Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PPh PASAL 29
Untuk memenuhi tugas mata kuliah perpajakan

DOSEN PENGAMPU:
Nanda Wahyu Indah Kirana, SE., M.Ak

DI AJUKAN OLEH :
KELOMPOK 1
Ilham Baihtul R (210301131)
Muhammad Viki H (210301158)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2021-2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………i

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………ii

1.2 Rumusan Masala………………………………………………iii

1.3 Tujuan…………………………………………………………IV

1.4 Manfaat……...…………………………………………………V

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PPh Pasal 29
2.1.1 Pengertian PPh pasal 29
2.1.2 Tarif PPH pasal 29
2.1.3 Tata cara pembayaran PPH 29
2.1.4 Cara Lpor SPT Tahunan PPH 29

BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan……...…………………………………………………VI

DAFTAR PUSAKA……...…………………………………………………VII

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Ta’alah. Atas
limpahnya rahmat dan karunia sehingga makalah yang berjudul “PPH PASAL 22 23 24”.
Dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis berharap Makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahnya kesehatan dan
kesempatan yang ALLAH SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
susun melalui bebrapa sumber yakni melalui kajian daftar Pustaka maupun melalui media
internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberi kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami, dosen pembimbing kami,ibu nanda wahyu indah kirana, SE., m.Ak dan juga
kepada teman teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam materi dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia ini,karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan Makalah kami selanjutnya.

Demukian makalah kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Menurut UU No.36 Tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 29 (PPh 29) adalah PPh Kurang
Bayar (KB) yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang terutang
dalam tahun pajak yang bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh (pph pasal 21,22, 23, dan
24) dan PPh Pasal 25.

Dalam hal ini, Wajib Pajak (WP) wajib memiliki kewajiban melunasi kekurangan
pembayaran pajak yang terutang sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
disampaikan.

Apabila tahun buku sama dengan tahun kalender, kekurangan pajak tersebut wajib dilunasi
paling lambat 31 Maret bagi Wajib Pajak Orang Pribadi atau 30 April bagi Wajib Pajak
Badan (WPB) setelah tahun pajak berakhir.

Bagaimana bila tahun buku tidak sama dengan tahun kalender, misalnya dimulai dari 1 Juli
sampai dengan 30 Juni tahun depan? Maka, kekurangan wajib pajak harus dilunasi paling
lambat 30 September bagi Wajib Pajak Orang Pribadi atau 31 Oktober bagi Wajib Pajak
Badan (WPB).

PPh Pasal 29 adalah pajak penghasilan kurang bayar yang tercantum pada Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak yang
bersangkutan dikurangi kredit PPh.

PPh 29 ini merupakan sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak dikurangi dengan kredit
PPh (jenis PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24) dan Pasal 25.

Singkatnya, Pajak Penghasilan Pasal 29 merupakan PPh kurang bayar yang diketahui pada
saat melakukan serangkaian proses pelaporan SPT Tahunan PPh.

II

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian PPh pasal 29


2. Berapa tarif PPh pasal 29
3. Bagaimana cara bayar pph 29
4. Ketentuan lapor spt tahunan pph 29

III

1.3 Tujuan

Tujuan dalam pembahasan makalah ini, ” berdasarkan rumusan masalah diatas, adalah untuk
membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain :

1. Untuk menjelaskan apa itu PPh pasal 29


2. Untuk mengetahui Berapa tarif PPh pasal 29
3. Untuk mengetahui cara membayar pph 29
4. Untuk mengetahui cara lapor spt tahunan pph 29

IV

1.4 Manfaat

Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa manfaat yang
diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

Secara toeritis, pembahasan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan akan


mamperkenalkan tentang PPh pasal 29 serta menimbulkan pemahaman dan pandangan baru mengenai
hal tersebut.

b.      Secara Praktis

Secara praktis, penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pemahaman
yang lebih mendalam bagi para Remaja, Mahasiswa, Pelajar ataupun pada Halayak ramai sehingga
akan lebih mengetahui hal terkait pajak khususnya tentang PPh pasal 29

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.1 Pengertian PPh pasal 29

PPh Pasal 29 adalah pajak penghasilan kurang bayar yang tercantum pada Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun
pajak yang bersangkutan dikurangi kredit PPh.

PPh 29 ini merupakan sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak dikurangi
dengan kredit PPh (jenis PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24)
dan Pasal 25.

Singkatnya, Pajak Penghasilan Pasal 29 merupakan PPh kurang bayar yang


diketahui pada saat melakukan serangkaian proses pelaporan SPT Tahunan PPh.

2.1.2 Tarif PPH pasal29


PPh Pasal 25 yang sudah dilunasi = 0,75% x jumlah penghasilan/omzet per bulan
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi = PPh yang masih terutang – PPh Pasal 25 yang
sudah dilunasi
Tarif Pajak Penghasilana Pasal 29 WP Badan
Angsuran PPh Pasal 25 = PPh Terutang tahun lalu x 12 (bulan)
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi = PPh yang terutang – angsuran PPh Pasal 25

2.1.3 Tata cara pembayaran PPH29


Sebelum menyetor/membayar pajak kurang bayar PPh Pasal 29, Anda harus
mendapatkan Kode Billing terlebih dahulu dari DJP sebagai syarat membayar
pajak yang disetor menggunakan SSP.

Setelah mendapat Kode Billing dari DJP, selanjutnya membayarkan pajak kurang
bayar tersebut melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), internet
banking atau teller bank/pos persepsi.

Anda dapat menggunakan e-Billing Klikpajak.id.

Melalui e-Billing Klikpajak, Anda bisa dengan mudah membuat Kode Billing
sekaligus bayar pajak/billing dalam satu platform.

Perlu diingat, dalam pembuatan Kode Billing untuk jenis setoran PPh Pasal 29 ini,
WP Badan harus menggunakan kode jenis setoran 411126-200.

6
Sedangkan bagi WP Pribadi, kode jenis setoran PPh Pasal 29 adalah 411125-
200.

Melalui e-Billing Klikpajak, Anda dapat membuat Kode Billing untuk semua jenis
Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) dengan mudah dan gratis.
Semua riwayat ID Billing dan Surat Setoran Pajak (SSP) akan tersimpan dengan
aman sesuai jenis dan Masa Pajak yang diinginkan.
Begitu juga Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) akan disimpan dengan
rapi dan aman pada fitur Arsip Pajak di Klikpajak.

Sistem e-Billing Klikpajak akan membimbing Anda mengisi SSP elektronik


dengan benar sesuai transaksi.

Setelah pembayaran pajak selesai, Anda akan langsung menerima Bukti


Penerimaan Negara (BPN) resmi dari Ditjen Pajak.

2.1.4 Cara lapor SPT Tahunan PPH29


Pelaporan SPT tahunan PPh akan selalu dilakukan setelah Tahun Pajak berakhir pada
akhir bulan ketiga (Maret) untuk WP Orang Pribadi dan akhir bulan keempat (April) bagi
WP Badan.
Agar lebih mudah melaporkan SPT Tahunan PPh Badan atau PPh Pribadi, dapat
menggunakan Aplikasi e FIling dari Klikpajak.id.
Melalui e-Filing Klikpajak, Anda dapat melaporkan berbagai jenis SPT
Tahunan/Masa PPh, termasuk PPh Pasal 29 Kurang Bayar ini dengan mudah,
karena Anda akan dipandu dengan langkah-langkah yang simpel.
Lapor SPT pajak di e-Filing Klikpajak juga gratis selamanya!
Anda dapat melaporkan semua jenis SPT, mulai dari SPT Tahunan Pajak Badan,
SPT Masa (bulanan) pajak, dan SPT Tahunan Pajak Pribadi.
Setelah menyampaikan SPT PPh, Anda akan memperoleh bukti lapor dalam
bentuk elektronik, yakni Bukti Penerimaan Elektronik (BPW) dari DJP, yang
berisi:
 Informasi Nama WP
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Tanggal pembuatan BPE
 Jam pembuatan BPW
 Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE)

Melalui Klikpajak, Anda juga akan mendapatkan NTTE resmi dari DJP sebagai
bukti lapor.
Aturan Baru Sansksi Tidak/Telat Lapor SPT Pajak
DJP telah menentukan kapan batas waktu pelaporan Surat Pemberitahuan
(SPT) Pajak Penghasilan (PPh) maupun PPN.
WP yang tidak lapor atau terlambat melakukan pelaporan pajak, harus
bersiap menghadapi sanksi atau denda keterlambatan.

7
Sebelumnya, pengenaan sanksi terlambat dan kurang bayar pajak sebesar
2% per bulan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP) No. 6/1983 yang diubah dengan UU 16/2009.
Namun ketentuan diubah dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja, menjadi disesuaikan dengan tingkat atau tarif suku
bunga acuan per bulan.
Hasil penghitungan sanksi telat lapor SPT dan kurang bayar pajak terbaru
pengenaan sanksi terkait pelaporan SPT jumlahnya bisa lebih rendah
dibanding sanksi sebelumnya.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 PPh pasal 29 adalah PPh Kurang Bayar (KB) yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak yang
bersangkutan dikurangi kredit PPh.
 Tarif PPh pasal 29 berbeda antara wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak
badan.
 Jika ingin melaporkan SPT PPh pasal 29 melalui e-filing, wajib pajak bisa
menggunakan OnlinePajak.
 Untuk melaporkan pajak PPh pasal 29 di OnlinePajak cukup dengan
mengimpor file CSV.

VI

9
DAFTAR PUSAKA

https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/pajak-penghasilan-pasal-
pph-pasal-29

https://klikpajak.id/blog/pph-pasal-29-subjek-tarif-contoh-dan-cara-bayar/

VII

10

Anda mungkin juga menyukai