-berbagi
sebagai sebuah sistem ekonomi berdasarkan pada berbagi aset atau jasa yang kurang
dimanfaatkan, secara gratis atau untuk biaya, langsung dari individu. Ekonomi-berbagi
merupakan penciptaan kembali perilaku pasar tradisional, yaitu: sewa, pinjaman, bertukar,
berbagi, barter, dan memberi. Hal ini dimungkinkan dengan adanya teknologi, sehingga
berlangsung dengan cara dan pada skala yang tidak mungkin terjadi sebelum Internet.
Pertumbuhan teknologi mobile menyediakan platform untuk mengaktifkan teknologi GPS
berbasis lokasi dan juga menyediakan kemudahan berbagi secara real time. ekonomi-berbagi
menciptakan nilai dengan lima cara yaitu dengan :

a. Memberikan orang kesempatan untuk menggunakan barang milik orang lain,


seperti: mobil, dapur,apartemen, dan properti lainnya; memungkinkan memanfaatkan aset yang
kurang dimanfaatkan, atau “modal mati" untuk digunakan dengan lebih produktif
b. Menyatukan beberapa pembeli dan penjual; membuat kedua sisi penawaran dan
sisi permintaan pasar menjadi lebih kompetitif dan memungkinkan spesialisasi yang lebih
besar.
c. Menurunkan biaya untuk menemukan pedagang yang bersedia, ketentuan
tawarmenawar, dan pemantauan kinerja; memotong biaya transaksi dan memperuas ruang
lingkup perdagangan.
d. Menggabungkan ulasan konsumen masa lalu dan produsen, serta menempatkan
mereka di ujung jari pelaku pasar baru; dapat secara berarti mengurangi masalah informasi
yang tidak berimbang antara produsen dan konsumen.
e. Menawarkan pelarian terakhir di antara para pembuat kebijakan yang
terperangkap oleh produsen yang ada; memungkinkan pemasok untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan yang lama tidak terlayani oleh para petahana yang telah menjadi tidak efisien dan
tidak tanggap karena peraturan perlindungan mereka.

12
Gojek menggunakan konsep ini karena gojek sebenarnya hanyalah penyedia layanan
aplikasi penghubung antara driver ojek dengan cutomers. Gojek mendapatkan keuntungan
dengan kesepakatan potongan yang disetujui. Selain itu ekonomi berbagi ini karena gojek tidak
menyediakan sumber daya layanan baik tranportasi maupun yang lainnya. Transportasi utama
nya ini berasal dari para mitra yang memiliki barang dan keahlian sesuai layanan yang
tercantum dalam aplikasi. Penghubungan dengan produsen masa lalu menempatkan mereka
dalam rangkaian feedback yang diberikan.

E. Strategi dan Peluang Keunggulan Gojek


Dalam perkembangannya Go-Jek, dengan transportasi sebagai tulang punggung bisnis
berkembang ke berbagai layanan sebagai layanan aplikasi satu pintu. Transformasi Go-Jek ini
merupakan perwujudan inovasi terus-menerus yang dilakukan Go-Jek, tidak hanya untuk
menjawab tantangan yang timbul karena pesaingan (Grab, Uber) dan peluang yang ada di
pasar, namun juga menunjukkan kejelian Go-Jek dalam melakukan pengembangan produk,
jasa dan bakat yang dimiliki (sumber daya utama / key resources). Selain itu Go-Jek terus
melakukan upaya-upaya perbaikan, seperti dengan pemberlakuan sistem penilaian pengemudi
dan percepatan proses pembayaran kepada pengemudi (proses utama / key processes), di mana
hal ini untuk meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan sekaligus memenuhi janji-nilai
Go-Jek kepada pelanggan (customer value proposition) yaitu “An Ojek for Every Need”, yang
pada ujungnya akan berpengaruh pada keuntungan perusahaan (profit formula). Informasi dari
nara-sumber yang diwawancarai secara mendalam dapat diringkas sebagai berikut:

a. Transformasi model bisnis Gojek dari hanya ojek daring menjadi aplikasi dengan
banyak layanan mengubah konsep bisnis Go-jek.

b. Transformasi model bisnis yang dilakukan Go-jek efektif karena adanya nilai yang
dirasakan pelanggan.

c. Keunggulan yang dimiliki Go-jek dibanding pesaingnya yang bernilai bagi


pelanggan adalah :

1. Satu aplikasi dengan banyak layanan


2. Pengemudi yang banyak
3. Harga yang pantas
4. Go-Pay +
5. Go-Points

13
d. Tranformasi model bisnis Gojek efektif menghasilkan keunggulan kompetitif.

Semakin tinggi nilai tambah yang didapat Go-jek dari transformasi model bisnis,
maka semakin lestari keunggulan kompetitif Go-jek. Hal ini dikarenakan kemampuan unik
yang dimiliki Go-jek lebih unggul dari pesaing dan memenuhi unsur VRIN, yaitu:

1. Berharga (valuable)
2. Langka (rarity)
3. Sulit ditiru (inimitable)
4. Tidak mudah digantikan (nonsubstitutable)

Lagi pula, kemampuan unik tersebut dpat Go-jek kerahkan dalam mengoperasikan
model-bisnis yang telah bertransformasi. Kenyataan ini sejalan dengan pendapat Carpenter dan
Sanders (2009) bahwa selain berkarakteristik VRIN, kemampuan unik itu harus dapat
dikerahkan (exploitable). Meniru langkah pesaing dalam hal aktivitas pemasaran sering
dilakukan oleh perusahaan yang sejenis, namun untuk dapat unggul dari pesaing tidak cukup
hanya melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh pesaing, atau melakukan hal yang
dilakukan pesaing secara lebih baik. Diperlukan suatu sinergi atau rantai nilai yang
menghubungkan keseluruhan aktivitas perusahaan dengan baik, hingga sampai pada
pelanggan. Dalam hal ini strategi dan aktivitas yang dilakukan Go-jek berharga (valuable),
langka (rarity), sulit ditiru (inimitable), dan tidak mudah digantikan (nonsubstitutable) oleh
pesaing. Hal ini membuat Go-jek memiliki keunggulankompetitif dari pesaingnya. Semakin
baik Go-jek menciptakan nilai bagi pelanggannya, maka semakin besar pula nilai tambah yang
dihasilkan, yang pada akhirnya melestarikan keunggulan-kompetitf bagi Go-jek.

Seperti diungkapkan Ansoff (1957), bahwa ada 4 strategi pertumbuhan, yaitu:

1. Penetrasi pasar (market penetration) Pada awal penetrasi pasar Go-jek


menggunakan layanan call center, namun dengan perkembangan teknologi yang pesat maka
Go-jek beralih menjadi aplikasi daring.

2. Pengembangan pasar (market development) Pada saat awal mengerjakan penelitian


ini jumlah kota di Indonesia yang dilayani Go-jek baru mencapai 10 kota, dalam waktu tidak
sampai satu tahun. Saat ini (5 Mei 2017) jumlah kota yang dilayani Go-jek mencapai 25 kota.
Hal ini menunjukkan pengembangan pasar Go-jek yang pesat.

14
3. Pengembangan produk (product development) Pada awalnya Go-jek hanya
merupakan ojek daring. Namun saat ini Go-jek telah beralih menjadi aplikasi layanan satu pintu
dengan 18 layanan yang sebagian besar bertumpu pada layanan transportasi.

4. Diversifikasi (diversification) Saat ini Go-jek masih berfokus pada layanan


transportasi, namun untuk diversifikasi produk tentunya merupakan peluang strategis
perusahaan.

Itulah penjelasan dari bagaimana gojek mampu menginvasi Komoditas Transportasi


terbarukan yang ada Indonesia. Model Bisnis Gojek mendapat Timbal balik langsung dari para
pelanggan yang menggunakan jasa nya. Gojek merupakan startup yang mempunyai daya saing
yang kompetitif sesuai uraian yang diatas. Gojek Mampu menjadi jawaban atas transportasi
kekinian yang dapat diterima oleh semua masyarakat.

F. Evalusi dan Saran dalam Model Bisnis Gojek


Evaluasi dari model bisnis gojek adalah perlu adanya perbaikan aplikasi yang lebih
memudahkan pemilihan opsi permintaan layanan pada konsumen. Selain itu frekuensi respons
dari aplikasi diharapkan bisa lebih cepat tanpa adanya kendala yang berarti seperti maintance
dan gangguan jaringan lainnya.

Selain itu, dari penelitian ini juga menghasilkan saran praktis yang dapat dilakukan
Go-jek seperti:

1. Selain Transportasi, yang menjadi layanan utama Go-jek, Go-Food menjadi


layanan yang banyak digunakan pelanggan. Manajemen perlu melakukan beberapa perbaikan
dalam aplikasi Go-Food untuk lebih memuaskan pelanggan misal menyediakan thermal bag,
sehingga makanan yang dipesan dapat sampai ke pelanggan dengan kondisi masih hangat.
2. Masih ada beberapa layanan yang dapat ditambahkan pada Go-jek berdasarkan
ide dari kebutuhan masing-masing informan, seperti: - Go-Member, layanan antarjemput
langganan (mingguan/ bulanan) - Go-Book, layanan beli buku - Go-Pet, layanan hewan
peliharaan - Share-link lokasi pelanggan, yang dapat meningkatkan kepastian dan rasa aman
karena posisi pelanggan dapat diketahui.

15
BAB III
KESIMPULAN

Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan


layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah
tersebut, kini muncul transportasi online yang berkembang di kota-kota besar di Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi tersebut bernama gojek. Gojek adalah
perusahaan rintisan Startup yang menyediakan akses pelayanan kekinian untuk kebutuhan
masyarakat.

Dalam memahami konteks kewirausahaan terdapat banyak para ahli bisnis


mendefinisikan kewirausahaan secara umum. Menurut Sharman and Chrisman (1990) dalam
Dedy Takdir (2015) kewirausahaan adalah encompasses acts of organizational creation,
renewal or innovation that occur within or outside an existingorganization (Kewirausahaan
meliputi tindakan penciptaan organisasi, pembaharuan atau inovasi yang terjadi dalam atau di
luar organisasi yang ada).

startup digital merupakan sekumpulan individu yang membentuk organisasi sebagai


perusahaan rintisan yang menghasilkan produk dalam bidang teknologi.

Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Go-Jek lahir
pada Agustus 2010, dengan pendiri Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran. Ide bisnis
Go-Jek bermula dari obrolan Nadiem Makarim, dengan para tukang ojek langganannya,
sehingga ia jadi memahami bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk
mangkal dan menunggu penumpang, karena para tukang ojek biasanya bergiliran dengan
tukang ojek lainnya untuk menarik penumpang. Selain itu terkadang penumpang juga sepi.

Model bisnis awal Go-Jek terbilang sangat sederhana, yakni berusaha menjawab
persoalan yang dialami pelanggan untuk transportasi orang secara cepat dan murah. Dalam
perkembangannya Go-Jek, dengan transportasi sebagai tulang punggung bisnis berkembang ke
berbagai layanan lainnya dan menjelma menjadi layanan aplikasi satu pintu. Aplikasi Go-Jek
membantu para pengemudi untuk mendapat akses kepada lebih banyak pelanggan.

transformasi model bisnis Go-jek memberikan nilai yang tinggi bagi pelanggan, di
mana pelanggan merasakan manfaat dari aktivitas-aktivitas Go-jek. Peningkatan nilai
pelanggan Go-jek ini meningkatkan nilai tambah Go-jek. Hal ini yang pada akhirnya

16
melestarikan keunggulan-kompetitif Go-jek. Selain itu, serendipity effect keberadaan Go-jek
adalah berdampak dan mengubah kehidupan pelanggan Go-jek menjadi lebih mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Berta Salim, John J.O.I. Ihalauw(2017) Jurnal TRANSFORMASI MODEL BISNIS GO-JEK
UNTUK KEUNGGULAN-KOMPETITIF DALAM PERKEMBANGAN EKONOMI-BERBAGI
DARI SUDUT PANDANG PELANGGAN. Jobam UBM
Takdir, Dedy, dkk. 2015. Kewirausahaan. Yogyakarta. Wijana Mahadi Karya.
Drs. Ongky Setio Kuncono, MM, MBA, (2013) dIsertasi Pengaruh Etika Confucius Terhadap
Kewirausahaan, Kemampuan Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis Tionghoa
di Surabaya
Nursyifa (2015) Makalah Startup (studi kasus bukalapak) Universitas Mercu Buana, Depok.

17

Anda mungkin juga menyukai