Anda di halaman 1dari 54

Pengukuran Kondisi

Fisik Menurut Cabang


Olahraganya
KELOMPOK 4
Adya Safira
Hesty Natalia Saleda
Lutfiatus Sania
Kondisi Fisik Atlet

Kondisi fisik adalah kemampuan untuk menghadapi


tuntutan fisik suatu olahraga untuk tampil secara
optimal (Tomi,2020)

Kemampuan kondisi fisik sangat menentukan


seseorang mengoptimalkan teknik-teknik yang
dipelajari. Kondisi fisik yang baik merupakan
prasyarat utama untuk menguasai dan
mengembangkan suatu keterampilan teknik

Pratama, Tomi . (2020) . “TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA


PORMA FC SIJUNJUNG” . Jurnal Patriot Volume 2 Nomor 2
KOMPONEN KEBUGARAN FISIK

Daya Tahan Kekuatan Daya Ledak Keseimbangan


(Endurance) (Stregth) (Power) (Balance)

Kelenturan Kelincahan Koordinasi


Kecepatan
(Flexibility (Agility) (Coordination)
(Speed)
01
Daya Tahan
(Endurance)
Daya tahan diartikan sebagai waktu bertahan yaitu
lamanya seseorang dapat melakukan suatu
intensitas kerja atau jauh dari keletihan

Daya Tahan Otot Daya Tahan


Kardiorespiras
kemampuan otot untuk
melakukan kontraksi berulang-
kemampuan seluruh
ulang tanpa timbul kelelahan.
kemampuan seluruh tubuh
tubuh untuk melakukan
untuk melakukan aktivitas pada aktivitas pada jangka
jangka waktu yang lama tanpa waktu yang lama tanpa
timbulnya kelelahan. timbulnya kelelahan.
Jenis-Jenis Tes Endurance
(Kardiorespirasi)
1. Tes Lari 2.4 Km (Cooper)
Jenis-Jenis Tes Endurance
(Kardiorespirasi)
2. Pengukuran Volume Oksigen Maksimal MFT
(Multistage Fitness Test)
Jenis-Jenis Tes Endurance
(Kardiorespirasi)
3. Volume Oksigen Maksimal (VO2 Max) Metode Balke (Lari 15
menit)
Jenis-Jenis Tes Endurance
(Kardiorespirasi)
4. Tes Daya Tahan Jantung Paru Jalan Cepat 4.800 m
Jenis-Jenis Tes Endurance
(Kardiorespirasi)

5. Hardvard Step Test

Nilai normal :
< 55 : kurang
55-64 : sedang
65-79 : cukup
80-89 : baik
> 89 : sangat baik
Jenis - Jenis Tes Endurance
(Daya Tahan Otot)

Tes daya tahan otot antara lain dapat dilakukan


dengan menggunakan dinamometer isokinetik
Cybec. Prinsip kerja menggunakan
dinamometer isokinetik ini adalah melakukan
kontraksi otot berulangulang sampai mencapai
kelelahan
02.
Kekuatan
(Strenght)
Secara umum definisi kekuatan adalah
menggunakan atau mengerahkan daya dalam
mengatasi suatu tahanan atau hambatan tertentu.
Kekuatan merupakan komponen yang sangat
penting dari kondisi fisik secara keseluruhan,
karena merupakan daya penggerak setiap
aktivitas fisik
Pengukuran Kekuatan
1. Pengukuran kekuatan menggenggam menggunakan
Grip Strenght Dynamometer
Pengukuran kekuatan
2. Pengukuran kekuatan otot ekstensor punggung dan kaki
menggunakan Back and Leg Dynamometer
Pengukuran kekuatan
3. Pengukuran kekuatan menarik menggunakan Expanding
Dynamometer
03.
Daya ledak (power)
Definisi
Daya ledak adalah kemampuan ototatau sekelompok otot
seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu sependek- pendeknya atau sesingkat-
singkatnya. Daya ledak dapat dinyatakan sebagai kekuatan
eksplosif dan banyak dibutuhkan oleh cabang-cabang olahraga
yangpredominan kontraksi otot cepat dan kuat, kedua unsur ini
saling berpengaruh.
Mekanika power
Dengan rumus matematika power di
definisikan sebagai berikut :
Keterangan :

P = power (Watt)
U = Usaha (Kerja)
t = Waktu (s)
Alat ukur power tungkai dan lengan
Alat ukur power tungkai dan lengan
Alat ukur power tungkai dan lengan
04. Keseimbangan
(balance)
Keseimbangan merupakan latihan khusus yang bertujuan untuk membantu
meningkatkan kekuatan otot pada anggota tubuh bagian bawah (kaki) dan
meningkatkan sistem vestibular atau kesimbangan tubuh, dimana seluruh organ
berperan dalam sistem keseimbangan tubuh yaitu balance perception.
Jenis-Jenis Keseimbangan
Keseimbangan statis ( statis Keseimbangan dinamis (dinamis
balance) balance)

Keseimbangan statis adalah Keseimbangan dinamis


keseimbangan yang adalah kemampuan
ruang geraknya sangat untuk bergerak dari
kecil. satu titik ke titik yang
lain dengan
mempertahankan
keseimbangan.
05.
Kecepatan (speed)
Kecepatan merupakan ketangkasan gerakan pada tungkai. Untuk melatih kecepatan seseorang,
terdapat beberapa faktor yang berpengaruh, sebagaimana pendapat Bompa (1983) yang di kutip
Harsono (1988), bahwa ada enam faktor, yaitu :
• Keturunan (Heredity) dan bakat alami (natural talent)
• Waktu reaksi
• Kemampuan untuk mengatasi resistensi ekternal, seperti peralatan lingkungan dan lawan
• Teknik, misalnya gerakan tangan, tungkai, sikap tubuh pada waktu lari, dan sebagainya.
• Konsentrasi dan semangat
• Elastisitas otot, khususnya otot-otot di bagian pergelangan kaki dan pinggul
Prinsip Latihan Kecepatan
1. Prinsip Individualisasi
Prinsip yang menunjukkan bahwa reaksi tiap-tiap individu terhadap suatu rangsangan latihan terjadi dengan cara yang berbeda,
yang bisa disebabkan karena perbedaan usia dan jenis kelamin.
2. Prinsip Spesialisasi
Serangkaian prinsip yang melatih kapasitas dan teknik yang diperlukan untuk aktivitas khusus.
3. Prinsip Meningkatkan Tuntunan
Prinsip yang menunjukkan bahwa ada tuntutan bahwa beban latihan harus berkelanjutan apabila kebugaran umum dan khusus
atlet ingin terus ditingkatkan, beban latihan harus ditingkatkan secara regular (progressive overload).
4. Prinsip Kesadaran
Prinsip yang merujuk pada kebutuhan bahwa pelatih menjelaskan pada seseorang apa yang terlibat dalam program latihan,
misalnya menjelaskan apa yang menjadi tujuan latihan, dan bagaimana mencapainya. Dalam hal ini, atlet harus menyadari
posisinya sebagai orang yang juga harus berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan evaluasi latihan.
5. Prinsip Periodisasi
Prinsip mengembangkan program latihan melalui seri-seri dari setiap siklus atau tahapan berdasarkan pada standar prestasi
setiap cabang olahraga. Prinsip ini berkaitan dengan perencanaan program latihan yang akan disusun.
06.
Kelenturan
(flexibility)
Kelenturan adalah keberadaan ruang gerak persendian dan elastisitas otot yang lebih luas.
Kelenturan dapat diartikan sebagai kemampuan menggerakkan persendian dan otot pada
seluruh ruang geraknya. Selain persendian, kelenturan juga ditentukan oleh keelastisan otot-
otot tendon dan ligamen.Kelenturan bervariasi antara individu, terutama dalam hal perbedaan
panjang otot otot multi-sendi. Kelenturan ditingkatkan dengan peregangan. Peregangan
hanya boleh dimulai ketika otot hangat dan suhu tubuh meningkat. Agar efektif saat
melakukan peregangan, gaya yang diterapkan pada tubuh harus tepat (tidak menyebabkan
rasa sakit) dan perlu ditahan setidaknya selama 10 detik.
Jenis Peregangan
Ada berbagai jenis peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas, diantaranya yaitu:
1. Peregangan Statis
Pemanasan statis bisa dilakukan dengan cara bergerak ke posisi yang memanjangkan otot target dan
menahan posisi selama 15-60 detik. Ingatlah untuk bernapas saat kita memegang setiap peregangan.
2. Peregangan Dinamis
Caranya yaitu bergerak keluar dari posisi yang memanjangkan otot target. Peregangan dinamis sering
melibatkan gerakan memantul lembut dan kadang-kadang disebut peregangan balistik.
3. Active Isolated Stretching (AIS)
Caranya yaitu menggerakkan sendi melalui rentang gerakan yang lengkap, memegang titik akhir hanya
sebentar, lalu kembali ke titik awal dan ulangi. Banyak atlet dan berolahraga aktif menggunakan
peregangan terisolasi aktif untuk mencegah cedera atau ketidakseimbangan otot
Prinsip Latihan Kelenturan
Prinsip-prinsip dalam melakukan latihan kelentukan diantaranya yaitu:
• Dimulai dengan latihan kelentukan umum yang melibatkan hampir seluruh fungsi persendian
tubuh secara menyeluruh.
• Kelenturan-kelenturan khusus pada cabang olahraga tertentu harus dilatih dan dicapai
dengan melakukan amplitudo gerakkan yang optimal sebab kelenturan tersebut dibutuhkan
untuk pertandingan dan peningkatan prestasi.
• Lakukan latihan kelenturan ke segala arah secara optimal sesuai dengan fungsi dan
kemampuan persendian.
• Latihan-latihan kelenturan harus dilakukan sebelum dan sesudah latihan kekuatan dan latihan
kecepatan agar menghindari kekakuan otot dan membantu pemulihan.
• Program pengembangan kelenturan juga perlu dikombinasikan dengan latihan kekuatan
sebab tanpa kekuatan amplitudo gerakan yang besar tidak dapat dilakukan.
07.
Kelincahan (agility)
Kelincahan atau ketangkasan merupakan kemampuan untuk memulai, berhenti, dan
mengubah arah dengan cepat sambil mempertahankan postur yang tepat. Oleh karena
itu, latihan kelincahan adalah jenis pelatihan olahraga yang menggabungkan gerakan
singkat yang melibatkan perubahan arah.
Jenis Latihan Kelincahan
1. Lari bolak-balik (Shuttle Run)
Lari bolak-balik untuk melatih kelincahan. Dapat dilakukan dengan cara:
 Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6 – 8 kali dengan jarak 4 – 5 meter.
 Setiap kali pelari sampai pada suatu titik yang menjadi batas, maka secepat mungkin pelari harus mengubah
arah untuk berlari ke batas lainnya.
 Jarak antara titik yang satu dengan titik yang lain tidak boleh terlalu jauh, jumlah pengulangannya pun tidak
terlalu banyak agar pelari tidak merasa kelelahan.
 Dalam melakukan lari bolak-balik, yang perlu kita perhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat
pada waktu bergerak.
2. Lari zig-zag
Lari zig zag bertujuan untuk melatih tubuh bergerak dengan lincah pada arah yang berkelok-kelok, yang bisa
dilakukan dengan cara:
 Menjejerkan benda ( tiang dengan tinggi 1,5 m ), jarak antar tiang 1 meter dengan panjang lintasan 8 sampai
10 m.
 Para atlet berlari bolak balik secara zig-zag melalui benda/tiang yang sudah dipasang secara berjejer.
 Agar lebih praktis, bisa juga dilakukan dengan cara para atlet berdiri berjejer dengan jarak 1 meter, kemudian
berlari diantara barisan atlet.
 Lakukan gerakan tersebut secara bergantian berdasarkan urutan barisan.
3. Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri (squat-thrust)
Latihan ini bertujuan untuk melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak), yang dapat
dilakukan dengan cara:
 Berdiri kaki natural,kedua tangan disamping badan pandangan ke depan
 Jongkok dengan kedua tangan diletakkan dfi lantai, Pandangan ke depan
 Lemparkan kaki kebelakang sampai lurus seperti sikap push up namun sedikit bengkok.
 Dengan serentak, kedua kaki ditarik kedalam, kembali ke sikap jongkok.
 Kemudian meloncat ke atas dengan ketinggian menyesuaikan.
 Lakukan gerakan ini berulang-ulang dengan gerakan yang sama.
4. Latihan kelincahan bereaksi
Latihan ini bertujuan untuk melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan, yang dapat dilakukan
dengan cara:
 Berdiri dengan sikap ancang-ancang, posisi kedua lengan disampaing badan dengan siku bengkok.
 Kita harus memperhatikan aba-aba peluit, yaitu sebagai berikut:
• Bunyi peliuit pertama, artinya kita harus lari kedepan secepat-cepatnya.
• Bunyi peluit kedua, artinya kita harus lari mundur secepat-cepatnya.
• Bunyi peluit ketiga, artinya kita harus lari ke samping kiri secepatnya.
• Bunyi peluit keempat, artinya lari ke samping kanan secepatnya.
 Latihan kelincahan ini bisa dilakukan terus-menerus secara berangkai tanpa berhenti.
6. Latihan Kelincahan Langkah Kaki
Kelincahan gerakan kaki bisa dilatih dengan cara:
 Menjejerkan tongkat dalam posisi direbahkan. Jarak antar tongkat yaitu 40-50
cm.
 Para atlet berlari disela-sela tongkat dengan lutut sedikit diangkat. Ingat,
hindari jangan sampai menyentuh tongkat.
 Dalam melangkahi tongkat bisa difariasikan dengan berbagai bentuk
melangkah seperti melangkah menyamping,melangkah maju mundur berulang
ulang dan sebagainya.
08.
Koordinasi
(coordination)
Definisi
Koordinasi merupakan kemampuan
melakukan gerakan atau kerja dengan tepat
dan efisien koordinasi ini menyatakan
hubungan harmonis berbagai factor yang
terjadi pada suatu gerakan.
Kordinasi tangan, mata dan kaki
Yang dimaksud dengan tes koordinasi mata,
tangan dan kaki adalah suatu bentuk tes untuk
mengukur kemampuan seseorang dalam
mengkoordinasikan mata, tangan dan kaki
dalam serangkaian gerakan yang utuh,
menyeluruh, dan terus menerus secara cepat
dan tepat dalam irama gerak yang terkontrol.
Aspek olahraga
Hampir semua cabang olahraga membutuhkan unsur-unsur fisik
seperti kekuatan,kecepatan, kelincahan, daya ledak, daya tahan,
dan koordinasi. Satu unsur penting yang berguna dalam
penguasaan keterampilan berolahraga diantaranya adalah
koordinasi. Dalam permainan bulutangkis, ketika seorang pemain
akan mengembalikan smas lawan, maka selain kekuatan,
kelenturan, peran koordinasi mata, tangan dan kelincahan kaki
yang baik akan memiliki keuntungan dapat mengarahkan dan
pengembalian bola pada daerah yang kosong
sehingga sulit dijangkau lawan.
Squat Thrust Test
Pengukuran kondisi fisik menurut cabang
olahraganya

1. Lari Sprint
2. Sepak Bola
3. Bulu Tangkis
4. Volly
5. Tenis Meja
1. Sprint

Pada ada cabang olahraga atletik,


khususnya pada lari sprint, unsur
kodisi fisik yang dibutuhkan adalah
kekuatan, kecepatan, daya ledak
otot tungkai serta kecepatan reaksi
pada saat start.
Adapun pengukuran kondisi fisik meliputi beberapa item tes yaitu:

●Kecepatan : diukur tes lari 40m


●Daya ledak otot tungkai : diukur dengan lompat jauh tanpa awalan
●Kekuatan otot lengan : diukur dengan tes push-up
●Kekuatan otot perut : diukur dengan tes sit-up
●Kecepatan reaksi : diukur dengan tes whole body reaction
2. Sepak Bola

Kondisi fisik yang sangat dibutuhkan


dalam sepak bola antara lain; daya
tahan (endurance), daya ledak otot
tungkai (explosive power), kecepatan
(speed) dan kelincahan (agility).
Adapun pengukuran kondisi fisik meliputi beberapa item tes yaitu :

Tes daya tahan : menggunakan Multi Fitness Test (MFT);


Tes kelincahan : menggunakan item tes Shuttle Run;
Tes kelentukan : menggunakan item tes Sit and Reach;
Tes kecepatan : menggunakan Sprint test 30m
Tes kekuatan otot tungkai lengan : menggunakan item tes leg dynamometer
3. Bulu Tangkis

Komponen kondisi fisik yang dominan adalah daya tahan (endurance), daya ledak otot tungkai
(explosive power), kecepatan (speed) dan kelincahan (agility). Seorang atlet bulutangkis
membutuhkan kelincahan (agility) yang baik.
dapun pengukuran kondisi fisik meliputi beberapa item tes yaitu

Daya tahan diukur dengan multistage fitness test.

Daya ledak otot tungkai diukur dengan tes standing broad jump.

Kekuatan otot lengan diukur dengan handgrip dynamometer.

Kecepatan diukur dengan tes lari cepat 30 meter.

Kelincahan diukur dengan Illinois Agility Run Test.

Fleksibility diukur dengan Sit and Reach


4. Volly

Unsur-unsur kondisi fisik dalam bola voli seperti daya tahan, kekuatan,
kecepatan, power, fleksibilitas, dan kelincahan perlu dilatihkan untuk
meningkatkan keterampilan tersebut.
Adapun pengukuran kondisi fisik meliputi beberapa item tes yaitu :

● Daya tahan dapat diukur menggunakan multistage fitness test.


● Tes kekuatan otot dapat diukur dengan menggunakan Sit Up Test
● Kecepatan dapat diukur dengan Tes lari 60 meter
● Fleksibility diukur dengan Sit and Reach
● Kelincahan dapat diukur dengan Illinois Test Run
5. Tenis Meja

kondisi fisik antara lain, kekuatan, daya tahan, daya ledak otot,
kecepatan, koordinasi, fleksibilitas, kelincahan, keseimbangan,
ketepatan, dan reaksi.
Adapun pengukuran kondisi fisik meliputi beberapa item tes yaitu

a) Lari 30 meter
b) Sit-up
c) Lari 300 meter
d) Tolak bola Medicine
e) Lari bolak-balik 4x5 meter
f) Duduk berlunjur dan meraih
g) Lari 15 menit Tes Balke/Bleep Tes
Terima kasih 
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai